BPSDMPK-PMP
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
Pendekatan, Penilaian, dan Model-model
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 (4 JP)
Kompetensi Peserta Pelatihan:
Mendeskripsikan konsep pendekatan
saintifik dalam pembelajaran
Mendeskripsikan konsep model-model
pembelajaran (PBL, PJBL,DL)
Mendeskripsikan konsep penilaian
autentik pada proses dan hasil belajar.
Indikator
Menjelaskan konsep pendekatan saintifik.
Menjelaskan konsep model-model
pembelajaran (PBL, PJBL, DL)
Menjelaskan konsep penilaian autentik
pada proses dan hasil belajar.
PEMBELAJARAN SMP
PRINSIP PEMBELAJARAN
(1) BERPUSAT PADA PESERTA DIDIK,
(2) MENGEMBANGKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK,
(3) MENCIPTAKAN KONDISI MENYENANGKAN DAN
MENANTANG,
(4) BERMUATAN NILAI, ETIKA, ESTETIKA, LOGIKA,
DAN KINESTETIKA,
(5)PEMBELAJARAN HARUS BERGESER DARI “DIBERI
TAHU” MENJADI “AKTIF MENCARI TAHU”.
(6) MENYEDIAKAN PENGALAMAN BELAJAR YANG
BERAGAM MELALUI PENERAPAN BERBAGAI
STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN YANG
MENYENANGKAN, KONTEKSTUAL, EFEKTIF, EFISIEN,
DAN BERMAKNA.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI
DASAR
KI 1: SIKAP RELIGIUS TIDAK LANGSUNG
(MELALUI AKTIVITAS
TEGORAN PERBAIKAN
BENTUK-BENTUK
PEMBELAJARAN HUKUMAN MENDIDIK
TIDAK LANGSUNG
PERILAKU CONTOH
(TELADAN)
LINGKUNGAN YANG
KONDUSIF
PEMBELAJARAN
SCIENTIFIC TEACHING
APPROACH
PEMBELAJARAN
PEMBELAJARANSAINTIFIK
SAINTIFIK
PENGUATA
PENGUATA
N
N
DILAKUKA
SETIAP DILAKUKA
SETIAP N SECARA
LANGKAH N SECARA SETIAP
SISWA LANGKAH VERTIKAL SETIAP
SISWA PEMBELAJAR VERTIKAL LANGKAH
AKTIF PEMBELAJAR DAN LANGKAH
AKTIF AN MENJADI DAN PEMBELAJAR
MENCARI AN MENJADI HORIZONT PEMBELAJAR
MENCARI KOMPETENSI HORIZONT AN
TAHU KOMPETENSI AL AN
TAHU YANG HARUS AL DINILAI
YANG HARUS PADA DINILAI
DILATIH PADA
DILATIH SETIAP
SETIAP
MATA
MATA
PELAJARAN
PELAJARAN
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:
Kegiatan Inti :
• Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari
informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
• Kegiatan inti menggunakan metode yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan
matapelajaran, yang meliputi proses observasi,
menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan
komunikasi.
• Untuk pembelajaran yang berkenaan dengan KD
yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu,
guru memfasilitasi agar peserta didik dapat
melakukan pengamatan terhadap
12
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:
• Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak
langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah.
• Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran
yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4.
• Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu
proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk
mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak
langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut
KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
• Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar
pokok yaitu:
1) mengamati;
2) menanya;
3) mengumpulkan informasi;
4) mengasosiasi; dan
5) mengkomunikasikan.
13
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:
LANGKAH KOMPETENSI
PEMBELAJA KEGIATAN BELAJAR YANG
RAN DIKEMBANGKAN
Mengamati Membaca, mendengar, Melatih
menyimak, melihat (tanpa kesungguhan,
atau dengan alat) ketelitian, mencari
informasi
b. Menanya
• Dalam kegiatan mengamati,
guru membuka
kesempatan secara luas kepada peserta didik
untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dilihat, disimak, dibaca atau dilihat.
• Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan
pertanyaantentang yang hasil pengamatan objek yang konkrit
sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta,
konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih
abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada
pertanyaan yang bersifat hipotetik.
• Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan
pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk
mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta
didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri.
• Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui
kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik.
Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin
dapat dikembangkan.
• Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang19
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:
c. Mengumpulkan dan
mengasosiasikan
• Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali
dan mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber melalui berbagai cara.
• Untuk itu peserta didik dapat membaca buku
yang lebih banyak, memperhatikan fenomena
atau objek yang lebih teliti, atau bahkan
melakukan eksperimen.
• Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah
informasi yang menjadi dasar bagi kegiatan
berikutnya yaitu memeroses informasi untuk
menemukan keterkaitan satu
informasi dengan informasi
lainnya, menemukan pola dari 20
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:
d. Mengkomunikasikan hasil
Kegiatan berikutnya adalah
menuliskan atau menceritakan
apa yang ditemukan dalam
kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan dan
menemukan pola. Hasil tersebut
disampikan di kelas dan dinilai oleh guru
sebagai hasil belajar peserta didik atau
kelompok peserta didik tersebut.
21
Model Pembelajaran
22
1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning)
a. Definisi
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning=PjBL) adalah model pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media.
Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode
belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk
digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan
peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan
memahaminya. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai
dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding
question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah
proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai
subjek (materi) dalam kurikulum.
Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta
didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus
berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang
dikajinya. PjBL merupakan investigasi mendalam tentang
sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi
dan usaha peserta didik.
b. Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proy
◦ Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk
belajar, mendorong kemampuan mereka untuk
melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk
dihargai.
◦ Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
◦ Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil
memecahkan problem-problem yang kompleks.
◦ Meningkatkan kolaborasi.
◦ Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan
mempraktikkan keterampilan komunikasi.
◦ Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
mengelola sumber.
Keuntungan Pembelajaran Berbasis
Proyek (Lanjutan)
◦ Memberikan pengalaman kepada peserta didik
pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek,
dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain
seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
◦ Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan
peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk
berkembang sesuai dunia nyata.
◦ Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil
informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki,
kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
◦ Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan,
sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati
proses pembelajaran.
d. Langkah-Langkah Operasional
1 2
3
PENENTUAN MENYUSUN
MENYUSUN
PERTANYAAN PERECANAAN
JADUAL
MENDASAR PROYEK
6
5 4
EVALUASI
MENGUJI HASIL MONITORING
PENGALAMAN
e. Sistem Penilaian
proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian
terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut
berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan dan penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk
mengetahui pemahaman, kemampuan
mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan
kemampuan menginformasikan peserta didik
pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Sistem Penilaian Proyek (Lanjutan)
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu:
Kemampuan pengelolaan
43
b. Keunggulan PBL
1). Dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna. Peserta
didik/mahapeserta didik yang belajar memecahkan suatu masalah
maka mereka akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya
atau berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan. Belajar
dapat semakin bermakna dan dapat diperluas ketika peserta
didik/mahapeserta didik berhadapan dengan situasi di mana
konsep diterapkan
2). Dalam situasi PBL, peserta didik/mahapeserta didik
mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan secara simultan
dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan
3). PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis,
menumbuhkan inisiatif peserta didik/mahapeserta didik dalam
bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat
mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja
kelompok.
44
c. Langkah-langkah Operasional dalam
Proses Pembelajaran PBL
45
Langkah-langkah Operasional dalam
Proses Pembelajaran PBL (Lanjutan)
46
Langkah-langkah Operasional dalam
Proses Pembelajaran PBL (Lanjutan)
47
Langkah-langkah Operasional dalam
Proses Pembelajaran PBL (Lanjutan)
48
f. Contoh Penerapan
Tahapan-Tahapan Model PBL
49
g. Sistem Penilaian PBL
50
Sistem Penilaian PBL (Lanjutan)
Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan
authentic assesment. Penilaian dapat dilakukan dengan portfolio
yang merupakan kumpulan yang sistematis pekerjaan-pekerjaan
peserta didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam
kurun waktu tertentu dalam kerangka pencapaian tujuan
pembelajaran. Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan
cara evaluasi diri (self-assessment) dan peer-assessment.
