Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS RISIKO KESEHATAN DENGAN PARAMETER UDARA LINGKUNGAN KERJA DAN

GANGGUAN FAAL PARU PADA PEKERJA

(Studi Kasus Di Bagian Plant N2O PT. Aneka Gas Industri Region V Jawa Timur)

Oleh : Kelompok 5

Fika Murti Utami 152110101016

Saraswati 152110101071

Ghina Farizka 152110101117

M. Veronald Yudafi 152110101163

Safira Aulia Rachma 152110101164

Zahra Nabila Khairani 152110101213

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Lingkungan Kerja

adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja/karyawan yang


dapat mempengaruhi kepuasan kerja karywan dalam melaksanakan
pekerjaannya sehingga akan diperoleh hasil kerja yang maksimal, dimana
dalam lingkungan kerja tersebut terdapat fasilitas kerja yang mendukung
karyawan dalam penyelesaian tugas yang bebankan kepada karyawan
guna meningkatkan kerja karyawan dalam suatu perusahaan.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Manajemen risiko

adalah aktivitas yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan


mengendalikan sebuah organisasi dalam menangani risiko
(ISO 31000;2009).

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Perbedaan ISO 2009 dengan ISO 2018
SLIDE 4
ISO 31000 awalnya diterbitkan pada tahun 2009 dan versi terbaru diterbitkan pada bulan Februari 2018. Namun,
tujuan keseluruhan dari ISO 31000 tetap sama yaitu mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam sistem manajemen
strategis dan operasional.

Beberapa perubahan yang signifikan dari ISO 31000 edisi 2009 ke 2018:

1. Prinsip manajemen risiko disederhanakan dari sebelas menjadi sembilan dengan "menciptakan dan melindungi
nilai" sebagai prinsip inti.

2. Kerangka kerja manajemen risiko ditambahkan unsur "integrasi" dengan "kepemimpinan dan komitmen" (tadinya
"mandat dan komitmen") menjadi unsur inti

3. Proses manajemen risiko ditambahkan "pencatatan dan pelaporan" secara eksplisit dan proses "penetapan
konteks" diperluas menjadi "lingkup, konteks, dan kriteria

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Lanjutan SLIDE 5

Proses manajemen risiko tidak lagi direpresentasikan sebagai serangkaian kegiatan


dengan menghubungkan panah dalam cara yang disajikan dalam versi 2009. Proses
manajemen risiko versi 2018 disajikan sebagai serangkaian langkah-langkah iteratif yang
dilakukan secara terkoordinasi, tetapi tidak harus dalam urutan yang ketat.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


The Power of PowerPoint - thepopp.com
identifikasi risiko yang telah dilakukan
SLIDE 7

Dalam penelitian ini terdapat 4 unsur penyebab risiko


lingkungan kerja, yaitu
• SO2
dinyatakan berisiko mengganggu kesehatan
• NO2 khususnya gangguan saluran pernapasan
bagi pekerja.
• NH3
• debu (TSP)

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Tahapan/langkah penilaian risiko

The Power of PowerPoint - thepopp.com


analisis risiko yang telah dilakukan dan
perbandingan

• Analisis risiko dan langkah kerja menurut ISO 31000


sudah sesuai.
• Pajanan SO2, NO2, NH3, dan debu (TSP) dapat berisiko
mengganggu kesehatan khususnya gangguan saluran
pernafasan pada pekerja.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Perbandingan ISO 31000

Proses yang digunakan untuk memahami sifat, sumber, dan penyebab risiko yang
telah Anda identifikasi dan memperkirakan tingkat risikonya. Ini juga digunakan untuk
mempelajari dampak dan konsekuensi dan untuk memeriksa kontrol yang saat ini
ada .

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Perbandingan ISO 31000

Skala
Pada tahap ini dilakukan scoring pada kemungkinan
dan dampak yang disebabkan oleh risiko. Nilai ini biasanya
menggunakan skala tertentu yang biasa dipakai dalam
kuesioner, pada umumnya skala satu sampai dengan lima
merupakan skala yang cukup memadai.
Nilai kemungkinan 1 berarti sangat jarang dan 5 berarti
sangat sering, sedangkan nilai dampak 1 berarti sangat
ringan dan 5 berarti sangat berat

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Perbandingan ISO 31000
Analisis Dosis-Respon (Dose-
Response Assessment)

Untuk menentukan hubungan antara dosis Analisis Pajanan (Exposure


suatu agen dengan efek terhadap kesehatan Assessment)
atau analisisi hubungan jumlah total suatu agen
yang diberikan, diterima, atau diserap oleh suati Untuk mengenali jalur-jalur pajanan Risk Agent
organisme, sistem, atau sub/populasi dengan agar jumlah asupan atau intake yang diterima
perbaham yang terjadi pada suatu organisme, individu dalam populasi berisiko bisa dihitung
sistem, atau sub/populasi

