Preseptor
dr. Boy Hutaperi, Sp. PD
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah
Kepaniteraan Klinik Senior Bagian Ilmu Penyakit Dalam
RSUD Muhammad Natsir Solok
Demam Dengue
Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah
Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang
DEFINISI disebabkan oleh virus genus Flavivirus famili
Flaviviridae, mempunyai 4 jenis serotipe
yaitu den-1, den-2, den-3 dan den-4 melalui
perantara gigitan nyamuk Aedes aegypti.
EPIDEMIOLOGI
Menurut WHO, dengue adalah penyakit virus yang yang paling umum
ditularkan oleh nyamuk ke manusia, yang dalam beberapa tahun
terakhir telah menjadi masalah kesehatan utama masyarakat
internasional. Secara global, 2.5 miliar orang tinggal di daerah di mana
virus dengue dapat ditransmisikan. Penyebaran geografis antara vektor
nyamuk dan virus telah menyebabkan epidemi demam berdarah secara
global dan kedaruratan demam berdarah dengue dalam 25 tahun
terakhir dengan perkembangan hiperendemisitas di pusat-pusat
perkotaan daerah tropis.
ETIOLOGI
Asimtomatik simtomatik
Gangguan sekresi
insulin
Menurunkan jumlah reseptor
hiperglikemi
Insulin yang disekresikan oleh sel beta
tidak mampu bekerja
Resistensi insulin
• Keluhan lain:
Penurunan BB tanpa sebab, lemah badan, kesemutan,
gatal, mata kabur serta disfungsi ereksi gejala
komplikasi DM
KLASIFIKASI DIABETES MELITUS
Diagnosis DM dapat ditegakkan melalui tiga cara :
Edukasi,
Perencanaan
Makanan/Terapi
Non Nutrisi Medik
Farmakologi
Kegiatan jasmani,
penurunan berat
DM badan
Obat Hipoglikemik
Farmakologi Oral (OHO), Obat
Suntikan
LATIHAN JASMANI
Peningkat
Pemicu sekresi sensitivitas Penghambat
insulin (insulin terhadap Penghambat absorpsi
secretagogue): insulin: glukosa: DPPIV
glukoneogenesis
: metformin inhibitor
sulfonilurea metformin penghambat
dan glinid dan tia glukosidase
zolidindion
Cara pemberian Obat antidiabetik oral (OHO)
Terapi
Agonis
Insulin Kombinas
GLP-1 i
PENCEGAHAN
Hipoglikemia
KOMPLIKASI
Makroangiopati
Komplikasi Mikroangiopati
Menahun
Neuropati
• HIPERTENSI STAGE 2
Hipertensi
Idiopatik Sekunder
Hipertensi
primer/ Hipertensi
sekunder
esensial
Akibat
Ada peranan
faktor genetik
penyakit
/obat
• Tabel 1. Klasifikasi Tekanan Darah JNC 7
Keseimbangan
Faktor resiko Sistem saraf antara modulator
seperti: simpatis vasodilasi dan
vasokontriksi
Nama : Ny. Z
Usia : 63 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : muaro paneh
No.MR : 146354
Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status pernikahan : Menikah
Tanggal masuk : 13 maret 2019
Keluhan Utama :
• Demam sejak 4 hari sebelum masuk kerumah sakit
Riwayat Psikososial :
•Seorang pasien perempuan berumur 64 tahun, alamat di muaro
paneh, memiliki anak 8 orang dan tinggal bersama anak pertama,
pasien minum kopi 1 kali dalam sehari, dan pasien merokok sejak 5
tahun yang lalu dan sudah berhenti
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Vital Signs
Kesadaran : Composmentis cooperatif
Tekanan Darah : 170/90 mmHg
Frekuensi Nadi : 100 x/i reguler
Frekuensi Napas : 20 x/menit
Suhu : 37,8º C
Status Gizi
Berat Badan : 42 kg
Tinggi Badan : 153 cm
BMI : 17,9 (underweight)
STATUS GENERALISATA
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba 2 jari di RIC V linea
midclavicularis sinistra
Perkusi :
Batas kanan : RIC IV Linea sternalis dextra
Batas kiri : 2 jari di RIC V Linea medioclavicularis
sinistra
Batas atas : RIC II linea parasternalis sinistra
Auskultasi : Irama murni, bising jantung (-)
– Paru-paru
• Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris kiri dan
kanan
• Palpasi : Fremitus sama kanan dan kiri
• Perkusi : Sonor
• Auskultasi : suara napas vesikuler, rhonki
(-), wheezing (-)
– Abdomen
• Inspeksi : Perut tidak tampak membuncit,
venektasi (-) , sikatrik (-)
• Palpasi :Dinding perut supel, nyeri tekan (-)
nyeri lepas (-)
