Anda di halaman 1dari 12

Hubungan Balok-Kolom Pada

SRPMK
PERTEMUAN 12
Persyaratan Umum (SNI 2847:2013 pasal 21.7.2)
Hubungan Balok-Kolom Pada SRPMK  Gaya-gaya pada tulangan longitudinal balok di muka HBK
harus ditentukan dengan menganggap bahwa tegangan pada
tulangan Tarik lentur adalah 1,25fy.

 Tulangan longitudinal balok yang berhenti pada suatu kolom


• Daerah pertemuanantarakolom harus memiliki panjang penyaluran yang cukup hingga
dan balokatau merupakandaerah mencapai sisi jauh dari inti kolom terkekang.
yang juga harusdidetailkan
denganbaik.  Jika tulangan longitudinal balok diteruskan hingga melawati
HBK, maka dimensi kolom dalam arah paralel terhadap
tulangan longitudinal balok tidak boleh kurang dari 20 kali
diameter tulangan longitudinal terbesar balok. Untuk beton
ringan, maka dimensi tersebut tidak boleh kurang dari 26 kali
diameter tulangan longitudinal terbesar balok.
Hubungan
Balok-Kolom
Pada SRPMK
Hubungan Balok-Kolom Pada SRPMK
Persyaratan Tulangan Transversal (SNI 2847:2013 pasal 21.7.3)

1.Tulangantransversal berbentuksengkang tertutup(sepertipada lokasisendiplastiskolom) harus disediakanpadadaerahHBK.


2. PadasuatuHBKyang memilikibalokdenganlebarsekurangnya¾ lebarkolomdan merangkapada keempatsisikolomtersebut,
makadapatdipasang tulangantransversal setidaknyasejumlah½darikebutuhandidaerahsendiplastis kolom.
3.Tulangantransversal inidipasangdidaerahHBKpadasetinggibalokterendahyang merangkakeHBK. Padadaerahini, jaraktulangan
transversal bolehdiperbesar menjadi150 mm
4. PadaHBKdenganlebarbaloklebihbesardaripadalebarkolom, tulangantransversalsepertipadadaerahsendiplastiskolomharus
disediakanuntukmemberikankekanganterhadaptulanganlongitudinal balokyang terletakdi luar inti kolom
 Hubungan Balok-Kolom Pada SRPMK
 Kuat Geser (SNI 2847:2013 pasal 21.7.4)
 • Kuat geser nominal HBK untuk beton normal diambil tidak melebihi dari :
 • 1,7 f /
 c Aj, untuk HBK yang terkekang keempat sisinya
 • 1,25 f /
 c Aj, untuk HBK yang terkekang ketiga sisinya atau dua sisi yang
 berlawanan
 • 1,0 f /
 c Aj, untuk HBK yang lainnya
 • Dengan Aj adalah merupakan luas efektif dari HBK, ditentukan seperti
 dalam Gambar 15.15. Untuk beton ringan, kuat geser nominal HBK tidak
 boleh diambil melebihi ¾ dari batasan untuk beton normal. Suatu balok
 yang merangka pada suatu HBK dianggap mampu memberikan kekangan
 jika setidaknya ¾ bidang muka HBK tersebut tertutupi oleh balok yang
 merangka ke HBK tersebut.
Hubungan
Balok-Kolom
Pada SRPMK
 Panjang penyaluran ldh untuk tulangan tarik berdiameter 10
hingga 36
 mm, yang memiliki kait standar 90o, diambil dari nilai terbesar
Hubungan Balok-Kolom antara :
 •8db
Pada SRPMK  •150 mm, atau

Panjang Penyaluran  fydb/(5,4 f /c)


 • Untuk tulangan berdiameter 10 hingga 36 mm tanpa kait, panjang
Tulangan  penyaluran tulangan tarik, ld, tidak boleh diambil lebih kecil
daripada :
(SNI 2847:2013 pasal  • 2,5ldh, jika tebal pengecoran beton di bawah tulangan tersebut
21.7.5.1) kurang
 dari 300 mm
 • 3,25ldh, jika tebal pengecoran beton di bawah tulangan tersebut
lebih dari
 300 mm
 Rencanakan daerah hubungan balok-kolom dari
Balok berukuran 450 × 650 mm2, sedangkan kolom
Contoh 15.5 berukuran 600 × 600 mm2.
 Penyelesaian:
 HBK memiliki ukuran luas efektif , Aj = 600x600 mm2
 Panjang HBK diukur sejajar dengan tulangan longitudinal balok adalah sebesar 600 mm. nilai ini sudah lebih
besar daripada 20 kali diameter tulangan longitudinal (=20x25 = 500mm).
 Hitung kebutuhan tulangan transversal. Dengan menganggap terdapat 4 buah balok yang merangka pada
keempat sisi HBk dan lebar balok (=450 mm) menutupi ¾ lebar kolom (=3/4x 600 = 450 mm), maka jumlah
tulangan transversal dapat diambil ½ dari kebutuhan tulangan transversal pada daerah sendi plastis kolom,
atau:

𝐴𝑠ℎ 𝑚𝑚2
= 0,5 𝑥 3,23 = 1,62
𝑠 𝑚𝑚

Jarak tulangan transversal boleh diambil 150 mm, sehingga Ash = 150(1,62) = 243 mm2.
Dipasang 3 D13 (Ash = 398,10 mm2) dengan jarak 150 mm
 Periksa terhadap gaya geser pada HBK. Gambar C.15.5.a. menunjukkan diagram badan bebas
HBK bagian dari suatu SRPMK yang mengalami goyangan ke kanan. Dari hasil pada contoh 15.4
balok memiliki kuat lentur maksimum Mpr = -853,77 kN.m dan 525,53 kN.m. Karena kolom
dianggap memiliki kekakuan yang sama, maka factor distribusi , DF, diambil sebesar 0,5 dan
momen yang timbul pada kolom di atas HBK adalah:
Mc = 0,5(853,77+525,53) = 689,65 kN.m
Gaya geser dari kolom sebelah atas adalah sebesar:
689,65 + 689,65
𝑉𝑔𝑜𝑦𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = = 394,09 𝑘𝑁
3,5
Luas tulangan atas adalah 7D25 (As= 3430 mm2) sehingga gaya yang bekerja pada tulangan atas pada sebelah kiri
HBK adalah:
T1 = 1,25 Asfy = 1,25 (3430)(400) = 1715000 N = 1715 kN
Gaya tekan yang bekerja pada beton di sisi kiri HBK adalah:
C1= T1 =1715 kN
Dengan cara yang sama , untuk sisi kanan HBK (As = 4D25 =1960 mm2) diperoleh:
T2 = C2 = 1,25(1960)(400) = 980000 N = 980 kN
Selanjutnya dengan meninjau keseimbangan gaya dalam arah horizontal diperoleh:
Vj = T1 + C2 – Vgoyangan = 1715+980- 394,09 =2300,91 kN
Kuat geser dari HBK yang dikekang keempat sisinya adalah :
Vn = 1,7 𝑓𝑐′ 𝐴𝑗 = 1,7 25 360000 = 3060000 𝑁 = 3060 𝑁
Vn = 0,85 Vn = 0,85 (3060) = 2601 kN > Vj
Jadi dimensi pada HBK mencukupi dan dipasang 3D13 dengan jarak 150 mm pada daerah hubungan balok kolom.

Anda mungkin juga menyukai