Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN SUPERVISI

KELOMPOK 4
1. Akbar Wahyudi
2. Elis Yuliana
3. Tasya
4. SenjaYusvita
5. M. Anas Afif
6. Ika Nisa Pratiwi
7. Razak
8. Punjung
Latar Belakang
 Supervisi mempunyai peran mengoptimalkan tanggung jawab
dari semua program. Supervisi bersangkut paut dengan
semua upaya penelitian yang tertuju padasemua aspek yang
merupakan factor penentu keberhasilan. Dengan mengetahui
kondisiaspek-aspek tersebut secara rinci dan akurat, dapat
diketahui dengan tepat pula apa yangdiperlukan untuk
meningkatkan kualitas organisasi yang bersangkutan
Tujuan
 supervisi merupakan bagian dari proses administrasi dan
manajemen. Kegiatan supervisi melengkapi fungsi-fungsi
administrasi yang ada di instansi sebagai fungsi terakhir,yaitu
penilaian terhadap semua kegiatan dalam mencapai tujuan
 Dengan supervisi, akan memberikan inspirasi untuk bersama-
sama menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan jumlah lebih
banyak, waktu lebih cepat, cara lebih mudah, dan hasil yang
lebih baik daripada jika dikerjakan sendiri.
Manajemen
 manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

 Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen


sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

 Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah


proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara
efektif dan efesien.
Manajemen Supervisi
 Supervisi menurut Rowe, dkk (2007) adalah kegiatan yang
menjadi tanggung jawab manajer untuk memberikan dukungan,
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan serta nilai-nilai
kelompok, individu atau tim.

 Manajemen supervisi adalah proses seorang manager yakin bahwa


kegiatannya sesuai dengan kegiatan yang direncanakan.
MODEL
FUNGSI MANAJEMEN SUPERVISI
Manajemen supervisi adalah proses seorang
manager yakin bahwa kegiatannya sesuai dengan kegiatan
yang direncanakan.
1. Planning (Fungsi Perencanaan)
2. Organizing (Fungsi Pengorganisasian)
3. Directing (Fungsi Pengarahan)
4. Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)
TUGAS DALAM SUVERVISI
1. Tugas pokok supervisor
2. Tugas Pengawas dalam hubungannya dengan pekerjaan
3. Tugas Pengawas dalam hubungannya dengan pekerjaan
4. Tugas Pengawas dalam Hubungannya dengan Atasan
PRINSIP SUPERVISI
Menurut Agus Dharma (2003:16-21) prinsip-prinsip
supervisi yang efektif meliputi :
1. Kejelasan
2. Harapkan yang terbaik
3. Berpegang pada tujuan
4. Mendapatkan komitmen
CIRI – CIRI SUPERVISI YANG EFEKTIF
Pendelegasian Keseimbangan
Supervisor tahu kapan
Dengan keterbatasan harus menggunakan
waktu dan tenaga, akan otoritasnya dan kapan
lebih efektif jika harus menahan diri,
supervisor membiarkananak buah
mendelegasikan bekerja, kapan harus
sebagian tugas- bersikap tegas dan
tugasnya, terutama yang kapan harus memberi
bersifat teknis kepada kesempatan untuk
anak buahnya atau menyampaikan
anggota timnya. pendapat.
CIRI – CIRI SUPERVISI YANG EFEKTIF

