Anda di halaman 1dari 33

Kutatap hari esok dengan penuh kebahagiaan

PENETAPAN PENSIUN

KANTOR REGIONAL II BKN SURABAYA


DASAR HUKUM

UU NOMOR 11 TAHUN
1969
UU NOMOR 5 TAHUN 2014
PP 11 TAHUN 2017
Pensiun
 Pensiun pegawai dan pensiun janda/duda  sebagai jaminan
hari tua dan sebagai penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri
selama bertahun-tahun bekerja dalam dinas Pemerintah
 Keadaan tidak bekerja lagi seorang pegawai karena cukup usia
menurut ketentuan yang berlaku
 Masa ketika seseorang tidak lagi melakukan kegiatan-kegiatan
produktif yang bertujuan mencari uang.
 Suatu keadaan dimana seseorang dapat meng alokasikan waktu
untuk menikmati hidupnya.
SUBYEK

EKS. PNS

JANDA / DUDA

ANAK
- Anak Kandung

- Anak Kandung yang disyahkan

ORANG TUA
KAPAN

• DIBERHENTIKAN DENGAN HORMAT KARENA MD


• BERHENTI ATAS PERMINTAAN SENDIRI BILA TELAH BERUSIA 45 TH
DAN MASA KERJA 20 TH (KETENTUAN UU 11 TH 1969 MASIH
MENSYARATKAN BERUSIA 50 TH DAN MK 20 TH )
• KETIKA MEMASUKI BUP DENGAN MASA KERJA MINIMAL 10 TAHUN .
• PERAMPINGAN ORGANISASI ATAU KEBIJAKAN YANG MENYEBABKAN
PENSIUN DINI BILA TELAH BERUSIA 50 TH DAN MASA KERJA 10 TH
• TIDAK CAKAP JASMANI SEBAGAI AKIBAT KECELAKAAN DALAM
PELAKSANAAN TUGAS KEWAJIBAN JABATAN.
• DIBERHENTIKAN KARENA TIDAK CAKAP JASMANI SELAIN KARENA
MENJALANKAN TUGAS KEWAJIBAN BILA TELAH MEMILIKI MASA KERJA
4 TH.

PASAL 305 PP 11/2017


• Pasal 6 ayat (3) Undang-undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun
Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai dinyatakan bahwa, waktu
menjalankan suatu kewajiban Negara dalam kedudukan lain dari pada
sebagai Pegawai Negeri, dihitung penuh apabila yang bersangkutan pada
saat pemberhentiannya sebagai Pegawai Negeri telah bekerja sekurang-
kurangnya selama 5 (lima) tahun
• Pasal 305 huruf (c) PP 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen PNS dinyatakan
bahwa jaminan pensiun diberikan kepada PNS yang diberhentikan dengan
hormat karena mencapai Batas Usia Pensiun apabila telah memiliki masa
kerja untuk pensiun paling sedikit 10 (sepuluh) tahun
• Pasal 130 UU 5 Th 2014 TTG ASN  Pada saat Undang-Undang ini mulai
berlaku, UndangUndang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai
dan Pensiun Janda/Duda Pegawai (Lembaran Negara Republik lndonesia
Tahun 1969 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia
Nomor 2906) dan peraturan pelaksanaannya tetap berlaku sampai
ditetapkannya peraturan pelaksanaan dari UndangUndang ini yang
mengatur mengenai program pensiun PNS.
BUP
1. Batas Usia Pensiun berdasar PP 11 Tahun 2017
 58 th Jabatan Administrasi
Jabatan Fungsional Keterampilan
Jabatan Fungsional Ahli Pertama dan Ahli Muda

