Anda di halaman 1dari 14

BIOGAS RUMAH NONGKOJAJAR

KECAMATAN TUTUR

Disusun oleh:
Brigita Gamala (D1121171016)
Rian (D1121171017)
Intan Nuriza Azari (D1121171020)
LATAR BELAKANG

Di Nongkojajar yang
mempunyai populasi
ternak sapi perah
sebanyak 17.765 ekor

Potensi
Produksi
Kotoran Sapi
Perah Sekitar
20 Kilogram
Per Ekor Per
Hari
Bahan Baku
Kotoran
Sapi

 Limbah hasil pencernaan sapi dan hewan dari


subfamili Bovinae lainnya.
 Warna yang bervariasi dari kehijauan hingga
kehitaman, tergantung makananya.
 Kandungan unsur hara bervariasi tergantung pada
keadaan tingkat produksinya, jenis, jumlah
konsumsi pakan, serta individu ternak sendiri.

Air
Alat Proses
Volume 4
meter
kubik

Volume 6
meter Pembangun
kubik an unit
reaktor
biogas
Lima Tipe Volume 8
dengan
Reaktor meter
volume 6
Biogas kubik
meter kubik
biayanya
Volume sebesar Rp
10 meter 6,5 juta.
kubik
Volume
12 meter
kubik
Produksi Biogas dengan Proses Anaerobic
Digestion

Pengertian
proses penguraian senyawa organik
menjadi komponen kimia yang lebih
sederhana tanpamenggunakan bantuan
oksigen untuk menghasilkan gas metana
(CH4) dan Karbondioksida (CO2) sebagai
hasil akhir.
Proses Anaerobicdigestion Terjadi Dalam
Tiga Tahap, Yaitu:

Proses Hidrolisis

Proses Acidogenesis &


Acetogenesis

Proses Metanogenesis
Proses Hidrolisa
merupakan tahap persiapan dimana
senyawakompleks organik diuraikan menjadi
molekul molekul sederhana.
Senyawa yang termasuk tipe ini adalah
glukosa, senyawa asam organik, etanol yang
dimanfaatkan sebagai sumber karbon danenergi
untuk melakukan fermentasi.
Proses
Acidogenesis &
Acetogenesis
Senyawa-senyawa organik hasil dari
proses hidrolisa dicerna oleh bakteri
acetogen menjadi asam lemak yang
mudah menguap (volatile fatty acid)
misal asam laktat, butirat dan propionat.

Pada proses ini juga terbentuk gas


karbondioksida dan hidrogen.
Proses Metanogenesis
Metana diproduksi oleh bakteri
pembentuk gas metana dengan cara
memecah molekul asam asetat untuk
membentuk CO2 dan metana serta
mereduksi karbondioksida (CO2) dengan
hidrogen.
Pembentukan Gas Metana (CH4)
Pengendalian Kualitas Proses
Alat Kontrol yang harus diatur pada waktu
tertentu:
1. Level Controller
sebagai pengendalian volume cairan
tangki
2. Flow Rate Controller
untuk mengatur aliran, baik itu aliran
masuk maupun aliran keluar proses.
3. Temperatur Controller
dibutuhkan untuk mengefisienkan waktu yang
digunakan selama proses produksi berlangsung.
Karakteristik limbah

Limbah Cair  Digestate


Limbah Padat padat
berwarna coklat
 Digestate cair
gelap, tidak berbau,
memiliki pH 7,9–8,3
dan tidak
dan tingkat
mengundang lalat
kelembaban 90–93%.
ataupun sejenisnya.
 Digestate cair
 Teksturnya lengket
berwarna coklat/hijau
dan tidak mengkristal
gelap, tidak
serta memiliki
mengeluarkan
kapasitas menahan
gelembung, tidak
air lebih baik.
berbau, dan tidak
 Secara fisik, biologi
mengundang lalat.
dan kimiawi,
 Digestate cair
digestate padat lebih
memiliki kandungan
baik dibandingkan
nitrogen efektif 100%.
dengan pupuk
kandang
Unit Pengolahan Limbah
Limbah yang dihasilkan:

Limbah Padat
Dimanfaatkan sebagai pupuk kompos.

Limbah Cair

Sebelum dibuang ke lingkungan, limbah-


limbah tersebut diolah terlebih dahulu
hingga memenuhi baku mutu lingkungan .

Anda mungkin juga menyukai