Anda di halaman 1dari 11

ISSN 141r-6502

Volume 1 Nomor 2 Juni 2004

CHreM[CA ct*4ithl Ki,,tid da'o ?enlt:il;6a'o Ki'uia


/ctt-Ml

Jurusan Kimia
Alam
Fakuttas Matematika dan llmu Pengetahuan
Universitas Negeri Makassar
2004
CHEMICA
ISSN 14i1-6502

Jurnal Tengah Tahunan : Desember - Junt

--;
CIIEMICA adalah jurnal yang memuat informasi ilmiah bidang kimia dan pendidikan kimia
berupa hasil penelitian, telaah pustaka, opini, makalah teknis, dan kajian buku'

Ketua Devuan PenYunting Dewan Penelaah : Dewan Penyunting :


Dr. Tabrani Gani, M.Pd. Prof. Dr. Ir. T. Harlim Drs. Muhammad Danial, M.Si
Drs.I{.Muhammad Yudi, M.Si Dra.Hasri, M Si
Dr. rer, nat H.Muharram, M.Si Moh.Wrjaya, S.Si,M.Si
Drs.Alimin, MS Drs.Darminto, lvl.Si
Dr. Sudding, MS Dra.Halimah Husain, M.Si
Drs.Muhammad Yunus, Ivl. Si

=:#

CHEMICA direrbitkan oleh Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Makassar ([INM)

Alamat Redaksi dan Penerbit


Jurusan Kimia, Fakultas IUIPA UNM
Jl, Dg Tata Parangtambung, Makassar 90224
Telp. 041 l-84A295;email . chernica@unm.ac-id

Tahun pertama terbit: 2000


CFIEMICA tssN l4 I 1-6502

Jurnal Tengah Tahunan : Desember - Junt


DAFTAR ISI

Judul Halaman
N0.

1. Penelitian Karbon Aktif dari serbuk Gergaji Kayu ulin sebagai


Penyerap Ion Pb dalam Air Gambut
1-12
Arilin

2. Senyawa Stilben pada Tumbuhan Famili Moraceae


Muharrum& Darmintl "'" t3-22

3. Mimba(Azadiractha Indica Juss)


LTji Sitotoksik Ekstrak Metanol Daun
dengan Metode Uji BST (Brine Shrimp Lethality Test)
taty Sulastry & Altnin
23 -26

4 Studi Penambahan Aseton dan Pemanasan pada Penentuan Amonia


dengan Metode Indofenol Biru
27 -30
Hasri

5. Pembentukan Total volatil Basa Nitrogen dan Trimetilamtn


pada Proses Penggaraman Ikan Cakalang
Llulimah Husain ...
3t-37
6. Intan dan Grafit sebagai Polimer Anorganik
38- 42
lulelati Masri

lJpaya Peningkatan Daya Tahan dan Mutu Organoleptik Ikan Layang


melalui Pemanfaatan Ramuan Bumbu Tradisional
MLthamntud Yunus
43-50

Penetapan Kelarutan dan Kalor Pelarutan ZatPadat


dengan Teknik Volumetri
Pince Salempa
51 - 58

Pengaruh Hormon 2O-Hidroksi Ekdison terhadap Laju Pembentukan


Toleransi Amblyseius Deleoni Muma At Denmark pada Azadirachtin
Suclding
s9-66

10. Pengaruh Pemberian CCi+-Natriurn Tiopental terhadap


Waklu Tidur Mencit Jantan
67 -77
Muhammad Danial

Keterangan Sampul: Stilben, Intan, Azadirachtin, dan Misel


1v,,--r:-
-
Penetapan Kelarutqn Dan Kalor Pelarutan Zat Padot Dengan Teknik Volumetri

