Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan salah satu bentuk pelayanan profesional merupakan bagian
integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara
keseluruhan. Selain itu pelayanan keperawatan merupakan salah satu faktor
penentu baik buruknya mutu dan citra rumah sakit, oleh karenanya kualitas
pelayanaan keperawatan perlu dipertahankan dan ditingggalkan seoptimal
mungkin.
Berdasarkan kerangka berfikir seperti tersebut diatas, Direktorat jendral
pelayanan medik, Depkes RI bersama dengan organisai profesi
keperawatan,telah menyusun standar asuhan keperawatan dan telah resmi
standar asuhan keperawatan diberlakukan untuk diterapkan di seluruh rumah
sakit, melalui SK Direktur Jendral Pelayanan Medik, NO.
YM.00.03.2.6.7637 tahun 1993 tentang berlakunya standarasuhan
keperawatan dirumah sakit . Ini berati bahwa seluruh tenaga keperawatan
dirumah sakit dalam memberikan asuhan keperawatan harus berpedoman
kepada asuhan keperawatan yang dimaksud.
UU RI No.36 2014 tentang tenaga kesehatan dalam penjelasan tentang
Pasal 53 ayat2 Pendayagunaan Tenaga Kesehatan warga negara asing
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan dengan mempertimbangkan:
(a) alih teknologi dan ilmu pengetahuan; dan (b) ketersediaan Tenaga
Kesehatan setempat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan standar asuhan keperawatan?
2. Apa tujuan dari standar asuhan keperawatan?
3. Bagaimana pelaksanaan standar pengkajian dalam asuhan keperawatan?
4. Apa saja kriteria standar pengkajian keperawatan ?
5. Bagaimana langkah langkah pelaksanaan standar asuhan keperawatan di
Rumah Sakit?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan standar asuhan keperawatan
2. Mengetahui tujuan dari standar asuhan keperawatan
3. Mengetahui bagimana pelaksanaan pengkajian dalam standar asuhan
keperawatan.
4. Mengetahui bagaimana langkah langkah pelaksanaan standar asuhan
keperawatan di Rumah Sakit.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dari Standar Asuhan Keperawatan


Standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan
penampilan kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan
hasil (Gillies, 1989,h.121). Standar merupakan pernyataan yang mencakup
kegiatan-kegiatan asuhan yang mengarah kepada praktek keperawatan
profesional (ANA,1992,h.1)
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu
dan kiat, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif , ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik
sakit maupun sehat yang mencakup kehidupan manusia (lokakarya
Nasional 1983).
Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang
menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan
keperawatan yang diberikan untuk klien ( Gillies, 1989h. 121). Fokus
utama standar praktek keperawatan adalah klien. Digunakan untuk
mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan yang diberikan dalam
upaya mencapai pelayanan keperawatan. Melalui standar praktek dapat
diketahui apakah intervensi atan tindakan keperawatan itu yang telah
diberi sesuai dengan yang direncanakan dan apakah klien dapat mencapai
tujuan yang diharapkan.

2.2 Tujuan Standar Keperawatan


1. Memberi bantuan yang efektif kepada semua orang yang memerlukan
pelayanan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional
2. Menjamin bahwa bantuan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
pasien dan mengurangi/menghilangkan kesenjangan
3. Mengembangkan standar asuhan keperawatan yang ada
4. Memberi kesempatan kepada semua tenaga keperawatan untuk
mengembangkan tingkat kemampuan profesional
5. Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua kalangan
kesehatan
6. Melibatkan pasien dalam perencanaan dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan
Tujuan dan manfaat standar asuhan keperawatan penting lainnya
mencakup pada dasarnya mengukur kualitas asuhan kinerja perawat dan
efektifitas manajemen organisasi. Dalam pengembangan standar
menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat
ditata siapa yang bertanggung jawab mengembangkan standar bagaimana
proses pengembangan tersebut. Standar asuhan berfokus pada hasil pasien,
standar praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk
memberdayakan proses keperawatan. Standar finansial juga harus
dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat
bermanfaat bagi pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan
(Kawonal, 2000).
Setiap hari perawat bekerja sesuai standar standar yang ada seperti
merancang kebutuhan dan jumlah tenaga berdasarkan volume kerja,
standar pemerataan dan distribusi pasien dalam unit khusus, standar
pendidikan bagi perawat professional sebagai persyaratan agar dapat
masuk dan praktek dalam tatanan pelayanan keperawatan professional
(Suparti, 2005) .
Secara umum standar praktek keperawatan ditetapkan untuk
meningkatkan asuhan atau pelayanan keperawatan dengan cara
memfokuskan kegiatan atau proses pada usaha pelayanan untuk
memenuhi kriteria pelayanan yang diharapkan. Penyusunan standar
praktek keperawatan berguna bagi perawat, rumah sakit/institusi, klien,
profesi keperawatan dan tenaga kesehatan lain.
1. Perawat
Standar praktek keperawatan digunakan sebagi pedoman untuk
membimbing perawat dalam penentuan tindakan keperawatan yang
akan dilakukan teradap kien dan perlindungan dari kelalaian dalam
melakukan tindakan keperawatan dengan membimbing perawat
dalam melakukan tindakan keperawatan yang tepat dan benar.
2. Rumah sakit
Dengan menggunakan standar praktek keperawatan akan
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan keperawatan dapat
menurun dengan singkat waktu perwatan di rumah sakit.
3. Klien
Dengan perawatan yang tidak lama maka biaya yang ditanggung
klien dan keluarga menjadi ringan.
4. Profesi
Sebagai alat perencanaan untuk mencapai target dan sebagai ukuran
untuk mengevaluasi penampilan, dimana standar sebagai alat
pengontrolnya.
5. Tenaga kesehatan lain
Untuk mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga
dapat saling menghormati dan bekerja sama secara baik.