JPT dan JF madya


 60 th

JF ahli utama
 65 th

2. Batas Usia Pensiun bagi PNS yang menduduki JF yang


ditentukan dalam undang-undang, berlaku ketentuan sesuai
dengan Batas Usia Pensiun yg ditetapkan dalam UU
Lanjutan BUP PNS
BUP
NO JABATAN ATURAN
58 60 62 65 67 70
ADMINISTRASI :
 PELAKSANA
1 58 PSL 239 PP 11 TH 2017
 PENGAWAS
 ADMINISTRATOR
JPT :
 PRATAMA
2 60 PSL 239 PP 11 TH 2017
 MADYA
 UTAMA
JF JENJANG :.
 TERAMPIL,
3 58 PSL 239 PP 11 TH 2017
 JF AHLI PERTAMA,
 JF AHLI MUDA
4 JF AHLI MADYA 60 PSL 239 PP 11 TH 2017
5 JF AHLI UTAMA 65 PSL 239 PP 11 TH 2017
6 JF. GURU 60 PSL 30 (4) UU 14 TH 2005
JF DOSEN :
 ASISTEN AHLI,
7 65 PSL 67 (4) UU 14 TH 2005
 LEKTOR,
 LEKTOR KEPALA
JF DOSEN :
8 70 PSL 67 (5) UU 14 TH 2005
 GURU BESAR/ PROFESOR
HAKIM
9 Ketua, Wk ketuan dan hakim pada pengadilan 65 PSL 19 UU 49 TH 2009
NEGERI
HAKIM
10 ketua, wakil ketua dan hakim pada 67 PSL 19 UU 49 TH 2009
pengadilan TINGGI
HAKIM
11 ketua, wakil ketua, ketua kamar dan hakim 70
agung MA
PANITERA PENGADILAN NEGERI :
 PANITERA
12  WAKIL PANITERA 60 PSL 36A (d) UU 49 TH 2009
 PANITERA MUDA
 PANITERA PENGGANTI
PANITERA
PENGADILAN TINGGI :
 PANITERA
13 62 PSL 36A (e) UU 49 TH 2009
 WAKIL PANITERA
 PANITERA MUDA
 PANITERA PENGGANTI
JAKSA UU 16 TAHUN 2004
14 58 60 62
PER JA No. 065/A/JA/07/2007
Perlakuan pada Jabatan fungsional
PNS yg menduduki JABATAN FUNGSIONAL yg pd saat berlakunya PP No 11 th 2017 ttg
Manajemen PNS (7 April 2017) BUPnya Sbb:
a. Berusia 60 th atau kurang (lahir 7 April 1957 atau setelahnya) yg menduduki JF
ahli madya yg BUP sebelumnya 65 th maka BUP menjadi 60 th
b. Berusia lebih dr 60 th (lahir sebelum 7 April 1957) yg menduduki JF ahli madya
yg BUP sebelumnya 65 th maka BUP tetap 65 th
c. Berusia 58 th atau kurang (lahir 7 April 1959 atau setelahnya) yg menduduki JF
ahli pertama, JF ahli muda dan JF penyelia yang BUP sebelumnya 60 th menjadi
58 th
d. Berusia lebih dari 58 th (lahir sebelum 7 April 1959) yg menduduki JF ahli
pertama JF ahli muda, dan JF penyelia yg BUP sebelumnya 60 th maka tetap 60
th
e. PNS yg lahir pada bulan April 1957 dan seterusnya serta menduduki JF ahli
utama yg BUP sebelumnya 60 th maka BUP menjadi 65 th
KEWENANGAN PEMBERHENTIAN PNS
KEWENANGAN BERDASAR PP 11 TAHUN 2017
• Presiden menetapkan pemberhentian PNS Instansi Pusat dan Daaerah
yang menduduki jabatan JPT Utama, JPT madya dan JF ahli Utama
• Presiden dapat mendelegasikan kewenangan pemberhentian selain yang
menduduki jabatan JPT Utama, JPT madya dan JF ahli Utama kepada :
– Menteri di kementerian; termassuk Jaksa Agung dan KAPOLRI
– Pimpinan LPNK; termasuk Kepala BIN dan pejabat lain
– Sekjend pada Lembaga Non Struktural; termasuk Sekretaris MA
– Gubernur
– Bupati/ Walikota
• Meliputi :
– CPNS yang tidak memenuhi syarat untuk diangkat PNS di lingkunganya
– PNS yang menduduki JPT Pratama, Jabatan Administrasi, JF Ahli
Madya, Ahli Pratama, JF penyelia, Mahir, Terampil dan Pemula
KEWENANGAN PEMBERHENTIAN PERALIHAN/TRANSISI
B. Surat Kepala BKN No. K.26-30/V.105-3/99 Tanggal 15
September 2017

a. Pemberhentian PNS dengan hak pensiun atau tanpa hak pensiun di lingkungan Instansi Pusat dan
Instansi Daerah yang menduduki JPT Utama, JPT Madya daj JF Ahli Utama ditetapkan oleh Presiden.

b. Pemberhentian PNS dengan hak pensiun atau tanpa hak pensiun selain karena tewas, meninggal dunia,
cacat karena dinas atau mencapai batas usia pensiun di lingkungan Instansi Pusat dan Instansi Daerah
yang menduduki jabatan selai JPT utama, JPT madya atau JF ahli utama ditetapkan oleh PPK masing-
masing.

