PERILAKU KEKERASAN
Kelompok 3
1. Putri Adita W
2. Apriliana K R
3. Elina Indriani
PENGERTIAN
Lingkunga
Diri sendiri Orang lain
n
Perilaku kekerasan merupakan salah satu respon
terhadap stressor yg dihadapi oleh seseorang.
Frustasi
Pasif
Agresif
MALADAPTIF
Amuk/ PK
• Asertif : Kemarahan yang diungkapkan tanpa
menyakiti atau menyalahkan orang lain, dan memberikan
kelegaan
• Frustasi : Gagal mencapai tujuan karena tidak realitas
atau terhambat, tidak dapat menemukan alternatifnya
• Pasif : Diam, tidak mampu mengungkapkan
perasaan, tidak berdaya dan menyerah.
• Agresif : Tindakan destruktif tapi masih terkontrol.
Klien mengekspresikan secara fisik tapi masih terkontrol,
mendorong orang lain dengan ancaman
• Amuk : Tindakan destruktif yang tidak terkontrol.
Perasaan marah dan bermusuhan yang kuat, hilang kontrol
disertai amuk dan merusak lingkungan.
Faktor Predisposisi
Biological theory
Neurologic Factor
Genetik Factor
Biokimia Factor
Cycardian Rhytm
Brain area disorder
Faktor Predisposisi
Psychological theory
Psikoanalitik Factor
Imitation
Learning Theory
Faktor Presipitasi
• Klien
Kelemahan fisik, keputusasaan, ketidakberdayaan, kurang
PD, ekspresi diri, tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
• Lingkungan
Padat, bising , panas, penghinaan, kehilangan orang yang
dicintai, kesulitan mengkonsumsi kebutuhan dasar dalam
keluarga
• Interaksi
Konflik, provokatif,
Riwayat perilaku antisosial (penyalahgunaan obat, alkohol)
Kematian anggota keluarga yang penting
Manifestasi Klinis
Perilaku kekerasan: (Mukripah Damaiyanti, 2012:
hal 97)
a. Muka merah dan tegang
b. Mata melotot atau pandangan tajam
c. Tangan mengepal
d. Rahang mengatup
e. Wajah memerah dan tegang
f. Postur tubuh kaku
g. Pandangan tajam
h. Jalan mondar mandir
Klien dengan perilaku kekerasan sering
menunjukan adanya (Kartika Sari, 2015: 138) :
a. Klien mengeluh perasaan terancam, marah dan
dendam
b. Klien menguungkapkan perasaan tidak berguna
c. Klien mengungkapkan perasaan jengkel
d. Klien mengungkapkan adanya keluhan fisik seperti
dada berdebar-debar, rasa tercekik dan bingung
e. Klien mengatakan mendengar suara-suara yang
menyuruh melukai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan
f. Klien mengatakan semua orang ingin
menyerangnya
Mekanisme Koping
1. Sublimasi
2. Proyeksi
3. Represi
4. Reaksi Formasi
5. Deplacement
Penatalaksanaan
• Farmakoterapi
contohnya Clorpromazine HCL, Trifluoperasine estelasine,
Transquilizer.
• Terapi Okupasi
Terapi ini sering diterjemahkan dengan terapi kerja
• Peran serta keluarga
Keluarga merupakan system pendukung utama yang
memberikan perawatan langsung pada setiap
keadaan(sehat-sakit) klien.
• Terapi somatic
Terapi yang diberikan kepada klien dengan gangguan jiwa
dengan tujuan mengubah perilaku yang mal adaftif menjadi
perilaku adaftif
• Terapi kejang listrik
Terapi kepada klien dengan menimbulkan kejang grand mall
dengan mengalirkan arus listrik melalui elektroda yang
ditempatkan pada pelipis klien.
Pathway
Pengkajian
• Aspek biologis.
• Aspek emosional.
• Aspek intelektual.
• Aspek social.
• Aspek spiritual.
Diagnosa Keperawatan
• Perilaku kekerasan / amuk
DS : Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang. Klien suka
membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal atau
marah. Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
DO : Mata merah, wajah agak merah, Nada suara tinggi dan keras, bicara
menguasai, Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
Merusak dan melempar barang barang.
• RPK diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
DS : Klien mengatakan marah dan jengkel kepada orang lain, ingin
membunuh, ingin membakar atau mengacak-acak lingkungannya.
DO : Klien mengamuk, merusak dan melempar barang-barang, melakukan
tindakan kekerasan pada orang-orang disekitarnya.
• Gangguan konsep diri: HDR
DS : Klien merasa tidak mampu, malu, merendahkan dirinya,
menyalahkan dirinya dengan masalah yang terjadi padanya.
DO : Terlihat tidak menerima keadaannya.
Intervensi
Keperawatan
TERIMA KASIH