Self-assessment. Penilaian yang dilakukan oleh pebelajar itu sendiri
terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk
pada tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh pebelajar itu sendiri
dalam belajar.
Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk
memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas-
tugas yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalam
kelompoknya
51
SISTEM PENILAIAN:
1. Otentik :
• Penilaian dan pembelajaran merupakan dua hal yang
saling berkaitan.
• Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia
nyata, bukan dunia sekolah.
• Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik
(kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap).
• Tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh
peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa
yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
• Contoh-contoh tugas autentik: Pemecahan masalah
matematika , melaksanakan percobaan, Bercerita,
Menulis laporan , Berpidato, Membaca puisi, Membuat
peta perjalanan
55
PRINSIP PENILAIAN:
2.Berkesinambungan :
Penilaian yang dilakukan secara terus
menerus dan berkelanjutan selama
pembelajaran berlangsung.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan
gambaran yang utuh mengenai
perkembangan hasil belajar peserta didik,
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan
hasil terus menerus dalam bentuk penilaian
proses, dan berbagai jenis ulangan secara
berkelanjutan (ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester,
atau ulangan kenaikan kelas)
56
PRINSIP PENILAIAN:
86 -100 4 A
SB
81- 85 3.66 A-
76 – 80 3.33 B+
71-75 3.00 B B
66-70 2.66 B-
61-65 2.33 C+
56-60 2 C C
51-55 1.66 C-
46-50 1.33 D+
K
0-45 1 D
Sumber : Panduan Teknis Penilaian SD Ditjen Dikdas
65
SISTEM PENILAIAN:
1 Egalita 3 3 3 … 3 (B)
2 Panji 2 3 2 … 2 (C)
Sumber penilaian
Skala-
Nama
Observa Penilai Antar- predika
No siswa Jurnal
si an diri teman t
1 Egalita 4 3 2 3 3 3 4 3 (B)
2 Panji 2 2 3 3 2 2 2 2 (C)
Tema-1
Nama Tes tulis Tes lisan Penugasan Nilai
siswa Tul Tulis Tulis Lisa Lisa Lisa Tuga Tuga Tuga Tuga akhir /
is1 2 3 n1 n2 n3 s1 s2 s3 s4 predika
t
Egalit 75 70 88 89 68 78 (B+)
a
Sumber : Panduan Teknis Penilaian SD Ditjen Dikdas
Panji 80 85 85 98 90 88 (A) 77
PENILAIAN KETERAMPILAN:
Keterampilan:
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan
cara berikut:
1. Performance atau Kinerja
• Suatu penilaian yang meminta siswa
untuk melakukan suatu tugas pada
situasi yang sesungguhnya yang
mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan.
• Misalnya tugas memainkan alat musik,
menggunakan mikroskop, menyanyi,
bermain peran, menari.
Sumber : Panduan Teknis Penilaian SD Ditjen Dikdas
78
PENILAIAN KETERAMPILAN:
Keterampilan
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut:
2. Produk
• Penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam
membuat produk teknologi dan seni (3 dImensi).
• Penilaian produk tidak hanya diperoleh dari hasil akhir,
namun juga proses pembuatannya. Pengembangan
produk meliputi 3 tahap dan dalam setiap tahap perlu
diadakan penilaian yaitu:
• Tahap persiapan atau perencanaan meliputi penilaian
terhadap kemampuan siswa dalam merencanakan,
menggali, mengembangkan gagasan, dan mendesain
produk
• Tahap pembuatan meliputi penilaian terhadap
kemampuan siswa dalam menyeleksi dan menggunakan
bahan dan alat serta dalam menentukan teknik yang
tepat.
• Tahap penilaian (appraisal) meliputi penilaian
terhadap kemampuan siswa membuat produk sesuai
dengan
Sumber : Panduan Tekniskegunaannya.
