Anda di halaman 1dari 26

Materi Pendidikan Kewarganegaraan

• Pengertian Bangsa dan Negara


• Unsur-unsur Pembentukan Negara
• Pemahaman Hubungan Warga Negara dan Negara
• Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian
bangsa dan negara.
• Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan unsur-unsur
dari negara.
• Mahasiswa diharapkan mampu memahami hubungan
warga negara dengan negara.
ALAM DAN PETUNJUK
MANUSIA PERATURAN
KEKAYAAN

HAM

BANGSA

PENDUDUK

NEGARA

WILAYAH WARGA NEGARA PEMERINTAHAN


Proses bangsa yang menegara memberikan gambaran
tentang bagaimana terbentuknya bangsa dimana
sekelompok manusia yang berada di dalamnya merasa
sebagai bagian dari bangsa.
Negara merupakan organisasi yang mewadahi bangsa,
bangsa tersebut merasakan pentingnya keberadaan negara
sehingga tumbuhlah kesadaran untuk mempertahankan untuk
tetap tegaknya dan utuhnya negara melalui upaya bela
negara.
Pengertian Bangsa

Pengertian bangsa adalah sekelompok manusia yang


dipersatukan karena memiliki persamaan sejarah dan
cita-cita yang mana mereka terikat di dalam satu tanah
air.
Dengan memiliki keinginan atau hasrat untuk bersatu
dengan didorong oleh kesamaan sejarah dan cita-cita
maka terbentuklah bangsa dari rakyat.
• F. Ratzel
Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat ini
timbul karena adanya hasrat kesatuan antara manusia dan
tempat tinggalnya.
• Hans Kohn
Menurutnya pengertian bangsa adalah sebuah hasil tenaga
hidup manusia dalam sejarah. Suatu bangsa merupakan
golongan yang beraneka ragam dan tidak bisa dirumuskan
secara eksak.
• Otto Bauer
Pengertian bangsa adalah kelompok manusia yang mempunya
persamaan karakter yang tumbuh karena persamaan nasib.
Unsur-unsur Terbentuknya Bangsa

Menurut Friedrich Hertz (Jerman), ada 4 unsur yg berpengaruh


dalam terbentuknya suatu bangsa :

 Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional.


 Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan
nasional sepenuhnya.
 Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualitas,
keaslian atau kekhasan yang mandiri.
 Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa
dalam mengejar kehormatan, pengaruh dan prestise.
Kata Negara berasal dari : state (Inggris), staat (Belanda
dan Jerman), etat (Perancis), statum (Latin), yang
berarti keadaan yang tegak dan tetap.
Negara adalah organisasi yang di dalamnya ada rakyat,
wilayah yang permanen, dan pemerintah yang
berdaulat (baik ke dalam maupun ke luar).
Dalam arti luas, negara merupakan kesatuan sosial
(masyarakat) yang diatur secara konstitusional untuk
mewujudkan kepentingan bersama.
Pendapat Para ahli:
No Nama Tokoh Pendapat Yang Dikemukakan
1. George Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia
Jellinek yang mendiami wilayah tertentu.

2. Roger H. Soltau Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang
mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama,
atas nama masyarakat.
3. Mr. Kranenburg Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena adanya
kehendak dari suatu golongan atau bangsa.
4. Karl Marx Negara adalah alat kelas yang berkuasa (kaum borjuis/
kapitalis) untuk menindas atau meng-eksploitasi kelas lain
(proletariat/buruh).
5. Logemann Negara adalah organisasi kemasyarakatan (ikatan kerja) yang
mempunyai tujuan untuk mengatur dan memelihara
masyarakat tertentu dengan kekuasaannya. Organisasi itu
adalah ikatan-ikatan fungsi atau lapangan-lapangan kerja
tetap.
6. Max Weber Negara adalah suatu masyarakat yang mempu-nyai monopoli
dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu
wilayah.
ORGANISASI KEKUASAAN : J.H.A. Logeman, negara adalah suatu
organisasi kekuasaan yang bertujuan mengatur dan menyeleng-
garakan masyarakat dengan kekuasaan tersebut. Kranenburg, negara
adalah suatu organisasi kekuasaan yg diciptakan oleh sekelompok
manusia yg disebut bangsa.

