HAM
BANGSA
PENDUDUK
NEGARA
2. Roger H. Soltau Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang
mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama,
atas nama masyarakat.
3. Mr. Kranenburg Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena adanya
kehendak dari suatu golongan atau bangsa.
4. Karl Marx Negara adalah alat kelas yang berkuasa (kaum borjuis/
kapitalis) untuk menindas atau meng-eksploitasi kelas lain
(proletariat/buruh).
5. Logemann Negara adalah organisasi kemasyarakatan (ikatan kerja) yang
mempunyai tujuan untuk mengatur dan memelihara
masyarakat tertentu dengan kekuasaannya. Organisasi itu
adalah ikatan-ikatan fungsi atau lapangan-lapangan kerja
tetap.
6. Max Weber Negara adalah suatu masyarakat yang mempu-nyai monopoli
dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu
wilayah.
ORGANISASI KEKUASAAN : J.H.A. Logeman, negara adalah suatu
organisasi kekuasaan yang bertujuan mengatur dan menyeleng-
garakan masyarakat dengan kekuasaan tersebut. Kranenburg, negara
adalah suatu organisasi kekuasaan yg diciptakan oleh sekelompok
manusia yg disebut bangsa.
Secara Teoritis :
1. Teori Ketuhanan (F. J. Stahl, Agustinus, Jean Bodin),
bahwa negara terjadi atas kehendak Tuhan.
2. Teori Perjanjian (Thomas Hobbes, John Locke, J.J.
Rouseau, Montesquieu), bahwa negara terbentuk atas
perjanjian antar manusia atau masyarakat (du
Contracts social).
3. Teori Kekuasaan (H.J. Laski, Leon Duguit, Karl Marx),
bahwa negara dibentuk oleh kekuasaan yg memaksa,
monopoli dan mencakup semua.
Terjadinya Negara
4. Teori Kedaulatan :
a. Kedaulatan Negara (P. Laband, G. Jellinek), bahwa
kekuasaan tertinggi ada pada negara dan negaralah
yang menciptakan hukum.
b. Kedaulatan Hukum (Krabbe), bahwa hukum memegang
peranan penting dalam negara.
5. Teori Hukum Alam (Plato, Aristoteles, Agustinus, T.
Aquinas), bahwa hukum alam berlaku abadi, universal,
tidak berubah, berlaku untuk suatu waktu dan tempat.
Negara terjadi secara alamiah atas dasar manusia sebagai
mahluk sosial (Zoon Politicon and social being).
6. Teori Hukum Murni, bahwa negara merupakan suatu
kesatuan tata hukum yang bersifat memaksa/overmacht
(wille das staates).
Terjadinya Negara
Pendekatan Faktual:
Pendudukan (Occupatie)
Peleburan (Fusi)
Penyerahan (Cessie)
Penaikan (Accesie)
Penguasaan/ Pencaplokan (Anexatie)
Proklamasi (Proclamation)
Pembentukan baru (Innovation)
Pemisahan (Separatisme)
Unsur-unsur Terbentuknya Negara
KONSTITUTIF MUTLAK
UNSUR-UNSUR
TERBENTUKNYA DEKLARATIF TIDAK
NEGARA MUTLAK
DE FACTO DE JURE
Rakyat
WARGA NEGARA
RAKYAT PENDUDUK
BUKAN WARGA
NEGARA
BUKAN
PENDUDUK
Wilayah Udara
Pemerintah Yang Berdaulat
Negara &
Bentuk Negara 1. Kesatuan
Bentuk 2. Serikat
Kenegaraan
1. Koloni
2. Protektorat
Bentuk Kenegaraan 3. Mandat
4. Trustee
5. Dominion
6. Uni
• Hubungan yang bersifat emosional
Diperlukan pembekalan beberapa nilai-nilai perasaan bangga
terhadap negara dan bangsanya, rela berkorban untuk negara dan
bangsanya.
• Hubungan yang bersifat formal
Diperlukan pengetahuan antara lain ilmu ketatanegaraan, sejarah
perjuangan bangsa, administrasi negara dan ilmu politik.
• Hubungan yang bersifat fungsional
Dapat dilihat dari aspek fungsi warga negara dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, wujud partisipasinya sebagai warga
negara dalam kehidupan bernegara.
Peranan pasif adalah kepatuhan warga negara
terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Peranan aktif merupakan aktivitas warga negara
untuk terlibat (berpartisipasi) serta ambil bagian
dalam kehidupan bernegara, terutama dalam
mempengaruhi keputusan publik.
Peranan positif merupakan aktivitas warga negara
untuk meminta pelayanan dari negara untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
Peranan negatif merupakan aktivitas warga
negara untuk menolak campur tangan negara
dalam persoalan pribadi.
UUD RI 1945 BAB I. BENTUK DAN KEDAULATAN
Kedaulatan berada di
tangan rakyat dan
Negara Indonesia adalah dilaksanakan menurut
negara hukum Undang-Undang Dasar
[Pasal 1 (3)***] [Pasal 1 (2)***]
Terima (lah) Kasih…