PENETAPAN KELARUTAN DAN KALOR PELARTITAN ZAT PADAT


DENGAN I'EI(NIK VOLTJMBTRI

DETERMINE SOLUBILITY AND HEAT SOLUBILITY OF SOLD MATTER


BY VOLUMETRY METHOD

Pince Salempa*
*)Dosen
Jurusan Kimia FMIPA UNM
ABSTRAK
Penelitian ini berfujuan mengukur kelarutan dan kalor pelarutan asam oksalat dan natrium
klorida dengan teknik volumetri. Fraksimol asam oksalat ditetapkan dengan metode
alkalimetri yaitu menggunakan NaOH 0,2 N sebagai larutan standar. Fraksi mol natrium
klorida ditetapkan dengau metode argentometri yaitu dengan menggunakan AgNO3 0,2 N
sebagai larutan standar. Penetapan fraksi mol ini dilakukan pada temperatur bervariasi yaitu
30,40 50, dan 60'C. Hasil penelitian ini menunjukkan kecendrungan makin tinggt temperarur
kelanrtan asam oksalat dan natrium klorida juga makin besar, tetapi pertambahan kelarutan
unfirk interval temperatur terfentu pada temperatur yang lebih tinggi semakin kecil. Kalor
pelarutan (AHs) asam oksalat adalah 14,312kJ m0l-rdan kalor pelarutm (AHs) narrium
klorida adalah 18,106 kJ mol-r.

Kata Kunci: Pelarulqn, Kalor, volumetri

ABSTRACT

The aims of this research are to measurement of solubility and heat solubility of oxalic
acid
and pctassium chloride by volumetric method. Mole fraction of oxalic acid was
determined
by alkalimetry method that use 0,2 N NaOH as standard solution. Mole fraction of potassium
chloride was detemrined by argentometry method that use 0,2 N AgNO3 as standard solution.
Determined of, them were carried out at various temperatures of10,40,50, and 60t.
The
results of this research tend the higher of temperatur" from 30 to 60'C *or"O
solubility,s of
oxalic acid and potassitrm chloride are higher. But, gt'owths of solubility's of oxalic
acid and
potassium chloride at certain interval of temperature are decrease frorn-19
to I Lo/o and.3I to
117o, respectively. Heat solubility (AHs) of oxalic acid is 14,312 kJ
mole-r arrd heat
solubility (AHs) of potassiunr chloride is 1g,106 kJ molar.

Key Words: Solubility, Heat, Volumetry

PEIYDAHULUAN
Bila suatu zat padat dima- partikel atau molekul-molekul zat
sukkan ke dalam air, maka akan terjadi padat akan terlepas dari struktur
proses pelarutan dimana partikel- padatnya kemudian berinteraksi