ORGANISASI POLITIK : Robert Mc. Iver, negara adalah suatu organisasi


politik yang berbeda dengan organisasi lain, karena negara memiliki
kedaulatan tertinggi dan keanggotaannya bersifat mengikat semua
orang.
TINJAUAN
NEGARA
ORGANISASI KESUSILAAN : G.W.F. Hegel, negara adalah suatu
organisasi kesusilaan yang timbul dari sintesa antara kemerdekaan
universal dengan kemerdekaan individual.

INTEGRALISTIK : B. Spinoza, Adam Muller, dan Soepomo, negara


merupakan suatu integritas antara pemerintah dengan rakyat. Negara
mengatasi seluruh golongan dalam masyarakat dan merupakan suatu
kesatuan yang organis.
1. Sifat Memaksa yaitu negara memiliki
Sifat mempunyai kekuatan fisik secara legal.
Hakikat
Negara 2. Sifat Monopoli yaitu dalam menetapkan
tujuan bersama masyarakat.
3. Sifat Mencakup Semua (All-Embracing),
yaitu semua peraturan perundang-
undangan yg berlaku adalah untuk semua
orang tanpa kecuali.
Sifat hakikat negara berkaitan erat dgn dasar-dasar terbentuknya negara,
norma dasar (fundamental norm) yg menjadi tujuan, falsafah hidup yang
ingin diwujudkan, perjalanan sejarah dan tata nilai sosial-budaya yang
telah berkembang di dalam negara.
Terjadinya Negara

Secara Teoritis :
1. Teori Ketuhanan (F. J. Stahl, Agustinus, Jean Bodin),
bahwa negara terjadi atas kehendak Tuhan.
2. Teori Perjanjian (Thomas Hobbes, John Locke, J.J.
Rouseau, Montesquieu), bahwa negara terbentuk atas
perjanjian antar manusia atau masyarakat (du
Contracts social).
3. Teori Kekuasaan (H.J. Laski, Leon Duguit, Karl Marx),
bahwa negara dibentuk oleh kekuasaan yg memaksa,
monopoli dan mencakup semua.
Terjadinya Negara

4. Teori Kedaulatan :
a. Kedaulatan Negara (P. Laband, G. Jellinek), bahwa
kekuasaan tertinggi ada pada negara dan negaralah
yang menciptakan hukum.
b. Kedaulatan Hukum (Krabbe), bahwa hukum memegang
peranan penting dalam negara.
5. Teori Hukum Alam (Plato, Aristoteles, Agustinus, T.
Aquinas), bahwa hukum alam berlaku abadi, universal,
tidak berubah, berlaku untuk suatu waktu dan tempat.
Negara terjadi secara alamiah atas dasar manusia sebagai
mahluk sosial (Zoon Politicon and social being).
6. Teori Hukum Murni, bahwa negara merupakan suatu
kesatuan tata hukum yang bersifat memaksa/overmacht
(wille das staates).
Terjadinya Negara

Pendekatan Faktual:
 Pendudukan (Occupatie)
 Peleburan (Fusi)
 Penyerahan (Cessie)
 Penaikan (Accesie)
 Penguasaan/ Pencaplokan (Anexatie)
 Proklamasi (Proclamation)
 Pembentukan baru (Innovation)
 Pemisahan (Separatisme)
Unsur-unsur Terbentuknya Negara

KONSTITUTIF MUTLAK

RAKYAT WILAYAH PEMERINTAH


BERDAULAT

UNSUR-UNSUR
TERBENTUKNYA DEKLARATIF TIDAK
NEGARA MUTLAK

DE FACTO DE JURE
Rakyat

WARGA NEGARA

RAKYAT PENDUDUK
BUKAN WARGA
NEGARA
BUKAN
PENDUDUK

Secara sosiologis, rakyat adalah sekumpulan manusia


yang dipersatukan oleh rasa persamaan, dan yang
bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.
Secara hukum, rakyat merupakan warga negara dalam
suatu negara yg memiliki ikatan hukum dengan
pemerintah.
Wilayah Daratan

Wilayah Wilayah Lautan

Wilayah Udara
Pemerintah Yang Berdaulat

Kata kedaulatan atau “daulat” berasal dari kata daulah


(Arab) sovereignity (Inggris), souvereiniteit (Perancis), supremus
(Latin), dan souvranita ((Italia), yang berarti “kekuasaan
tertinggi”.

