Dirjen BUK - Materi Ws PCC, 11 Nov 2014
Dirjen BUK - Materi Ws PCC, 11 Nov 2014
U(K)
Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Disampaikan pada:
Workshop Implementasi Paradigma Pelayanan Berfokus Pada Pasien
Jakarta, 11 - 12 November 2014
I. Isu Strategis Pembangunan Kesehatan 2015
– 2019
II. Implementasi Kebijakan JKN dan Akreditasi
III. Sistem Rujukan dan Rujukan Regional-
Nasional
IV. Potensi Fraud dalam Pelayanan Kesehatan
1. Meningkatkan akses & kualitas yankes ibu,bayi,balita,remaja &
lansia
2. Meningkatakan akses thd yan gizi masyarakat
3. Meningkatkan P2PL
4. Meningkatkan ketersediaan,keterjangakauan,pemerataan dan
kualitas farmasi, alat kesehatan
5. Meningkatkan pengawasan obat dan makanan
6. Meningkatkan Promkes dan pemberdayaan masyarakat
7. Mengembangkan JKN
8. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran dan kualitas SDM Kes
9. Mengembangkan yankes primer
10. Menguatkan yankes rujukan yang berkualitas
11. Menguatkan manajemen dan SIK
12. Meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005 -2009 2010-2014 2015 -2019 2020 -2025
REHABILITATIF VISI:
MASYARAKAT
SEHAT
YANG MANDIRI
PROMOTIF - PREVENTIF DAN
BERKEADILAN
INDIKATOR Target
No
SEMULA 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Persentase kecamatan dengan kesiapan akses 0 61% 79% 85% 90% 95%
layanan kesehatan primer
2 Persentase kabupaten/kota dengan kesiapan akses 50 60% 70% 80% 90% 95%
layanan rujukan
3 Jumlah RS yang terakreditasi 59 440 842 1124 1165 2247
4 Jumlah puskesmas yang terakreditasi 0 250 750 1500 3000 5000
No MENJADI Target
1 Jumlah Kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang
0 350 700 1400 2800 5600
terakreditasi
Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD
233 233 293 356 416 477
2 yang terakreditasi
1. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional di Rumah Sakit
harus memahami Jaminan Kesehatan Nasional secara utuh
2. Memahami sistem pembayaran prospektif INA CBG’s
3. Menyiapkan semua panduan dan clinical pathway serta
mengimplementasikannya.
4. Pengawasan implementasi panduan dan Clinical Pathway
5. Efisiensi :
Penggunaan obat, alat dan bahan serta tindakan medis
- tanpa mengorbankan kepentingan pasien,
Pemanfaatan sarana penunjang air, listrik, atau telepon
Pemeliharaan Sarpras lainnya, gedung dan kendaraan.
5. Membentuk sistem pengawasan internal untuk mengawasi
kepatuhan tenaga kesehatan/ non kesehatan terhadap
kebijakan yang sudah dibuat.
Standar Pelayanan Kedokteran
UU No 29/ 2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal 44
Permenkes RI No.1438/2010 Standar Pelayanan Kedokteran
SIFAT FASYANKES
CAKUPAN
NASIONAL
Legalisasi PANDUAN
PNPK SPO PRAKTIK KLINIS
KEMENKES
ALUR KLINIS
organisasi pimpinan = clinical pathway
PEMBUAT profesi fasilitas Sesuai standar profesi
YANKES ALGORITME
PROTOKOL
PROSEDUR
Sesuai = standar profesi STANDING ORDER
Standar Proses Teknis: Deskripsi dan kegunaannya
Clinical Practice
Guidelines
Clinical Pathways
Algorithma
Procedures
Protocols
Standing Orders
VERSI 2012
61 RS YANG TERDIRI:
46 RS : PARIPURNA
5 RS : UTAMA
6 RS : MADYA
4 RS : DASAR
JCI 19 RS
* 6 RS PEMERINTAH DAN 13 RS SWASTA
Tantangan Besar
utk Akreditasi RS
Sasaran I:
(Section I: Patient- Kelompok
Centered Standards) Standar
Pelayanan
(8 Chapter) berfokus pada
(7 Bab)
pasien
19
NAMA RS PEMERINTAH YANG SUDAH DIAKREDITASI
1. RSUPN CM* VERSI 2012
2. RSUP Sanglah* NO NAMA RS STATUS KEPEMILIKAN
3. RSUP Fatmawati* 1 RSCM Paripurna Kemkes
4. RSPAD Gatot Soebroto* 2 RSUP Fatmawati Paripurna Kemkes
5. RSUP dr Sardjito 3 RSPAD Gatot Soebroto Paripurna TNI AD
6. RSUP Dr. Wahidin S. 4 RSUD Soetomo Paripurna PemProv
7. RS Siloam Karawaci 5 RS TNI AL Ramelan Paripurna TNI AL
8. RS Santosa Bandung 6 RS Cicendo Paripurna Kemkes
9. RS Eka Hospital BSD 7 RSUP Kariadi Paripurna Kemkes
10. RS Eka Hospital P. Baru 8 RSUP Sardjito Paripurna Kemkes
11. RS Premier Bintaro 9 RSUD Wangaya Paripurna PemKot
12. RS Premier Jatinegara 10 RSUP Wahidin Sudirohusodo Paripurna Kemkes
13. RS Premier Surabaya 11 RS Orthopaedi,Solo Paripurna Kemenkes
14. RS Pdk. Indah – Puri Indah 12 RSU Tabanan Madya PemKab
15. RS Awal Bros Bekasi 13 RSUP Sanglah Madya Kemenkes
16. RS Awal Bros Tangerang 14 RS TNI AL DR. Midiyato S Dasar TNI AL
17. RS Awal Bros Pekanbaru 15 RSU Sinjai Dasar PemKab
18. RS Awal Bros Batam
19. RS JEC,Kedoya-Jakarta
Permenkes No 12 / 2012 ttg. Akreditasi
RS
UU No: 44 /2009 KEWAJIBAN PEMERINTAH DAN PEMDA
Pasal 6 Ayat I (c) Pasal 16
1. Pemerintah dan Pemda wajib mendukung,
memotivasi, mendorong & memperlancar proses
Pemerintah dan pelaksanaan Akreditasi untuk semua RS.
