Tuberkulosis Anak
5
6
Epidemiologi TB pada anak
Kontak dengan
pasien TB
a. Gejala TB
Batuk > 2 minggu, tidak membaik dengan
antibiotika atau anti asma (atau penyebab yg lain)
Demam > 2 minggu, tidak membaik dengan
antibiotika atau anti malaria (sesuai indikasi)
Berat badan tidak naik atau turun dalam 2 bulan
terakhir, yang tidak membaik dengan asupan nutrisi
yang optimal
Lesu dan tidak aktif
b. Riwayat kontak erat dengan pasien TB paru dewasa
6/16/2019 15
Skor > 6
Beri OAT
2 bulan terapi, evaluasi
Terapi diteruskan
Terapi teruskan
Rujuk ke RS pro evaluasi
Diskusi kasus 1
Ibu Bambang, BTA (+++)
Anak: Sinta, 4 tahun
• Gejala TB (-)
• Status gizi baik
• Pemeriksaan fisik dan Rontgen dada: normal
• Mantoux test: 15 mm
• BTA sputum tidak dilakukan
Pemeriksaan mikroskopis/
tes cepat molekuler (TCM) TB
Terapi OAT
ALUR
D I AG N O S I S
TB ANAK
2016 Ada akses foto
Tidak ada akses foto
rontgen toraks
rontgen toraks dan uji
(II) dan/atau uji
tuberkulin
tuberkulin*)
Observasi gejala
selama 2 minggu
Menetap Menghilang
TB anak klinis
Bukan TB
Terapi OAT
ALUR
D I AG N O S I S
TB ANAK
2016 Ada akses foto rontgen Tidak ada akses foto
toraks dan/atau uji rontgen toraks dan uji
(III) tuberkulin tuberkulin
Skoring sistem
TB anak klinis
Menetap Menghilang
Terapi OAT
Bukan TB
KLASIFIKASI PASIEN TB:
• Paru
Lokasi • Ekstraparu
• Baru
Riwayat • Pernah diobati sebelumnya
pengobatan • Riwayat pengobatan tidak diketahui
• Sensitif
Hasil uji • Resistan (monoresistan, poliresistan, multidrugs resistant
kepekaan (MDR), extensive drugs resistant (XDR), resistan
rifampisin (RR)
• Negatif
Status HIV • Positif
• Tidak diketahui
Pemeriksaan penunjang pada TB anak
• Pemeriksaan bakteriologis
– BTA sputum
– Kultur
– Tes cepat molekular (TCM)
• Uji tuberkulin
• Foto toraks
BTA dan kultur sputum
TB PARU
• Berdahak langsung
• Bilas lambung
• Induksi sputum
aman untuk anak semua umur
TB EKSTRAPARU
• Aspirasi KGB
• Cairan serebrospinal
Uji Tuberkulin
Inform Concent dari ortu/wali
Prosedur Mantoux
Petugas : Cuci tangan
Desinfeksi : Kapas alkohol
Lokasi : volar lengan bawah 5-10cm dari lipat siku
Cara : 0.1 ml intra kutan PPD RT 23
Pembacaan : 48-72 jam setelah injeksi
Pengukuran : raba-tandai-ukur indurasi transversal
Pencatatan : catat di buku register tuberkulin dan rekam
medis beserta nama-tandatangan pembaca
Pelaporan : dalam mm meskipun ‘0 mm’
33
ERITEM
INDURASI
34 34
METODE PEMBACAAN
METODE PALPASI
• Lakukan palpasi untuk
menentukan tepi indurasi
• garislah dengan ballpoint
kedua tepi indurasi tsb
• hasil adalah diameter
transversal terlebar indurasi ,
diukur dalam milimeter.
METODE PEMBACAAN
METODE SOKAL
• Gunakan ballpoint untuk
menyusuri indurasi, mulai dari
luar indurasi sampai
menemukan tepinya
• Beri tanda pada tepi tsb
• Lakukan juga dari tepi kontra
lateralnya, sehingga didapatkan
kedua tepi indurasi transversal
kemudian diukur dalam
milimeter
Interpretasi
POSITIF:
jika diameter indurasi > 10mm
Anak imunokompromais: diameter indurasi > 5 mm
6/16/2019 47
TUBERKULOSIS PARU
Gambaran foto toraks yang menunjang diagnosis TB
Anak bermacam-macam , dapat berupa:
49
Gambaran Milier
50
Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan LED dan jumlah limfosit
– Tidak digunakan untuk menegakkan diagnosis TB pada
anak
– Tidak digunakan untuk evaluasi terapi
antigens/
peptides
APC
T cell
TUJUAN & PRINSIP TATALAKSANA TB
TUJUAN
• Menyembuhkan
• Mencegah kematian atau kecacatan
• Mencegah kekambuhan
• Mencegah terjadinya resistansi obat
• Mencegah transmisi TB & reservasi sumber infeksi
PRINSIP
1. OAT diberikan dalam paduan obat, tidak boleh monoterapi.
2. Pengobatan setiap hari.
3. Pemberian gizi adekuat.
4. Mencari dan menatalaksana penyakit penyerta
DOSIS & EFEK SAMPING OBAT
Dosis harian Dosis
Nama Obat (mg/kgBB/ maksimal Efek samping
hari) (mg /hari)
TB Tulang/sendi 2HRZE 10 HR
TB Millier
TB Meningitis
Kombinasi Dosis Bayi <5 kg pemberian OAT secara terpisah
(bukan KDT)
Tetap (KDT) Dosis obat menyesuaikan kenaikan BB
Untuk anak obesitas, dosis KDT
menggunakan Berat Badan ideal (sesuai
Berat 2 bulan 4 bulan umur).
badan RHZ (RH OAT KDT diberikan secara utuh (tidak boleh
(kg) (75/50/1 (75/50) dibelah atau digerus)
50) Obat dapat ditelan utuh, dikunyah/dikulum
(chewable), atau dimasukkan air dalam
5–7 1 tablet 1 tablet
sendok (dispersable).