(lhemico, t/ol.l tto.2 Juni 2005, i1-58


Penetapan Kelarutan Dan Kalor Pelarulan Zat Padot Dengan Tehtik lblumetri 52

dengan molekul-molekul pelarut (air) secara kimia sama, artinya tidak ada
membentuk larutan Yang homogen. komplikasi mengenai solvasi atau
Peristiwa melarutnya zat Padat ionisasi, kalor pelarutan mempunyai
membentuk larutan Yang homogen dan nilai yang sama dengan kalor
akan menyerap kalor disebut kalor pelelehan zat terlarut sehingga AHs
pelarutan z.atpadat. dapat diganti dengan AHn.,"(fussion
:
Dalam termodinamika kalor pelelehan).
pelarutan disebut entalpi pelarutan dan Dalam praktek nilai AHs daPat
diberi larnbang AHs. BesarnYa AHs digunakan untuk memperkirakan nilai
tergantung dari jenis zat padat dan dari kalor pelarutan zat dengan cara
umumnya dinyatakan dalam satuan ekstrapolasi pada kurvanya. Selain itu
kkaUmol atau kJ/mol. Melarutnya zat jrrga dapat digunakan untuk
padat terjadi pada temperatur tertentu menentukan kalor pelarutan rata-tata
yang disebut temperatur leleh (melting antara interval suhu T-T, hal ini
point temperature) dengan lambang To. dimungkinkan karena fraksi mol zat
Kelarutan zal Padat umumnYa akan terlarut bisa diukur dengan salah satu
bertambah dengan naiknya temperatur metode volumetri tergantung dari zat
dan akan terhenti dengan sendirinya yang dilarutkan,demikian pula interval
pada saat keseimbangan antara tekanan suhu dapat dipilih dalam pengkuran
uap dan tekanan uap larutannYa fraksi mol zatnYa. BesarnYa
tercapai.Pada saat setimbang terdapat harga(nilai) kalor pelarutan suatu zat
kesetimbangan antara potensial kimia padat dan harga kalor rata-tata pada
dafr zat dalam larutannya dan potensial interval suhu banyak diPerlukan
kimia padatnya. Larutan dengan dibidang industi kimia dan bagi
konsentrasi tinggi potensial kimia dari laboran dan peneliti. Nilai kalor
zat terlarutnya akan lebih besar pelarutan zatpdat dan nilai kalor rata-
daripada larutan dengan konsentrasi rata harus dicari dan ditentukan
yang lebih rendah. Perbedaan potensial melalui penukuran. Kendala bagi
kimia ini akan bertindak semacam pengguna yang kurang atat tidak
gaya yang menggerakkan atau memahami konsep melarut dan kalor
mengubah zat kimia dari keadaan pelarutan zat, umumnYa tidak daPat
dengan potensial kimia tinggi menjadi membedakan antara kalor pelarutan
keadaan dengan potensial kimia yang differensial, kalor pelarutan integral,
lebih rendah. dan kalor pengenceran. Kalor
Mengingat kelarutan zat Padat pelarutan integral adalah pembahasan
mempunyai batas tertentu artinYa entalpi untuk larutan dari satu mol zat
pada saat larutannya jenuh tidak akan terlarut dan n mol Pelarut. Bila
ada zat yang bisa larut lagi. Apabila banyaknya air bertambah kalor
temperatur dinaikkan kelarutan akan pelarutan integral mendekati nilai
bertambah sampai menjadi jenuh lagi asimtotik dari kun,anya. Nilai kalor
dan apabila temperatur dinaikkan lagi pelarutan inilah yang dimaksudkan
kelarutan akan bertambah lagi. Bila zat dengan kalor pelarutan zat permol dari
terlarut dilarutkan dalam pelarut yang larutan air yang sedemikian encernya

Chemica, Lbl.l No.2 Juni 2005, 51-58


Penetapan Kelsrutan Dan Kalor Pelorutan Zal Padat Dengan Teknik Yolumetri 53

sehingga penambahan ftengenceran METODE PENELTflAN


tidak menghasilkan efek termal. Penelitian fui
merupakan
Rumusan masalah dari penelitian penelitian eksperimental dimana data
ini adalah: (l) Bagairnana gambaran yang diperoleh akan dikumpulkan
kelarutan 45arrr oksolat (COOH)z aao melalui pengukuran dila-
natrium klorida (NaCl) pda boratorium. Seperti yang diuraikan
temperatur 30oC, 40oc,50t, dan sebelumnya agar tehnik volumetri
60f. (2) Berapa persen perubahan yang mencakup asidi dan alkali,
kelarutan dari setiap zat pada setiap iodometri daa argentometri dapat
interval temperatur yang dipilih. (3) terwakili, ditetapkanlah sampel zat
Berapa besar nilai kalor pelarutan dari padat yaitu asam oksalat dan natrium
masing-masing zat. (4) Berapa persen klorida.
tingkat ketelitian metode ysng
digunakan pada eksperimen ini.