Jembatan Komunikasi
Supervisor atau Komunikasi disini
manajer merupakan bukanlah satu arah
jembatan antara staf tetapi yang lebih utama
yang mereka pimpin adalah komunikasi
dan manajemen multi arah yang juga
puncak. mencakup kemampuan
mendengarkan keluhan,
masukan, dan
pertanyaan dari
karyawan.
SUPERVISOR
Sindu Mullianto, Eko
R. Cahyadi dan M.
Karebet (2006:3) Sarwoto (1993)
Supervisor adalah orang menurut Sarwoto
yang memiliki adalah seseorang di
kelebihan atau dalam suatu organisasi
mempunyai yang bertanggung jawab
keistimewaan, yang terhadap kelompok
tugasnya melihat dan kerjanya.
mengawasi pekerjaan
orang lain
Ciri-Ciri Supervisor Yang Baik
 Karakter. Seorang supervisor harus jujur, artinya ia mau mengakui
semua perbuatannya (entah itu perbuatan benar atau perbuatan salah)
 Koperatif. Seorang supervisor juga harus bersikap koperatif. Ia harus bisa
menjalin kerja sama dengan bawahan, klien, supplier, sesama supervisor,
atau atasannya. Ia tidak bisa bekerja semaunya sendiri.
 Kompeten. Seorang supervisor tentu harus kompeten di bidangnya.
 Komunikatif. Seorang supervisor perlu menjalin hubungan dengan
banyak orang. Karena itulah, ia harus bersikap komunikatif. Saat orang
sedang berbicara, ia sebaiknya menjadi pendengar yang baik.
 Rajin bekerja dan berkemauan keras demi meraih tujuan perusahaan atau
program kerja yang telah disusun sebelumnya.
KEGIATAN SUPERVISOR
STUDY KASUS
Kebangkrutan Perusahaan Nokia

 Perjalanan Nokia sebagai sebuah bisnis tergolong amat


dramatis. Perusahaan produsen ponsel asal Finlandia ini terus
kehabisan uang kas, waktu dan pilihan demi bertahan dalam
ganasnya persaingan dunia bisnis. Dua tahun yang lalu, CEO
baru Stephen Elop memutuskan dengan berani demi
menaklukkan rintangan di masa lalu. Elop menyingkirkan
sistem operasi Symbian yang sudah begitu lama dibenamkan
dalam ponsel-ponsel canggihnya dan beralih fokus pada
pengembangan sistem operasiWindows Phone dari
Microsoft. Saat itu, apa yang ditempuh Elop terkesan sangat
berisiko tetapi berpotensi menghasilkan laba tinggi dan
membantu Nokia menadapatkan kembali masa jayany
 Namun dalam bisnis teknologi, jika suatu vendor tidak mau
membidik tujuan yang paling tinggi justru kedepannya ia
tidak dianggap. Namun, sayangnya pertaruhan itu meleset.
Kini Nokia terpelanting dan mulai tenggelam dalam lautan
pertaruhannya sendiri. Jajaran produk ponsel Lumia
perusahaan tersebut tak begitu laris manis di pasar. Meski
memiliki desain yang menawan, Lumia hanya mencetak angka
penjualan 2 juta unit. Tampaknya rekor ini cukup baik bagi
Nokia yang sedang berjuang untuk bertahan. Nokia juga
menikmati sukses dengan Lumia di pasar AS yang terkenal
sukar ditembus.
Identifikasi factor internal sebagai
penyebab
 1. Kurangnya penguasaan dua bidang sekaligus yaitu hardware design dan software.

 2. Terlena dengan keberhasilan sebagai pemimpin perusahaan ponsel

 3. Nokia sangat lamban merespon pergerakan para kompetitornya. Nokia beserta
kompetitor beratnya,yaitu Samsung dan Apple

 4. Nokia tidak melakukan kolaborasi dengan perusahaan lain yang memiliki kepentingan
yang sama untuk saling melengkapi, baik untuk menciptakan produk maupun
membentuk standar baru dalam pasar.
 5. Nokia terlalu fokus mengembangkan symbian tanpa memberikan inovasi yang berarti
 8. Keputusan Board CEO lamban dalam menyikapi tren terbaru

 13. Tidak memahami keinginan pasar yang menginginkan ponsel murah dengan fitur
canggih bukan ponsel yang tergabung dengan kemewahan maupun kamer
KEsimpulan
 Berdasarkan studi kasus yang kami angkat, mengenai
kegagalaan suatu perusahaan NOKIA yang bergerak di bidang
Elektronik telah megalami kegagalan dikarenakan adanya
masalah internal dalam bisnis yaitu kurang perencanaan
dalam mengembangkan inovasi produk elektronik dan
kurangnya survey peminatan pasar.

Anda mungkin juga menyukai