Penilaian SD Ditjen Dikdas
79
PENILAIAN KETERAMPILAN:
83
Laporah Hasil Belajar SMP (2)
KURIKULUM 2013
84
Laporah Hasil Belajar SMP (3)
KURIKULUM 2013
Sikap Spiritual dan
Pengetahu Keteramp
Sosial
MATA PELAJARAN an ilan (KI 1dan KI 2)
(KI 3) (KI 4) Mata Antar-
Pelajara Mata Pelajaran
n
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Faris menunjukkan
A A- SB sikap konsisten
Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan dan sungguh-
A- B+ B sungguh dalam
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia A A SB menerapkan sikap
4 Matematika A- B B spiritual, jujur ,
5 Ilmu Pengetahuan Alam B+ B+ B dan kerjasama,
6 Ilmu Pengetahuan Sosial B B B terutama dalam
mapel Pendidikan
7 Bahasa Inggris A- A- SB
Agama dan Budi
Kelompok B
pekerti, Bahasa
1 Seni Budaya B+ B+ B
Indonesia dan
Pendidikan Jasmani, Olah bahasa Inggris.
2
Raga, dan Kesehatan A A SB
3 Prakarya B- C B 85
PEMBUATAN RUBRIK
A RUBRIC IS AN AUTHENTIC ASSESSMENT TOOL
USED TO MEASURE STUDENTS' WORK.
IT IS A SCORING GUIDE THAT SEEKS TO
EVALUATE A STUDENT'S PERFORMANCE BASED
ON THE SUM OF A FULL RANGE OF CRITERIA
RATHER THAN A SINGLE NUMERICAL SCORE.
A RUBRIC IS A WORKING GUIDE FOR STUDENTS
AND TEACHERS, USUALLY HANDED OUT BEFORE
THE ASSIGNMENT BEGINS IN ORDER TO GET
STUDENTS TO THINK ABOUT THE CRITERIA ON
WHICH THEIR WORK WILL BE JUDGED.
PEMBUATAN RUBRIK
A RUBRIC IS AN AUTHENTIC ASSESSMENT TOOL
USED TO MEASURE STUDENTS' WORK.
IT IS A SCORING GUIDE THAT SEEKS TO
EVALUATE A STUDENT'S PERFORMANCE BASED
ON THE SUM OF A FULL RANGE OF CRITERIA
RATHER THAN A SINGLE NUMERICAL SCORE.
A RUBRIC IS A WORKING GUIDE FOR STUDENTS
AND TEACHERS, USUALLY HANDED OUT BEFORE
THE ASSIGNMENT BEGINS IN ORDER TO GET
STUDENTS TO THINK ABOUT THE CRITERIA ON
WHICH THEIR WORK WILL BE JUDGED.
PENENTUAN KRITERIA
PENENTUAN KRITERIA
PEMBUATAN RUBRIK
TUGAS OTENTIK
MERINGKAS
BACAAN SURVEY
DISKUSI
EKSPERIMEN KELAS
LAPORAN MEMBUAT
OBSERVASI PROJEK
MEMBUAT MEMBUAT
KARANGAN MULTIMEDIA
PEMBUATAN RUBRIK
- RUBRIK ADALAH ALAT PENILAIAN OTENTIK
UNTUK MENGUKUR HASIL KERJA PESERTA DIDIK
- TERDIRI ATAS BEBERAPA KRITERIA DAN SKOR
DIPEROLEH DARI PENJUMLAH KRITERIA YANG
DIGUNAKAN
- KRITERIA TERDIRI DARI KELOMPOK HASIL
BELAJAR PENGETAHUAN,KEMAMPUAN BERPIKIR,
SIKAP DAN PERILAKU, DAN KETRAMPILAN
PSIKOMOTORIK
- RUBRIK DAPAT DIKETAHUI DAN DIBAHAS GURU
BERSAMA DENGAN PESERTA DIDIK SEBELUM
SUATU TUGAS OTENTIK DIKERJAKAN PESERTA
DIDIK
CONTOH RUBRIK (Adopsi dari
Muller)
KRITERIA TERBATAS MEMUASKAN MAHIR CEMERLANG
Semua prediksi
Semua