pengaduk

Labu A

Labu B

Gambar: Rangkaian alat pemanas


Asam oksalatNatrium klorida,
Alat yang digunakan: Erlenmeyer, Phenolftalin, Kalium komat, Aqua-
Buret, Statif /I(lem, satu zet alx dest. Cara kerja: (1) Menyiap-
pemanas,Pengaduk, Gelas ukur, Labu kan/membuat larutanJarutan standar
takar, Pipet volum, Termometer, NaOH 0,ZNdan A${Os 0,2 N. (2)
Neraca analitik, Gelas kimia Labu Membuat larutan jenuh sebagai sampel
semprot. Bahan yang digunakan: pada berbagai tempemtur dimana
Larutan NaOH 0,2 N, ASNO: 0,2 N, molfralisi zat terlarut akan diukur

Chemica, Vol.l No.2 Juni 2005, 51-58


Penetqu Kelanttan Dan Kslor Petarutan Zat Padat Dengan Telatik Yolumetri 54

secara volumetri , dilakukan dengan data ini


dibuat kurvanya dengan
prosedur yang s.rma sebagai berikut: memplot ln XB terhadap l/7. Dari
membuat 50 ml larutan jenuh asam kurva yang berbentuk garis lurus akan
oksalat (Narium klorida) dengan diketahui kemiringan kurvanya
mengisikan air ke dalam tabung (tangens kurvanya).Analisis data yang
hingga kurang lebi! setengahnya , dilah*an adalah: (l)Untuk men*
panaskan hingga 70oC,larutkan asam dapatkan kurva dilakukan dengan cara
oksalat sampai larutannya menjadi ,
regresi dnn tentukan kemiringan
jenutr" Idasukkan tabuag A yang berisi kuwanya. (2) untuk menghitung nilai
larutan jenuh itu ke dalam tabr.rg B kalor kelanrtan zat AHs, digunakan
sebagai selubung (lihat gambar 1). :
AHs .?,303 R ftemiringan). (3)
Berihrhrya masukkan tabung A dan B Untuk menguji apakah penetapn kalor
ke dalam gelas piala yang berisi air pelarutan dengan cara ini mempunyai
pada suhu kamar untuk mendinginkan. ketelitian yang tinggr, dilakukan
Aduk terus larutan pada tabung A. Bila dengan membandingkan AHs dari
temperatur menunrn sampai 60uC NaCl yang ditetapkan dengan cara ini,
pipetlah 5 ml larutkan dan masukkan dengan AHs
untuk NaCl yang
ke dalam labu ukur 100 ml yang telah merupakan satu-satunya zat padat
diisi sedikit air. Encerkan hingga 100 dengan data yang lengkap walaupun
ml sampi tanda garis, maka siaplah tidak dicantumkan prosedur
sampel pertama.(3) Lat<ukan perlakuan mendapatkan data ini. Dikelu,arkan
yang serupa pada temperatur 30o, oleh NBS Technical Note 2744,
40oc,s0oc,untuk membuat sampel dalam buhrnya"Selected values of
kedua, ketiga dan seterusnya.(4)Titrasi Chemical Properties"( I 968 ).
sampel dengan larutan standar NaOH HASIL PENELMIAN DAN
02 N.Ulangi prosedur ini untuk PEMBAHASAN
sampel Natrium Horida, kemudian
masing-masing sampcl dititrasi dengan Hasil Penelitian
prosedur argentometri untuk Natrium 1) Data hasil pengukuran kelarutan
klorida.(5) Lmgkah terakhir mela- as,rm oksalat dan natrium klorida
kukan perhitungan mol fraksi untuk dalam air sebagai fungsi temperatur
mengetahui kelarutan zat
padat drnyatakan dalam fraksimol (Tabel 1).
(sampel) pBda berbagai temperatur.
Dengan demikian akan terkumpul
datdfu untuk setiap temperatur. Dari

abel 1. Data asam oksal at dan natrium klorida

FralaimoUTemoeratur 30"C 40t 50t 60t


Xn(COOH)2 0-0360 0.0430 0.0430 0.0600

Xs(NaCl) 0.0513 4.0672 0.0799 0-0866

Chem,lca, Yol-l No.2 Juni 20A5, 5l-58


Kurva yang menggambarkan asam oksalat dan natrium klorida dalam air sebagai
temperatur dapat dilihat pada gambar 2.

0.1

0.0t,

0.05

0.04

o.02

Gambar 2. Ktwa asam oksalat danNatrium klorida dalam air sebagai temperatur

2)Prosentase perubahan kelarutan pada setiap interval temperatur (lihat Tabel2).

Tabel 2. Perubahan kelarutan asam oksalat dan natrium klorida

Interval Temperatur Perubahan kelarutan Prosesperubahan ( %


(COOBT -ian NaCl dihituns dari kenaikan Xs )

30'c - 400c 0,007 0.0159 19 31

.400c- 500c 0.010 0.0127 23 t9

50"c - 60"c 0.007 0-0087 l3 1l

3) Nilai kalor pelarutan (AHs)

Nilai kalor pelarutan untuk asam olaalat dan natrium klorida" setelah dihitung,
terdapat dalam tabel3.
Tabel 3. Kalor asam oksalat dan natrium klorida

Senyawa I Asam oksalat (COOH)2 Nakium klorida (NaCl)

AHs (kJ/mol
peneliti mengalami kesulitan karena
4) Tingkat ketelitian metode yang kurangnya data dari kelarutan natrium
digunakan. klorida dan asam oksalat, serta data
Untuk memprediksi prosentase kalor kelarutannya. Peneliti hanya
ketelitian dari metode yang digunakan,

Chemica, l'ol. I No.2 Jwri 2005, 5 1-58


Penetapan Kelorutqn Dan Kalor Pelarutan Zat Padat Dengm Tekniklblumetri 56

mendapatkan duta kelarutan NaCl pada 0t kelarutan NaCl dalam 100


dalam air sebagai fungsi temperatur gram air sebanyak 35,V gram, sedang
sebagai data pembanding dari pada 100"C sebesar 39,1?. gram, jika
kepustakaan: General and Inorganik dihitung dalam fraksimol NaCl (Lihat
Chemistry (R.J. Durrant,longman) Tabel4).

Tabel 4. Fraksimol Natrium

Ter

XB

pak padr kesalahan perhitungan


Jika dibanding fraksimol NaCl Pada perubahan kelarutan pada interval
60o C sebesar 0,0886 daPat temperatur 40 -50"C untuk asam
disimpulkanpengukuran dalam pene- oksalat. Hasil perhitungan menun-
litian ini cukup teliti. jukkan perubahan kelarutan pada
interval ini sebesar 23 o/o, hasil ini
Pembahasan terlalu besar oleh karena itu pada
kurvanya titikini terletak di atas garis
1. Asam oksalat merupakan senyawa yang rnenghubungkan ketiga titik yang
asam organik, sedangkan natrium lain. Kesalahan yang sama terdapat
klorida merupakan senyawa anorganik pada kurva kelarutan natrium klorida
yang bersifat ionik. Kedua senyawa ini dimana pada temperatur 60t titik ini
berbeda dalam karakternya, natrium terletak di bawah garis yang meng-
klorida tentu saja mudah larut dalam hubungkan ketiga titik yang lain.
air yang bersifat polar. Karakter
kelarutan ini nampak pada kurva 2. Kalor pelarutan
kelarutannya pada berbagai tempe-
ratur. Pada seluruh rentang temperatut Kalor pelanrtan untuk asam oksalat
kelarutan NaCl lebih hsar dibanding 14,312 kJ/mol dan untuk natrium
kelarutan asam oksalat. Apabila klorida 18,106 kJ/mol, keduanya
rentang tempemtur diperbesar, kurva- .positit. Ini berarti rmtuk melarutkan 1
nya tidak lagi merupakan garis lurus. mol asam oksalat dalam air pada
Hal ini dapat dilihat pada proses temperatur standar akan diserap kalor
perubahan kelarutannya yang semakin sebesar 14,312 kJ dan untuk natrium
tingg temperatur semakin kecil pada klorida diserap kalor sebesar 18,106
kenaikan fraksimol zat terlarut Hasil Kj. Karena sistem menyerap kalor dari
pengukuran pada pada penelitian, lingkungannya sehingga temperatur
terdapat penyimpangan yang sebe- lingkungan turun dan sistem akan
namya disebabkan pada kesalahan menjadi dingin.
teknis penitaran Kesalahan ini nam-

Chemica, Vol.l No.2 Jr*ti 2005,51-58


3. Temuan dalam penelitian 2. Kalor pelarutan(AHs) dari natrium
klorida dan asrm oksalat bemilai
Pada umumnya senya\\a organik tidak positif masing-masing 18,,106 kJ/mol
larut dalam air ,A.sam oksalat addah dan L4,312 kJ/mol. Perbedaan AHs
senyawa organik yang mudah larut dari kedua senyawa ini ada kaitannya
dalam air. Yang disebabkan oleh dengan besarnya kelarutannya.
kepolaran molekulnya dengan adanya
gugus karbonil(gugus asam). Akan 3. Makin tinggt tempsratur makin
tetapi kepolaran NaCl lebih besar besar kelarutannya tetapi pada suhu
dibandingkan kepolaran asam kar- yang lebih tinggi bertambahnya
boksilat, menyebabkan kelarutan NaCl kelarutan semakin kecil jadi interval
lebih besar dibanding kelarutan asam temperatur antara 30oC sampai 60oC,
oksalat, hal ini dapat dilihat dari untuk asam oksalat turun dari 19%
kurvanya rnakin temperatur ber- menjadi llo/o dan untuk natrium
tambahnya kelarutan semakin kecil. klorida turun dart3l% menjadi 11%.

KESIMPULAN DAN SARAN 2. Saran


1. Kesimpulan a. Kiranya penelitian semacam ini
Bqsaran-besaran tennodinamika lciranya dapat lebih dikembangkan lagi
seperti entalpi reaksi(AH), kalor untuk menetapkan besaran-besaran
kelarutan zat padat dalam air (AHs) termodinamika yang lain.
temyata dapat dihitung dengan metode
yang sederhana. Kelarutan zat padat b. Berdasar persamaan terrnodinamika:
dalam air dan kalor kelarutan (AHs)
dari asam oksalat dan natrium klorida,
AHs 1 AHs
dapat ditentukan dengan metode yang 1og Xe :- +-
menggabungkan teori kimia fisik 2,303R T 2"303RT
(termodinamika) dan metode analisis
volumetri dengan hasil yang cukup
sampai batas interval temperatur
berapa, bentuk kurvanya merupakan
baik sebagai berikut:
kurva garis lurus.
1. Kelarutan zat padat dalam air
merupakan sifst fisika yang
DAFTAR PUSTAKA
karakteristik, besarnya kelarutan
tergantung dari struktur molekulnya Atkins, P.W, 1990, Physical Chemistry
terutama tingkatkepolarannya. Penerbit Erlangga
Natrium klorida lebih polar dibanding
asam oksalat yang menyebabkan DanieT, F.Robert Alberty, 1980
kelarutan natrium klorida. dalam air Physical Chemistry . Penerbit
lebih besar dibandingkan kelarutan Erlangga
asam oksalat.

Chemica, Yol.I No.2 Juni 2005, 51-58


Penetapn Kelarutan Dan Kalor pelqrutsn zat padat Dengan Teknik flolurnetri

Dogea, S.K, S. DogrA 1984, physical


Chemistry Through
Problems.penerbit
Universitas Indonesia

Gilbut W Crotellan,1964, physical


C het n i stry, London, Addisan-
Wesley Publishing Company,
Inc.

Moore, Walter. J,1972, physical


Chemistry, New Jersey,
Prentice Hall; Inc.

Chemica, Vol.I No.2 Juni ZA0S, Sl-58

Anda mungkin juga menyukai