PemDa 2. Pemerintah dan Pemda dapat memberikan
bertanggung jawab bantuan pembiayaan kepada RS untuk proses
akreditasi.
untuk :
3. Bantuan pembiayaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) bersumber dari APBN, APBD atau
Membina dan sumber lain yang sah sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
mengawasi
penyelenggaraan RS
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 17
1. Menteri melalui Dirjen melakukan Binwas dalam
penyelenggaraan Akreditasi
2. Binwas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan mengikutsertakan Pemda,
BPRS dan Asosiasi Perumahsakitan.
RS Kab/kota RS Rujukan Regional RS Rujukan Nasional
Fasyankes Primer
RUJUK BALIK
KONSEP REGIONALISASI SISTEM RUJUKAN
Puskesm Puskesm Puskesm
Output : Penetapan RS Pusat as as as
Rujukan Regional dalam PERGUB
Pusat Rujukan
Puskesmas
Rujukan
Regional
Rujukan
1 RS di Kabupaten/kota,
Regional
5 balai
Rujukan Rujukan
Regional
Pusat Rujukan kabupaten
Nasional
2 /kota
Rujukan
Regional
RS di
4 Rujukan Kabupaten/kota,
Regional
3 balai
Puskesm
Keterangan: Klinik DPM
as
Primer (GK)
Rujukan Sekunder BPM
Rujukan Tersier (tidak berlaku pada daerah
dengan kondisi tertentu)
LANGKAH PEMBENTUKAN REGIONALISASI SISTEM RUJUKAN
10 Langkah Regionalisasi
1.
Mapping 2.
10. Penetapan
MOnev RS Regional
9.
Membang 3.
un sistem Pembagia
Informasi Regionalisasi n Peran
Rujukan
8. Sistem 4.
Mengadak Rujukan Penguata
an n
Pembinaa Fasyanke
n 5. s
7. Penyusuna
6. n Pedoman
Melakuka Penyusun Pelayanan
n uji coba an Kedokteran
Clinical (PPK)
Memiliki akses darat, udara Memiliki akses darat, udara dan Akses dari
5 Transportasi
dan air min. dari 4 Provinsi air min. dari 4 kabupaten kecamatan
Sesuaikan dengan
8 Unggulan Min. 2 layanan subspesialis spesialistik
Permenkes 56/2014
3 RSUP M. Sumatera
Hoesin Selatan
4 RSUPN CM DKI Jakarta
7 RSUP DI Yogyakarta
Sardjito
8 RSUD Jawa Timur
Soetomo
9 RSUP Bali
Sanglah
10 RSUD Kalimantan
Soedarso Barat
11 RSUD W. Kalimantan
Syahranie Timur
12 RSUP WH Sulawesi
Selatan
2
3 2 Regional : 3
Regional
Regional RS
5 Regional : 4 RS 5 Regional : 9 RS
7 Regional : 13 RS
1 RS
4 Regional : 6 RS
5 Regional : 5 RS 6 Regional : 6 RS
6 Regional
5 Regional : 7 RS
4 Regional : 5
RS
9 Regional : 15 RS
6 Regional : 6 RS
IV. FRAUD DALAM
PELAYANAN KESEHATAN
Adanya perubahan sistem pembiayaan di Indonesia
Adanya perubahan pada mekanisme pembayaran
bagi RS menjadi claim INA-CBG
Sifat dasar manusia yang ingin mendapat lebih
27
Dalam sistem yang menggunakan mekanisme
klaim, selalu ada potensi fraud.
FRAUD
Fraud atau kecurangan pelayanan kesehatan
merupakan bentuk kriminal “kerah putih” yang canggih
dan berefek terhadap sistem pembayaran kesehatan
publik & swasta
Fraud pelayanan kesehatan merupakan salahsatu faktor
dominan yang menyebabkan melambungnya biaya
pelayanan kesehatan di AS
Prediksi premi BPJS 2014 : sekitar 38,5 T
Dana Klaim RS: Sekitar 25 T
28
Potensi kerugian fraud dengan angka di AS
Hitungan 5% = 1.25 T
Hitungan 10% = 2.5 T
HBL COORPORATE
GOVERNANCE
DIREKTUR KOMITE MEDIK
SUB KOM KRIDENTIAL SUB KOM
CBL-MSBL REK CLIN PRIVILAGE
MUTU
DELINIATION KE DIR
maintaining professionalism
entering to the profession SUB KOM ETIK- DISIPLIN
CLINICAL
KOMPETENSI
GOVERNANCE Clinical
KNOWLEDGE
expelling from the profession
CLIN APPOINT - Leader
(TATA KELOLA (DELINIATION ) - Manager
SKILL
KLINIS) STR
- Practioner ETIKA
DPJP/ CLINICAL AUDIT MEDIK / DISIPLIN
SIP LEADERSHIP PELAYANAN MEDIK
KLINIK ETIK
Praktik EBM / INA CBG
dr. /dr. Sp
PATIENTSAFETY
Profesionalisme staf
medis
PROFESIONAL
DEVELOPMENT AND CREDENTIALING CLINICAL PERFORMANCE ----- EVALUATION