Anda di halaman 1dari 34

SELAMAT DATANG

PESERTA RAPAT LINTAS SEKTORAL


DI PUSKESMAS BUMIJAWA

Bumijawa, 14 Desember 2017


PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN
KELUARGA

PUSAT PENELITIAN DAN PEGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYAARAKAT


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI

JAKARTA, 21 DESEMBER 2016


VISI DAN MISI PRESIDEN

TRISAKTI:
Mandiri di Bidang Ekonomi; Berdaulat di Bidang Politik;
SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA,

Berkepribadian dlm Budaya

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


Agenda ke 5: Meningkatkan Kualitas Hidup
Manusia Indonesia

PROGRAM INDONESIA KERJA


PROGRAM INDONESIA PROGRAM PROGRAM INDONESIA
PINTAR INDONESIA SEHAT SEJAHTERA

RENCANA STRATEGIS KEMENKES 2015-2019

PENERAPAN PENGUATAN JAMINAN KESEHATAN


PARADIGMA SEHAT PELAYANAN KES NASIONAL (JKN)

KELUARGA
DTPK
SEHAT
PROGRAM INDONESIA SEHAT
RENSTRA
2015-2019

Pilar 1. Pilar 2. Pilar 3.


Paradigma Sehat PenguatanYankes JKN

Program Program
Program • Peningkatan Akses • Benefit
• Promotif – preventif Penerapan
terutama pada FKTP • Sistem pembiayaan:
sebagai landasan pendekatan
• Optimalisasi Sistem asuransi – azas gotong
pembangunan continuum of care
Intervensi royong
Rujukan • Kendali Mutu & Kendali
kesehatan berbasis resiko
• Peningkatan Mutu
• Pemberdayaan Biaya
Penerapan
kesehatan (health • Sasaran: PBI & Non PBI
masyarakat pendekatan
risk)
• Keterlibatan lintas continuum of care Tanda kepesertaan
sektor Intervensi berbasis resiko KIS
kesehatan (health risk)

4
D
KELUARGA T

SEHAT P
K
PROGRAM KESEHATAN PRIORITAS
 KESEHATAN IBU:
- MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)
 KESEHATAN ANAK:
- MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB)
- MENURUNKAN PREVALENSI BALITA PENDEK (STUNTING)
 PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR:
- MEMPERTAHANKAN PREVALENSI HIV-AIDS <0,5
- MENURUNKAN PREVALENSI TUBERKULOSIS
- MENURUNKAN PREVALENSI MALARIA
 PENGENDALIAN PENYAKIT TDK MENULAR
- MENURUNKAN PREVALENSI HIPERTENSI
- MEMPERTAHANKAN PREVALENSI OBESITAS PADA 15,4
- MENURUNKAN PREVALENSI DIABETES
- MENURUNKAN PREVALENSI KANKER
- MENINGKATKAN KESEHATAN JIWA
PROGRAM PRIORITAS 2015-2019


149 KAB/
KELUARGA SEHAT •PENYELAMATAN 1000 HPK
• 27 Provinsi, 64 Kabupaten, 3.525 Puskesmas KOTA

8610
PUSKESMAS
5085 27 Prov 149 Kab
PUSKESMAS,
9 Prov 203 Kab
2238
PUSKESMAS,
9 Prov 64 Kab 2019
470 2018 1.280 NAKES
2017
PUSKESMAS,
9 Prov 64 Kab 1.200 NAKES PUSKESMAS
150 PUSKESMAS 20 Prov 69 kab
19 Prov 64 kab
1.120 NAKES
2016 140 PUSKESMAS
18 Prov 59 kab
1.040 NAKES
2015 130 PUSKESMAS
17 Prov 54 kab
DTPK
960 NAKES
120PUSKESMAS
DTPK
15 Prov 44 kab

• INTERVENSI BERBASIS-TIM

NUSANTARA SEHAT di layanan kesehatan primer


• 15 Provinsi, 44 Kabupaten, 120 Puskesmas
KONSEP PENDEKATAN KELUARGA
PENDEKATAN KELUARGA

Puskesmas

UKBM: Posyandu, PAUD, UKS, Poskestren, Upaya Kes


Kerja, Posbindu PTM, dll

Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga


PENDEKATAN KELUARGA
CARA KERJA PUSKESMAS YG TDK HANYA MENYELENGGARAKAN
PELAYANAN KESEHATAN DI DLM GEDUNG, MELAINKAN JUGA
KELUAR GEDUNG DG MENGUNJUNGI KELUARGA2 DI WILAYAH
KERJANYA (TDK HANYA MENGANDALKAN UKBM YG ADA)
 PENDEKATAN PELAYANAN YG MENGINTEGRASIKAN UKP & UKM
 SECARA BERKESINAMBUNGAN
 DG TARGET KELUARGA
 DIDASARI DATA & INFORMASI DARI PROFIL KES KELUARGA