c. Pemberhentian PNS karena tewas, meninggal dunia, cacat karena dinas atau mencapai batas usia
pensiun di lingkugan Instansi Pusat dan Instansi Daerah yang menduuki jabatan selain JPT utama, JPT
madya atau JF ahli utama ditetapkan oleh Kepala BKN.

d. Ketentuan pemberhentian PNS sebagaimana dimaksud huruf c dilaksanakan sampai dengan


ditetapkannya Peraturan Kepala BKN yang mengatur mengenai petunjuk teknis pelaksanaan
pemberhentian PNS.
KELENGKAPAN USUL PENSIUN
1. PENGANTAR DARI INSTANSI/ BKD
2. DPCP  dari SAPK
3. FC. SAH SK PENGANGKATAN PERTAMA /CPNS
4. FC. SAH SK PNS
5. FC. SAH SK KP. TERAKHIR
6. FC. SAH SK PENINJAUAN MKG/BUKTI PENGALAMAN KERJA (APABILA ADA)
7. DAFTAR SUSUNAN KELUARGA, DILAMPIRI FC. SAH SURAT NIKAH DAN FC.
SAH AKTA KELAHIRAN ANAK.
8. PAS FOTO 3x4 TERBARU, MENGHADAP KEDEPAN, TANPA TUTUP KEPALA
( muslim boleh Pakai Hijab), TIDAK BERKACA-MATA SEBANYAK 5 LBR
9. ALAMAT YBS SETELAH PENSIUN, LENGKAP DG DUSUN, RT/RW DAN KODE
POS
10. PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS 1 Th Terahir BAGI YANG DAPAT
11. SURAT PERNYATAAN DIPERTIMBANGKAN
TIDAK PERNAH DIJATUHI HUKUMAN
DISIPLIN TINGKAT SEDANG/BERAT
KP. PENGABDIAN
DLM 1 TH TERAKHIR

Data elektronik dibuat dalam format pdf


 MAX 75 %
PEGAWAI  MIN 40 %

 MAX 72 %

ARNYA PENSIUN JANDA/DUDA (tewas)


 MIN 36 %

UU No. 11 / 1969 )
ORANG TUA 20 %
SK PENSIUN PNS
SK PENSIUN MD
DPCP
INSTANSI INDUK
:
PROPINSI :
KAB / KOTA :
UNIT KERJA :
PEMBAYAR :
BUP :
1. KETERANGAN PRIBADI

• a. NAMA > terjadi perbedaan, gelar


:
> terjadi perbedaan
• b. NIP
: > terjadi perbedaan
 dasar SK CPNS
• c. TEMPAT TGL
LAHIR :
d. JABATAN/PEKERJAAN : sesuai jabatan
terakhir ybs
e. PANGKAT/GOL RUANG : ............
TMT ...............

f. GAJI POKOK : Rp ...........

g. MASA KERJA GOLONGAN : .... TH ....... BLN


PADA TGL ......

h. MASA KERJA PENSIUN : ...... TH ....... BLN

i. MASA KERJA SEBELUM DI-


ANGKAT CPNS : DARI ..... s/d ...... Atau
… TH … BL
j. PENDIDIKAN PENGANGKATAN CPNS : …………
Picture This…

k. MULAI MASUK PNS : > TMT CPNS

l. DIUSULKAN KP PENGABDIAN :
- PP 12 TH 2002 > MK Pens 10 th > 2 th
Pangkat akhir
> MK Pens 20 th > 1 th
Pangkat akhir
> MK Pens 30 th > 1 bln
Pangkat akhir
(Dihitung sejak diangkat menjadi
CPNS)
- DP 3 TH TERAKHIR
- PERNYATAAN TDK PERNAH DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN
2. KETERANGAN KELUARGA
a. NAMA ISTRI / SUAMI
NAMA :
TANGGAL LAHIR :
TANGGAL NIKAH :
ISTRI/SUAMI KE :

b. NAMA ANAK ANAK


NAMA : > semua anak < 25 th dan blm dewasa

TGL LAHIR :
AK, AT, AA . :
NAMA AYAH/IBU :
3. Alamat

a. ALAMAT SEKARANG :
b. ALAMAT SETELAH PENSIUN : ( KODE
POS )

c. TANDA TANGAN PNS :


( TANGGAL )

d. MENGETAHUI PJB KEPEG :


4.
4. Pernyataan
Pernyataan kesanggupan
4. Pernyataan kesanggupan
kesanggupan

MENGEMBALIKAN
SELURUH BARANG
INVENTARIS MILIK
NEGARA
5. LAMPIRAN
FOTO COPY SK CPNS
FC SK PNS
FC SKKP TERAKHIR
FC SK KENAIKAN GAJI BERKALA
FC SURAT NIKAH
FC SURAT CERAI/KEMATIAN
FC AKTE KELAHIRAN ANAK/PENGESAHAN PENGADILAN
FC PENGALAMAN KERJA YG BELUM PERNAH DIHITUNG
FC DP3 TAHUN TERAKHIR