2.3 Standar pengakajian dalam asuhan keperawatan


Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara
sistematis,
menyeluruh, akurat , singkat dan berkesinambungan.
Rasional
Pengkajian keperawatan merupakan aspek penting dalam proses
keperawatan yang bertujuan menetapkan data dasar tentang tingkat
kesehatan klien yang digunakan untuk merumuskan masalah klien dan
rencana tindakan.
Kriteria Struktur
1. Metode pengumpulan data yang digunakan dapat menjamin :
a. Pengumpulan data yang sistematis dan lengkap.
b. Diperbaharuinya data dalam pencatatan yang ada.
c. Kemudahan memperoleh data.
d. Terjaganya kerahasiaan.
2. Tatanan praktek mempunyai sistem pengumpulan data keperawatan
yang merupakan bagian integral dari sistem pencatatan pengumpulan
data klien
3. Sistem pencatatan berdasarkan proses keperawatan. Singkat,
menyeluruh, akurat dan berkesinambungan.
4. Praktek mempunyai sistem pengumpulan data keperawatan yang
menjadi bagian dari sistem pencatatan kesehatan klien.
5. Ditatanan praktek tersedia sistem penyimpanan data yang dapat
memungkinkan diperoleh kembali bila diperlukan.
6. Tersedianya sarana dan lingkungan yang mendukung
Kriteria Proses
1. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik dan mempelajari data penunjang ( pengumpulan
data penunjang diperoleh dari hasil
2. Pemeriksaan laboratorium dan uji diagnosis), serta mempelajari
catatan lain.
3. Sumber data adalah klien, keluarga atau orang terkait, tim kesehatan,
rekam medis, serta catatan lain.
4. Klien berpartisipasi dalam proses pengumpulan data.
5. Data yang dikumpulkan, difokuskan untuk mengidentifikasi :
a. Status kesehatan klien saat ini
b. Status kesehatan klien masa lalu
c. Status biologis (Fisiologis)
d. Status psikologis (Pola koping)
e. Status social cultural
f. Status spiritual
g. Respon terhadap terapi
h. Harapan terhadap tingkat kesehatan yang optimal
i. Resiko masalah potensial
Kriteria Hasil
1. Data dicatat dan dianalisis sesuai standar dan format yang ada.
2. Data yang dihasilkan akurat, terkini, dan relevan sesuai kebutuhan
klien.

2.4 Kriteria Standar Pengkajian Keperawatan


1. Mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara wawancara,
observasi, pemeriksaan fisik, dan mempelajari data penunjang.
2. Memprioritaskan aktifitas pengumpulan data berdasarkan kondisi
klien yang nyata dan terkini atau mengantisipasi kebutuhan klien.
3. Mengumpulkan data dengan menggunakan tehnik pengkajian yang
tepat dan sesuai.
4. Sumber data adalah klien, keluarga, orang lain yang terkait, dan
tenaga kesehatan lain.
5. Mendokumentasikan data yang relevan dengan menggunakan format
yang baku.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Praktek keperawatan profesional harus terwujud dalam tatanan
praktek yang nyata yaitu pemberian asuhan secara langsung kepada pasien,
keluarga,kelompok ataupun komonitas. Untuk menjamin mutu asuhan
yang di berikan diperlukan suatu ukuran untuk mengevaluasikannya.
Uraian ini adalah suatu standar. Standar keperawatan dapat dibedakan atas
dua jenis yaitu standar asuhan dan standar praktek. Profesi keperawatan
harus mulai menata diri dengan membuat standar untuk berbagai
keperluan seperti pelayanan, pendidikan, dan penelitian. Pelayanan
keperawatan akan diterima dan dipercaya oleh komsumen bila mutu
pelayananya terjamin melalui standar yang baku dan selalu ditinggkatkan
dari waktu-ke waktu.
3.2 Saran
Semakin lengkap standar profesi yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan praktik perawat, semakin dapat menjamin mutu praktik dan
keselamatan klien dalam asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat.
Oleh karena itu sebaiknya seorang perawat memberikan pelayanan dan
asuhan keperawatan yang bermutu, salah satu caranya yaitu dengan
membuat pengkajian asuhan keperawatan dengan baik dan benar sesuai
dengan standar keperawatan karena standar keperawatan merupakan acuan
bagi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan.

Allen, Carol Vestal. 1998. Memahami Proses Keperawatan Dengan


Pendekatan Latihan. EGC:Jakarta.
American Nursing Association. 1980. Nursing a Social Policy Statement.
http://www.scribd.com/doc/89804551/7/standar-I-Pengkajian-keperawatan

Anda mungkin juga menyukai