KELOMPOK 4
1. Akbar Wahyudi
2. Elis Yuliana
3. Tasya
4. SenjaYusvita
5. M. Anas Afif
6. Ika Nisa Pratiwi
7. Razak
8. Punjung
Latar Belakang
Supervisi mempunyai peran mengoptimalkan tanggung jawab
dari semua program. Supervisi bersangkut paut dengan
semua upaya penelitian yang tertuju padasemua aspek yang
merupakan factor penentu keberhasilan. Dengan mengetahui
kondisiaspek-aspek tersebut secara rinci dan akurat, dapat
diketahui dengan tepat pula apa yangdiperlukan untuk
meningkatkan kualitas organisasi yang bersangkutan
Tujuan
supervisi merupakan bagian dari proses administrasi dan
manajemen. Kegiatan supervisi melengkapi fungsi-fungsi
administrasi yang ada di instansi sebagai fungsi terakhir,yaitu
penilaian terhadap semua kegiatan dalam mencapai tujuan
Dengan supervisi, akan memberikan inspirasi untuk bersama-
sama menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan jumlah lebih
banyak, waktu lebih cepat, cara lebih mudah, dan hasil yang
lebih baik daripada jika dikerjakan sendiri.
Manajemen
manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Jembatan Komunikasi
Supervisor atau Komunikasi disini
manajer merupakan bukanlah satu arah
jembatan antara staf tetapi yang lebih utama
yang mereka pimpin adalah komunikasi
dan manajemen multi arah yang juga
puncak. mencakup kemampuan
mendengarkan keluhan,
masukan, dan
pertanyaan dari
karyawan.
SUPERVISOR
Sindu Mullianto, Eko
R. Cahyadi dan M.
Karebet (2006:3) Sarwoto (1993)
Supervisor adalah orang menurut Sarwoto
yang memiliki adalah seseorang di
kelebihan atau dalam suatu organisasi
mempunyai yang bertanggung jawab
keistimewaan, yang terhadap kelompok
tugasnya melihat dan kerjanya.
mengawasi pekerjaan
orang lain
Ciri-Ciri Supervisor Yang Baik
Karakter. Seorang supervisor harus jujur, artinya ia mau mengakui
semua perbuatannya (entah itu perbuatan benar atau perbuatan salah)
Koperatif. Seorang supervisor juga harus bersikap koperatif. Ia harus bisa
menjalin kerja sama dengan bawahan, klien, supplier, sesama supervisor,
atau atasannya. Ia tidak bisa bekerja semaunya sendiri.
Kompeten. Seorang supervisor tentu harus kompeten di bidangnya.
Komunikatif. Seorang supervisor perlu menjalin hubungan dengan
banyak orang. Karena itulah, ia harus bersikap komunikatif. Saat orang
sedang berbicara, ia sebaiknya menjadi pendengar yang baik.
Rajin bekerja dan berkemauan keras demi meraih tujuan perusahaan atau
program kerja yang telah disusun sebelumnya.
KEGIATAN SUPERVISOR
STUDY KASUS
Kebangkrutan Perusahaan Nokia
4. Nokia tidak melakukan kolaborasi dengan perusahaan lain yang memiliki kepentingan
yang sama untuk saling melengkapi, baik untuk menciptakan produk maupun
membentuk standar baru dalam pasar.
5. Nokia terlalu fokus mengembangkan symbian tanpa memberikan inovasi yang berarti
8. Keputusan Board CEO lamban dalam menyikapi tren terbaru
13. Tidak memahami keinginan pasar yang menginginkan ponsel murah dengan fitur
canggih bukan ponsel yang tergabung dengan kemewahan maupun kamer
KEsimpulan
Berdasarkan studi kasus yang kami angkat, mengenai
kegagalaan suatu perusahaan NOKIA yang bergerak di bidang
Elektronik telah megalami kegagalan dikarenakan adanya
masalah internal dalam bisnis yaitu kurang perencanaan
dalam mengembangkan inovasi produk elektronik dan
kurangnya survey peminatan pasar.