DG TUJUAN:
1. MENINGKATKAN AKSES KELUARGA THD PELAYANAN KES
YG KOMPREHENSIF
2. MENDUKUNG PENCAPAIAN SPM KAB/KOTA & SPM PROVINSI
3. MENDUKUNG PELAKSANAAN JKN
4. MENDUKUNG TERCAPAINYA PROGRAM INDONESIA SEHAT
INDIKATOR KELUARGA SEHAT
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat yang diobati / tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
PENGUATAN MANAJEMEN PUSKESMAS MELAUI
PENDEKATAN KELUARGA

Pendekatan Keluarga dilaksanakan bersinergi dan terintegrasi dengan Pedoman


Manajemen Puskesmas melalui tahapan P1, P2 dan P3.
PENDATAAN KELUARGA SEHAT
PELAKSANAAN PENDEKATAN
KELUARGA DI PUSKESMAS

Pendataan seluruh keluarga


dalam wilayah kerja
PENDATAAN puskesmas
1

SOSIALISASI
ANALISA
8
DATA
2

EVALUASI
RUMUSAN
7 MASALAH
3

MONITORING RENCANA
6 5 KEGIATAN
4
IMPLEMENTASI
KEGIATAN
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
PENDEKATAN KELUARGA

a. Pendataan kesehatan keluarga menggunakan formulir Prokesga oleh


Pembina Keluarga (dapat dibantu kader Kesehatan)

b. Pembuatan dan pengelolaan pangkalan data Puskesmas serta


pengolahan data oleh tenaga pengelola data Puskesmas

c. Analisis, perumusan intervensi masalah kesehatan, penyusunan rencana


puskesmas ole tim manajemen Puskesmas

d. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan melalui kunjungan rumah oleh


Pembina Keluarga

e. Pelaksanaan pengorganisasian masyarakat dan pembinaan UKBM

f. Pelaksanaan pelayanan kesehatan (dalam dan luar gedung) oleh tanaga


Puskesmas
Blok I. Pengenalan
Tempat

Blok II. Keterangan


Keluarga

Blok III. Keterangan


Pengumpul Data

Blok IV. Keterangan


Anggota Keluarga

Blok V. Keterangan
Individu
PROFIL KESEHATAN KELUARGA
(PROKESGA)
INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS)
DEFINISI KELUARGA

• Keluarga Inti, adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan


perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari suami, istri,
dan anak- anak baik karena kelahiran (natural) maupun adopsi
 INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS) KELUARGA INTI

• Keluarga Besar, adalah seluruh keluarga inti dalam satu


rumah/bangunan INDKES KELUARGA SEHAT (IKS)
KELUARGA BESAR
BATASAN KELUARGA SEHAT

 Untuk menyatakan bahwa suatu keluarga sehat atau tidak


 digunakan sejumlah 12 indikator
 Berdasarkan indikator tersebut  Penghitungan Indeks
Keluarga Sehat (IKS) setiap keluarga
 Hasil Perhitungan IKS tersebut maka Kategori Kesehatan
Keluarga dibagi menjadi 3 gradasi :
• Nilai Indeks >0,800 = keluarga sehat
• Nilai Indeks 0,500-0,800 = keluarga pra-sehat
• Nilai Indeks <0,500 = keluarga tidak sehat
CONTOH MENGHITUNG INDEKS
IMPLIKASI KEBIJAKAN INI

• Pendekatan keluarga  akan ketemu masalah jenis dan


besaran masalah kesehatan setempat  perlu jenis
intervensi dan cakupannya untuk masing2 masalah
kesehatan  entry point untuk peningkatan anggaran
kesehatan masyarakat
• Sebagai salah satu dasar perencanaan pembangunan
kesehatan masyarakat di wilayah kerja
IMPLIKASI KEBIJAKAN INI

• Kunjungan keluarga akan menemukan masalah kesehatan lain di luar 12


indikator  akan terjadi pengayaan program
 penambahan muatan lokal
• Pengayaan program akan merevisi atau menambah program kesehatan
setempat  program berkembang sesuai masalah
• Analisis lebih lanjut dapat digunakan untuk evaluasi, apakah program yang
selama ini dilaksanakan sudah benar atau belum.
IMPLIKASI KEBIJAKAN INI
Dengan IKS (Indeks Keluarga Sehat) dapat dibuat ranking/peringkat:
• Peringkat antar RT/RW  advokasi untuk pemberdayaan masyarakat
• Peringkat antar desa  advokasi pemanfaatan dana desa untuk kesehatan
• Peringkat antar kab/kota  advokasi pemanfaatan APBD untuk kesehatan
dan prioritas wilayah binaan
IKS memperkuat pemberdayaan masuarakat dan memfasilitasi terjadinya
pembangunan berwawasan kesehatan
IMPLIKASI KEBIJAKAN INI