“Telah dilakukan dalam penelitian dengan menggunakan Dose-Response Assessment dan


Exposure Assessment”

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Evaluasi Risiko

Sebuah proses yang digunakan untuk membandingkan hasik analisis risiko


dengan kriteria untuk menentukan apakah suatu level risiko yang spesifik dapat
diterima atau ditoleransi.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Karakteristik Risiko
Tingkat Risiko Non Karsinogenik (RQ)

karakteristik risiko yang ada adalah suatu upaya untuk


mengetahui apakah populasi berisiko tinggi yang Tingkat Risiko Karsinogenik (ECR)
dinyatakan dengan RQ dengan menggabungkan nilai-
nilai yang didapat pada analisis pajanan dan dosis
respon. Tingkat risiko non karsinogenik ini kemudia pada efek karsinogenik yang ditimbulkan oleh debu
didapat dengan cara menghitung nilai reference (TSP), risiko diestimasi dengan perhitungan Excess
concentration (RfC). Cancer Risk (ECR).

𝐼𝑛𝑘
𝑅𝑄 = 𝐸𝐶𝑅 = 𝐼𝑘 𝑥𝐶𝑆𝐹
𝑅𝑓𝐶

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Tingkat Risiko Non Karsinogenik (RQ)

Hasil perhitungan RQ dalam penelitian yang dilakukan menunjukkan nilai RQ ≤ 1 (100%) yang berarti secra umum seluruh responden
aman dari risiko gangguan kesehtan non karsinogenik akubat pajanan SO2, NO2. NH3, dan debu (TSP) di udara lingkungan kerja.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Tingkat Risiko Karsinogenik (ECR)

Dari hasil estimasi yang disajikan dalam tabel diketahui bahwa tingkat risiko untuk seluruh responden menunjukkan nilai ECR (baik
realtime maupun lifetime) melebihi ambang batas yang berarti seluruh responden (100%) yang berasa di Plant nitrous oxide (N2O)
berisiko kanker akibat terpajan debu (TSP) pada saat penelitian dilakukan.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


PURPOSE & GOALS
SLIDE 17

Telah dilakukan penilaian RQ


Asumsi yang nantinya digunakan adalah jika RQ > 1,
maka konsentrasi Risk Agent dapat menyebabkan efek Telah dilakukan penilaian ECR
non karsinogenik. Apabila RQ ≤ 1, maka konsentrasi
Risk Agent belum dapat menimbulkan efek kesehatan
Asumsi yang digunakan yaitu, jika ECR > 10-4, maka
non karsino genik.
konsentrasi Risk Agent sudah dapat menimbulkan efek
kesehatan karsinogenik. Sedangkan jika ECR ≤ 10-4,
maka konsentrasi Risk Agentbelum dapat menimbulkan
efek kesehatan karsinogenik.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Pengendalian Risiko
Pilihan pengendalan resiko yang dapat dilakukan untuk meminimalisir resiko
karsinogenik debu (TSP) terhadap para pekerja, yaitu:
a.Mengurangi Konsentrasi Debu
b.Mengurangi Waktu Pajanan cMengurangi Frekuensi Pajanan
(TSP)
• Konsentrasi debu (TSP) yang • Jam kerja yang aman maksimal • Hari kerja yang aman maksimal
aman maksimal 0,00291 mg/m3 1,06 jam/hari selama 30 tahun ke 34,36 hari/tahun selama 30 tahun
untuk 30 tahun kedepan, dengan depan, dengan asumsi bahwa ke depan, dengan asumsi bahwa
waktu pajanan dengan asumsi konsentrasi debu (TSP) tetap yaitu konsentrasi debu (TSP) tetap yaitu
bahwa waktu pajanan atau jam sebesar 0,022 mg/m3 dan sebesar 0,022 mg/m3 dan waktu
kerja/hari tetap yaitu 8 jam/hari frekuensi pajanan atau hari pajanan atau jam kerja/hari juga
dan frekuensi pajanan atau hari kerja/tahun juga tetap yaitu 260 tetap yaitu 8 jam/hari.
kerja/tahun juga tetap yaitu 260 hari/tahun. • Dari hasil pengendalian resiko
hari/tahun • Dari hasil pengendalian resiko yang disampaikan, jika mengikut
• Dari hasil pengendalian resiko yang disampaikan, jika mengikut pada hirarki pengendalian yang
yang disampaikan, jika mengikut pada hirarki pengendalian yang dinyatakan oleh OHSAS 18001,
pada hirarki pengendalian yang dinyatakan oleh OHSAS 18001, pengendalian resiko yang
dinyatakan oleh OHSAS 18001, pengendalian resiko yang dilakukan tersebut masuk kedalam
pengendalian resiko yang dilakukan tersebut masuk kedalam pengendalian resiko jangka
dilakukan tersebut masuk kedalam pengendalian resiko jangka pendek (Short Term Gain) berupa
pengendalian resiko jangka pendek (Short Term Gain) berupa pengendalian administrasi
panjang (Long Term Gain) berupa pengendalian administrasi (Administration control)
pengendalian resiko Substitusi (Administration control)
Pengendalian Resiko yang di Sarankan

1.Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala

1.Melakukan pemantauan dan pengukuran kualitas udara lingkungan kerja secara


berkala minimal 6 bulan sekali

1.Membuat ruang kontrol khusus di Plant nitrous oxide (N2O)

1.Memasang alat penangkap partikulat sebelum partikulat keluar ke udara bebas


agar sesuai dengan Nilai Ambang Batas (NAB)Melakukan rotasi pekerja ke unit lain.

1.Konsistensi dari pekerja untuk menggunakan alat pelindung diri (APD


Komunikasi Resiko

• Komunikasi risiko dilakukan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan ARKL


(Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan) yang berperan untuk
menginformasikan kepada pekerja secara transparan dan bertanggung
jawab tentang proses dan hasil karakteristik risiko serta pilihan manajemen
risiko kepada pihak yang relevan.
• Komunikasi yang dilakukan dapat berupa edaran, petunjuk praktis, forum
komunikasi, buku pedoman atau pedoman kerja (Ramli, 2010).

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Gangguan Faal Kerja
SLIDE 21

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa :
• Meskipun konsentrasi Gas SO2, NO2, NH3, dan debu (TSP) di lingkungan kerja masih
berada di bawah Nilai Ambang Batas tetapi dapat menimbulkan gangguan fungsi paru.
• Hal ini juga terjadi pada pekerja Plant nitrous oxide (N2O) yang terpapar gas SO2,
NO2, NH3, dan debu (TSP) dibawah Nilai Ambang Batas, namun terdapat pekerja
yang mengalami gangguan fungsi paru restriktif.
• Pekerja yang mengalami gangguan fungsi paru tersebut berusia 52 tahun dan telah
bekerja selama 27 tahun, serta memiliki kebiasaan merokok, ketiga hal ini juga dapat
menjadi penyebab gangguan paru.

Menurut Suma’mur (2009) semakin lama seseorang dalam bekerja maka semakin banyak dia telah terpapar
bahaya yang ditimbulkan oleh lingkungan kerja tersebut. Gangguan fungsi paru nampak setelah lebih dari 10
tahun terpajan (Depkes RI, 2003). Hal ini sesuai dengan penelitian Mengkidi (2006) yang menyatkan bahwa
hasil penelitian 52 responden yang mempunyai masa kerja lebih dari sama dengan 15 tahun menunjukkan
masa kerja merupaka faktor resiko untuk terjadi gangguan fungsi paru.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Daftar Pustaka
Astrid. Analisis Risiko. 3 Agustus 2017. https://ibfgi.com/analisa-risiko/
(diakses April 21, 2018).

IRM. “A Risk Practitioners Guide to ISO 31000:2018.” A Risk Practitioners


Guide to ISO 31000:2018. London: Institute of Risk Management,
2018.

Praxiom. Plain English ISO 31000 2009 Risk Management Dictionary. 4


Februari 2017. http://www.praxiom.com/iso-31000-terms.htm (diakses
April 27, 2018).

Saputro, Novan Indra Randi. “Analisis Risiko Kesehatan Dengan


Parameter Udara Lingkungan Kerja Dan Gangguan Faal Paru Pada
Pekerja (Studi Kasus Di Bagian Plant, N2O PT. Aneka Gas Industri
Region V Jawa Timur).” Skripsi. Jember: Universitas Jember, 28 Mei
2015.
OHSAS 18001: 2007. Occupational Health and Safety Management
System -. Requirements (diakses April 27, 2018)
Saputro, Novan Indra Randi. “Analisis Risiko Kesehatan Dengan
Parameter Udara Lingkungan Kerja Dan Gangguan Faal Paru Pada
Pekerja (Studi Kasus Di Bagian Plant, N2O PT. Aneka Gas Industri
Region V Jawa Timur).” Skripsi. Jember: Universitas Jember, 28 Mei
2015.
https://ibfgi.com/risk-management-31000/
https://itgid.org/iso-31000

Anda mungkin juga menyukai