Mencegah Obat Palsu
Mencegah Obat Palsu
MASUK RS
DR.Dr.Sutoto,M.Kes
KARS
KARS
KARS
KARS
KARS
PP 51/2009. TENTANG PEKERJAAN
KEFARMASIAN
PERTANYAANNNYA:
• BAGAIMANA ANDA MENJAMIN KEAMANAN,
MUTU, MANFAAT DAN KHASIAT SEDIAAN FARMASI
DALAM PELAYANAN OBAT DI RS ANDA ?.
Sutoto.KARS 6
PKPO
GAMBARAN UMUM
RS DIMINTA UNTUK :
Standar PKPO.1.
Pengorganisasian pelayanan kefarmasian dan
penggunaan obat di rumah sakit harus sesuai
dengan peraturan perundangan-undangan dan
diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pasien.
4. Ada bukti sumber informasi obat yang tepat, terkini, dan selalu
tersedia bagi semua yang terlibat dalam penggunaan obat.
(D,O,W)
5. Terlaksananya pelaporan kesalahan penggunaan obat sesuai
peraturan perundang-undangan. (D,W)
6. Terlaksananya tindak lanjut terhadap kesalahan penggunaan
obat untuk memperbaiki sistem manajemen dan penggunaan
obat sesuai peraturan perundang-undangan. (D,W)
Standar PKPO.2
Ada proses seleksi obat dengan benar yang
menghasilkan formularium dan digunakan untuk
permintaan obat serta instruksi pengobatan. Obat dalam
formularium senantiasa tersedia dalam stok di rumah
sakit atau sumber di dalam atau di luar rumah sakit.
Seleksi obat adalah suatu proses kerja sama yang mempertimbangkan baik
kebutuhan dan keselamatan pasien maupun kondisi ekonominya.
Ada kalanya sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai tidak ada dalam stok atau tidak tersedia saat dibutuhkan.
KARS
DASAR DASAR SELEKSI
KEBUTUHAN OBAT
1. Obat dipilih berdasarkan seleksi ilmiah, medik dan statistik yang
memberikan efek terapi jauh lebih baik dibandingkan risiko efek samping
yang akan ditimbulkan;
2. Jumlah obat yang dipilih seminimal mungkin dengan cara menghindari
duplikasi dan kesamaan jenis;
3. Jika ada obat baru harus ada bukti yang spesifik untuk efek terapi yang lebih
baik
4. Dihindarkan penggunaan obat kombinasi, kecuali jika obat kombinasi
tersebut mempunyai efek yang lebih baik dibandingkan obat tunggal;
5. Apabila jenis obat banyak, maka kita akan memilih berdasarkan drug of
choice dari penyakit yang prevalensinya tinggi.
Sutoto.KARS 22
Contoh Kriteria Penghapusan Obat :
Sutoto.KARS 23
PENGADAAN OBAT
• OLEH TIM PENGADAAN DENGAN
MENYERTAKAN APOTEKER
• PENGADAAN BERDASARKAN KONTRAK
MANAJEMEN ANTARA RS DENGAN VENDOR
• PERAN DIREKTUR DALAM PENGADAAN OBAT
• PEMILIHAN VENDOR
KARS
PENGADAAN OBAT
KARS
RS perlu mempunyai regulasi yang mengatur pemilihan teknologi
medik dan obat-obatan sebagai berikut : :
SNARS ED 1 TKRS
PENCEGAHAN MASUKNYA VAKSIN
PALSU KE RUMAH SAKIT
KARS
Standar TKRS 7.1.
Direktur RS menelusuri dan menggunakan data dan informasi tentang rantai distribusi obat, dan perbekalan
farmasi yang aman untuk melindungi pasien dan staf dari produk yang berasal dari pasar gelap, palsu,
terkontaminasi atau cacat.
• Maksud dan Tujuan TKRS 7.1 : Regulasi pembelian alat kesehatan , bahan medis habis pakai dan obat yang
berisiko termasuk vaksin, agar memperhatikan alur rantai distribusi yang antara lain meliputi :
1. Akte pendirian perusahaan & pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia.
2. Sura Izin Usaha Perusahaan (SIUP) dan
3. NPWP
4. Izin Pedagang Besar Farmasi - Penyalur Alat Kesehatan (PBF-PAK)
5. Perjanjian Kerja Sama antara distributor dengan prinsipal dan RS
6. Nama dan Surat izin Kerja Apoteker untuk apoteker Penanggung jawab PBF
7. Alamat dan denah kantor PBF
8. Surat garansi jaminan keaslian produk yang didistribusikan (dari prinsipal)
INSTRUMEN TKRS 7.1R 10 TL
1. RS mempunyai regulasi
Regulasi tentang manajemen rantai 5 TS
0 TT
tentang pengelolaan distribusi (supply chain management)
pengadaan alat kesehatan, untukpembelian/ pengadaan alat
kesehatan, bahan medis habis pakai
bahan medis habis pakai dan
danobatyang berisikotermasuk
obat yang berisiko termasuk vaksin
vaksin dengan
W Direktur/ PanitiaPengadaan/Kepala
memperhatikan alur rantai
instalasi Farmasi
distribusi sesuai peraturan
perundang-undangan. (R)
distribusi alat kesehatan, bahan perbekalan farmasi mulai dari pabrik ke distribusi dan
medis habis pakai dan obat yang akhirnya sampai ke pengguna di RS, untuk mencegah obat
melaksanakan tindak lanjut b. Bukti tata kelola untuk menghindari risiko diantaranya
untuk menghindari risiko. (D,W) didalam kontrak pembelian menyebutkan RS berhak untuk
rantai distribusi
tentang integritas setiap pemasok 2) Bukti hasil evaluasi terhadap integritas setiap pemasok
pemalsuan. (D,W)
SEKIAN
TERIMA KASIH
• sutoto@kars.or.id
Sutoto.KARS 41