Tidak ada Sebagian besar jelas, masuk
Membuat prediksi jelas
predikasi atau prediksi jelas dan akal, dan
Prediksi dan masuk
Tidak jelas masuk akal berdasarkan
akal
data
Semua
Konklusi tidak Semua konklusi
Sebagian besar konklusi
ada atau sesuai dengan
Kesesuaian konklusi sesuai sesuai
Tidak sesuai hasil
Kesimpulan dengan hasil dengan
dengan hasil pengamatan dan
pengamatan semua
pengamatan analisis data
pengamatan
PENGETAHUAN DAN KOGNITIF
BERDASARKAN TAKSONOMI ANDERSON
KEMAMPUAN KOGNITIF
Mengi Memahami Menerapkan Mengana Mengeva Mencipta
PENGETAHUAN ngat (understand (apply) -lisis -luasi (create)
(reme ) (analyze) (evaluate
mber) )
Faktual
Konseptual
Prosedural
Meta-kognitif
KEMAMPUAN KOGNITIF
KEMAMPUAN HASIL BELAJAR KOGNITIF
KOGNITIF
MENGINGAT: PENGETAHUAN HAFALAN: KETEPATAN, KECEPATAN, KEBENARAN PENGETAHUAN
MENGEMUKAKAN KEMBALI APA YANG DIINGAT DAN DIGUNAKAN KETIKA MENJAWAB PERTANYAAN TENTANG
YANG SUDAH DIPELAJARI DARI FAKTA, DEFINISI KONSEP, PROSEDUR, HUKUM, TEORI DARI APA YANG SUDAH
GURU, BUKU, SUMBER LAINNYA DIPELAJARI DI KELAS TANPA DIUBAH/BERUBAH.
SEBAGAIMANA ASLINYA, TANPA
MELAKUKAN PERUBAHAN
SUDAH ADA PROSES DIDIK BERUPA MENGGANTIKAN SUATU KATA/ISTILAH DENGAN KATA/ISTILAH LAIN
PENGOLAHAN DARI BENTUK YANG SAMA MAKNANYA; MENULIS KEMBALI SUATU KALIMAT/PARAGRAF/TULISAN
ASLINYA TETAPI ARTI DARI DENGAN KALIMAT/PARAGRAF/TULISAN SENDIRI DENGAN TANPA MENGUBAH
KATA, ISTILAH, TULISAN, ARTINYA INFORMASI SLINYA; MENGUBAH BENTUK KOMUNIKASI DARI BENTUK
GRAFIK, TABEL, GAMBAR, FOTO KALIMAT KE BENTUK GRAFIK/TABEL/VISUAL ATAU SEBALIKNYA; MEMBERI TAFSIR
TIDAK BERUBAH. SUATU KALIMAT/PARAGRAF/ TULISAN/DATA SESUAI DENGAN KEMAMPUAN
PESERTA DIDIK; MEMPERKIRAKAN KEMUNGKINAN YANG TERJADI DARI SUATU
INFORMASI YANG TERKANDUNG DALAM SUATU KALIMAT/PARAGRAF
/TULISAN/DATA
KEMAMPUAN KOGNITIF
MENERAPKAN KEMAMPUAN: MENGGUNAKAN HUKUM PENAWARAN DAN PERMINTAAN, HUKUM BOYLE,
MENGGUNAKAN INFORMASI, HUKUM ARCHIMEDES, MEMBAGI/ MENGALI/MENAMBAH/ MENGURANGI/MENJUMLAH,
KONSEP, PROSEDUR, PRINSIP, MENGHITUNG MODAL DAN HARGA, HUKUM PERSAMAAN KUADRAT, MENENTUKAN ARAH
HUKUM, TEORI YANG SUDAH KIBLAT, MENGGUNAKAN JANGKA, MENGHITUNGKAN JARAK TEMPAT DI PETA,
DIPELAJARI UNTUK SESUATU YANG MENERAPKAN PRINSIP KRONOLOGI DALAM MENENTUKAN WAKTU SUATU
BARU/BELUM DIPELAJARI BENDA/PERISTIWA, DAN SEBAGAINYA
MEMBUAT SESUATU YANG SUMBER YANG DIBACANYA, MEMBUAT SUATU BENDA DARI BAHAN
BARU DARI APA YANG SUDAH YANG TERSEDIA, MENGEMBANGKAN FUNGSI BARU DARI SUATU BENDA,
ADA SEHINGGA HASIL MENGEMBANGKAN BERBAGAI BENTUK KREATIVITAS.