1. Kedaulatan adalah, kekuasaan tertinggi dalam


suatu negara yang berlaku terhadap seluruh
wilayah dan segenap rakyat negara itu.
2. Pemerintah berdaulat adalah pemerintah yang
memiliki kekuasaan tertinggi dalam mengatur
rakyat dan negaranya baik secara internal
maupun eksternal.
Lanjutan …

Menurut Jean Bodin (1500-1596), bahwa kedaulatan


adalah kekuasaan tertinggi untuk menentukan hukum
dalam suatu negara.

Kedaulatan mempunyai sifat-sifat pokok :


 Asli tidak berasal dari kekuasaan lain.
 Permanen kekuasaan tetap ada selama negara
itu berdiri.
 Tunggal merupakan satu-satunya kekuasaan
tertinggi dalam negara yang tidak dibagi-bagikan.
 Tidak terbatas tidak dibatasi oleh kekuasaan
lain.
Lanjutan …

Beberapa teori tentang kedaulatan oleh para ahli :


1. Kedaulatan Tuhan (Agustinus, T. Aquinas, Marsillius), bahwa raja
atau penguasa memperoleh kekuasaan tertinggi dari Tuhan.
2. Kedaulatan Raja (N. Machiavelli, Jean Bodin, Thomas Hobbes),
Kedaulatan negara terletak di tangan raja sebagai penjelmaan
kehendak Tuhan.
3. Kedaulatan Negara (George Jellinek, Paul Laband), bahwa
kekuasaan pemerintah bersumber dari kedaulatan negara.
4. Kedaulatan Hukum (Krabbe, Immanuel Kant, Kranenburg), bahwa
kekuasaan hkm merupakan kekuasaan tertinggi di dalam negara.
5. Kedaulatan Rakyat (John Locke, Montesquieu, J.J. Rousseau),
bahwa rakyat merupakan kesatuan yang dibentuk oleh individu-
individu melalui perjanjian masyarakat (social contract).
NEGARA dan BENTUK KENEGARAAN

Fungsi Dan Tujuan Negara 1. Fungsi Negara


2. Tujuan Negara
3. Faham Tentang
Tujuan Negara

Negara &
Bentuk Negara 1. Kesatuan
Bentuk 2. Serikat
Kenegaraan
1. Koloni
2. Protektorat
Bentuk Kenegaraan 3. Mandat
4. Trustee
5. Dominion
6. Uni
• Hubungan yang bersifat emosional
Diperlukan pembekalan beberapa nilai-nilai perasaan bangga
terhadap negara dan bangsanya, rela berkorban untuk negara dan
bangsanya.
• Hubungan yang bersifat formal
Diperlukan pengetahuan antara lain ilmu ketatanegaraan, sejarah
perjuangan bangsa, administrasi negara dan ilmu politik.
• Hubungan yang bersifat fungsional
Dapat dilihat dari aspek fungsi warga negara dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, wujud partisipasinya sebagai warga
negara dalam kehidupan bernegara.
 Peranan pasif adalah kepatuhan warga negara
terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
 Peranan aktif merupakan aktivitas warga negara
untuk terlibat (berpartisipasi) serta ambil bagian
dalam kehidupan bernegara, terutama dalam
mempengaruhi keputusan publik.
 Peranan positif merupakan aktivitas warga negara
untuk meminta pelayanan dari negara untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
 Peranan negatif merupakan aktivitas warga
negara untuk menolak campur tangan negara
dalam persoalan pribadi.
UUD RI 1945 BAB I. BENTUK DAN KEDAULATAN

Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan,


yang berbentuk Republik
[Pasal 1 (1)]

Kedaulatan berada di
tangan rakyat dan
Negara Indonesia adalah dilaksanakan menurut
negara hukum Undang-Undang Dasar
[Pasal 1 (3)***] [Pasal 1 (2)***]
Terima (lah) Kasih…

Anda mungkin juga menyukai