8 – 11 2 tablet 2 tablet Obat ditelan saat perut kosong, atau paling
cepat 1 jam setelah makan
12 – 16 3 tablet 3 tablet Bila INH dikombinasi dengan Rifampisin,
17 – 22 4 tablet 4 tablet dosis INH tidak boleh melebihi 10
mg/kgBB/hari
23 – 30 5 tablet 5 tablet Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk
puyer, maka semua obat tidak boleh digerus
>30 OAT
bersama dan dicampur dalam satu puyer
dewasa
PEMBERIAN KORTIKOSTEROID
Pada kondisi :
• TB meningitis,
• sumbatan jalan napas akibat TB kelenjar (endobronkhial TB)
• perikarditis TB.
• TB milier dengan gangguan napas yang berat,
• efusi pleura
• TB abdomen dengan ascites.
Sering digunakan:
Prednison dosis 2 mg/kg/ hari, hingga 4 mg/kg/hari pada kasus sakit berat,
dosis maksimal 60 mg/hari selama 4 minggu.
Tidak dievaluasi Pasien TB yang tidak diketahui hasil akhir pengobatannya. Termasuk dalam
kriteria ini adalah ”pasien pindah (transfer out)” ke kabupaten/kota lain
dimana hasil akhir pengobatannya tidak diketahui oleh kabupaten/kota
yang ditinggalkan.
Tatalaksana pasien yang berobat tidak
teratur
Ketidakpatuhan minum OAT pada pasien TB merupakan
penyebab kegagalan terapi.
Jika:
• anak tidak minum obat >2 minggu di fase intensif atau >
2 bulan di fase lanjutan DAN menunjukkan gejala TB
beri pengobatan kembali mulai dari awal.
• anak tidak minum obat <2 minggu di fase intensif atau <2
bulan di fase lanjutan DAN menunjukkan gejala TB
lanjutkan sisa pengobatan sampai selesai.
Pada pasien dengan pengobatan yang tidak teratur, risiko
terjadinya TB resistan obat akan meningkat.
Pengobatan ulang TB pada anak
• Anak yang pernah mendapat pengobatan TB, apabila datang
kembali dengan gejala TB, perlu dievaluasi apakah anak
tersebut menderita TB.
Komplex Primer
Sebagian besar
sembuh sendiri TB Tulang
(3-24 bulan) Erosi Bronkus
(3-9 bulan) (dalam 3 tahun)
Foto Cervikal
1
2
3
SetelahTerapi
1. Dilokasi Odontoid korpus Cervikal 2
2. Massa jaringan lunak pre cervical
3. destruksi korpus C 1-2
Cari sumber
penularan
Pasien TB
anak
Langkah-langkah IK
Pemeriksaan
untuk Monitoring dan
menentukan Pengobatan evaluasi
Identifikasi atau (termasuk
ada tidaknya
kontak infeksi laten pencegahan pencatatan
TB (ILTB) atau yang sesuai danpelaporan)
sakit TB
Alur Anak berkontak dengan pasienTB
Investigasi sensitif OAT
Kontak TB Gejala TB
Tidak Ada
Umur > 5 thn dan Umur < 5 thn atau HIV (+)
HIV (-)
Follow up rutin
Prinsip
Diberikan kepada kontak yang tidak terbukti sakit TB.
Prioritas pemberian pengobatan pencegahan adalah anak
balita dan anak dengan infeksi HIV positif semua usia.
Tujuan
Menurunkan beban TB pada anak. Efek perlindungan
pengobatan pencegahan dengan pemberian selama 6
bulan dapat menurunkan risiko TB pada anak tersebut di
masa datang.
• Jika kasus indeks sensitif OAT, digunakan
Pengobatan Pencegahan dengan Isoniazid (PP
INH)
• Dosis PP INH 10 mg/kg BB (maks 300 mg/hari).
PP INH • Obat dikonsumsi satu kali sehari, sebaiknya pada
waktu yang sama dan saat perut kosong.
Mual, muntah, tidak nafsu makan INH diminum malam sebelum tidur
PemeriksaanTCM TB
Lanjut OAT lini 1 Biakan tdk tumbuh; klinis membaik Biakan tdk tumbuh; klinis tdk membaik
Alur Diagnosis TB RO Pada Anak
Catatan:
a) suhu > 40 C, hipoksia, distress respirasi, hemoptysis, gizi
Pemeriksaan TCM
TB (+) TB (-)
Pengobatan
Observasi
pencegahan
OAT RHZE,
Tatalaksana OAT lini
konfirmasi ulang
TB RO Anak pertama setelah 2 bulan
104
TERIMA KASIH