PERNYATAAN TDK PERNAH DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN


PHOTO MENGHADAP KE DEPAN 6 LEMBAR
TATA CARA / PROSES PENETAPAN SK PENSIUN

Kepala BKN/Kantor Regional BKN menyampaikan daftar nominatif kepada instansi dan DPCP

1 kepada PNS yang akan mencapai BUP melalui PPK paling lama 15 bulan sebelum PNS
mencapai BUP melalui SAPK

2
VERIFIKASI DATA

a) Daftar Nominatif PNS yang akan mencapai BUP

b) Data Perorangan Calon Penerima Pensiun


VERIFIKASI DATA
A. Daftar Nominatif PNS yang akan Mencapai BUP

• PPK instansi menerima daftar nominatif wajib memeriksa isi daftar nominatif dan memperbaiki

1 data yang belum sesuai pada SAPK kemudian mengunduh ulang daftar nominatif yang sudah
benar

2
PERBAIKAN DATA
• Perbaikan dilakukan dengan mengirimkan data pendukung kepada Kepala BKN/Kepala
Kantor Regional BKN

3
PERBEDAAN DATA
NO PERBEDAAN DATA DISEBABKAN INSTANSI DATA DISAMPAIKAN KE
KEPALA BKN/KEPALA KANREG
1 PNS diangkat dalam atau diberhentikan dari PPK melakukan peremajaan data salinan/foto copy sah surat keputusan
jabatan administrasi, jab. Fungsional, JPT, panitera pada menu riwayat jabatan dalam pengangkatan dalam atau
atau pejabat negara yg BUPnya mengalami SAPK pemberhentian dari jabatan
perubahan

2 Telah berhenti sebagai PNS selain karena dijatuhi PPK melakukan peremajaan data salinan/foto copy sah surat keputusan
hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan pada menu pemberhentian dalam pemberhentian
hormat tidak atas permintaan sendiri SAPK
NO PERBEDAAN DATA INSTANSI DATA DISAMPAIKAN KE KEPALA
DISEBABKAN BKN/KEPALA KANREG
3 Telah Meninggal Dunia/Tewas PPK mengusulkan pertimbangan teknis pemberhentian dan Salinan/fotocopy sah surat keterangan
pemberian pensiun janda/duda PNS kematian

4 Telah Pindah Instansi • PPK menyampaikan SK Pindah Instansi ke Kepala BKN/ salinan/foto copy sah keputusan
Kepala Kanreg BKN sebagai dasar melakukan perpindahan
peremajaan data pada menu riwayat pindah instansi
dalam SAPK.
• Perpindahan antar kabupaten/Kota dalam satu provinsi,
Kabupaten/Kota asal, berkoordinasi dengan Gubernur
agar melakukan peremajaan data pada menu riwayat
pindah instansi dalam SAPK

5 Dijatuhi hukuman disiplin PPK melakukan peremajaan data pada menu Salinan/foto copy sah keputusan
Pemberhentian dengan hormat pemberhentian karena dijatuhi hukuman disiplin dalam pemberhentian
tidak atas permintaan sendiri SAPK
sebagai PNS

6 Sedang mengajukan banding PPK segera menyampaikan pemberitahuan kepada Kepala Melampirkan surat permohonan
administratif ke Badan BKN/ Kepala Kanreg bahwa yang bersangkutan sedang Banding yang dibuat oleh PNS yang
Pertimbangan kepegawaian mengajukan banding administratif ke Badan Pertimbangan bersangkutan
Kepegawaian

7 Sedang menjalani PPK melakukan peremajaan data pada menu Salinan/fotocopy sah keputusan
pemberhentian sementara pemberhentian untuk jenis pemberhentian sementara dalam pemberhentian sementara karena
karena diangkat menjadi pejabat SAPK diangkat sebagai pejabat negara,
negara, komisioner atau komisioner atau anggota lembaga non
anggota lembaga non struktural struktural atau ditahan karena menjadi
atau ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana
tersangka tindak pidana

8 Kekurangan data kepegawaian PPK melakukan peremajaan data pada menu dalam SAPK
yang disesuaikan dengan kebutuhan
VERIFIKASI DATA
B. Data Perorangan Calon Penerima Pensiun (DPCP)