• Pimpinan Wilayah dan staf terus dirangsang untuk berinovasi


mengatasi masalah kesehatan setempat:

• Melalui pendekatan
indikator/program
• Melalui pendekatan wilayah
• Intervensi yang sesuai dengan masalah kesehatan per wilayah 
program kesehatan menjadi lebih effektif dan efisien
INDEKS WILAYAH
PERHITUNGAN STATUS IKS DESA “A”
PERHITUNGAN UNTUK MENENTUKAN
PRIORITAS INDIKATOR YANG AKAN
DIINTERVENSI DI DESA “A”
CONTOH
• Untuk melakukan intervensi pada wilayah yang lebih kecil dari desa,
maka pembina wilayah melakukan analisis pada level RW

• Analisis untuk status IKS RW pada Desa “A” didapatkan


1. Pada RW 4 didapatkan: Sehat (25,0%), pra-sehat (50,0%) dan tidak
sehat (25,0%)
2. Pada RW 3 didapatkan : Sehat (75,0%), pra-sehat (25,0%) dan tidak
sehat (0%)

• Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan diintervensi


pada level RW di Desa “A”
PERHITUNGAN UNTUK MENENTUKAN
PRIORITAS INDIKATOR YANG AKAN
DIINTERVENSI PADA LEVEL RW DI DESA “A”
PERHITUNGAN UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS
INDIKATOR YANG AKAN DIINTERVENSI PADA
LEVEL RT DI RW 4 DESA “A”
DATABASE IKS TINGKAT PUSKESMAS
Indikator Desa A Desa B Desa C Desa D Desa E Desa F Desa G Desa H Puskesmas

KB 56.3% 62.7% 74.2% 70.6% 80.8% 61.3% 60.9% 26.2% 71.3%


Linfaskes 54.9% 98.7% 89.6% 82.7% 46.3% 58.0% 31.1% 43.7% 70.4%
Imunisasi 43.0% 17.8% 23.4% 30.9% 17.3% 44.0% 34.3% 39.3% 33.6%
ASI eks 32.4% 58.2% 52.9% 48.8% 27.3% 34.2% 18.3% 25.8% 41.5%
Timbang 45.0% 93.7% 78.9% 84.9% 52.3% 57.7% 62.1% 41.4% 69.1%
TB IKS 26.1% 64.5% 35.9% 29.5% 21.0% 32.6% 47.7% 35.4% 42.9%
HT IKS 23.3% 34.0% 30.5% 23.4% 27.8% 32.4% 21.7% 12.8% 29.3%
Jiwa IKS 47.7% 49.0% 47.3% 43.3% 49.5% 47.3% 48.3% 38.5% 47.8%
Rokok 48.7% 51.9% 51.0% 48.5% 27.3% 47.1% 41.7% 32.0% 48.0%
Air bersih 85.5% 91.0% 89.4% 85.0% 47.9% 82.6% 73.2% 56.2% 84.2%
Jamban 69.9% 81.9% 60.3% 48.0% 58.9% 61.3% 52.4% 29.6% 63.8%
JKN 49.2% 75.3% 48.5% 58.6% 50.0% 91.6% 67.8% 68.3% 57.7%
IKS 0.539 0.761 0.573 0.531 0.385 0.665 0.511 0.322 0.583
Kesimpulan Pra=S Pra-S Pra=S Pra-S Tdk_S Pra-S Pra-S Tdk-S Pra-S
ALTERNATIF INTERVENSI BERDASARKAN IKS
RUMUSAN INTERVENSI

• Allternatif I: Intervensi bisa dilakukan menyeluruh, artinya


seluruh desa dilakukan intervensi sesuai masalah utama
setempat. Penyuluhan umum di tingkat Puskesmas dengan topik:
hipertensi, imunisasi dan ASI eksklusif, intervensi di setiap desa
sesuai dengan masint2 prioritas masalahnya.
• Alternatif II: Intervensi bisa difokuskan pada desa yang paling
tertinggal, yaitu desa dengan IKS terrendah dalam hal ini Desa
H dan Desa E. Sumber daya difokuskan untuk melakukan
intervensi pada 2 desa tersebut.
• Alternatif III: Masih banyak alternatif yang dipilih, misalnya dari
sisi pendekatannya: mungkin di desa H menggunakan tokoh
agama sementara di desa E menggunakan jalur PKK
Bekerja
bersama
untuk
mewujud
kan
keluarga
Indonesia
menjadi
keluarga
yang
sehat

Anda mungkin juga menyukai