TERSEBUT MERUPAKAN
SATU KESATUAN UTUH DAN
BERBEDA DARI KOMPONEN
YANG DIGUNAKAN UNTUK
MEMBENTUKNYA
KEMAMPUAN KOGNITIF
MENGEVALUASI PESERTA DIDIK: MENILAI APAKAH INFORMASI YANG DIBERIKAN
MEMBUAT SESUATU YANG SUMBER YANG DIBACANYA, MEMBUAT SUATU BENDA DARI BAHAN
BARU DARI APA YANG SUDAH YANG TERSEDIA, MENGEMBANGKAN FUNGSI BARU DARI SUATU BENDA,
ADA SEHINGGA HASIL MENGEMBANGKAN BERBAGAI BENTUK KREATIVITAS.
TERSEBUT MERUPAKAN
SATU KESATUAN UTUH DAN
BERBEDA DARI KOMPONEN
YANG DIGUNAKAN UNTUK
MEMBENTUKNYA
BENTUK HASIL BELAJAR
AFEKTIF
UCAPAN/TULISAN
KEBIASAAN
HASIL BELAJAR AFEKTIF
JENJANG INDIKATOR
INTERNALISASI
PENERIMAAN NILAI KESEDIAAN MENERIMA SUATU NILAI DAN
MEMBERIKAN PERHATIAN TERHADAP NILAI
TEREBUT
MERESPON NILAI KESEDIAAN MENJAWAB SUATU NILAI DAN
ADA RASA PUAS DALAM MEMBICARAKAN
NILAI TERSEBUT
PENILAIAN MENGANGGAP NILAI TERSEBUT BAIK;
MENYUKAI NILAI TERSEBUT; DAN KOMITMEN
TERHADAP NILAI TERSEBUT
PENGORGANISASIAN MEMASUKKAN NILAI TERSEBUT SEBAGAI
BAGIAN DARI SISTEM NILAI DIRINYA
PENJATIDIRIAN MENGEMBANGKAN NILAI TERSEBUT
SEBAGAI CIRI DIRINYA DALAM BERPIKIR,
BERKATA, BERKOMUNIKASI, DAN BERTINDAK
KONTEN PSIKOMOTOR
ACTION (ELEMENTARY
MOVEMENT)
COORDINATION (SYNCHRONIZED
MOVEMENT)
FORMATION (BODILY MOVEMENT)
PRODUCTION (COMBINE VERBAL
AND NONVERBAL MOVEMENT)
Vinson (2012)
Sumber: Olahan dari kategori Harrow dan kategori Simpson
HASIL BELAJAR
PSIKOMOTOR
KEMAMPUAN HASIL BELAJAR
MENIRU MAMPU MENIRU SUATU GERAKAN/TINDAKAN
DARI APA YANG DIAMATI
MENGUBAH MAMPU MELAKUKAN GERAKAN/TINDAKAN YANG
BERBEDA DARI APA YANG DIAMATI TAPI MASIH
MEMILIKI KESALAHAN-KESALAHAN
MENGEMBANGKAN MENGEMBANGKAN GERAKAN/TINDAKAN YANG
PRESISI MEMILIKI KETEPATAN YANG BAIK TANPA ADA
KESALAHAN YANG BERARTI
MENJADI MENGEMBANGKAN GERAKAN/TINDAKAN YANG
TINDAKAN ALAMI DIPELAJARI SEBAGAI SUATU MILIKNYA YANG
ALAMI
MENJADI MELAKUKAN IMPROVISASI GERAKAN/TINDAKAN
TINDAKAN YANG DIPELAJARI SEBAGAI SUATU
ORISINAL GERAKAN/TINDAKAN YANG MENJADI CIRI KHAS
DIRINYA
PENGERTIAN PENILAIAN OTENTIK