PPK INSTANSI

1 PPK instansi setelah menerima DPCP wajib menyiapkan DPCP yang sudah dilengkapi dengan
pas foto terbaru hasil unggahan SAPK dalam rangkap 2 dan menyampaikan kepada PNS yang
bersangkutan

2
PNS

• Menerima DPCP rangkap 2


• Wajib memeriksa dan meneliti data yang tercantum dalam DPCP

• Menandatangani DPCP apabila data telah benar


• Menulis dengan jelas alamat tempat tinggal sesudah pensiun pada DPCP tersebut
3
PNS setelah menerima DPCP harus menandatangani dan menyerahkan
kepada PPK atau pejabat yang ditunjuk

4
PPK atau pejabat yang menangani kepegawaian setelah menerima pengembalian
DPCP harus menandatangani DPCP

5
PPK bersama Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN melakukan rekonsiliasi data
PNS

6
REKONSILIASI DATA
Dalam rekonsiliasi, PPK menyampaikan perbaikan daftar nominatif, memperbaiki dan
melengkapi perbedaan atau kekurangan data melalui SAPK dengan melampirkan :

1. Data pendukung jika ada perbedaan data


2. DPCP yg ditandatangani oleh PNS dan PPK atau pejabat yg ditunjuk
3. Penilaian Prestasi Kerja tahun terakhir kenaikan pangkat pengabdian
4. Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dalam 1
(satu) tahun terakhir untuk kenaikan pangkat pengabdian yang dibuat oleh PPK atau pejabat
lain yang menangani kepegawaian paling rendah menduduki JPT Pratama
5. Surat pernyataan tidak sedang menjalani proses pidana atau pernah dipidana penjara
berdasarkan putusan pengadilan yg telah berkekuatan hukum tetap karena melakukan tindak
pidana kejahatan jabatan atau pidana umum yang dibuat oleh PPK atau pejabatmenangani
kepegawaian minimal JPT Pratama
7
Formulir DPCP, Penilaian Prestasi Kerja, dan surat pernyataan dapat diunduh
pada aplikasi SAPK

8 Dokumen pendukung untuk kelengkapan berkas dikirim kepada Kepala BKN/ Kepala
Kantor Regional BKN melalui surat elektronik

9
PPK instansi atau pejabat lain yang menangani kepegawaian setelah melakukan
rekonsiliasi menyampaikan :
1. Daftar nominatif hasil rekonsiliasi
2. Dokumen DPCP yang sudah ditandatangani
SAPK

Daftar Nominatif dan DPCP memiliki kode elektronik sebagai identitas dari pejabat

10 yg berwenang yang memiliki otoritas dan bertanggungjawab atas pengusulan


secara elektronik. Kode elektronik harus dapat dikenali dan dibaca oleh Kepala
BKN/ Kepala kantor Regional BKN
HUBUNGI PT TASPEN (A.11)

 TERJADI PERUBAHAN DALAM KELUARGA


 MENINGGAL
 MENIKAH LAGI
 DAN TAMBAH ANAK
 PENDAFTARAN PERKAWINAN/KELAHIRAN ANAK TIDAK BOLEH LEBIH 1
(SATU) TH
Permasalahan PenetapanPensiun
 Tanggal Lahir, terkait dengan ijazah kalau ada perubahan segera diajukan
perbaikan, jangan menjelang pensiun baru diajukan perbaikan.
 Pendaftaran Keluarga dilakukan maksimal 1 tahun setelah terjadinya
perkawinan/kelahiran seringkali terlambat Mendaftarkan terutama yang
sudah Pensiunan lapor dan minta Pengantar dari PT Taspen untuk disahkan
di BKN.
 Pensiun Janda yang sudah pernah terbagi 2 dengan janda/anak kandung dari
Istri sah PNS/Pensiunan tidak akan pernah kembali utuh (36%).
 Bagi PNS yang tidak diketahui tanggal bulan kelahiran dianggap lahir pada
tanggal 31 Desember sesuai tahun kelahiran.
 Bagi PNS yang akan naik pangkat berdekatan dengan usul pensiun, agar
diusulkan KP-nya terlebih dahulu.
 Data kelahiran Isteri/Suami PNS tidak jelas, berbeda-beda antara Surat Nikah,
Kartu keluarga dan KTP, agar dilengkapi surat pernyataan data isteri/suami
yang benar.
 PNS yang tidak menanggung isteri/suami serta anak, tetap memasukkan
data keluarga secara lengkap.
 PNS Wanita yang melahirkan anak diatas usia 45 tahun akan dilakukan
pengecekan lebih lanjut.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai