Anda di halaman 1dari 35

KEBIJAKAN PROGRAM PENYEHATAN

LINGKUNGAN

Oleh:

KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. OKI

PERTEMUAN PETUGAS TEKHNIS KESLING


DIRUMAH MAKAN ABADOLA KAYUAGUNG OKI
TANGGAL 24 APRIL 2014
1
OUTLINE
1. PENDAHULUAN
2. ISU PENYAKIT DAN LINGKUNGAN
3. KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
4. STRATEGI OPERASIONAL
5. PROGRAM LINGKUNGAN SEHAT
6. INDIKATOR KINERJA

2
1. PENDAHULUAN

3
Lingkungan dan Kesehatan

Wilayah Lingkungan Wilayah


Kesehatan

Wilayah Lingkungan dan Kesehatan


4
LINGKUNGAN GLOBAL

MASYARAKAT
Lingk Sosial
Vector
prnyebab
Perumahan Supply Air penyakit
Penc. dan RUMAH
Udara pemukiman Zat-zat alami

Kebisingan

Makanan
Lalilin
tas Zat-zat
Jalan Hygien dan Kimiawi
Limbah Sanitasi
padat
Radiasi

5
• Sebagian besar masalah kesehatan berada di
luar sektor kesehatan
• Oleh karenanya dalam pembangunan
kesehatan, perlu upaya untuk:
– Meminimalkan underlying causes, yaitu berbagai
penyebab tak langsung (pendidikan, perumahan,
dan lain-lain)
– Menangani cause of the causes, yaitu penyebab
fundamental (masalah sosial ekonomi, budaya dan
lingkungan)

6
Ruang Lingkup
Lingkup Lingkungan Sehat (WHO)

• Lingkungan (rumah, sekolah, tempat kerja dan


komunitas) dimana penduduk memperoleh
akses terhadap pangan dan air yang aman,
akses sanitasi yang layak dan telindung dari
resiko polusi, kimia, kerusakan lingkungan dan
bencana.

7
Lingkungan merupakan determinan
kesehatan
Yaitu:
• Faktor-faktor (determinan) di luar sektor
kesehatan yang berpengaruh langsung
maupun tidak langsung, genetik individu,
perilaku, serta gaya hidup.
• Sebagian besar penyebab masalah kesehatan
berada di luar sektor kesehatan

8
Kaitan Faktor Lingkungan dan penyakit
Malaria TB Schistosomia Influensa Diare ISPA Kolera Dengue
sis

Penggundulan hutan +

Perubahan iklim ++ ++ ++ ++ ++ ++

Sanitasi&hygiene ++ ++ ++ ++
buruk

Kelaparan /kurang gizi + + ++ ++

Perumahan tdk layak ++ ++ + + + ++ ++

migrasi + + + ++ + ++ ++

Tdk ada akses ke ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ +


sarana kes

Kecil, tidak langusng, bukan faktor

+ Faktor penting
Sumber: Report on Infectious Diseases,
++ Faktor sangat penting
WHO
9
Perspective
•EKOSISTEM ,LINTAS BATAS/ WILAYAH
•LINTAS SEKTOR/ DISIPLIN
•TERPADU DAN MENYELURUH
•PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
•PARADIGMA SEHAT
•KEBIJAKAN BERWAWASAN KESEHATAN

10
2. ISSUE PENYAKIT DAN
LINGKUNGAN

11
Penyakit menular dan tidak menular (tertentu) masih
merupakan masalah kesehatan
 Multiple burden
 Penyakit infeksi masih tetap ada (TB,DBD,Diare, Antrax)
 Penyakit kronis/degenaratif meningkat (DM, Jantung, Kanker)
 Muncul re-emerging (Polio) dan new emerging (AI, SARS)
 Angka kesakitan dan kematian, KLB
 Economic loss
 Martabat bangsa sesuai dengan komitmen global
 Perubahan faktor risiko lingkungan :
 Traditional Risk
 Modern Risk

12
Issue Air Bersih dan Sanitasi

• Cakupan dan kualitas sarana air bersih dan


sanitasi serta Sustanibilitas (-)
• Kualitas PDAM (-)
• Air Minum Isi ulang/ Kemasan (-)
• Perilaku Hidup Bersih & Sehat (-)

13
Issue Pencemaran Lingkungan
(a) Udara Outdoor
di daerah kebakaran hutan 12 Propinsi,
kota besar Jakarta, bandung, Semarang,
Surabaya

( b)Udara Indoor ? ( KAYU BAKAR, BRIKET)

14
(b) Bahan Kimia/Limbah B3
• Pestisida dan Keracunan Pestisida
• Logam Berat Mercury dikaitkan
pencemaran daerah aliran sungai dan
pantai
• Pb, Cd, As
• Bahan berbahaya di makanan ( formalin,
Rhodamin)

15
ISSUE IKLIM GLOBAL, PENIPISAN OZONE DAN
PERUBAHAN EKOSISTEM

• Perubahan pola penyakit/ re- emerging dan


new emerging diseasses (Diare,
DBD,Malaria, Penyakit kronis)
• Masalah Methyl bromide, Clean industri.