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Ginjal : Bimanual (-), Ballottement (-), nyeri
ketok CVA (-)
• Perkusi : Tympani
• Auskultas : Bising usus (+) normal
Ekstremitas
Superior
Inspeksi : Edema (-/-), sianosis (-/-), palmer eritem (-/-)
Palpasi : Perabaan hangat, pulsasi arteri radialis kuat angkat
Tes sensibilitas : Sensibilitas halus (+), sensibilitas kasar (+)
Refleks Biceps + +
Refleks Triceps + +
Refleks Brachioradialis + +
Refleks Hoffman-Tromer - -
Inferior
Inspeksi : Edema (-/-), sianosis (-/-)
Palpasi : Perabaan hangat, pulsasi A.Femoralis, A.Dorsalis pedis, A.Tibialis
posterior, dan A. Poplitea kuat angkat
Refleks Patella + +
Refleks Achilles + +
Faal Ginjal
Glukosa darah sewaktu : 217 mg/dl
Ureum : 19 mg/dL
Creatinin : 0,75 mg/Dl
DIAGNOSIS KERJA
Demam dengue + DM tipe 2 terkontol + hipertensi stage II terkontrol
DIAGNOSIS BANDING
• Malaria
• demam tifoid
• campak
• influenza PENATALAKSANAAN
• Chikungunya Non Farmakologi
• leptospirosis •Bed rest
PEMERIKSAAN ANJURAN •IVFD RL 12 jam/kolf
PROGNOSIS
• Pemeriksaan glukosa
Quo ad vitam : Dubia
darah puasa Farmakologi
ad bonam
• Pemeriksaan glukosa • Lasix 2x1 amp
Quo ad fungtionam:
darah 2 jam post • Candesartan 1x16
Dubia ad bonam
prandial mg
Quo ad sanationam:
• Pemeriksaan ureum • Amlodipin 1x10
Dubia ad bonam
,kreatinin, kolesterol mg
total,kolesterol LDL, • Cefixime 2x100 mg
kolesterol HDL dan • Paracetamol 1x500
trigliserida mg
• Rontgen Foto thorax PA • Glimeprid 1x2 mg
• Elektrokardiogram
• Ekokardiografi
Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planing
13/03/2019 - Demam sudah KU : sedang Demam Dengue - IVFD RL 12
tidak ada Kes : CMC + DM tipe II jam/kolf
- Mual dan muntah TD :120/70 Terkontrol + - Candesartan
tidak ada Nd : 85 x/i hipertensi stage 1x16 mg
- Sakit kepala Nf : 20 x/i ll terkontrol - Am;odipin
terasa berdenyut T : 36,6 0C 1x10 mg
- Nafsu makan masih - Cefixime
kurang 2x100 mg
- Badan terasa - Glimeprid
letih 1x2 mg
- Tampak bengkak
di perut sedikit
nyeri tetapi sudah
meletus
- BAK dan BAB
normal
EKG
ANALISA KASUS
Seorang pasien wanita berumur 63 tahun dirawat di
bangsal RSUD M.Natsir pada tanggal 12 maret 2019, dengan
diagnosa terakhir Demam dengue ec DM tipe ll terkontrol +
hipertensi stage ll. Diagnosa ditegakkan dari anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium,dan pemeriksaan
penunjang
Pasein mengalami demam sejak 4 hari yang lalu sebelum masuk
Rumah Sakit,demam dirasakan pasien terus menerus,Pasien tidak
ada mimisan, Gusi tidak berdarah, Sakit kepala seperti berdenyut-
denyut sejak 4 hari yg lalu , Mual dan muntah tidak ada, Bab dan
Bak normal dan tidak berdarah, Nafsu makan pasien menurun sejak
4 hari yang lalu
pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 2 tahun dan
riwayat diabetes melitus sajak 2 tahun yang lalu
Pada pemeriksaan fisik ditemukan Kesadaran
Composmentis cooperatif, Tekanan Darah 170/90 mmHg, Frekuensi
Nadi 100 x/i reguler, Frekuensi Napas 20 x/menit, Suhu 37,8º C,
pada pemeriksaan jantung, pemeriksaan paru dalam batas normal
•Pasien diberikan terapu non farmakologi yaitu Bed rest
IVFD RL 12 jam/kolf, Farmakologi , Candesartan 1x16 mg, Amlodipin
1x10 mg , Cefixime 2x100 mg, Paracetamol 1x500 mg, Glimeprid
1x2 mg
Pemeriksaan anjuran yaitu pemeriksaan laboratorium, Pemeriksaan
glukosa darah puasa, Pemeriksaan glukosa darah 2 jam post
prandial, Pemeriksaan ureum ,kreatinin, kolesterol total,kolesterol
LDL, kolesterol HDL dan trigliserida, Rontgen Foto thorax PA,
Elektrokardiogram, Ekokardiografi
DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyo, W.Aru dkk. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1 edisi V.
Jakarta: Internal Publishing
2. Sudoyo, W.Aru dkk. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2 edisi V.
Jakarta: Internal Publishing
3. Sudoyo, W.Aru dkk. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 edisi V.
Jakarta: Internal Publishing