16
Riskesdas 2007:Kinerja Sistem Kesehatan
Kesehatan Lingkungan
Akses terhadap Air Minum dan Sanitasi meningkat
Riskesdas 2007:
57,7% rumah tangga mempunyai akses ke air bersih yang baik
63,5% rumah tangga mempunyai akses thd sanitasi yang baik.
NAMUN:
24,8% rumah tangga tidak menggunakan fasilitas BAB (desa:34,5,kota 9,2)
Hanya 46,3% RT yang menggunakan tangki/SPAL sebagai tempat pembuangan
akhir tinja (53,7% buang ke sungai/laut/kolam/sawah)
RT yg tdk punya SPAL meningkat 25,8% (2004) menjadi 32,5% (2007)
41,7% RT memelihara unggas
10-20% RT memelihara ternak di rumah
Perilaku Higienis:
Hanya 23% anak diatas 10 thn yang berperilaku baik CTPS (namun naik
dibanding thn 2005 sebesar 12%) dan 71% perilaku benar BAB.
3. KEBIJAKAN PROGRAM
KESEHATAN LINGKUNGAN

18
2 KEPMENKES 1274/2005 TENTANG RENSTRA DEPKES 2005-
2009

19
INDONESIA SEHAT 2015

20
Arah Kebijakan:
Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas, dilaksanakan melalui

1. Peningkatan jumlah jaringan dan kualitas Puskesmas,


2. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga medis,
3. Pengembangan jaminan kesehatan bagi penduduk miskin
4. Peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup
sehat
5. Peningkatan pendidikan kesehatan pada masyarakat sejak usia
dini,
6. Pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan dasar

21
Kebijakan AMPL Berbasis
masyarakat dan Institusi (WSLIC2,
CWSHP, Pro Air, PAMSIMAS &
SANIMAS)

MASYARAKAT
KLINIK SANITASI HIDUP SEHAT

22
Program Pembangunan Kesehatan

1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


2. Program Lingkungan Sehat*
3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
4. Program Upaya Kesehatan Perorangan
5. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit*
6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat*
7. Program Sumber Daya Kesehatan*
8. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
9. Program Pengawasan Obat dan Makanan
10.Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
11.Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
12.Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

*) Program yang memerlukan pendekatan lintas sektor yang kuat 23


5. PROGRAM LINGKUNGAN SEHAT

TUJUAN:
mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui
pengembangan sistem kewilayahan untuk menggerakan
pembangunan lintas-sektor berwawasan kesehatan

KEGIATAN POKOK:
1. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar;
2. Pengawasan kualitas lingkungan;
3. Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan
4. Pengembangan wilayah sehat

24
4. STRATEGI OPERASIONAL
1. PERATURAN PERUNDANGAN, PEDOMAN DAN
STANDARISASI
2. ADVOKASI DAN SOSIALISASI
3. KERJASAMA LINTAS SEKTOR DAN KEMITRAAN(
NASIONAL & INTERNASIONAL)
4. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
5. MEMBANGUN KAPASITAS
6. PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN
EVIDENCE
7. PENDEKATAN TERPADU

25
DESA KAB/KOTA PROP INDONESIA
KAWASAN
SEHAT SEHAT
SEHAT SEHAT SEHAT

26
PENDEKATAN TERPADU
MPA-PHAST
CLTS/STBM
KLINIK SANITASI
ADKL/ARKL
SURVEILENS
SISTEM INFORMASI
KABUPATEN/KOTA SEHAT
ADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN IKLIM

27
5 PILAR STBM
Stop BABS

S CTPS

T
B PAM RT

M PENGLOLAAN SAMPAH

LIMBAH CAIR RT
Pemasaran Sanitasi dalam Kerangka
Tangga Perubahan Perilaku Menuju Sanitasi Total

Menuju ke
Semua masyarakat Sanitasi Total…
telah BAB di
Semua masyarakat Jamban sehat
telah BAB hanya di
Masyarakat Jamban (ODF)
masih BAB di
sembarang tempat
Community Led Total Sanitasi
• CLTS
• Pendekatan merubah perilaku dan pembangunan
sarana sanitasi pedesaan dengan menempatkan
masyarakat sebagai pelaku utama dari tahap kegiatan
mulai dari tahap identifikasi masalah, analisis risiko
pencemaran akibat BAB ditempat terbuka,
perencanaan dan pembangunan jamban

30
CLTS
Prinsip-Prinsip CLTS
• Tanpa Subsidi
• Tidak menggurui, tidak memaksa
• Masyarakat sebagai pemimpin
• Totalitas; seluruh komponen masy.terlibat
(analisa masalah, perencanaan, pelaksanaan,
dan pemeliharaan)

31
KLINIK SANITASI
• Suatu upaya /kegiatan yang mengintegrasikan
pelayanan kesehatan antara promotif, preventif, dan
kuratif yang difokuskan pada penduduk yang berisiko
tinggi untuk mengatasi masalah kesehatan
lingkungan yang dilaksanakan oleh petugas
puskesmas bersama masyarakat yang dapat
dilaksanakan secara pasif dan aktif didalam dan
diluar puskesmas.

32
ADKL/ARKL/RKL/RPL
 PENDEKATAN GUNA MENGKAJI ATAU MENELAAH
SECARA CERMAT DAN MENDALAM UNTUK
MENGENAL, MEMAHAMI, DAN MEMPREDIKSI
KONDISI DAN KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG
BERPOTENSI TERHADAP TIMBULNYA RISIKO
KESEHATAN DAN DAMPAKNYA DARI SUATU
RENCANA PEMBANGUNAN ATAU PEMBANGUNAN
YG SEDANG BERJALAN.

33
KABUPATEN/KOTA SEHAT
 SUATU PENDEKATAN YANG DIKEMBANGKAN DALAM
MENCAPAI SUATU WILAYAH YANG AMAN, NYAMAN,
BERSIH DAN SEHAT UNTUK DIHUNI PENDUDUKNYA
DENGAN MENGOPTIMALKAN POTENSI SOSIAL
EKONOMIDAN BUDAYA MASYARAKAT YANG SALING
MENDUKUNG MELALUI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DENGAN KOORDINASI FORUM DAN
PEMERINTAH.

34
35

Anda mungkin juga menyukai