Anda di halaman 1dari 25

JURNAL READING

THE INFLUENCE OF VITAMIN D DEFICIENCY ON ERADICATION RATES


OF HELICOBACTER PYLORI

(Oguzan Yildirim, Tulay Ildirim, Yuksel Seckin, Pelin Osanmaz, Yilmaz Bilgic, Rafet
Mete)

Pembimbing
dr. Roro Rukmi Windi Perdani, M. Kes, Sp. A

Anasthasia Francis M
Fairuz Nabila Afia
Naufal Rafif
Tania Matalauta S
Pendahuluan
• H.pylori adalah faktor kausal utama pada berbagai penyakit
gastrointestinal seperti gastritis kronis, ulkus peptikum, mucosa-
associated lymphoid tissue lymphoma (MALT) dan kanker lambung

• Eradikasi H.pylori secara signifikan mempengaruhi pengobatan


tukak lambung dan limfoma lambung dan dapat mencegah
perkembangan kanker lambung

• Vitamin D juga memiliki peran immunomodulator berbagai sel


kekebalan, termasuk monosit, makrofag dan sel dendritik, dan juga
limfosit-T dan limfosit B
Tujuan Penelitian

Mengevaluasi hubungan antara defisiensi


vitamin D dengan pengobatan infeksi H.pylori
Metode Penelitian
Jenis • Penelitian observassional dengan desain
Cohort.
penelitian

Tempat • Penelitian ini dilakukan di klinik


penelitian gastroenterologi di Turki

Waktu • Penelitian ini dilakukan pada bulan


September 2014 sampai bulan
penelitian Desember 2015
Sampel
• Populasi: Semua pasien adalah pasien dengan gejala dispesia.
• Sampel: populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
• Teknik sampling: concecutive sampling

Kriteria Inklusi Kriteria eksklusi

• Gejala dispepsia setidaknya • Pasien yang sebelumnya menerima


pengobatan eradikasi H. pylori, mengonsumsi
dalam satu bulan dan telah suplemen vitamin D, pengobatan
menjalani pemeriksaan kortikosteroid/imunosupresif, antibiotik,
esofago-gastro- antiinflamasi, penekan asam lambung dalam
duodenoskopi. 2 bulan sebelumnya.
• Pasien dengan riwayat inflamasi sistemik atau
• Pasien dispepsia non-ulkus gangguan autoimun
• Pasien gastritis H.pylori • Pasien setelah operasi lambung.
• Pasien dengan penyakit gagal ginjal, sirosis
hati, dan keganasan.
Pemilihan Sampel

Pengambilan sampel berdasarkan kriteria


peneliti hingga jumlah sampel minimal
terpenuhi

220 pasien sekuensial yang didiagnosis dengan


gastritis H.pylori dengan biopsi endoskopi
untuk selanjutnya diobservasi secara
prospektif di sebuah klinik gastroenterologi.
Prosedur penelitian

Subjek memenuhi Pemeriksaan


Hasil biopsi untuk
endoskopi serta
kriteria inklusi dan pengambilan
mengidentifikasi
eksklusi H.pylori
spesimen biopsi

Pasien yang didiagnosis


Pasien terinfeksi dirawat 14 Pasien dikelompokan terinfesi menjalani penilaian
hari dengan eradikasi menjadi 2: kadar 25(OH)D3 dan CagA
quadruple yang mengandung -kel 1, vit D<10ng/ml untuk mengklasifikasikan
bismuth -kel 2, vit D>10ng/ml pasien defisiensi vitamin D
dan tidak

Pemeriksaan 14C-urea breath test


Hasilnya dikelompokan dalam
dalam 4 minggu setelah perawatan
hitungan menit dalam derajat
selesai dan sample napas dikumpulkan
Hasil
DISKUSI

Dalam penelitian ini ditemukan tingkat eradikasi H.pylori secara


signifikan lebih rendah pada pasien dengan tingkat vitamin D rendah.

Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat eradikasi H.pylori secara signifikan lebih
tinggi pada pasien yang terinfeksi dengan strain CagA-positif dibandingkan dengan
yang negatif.

Menurut penelitian Van Doorn dkk. terdapat hubungan antara efikasi eradikasi yang rendah dengan
strain H.pylori yang kehilangan gen CagA, sementara menurut penelitian Scholte dkk. tidak
menemukan hubungan ini.
DISKUSI

Vitamin D telah diketahui memainkan peran dalam mengatur


metabolisme kalsium dan fosfor, tetapi juga telah terbukti efektif
sebagai modulator kekebalan tubuh yang kuat, serta
merangsang respon imun bawaan saat infeksi.

Penelitian ini menunjukkan hubungan antara tingkat eradikasi


H.pylori dan tingkat vitamin D yang rendah. Penelitian ini
menemukan bahwa tingkat eradikasi H.pylori lebih rendah
secara signifikan pada pasien dengan defisiensi vitamin D.

Mekanisme patogenik potensial yang menjelaskan hubungan


antara status vitamin D dan tingkat eradikasi yang diamati
adalah gangguan fungsi kekebalan oleh vitamin D, yang dapat
menyebabkan respon imun yang tidak memadai
DISKUSI

Satu penelitian in vitro menunjukkan efek antibakteri


selektif dari produk dekomposisi vitamin D3 (VDP1)
terhadap H.pylori. Vitamin D juga diketahui dapat
mengatur ekspresi peptida antimikroba - katelicidin dan β-
defensin, yang membunuh bakteri.
Dalam keadaan defisiensi vitamin D, makrofag yang terinfeksi tidak
dapat menghasilkan 1,25-(OH)D2 yang cukup untuk meningkatkan
produksi dari katelicidin dan β-defensin, sehingga tidak dapat
membunuh strain H.pylori

Dalam penelitian ini telah ditunjukkan keberhasilan eradikasi yang


rendah pada pasien yang terinfeksi dengan defisiensi vitamin D.
sehingga mungkin dibutuhkan suplementasi vitamin D sebelum
memulai terapi eradikasi H.pylori
KESIMPULAN

Defisiensi vitamin D dapat menjadi faktor


resiko yang berhubungan terhadap kegagalan
eridikasi sehingga mungkin dibutuhkan
suplementasi vitamin D sebelum memulai
terapi eradikasi H.pylori.
TELAAH KRITIS
KAJIAN STRUKTUR PENULISAN MAKALAH

• Judul pada penelitian terdiri dari 11 kata


• Pada judul tidak terdapat singkatan.
Judul • Judul menarik serta memudahkan pembaca
untuk mendapatkan gambaran mengenai isi
jurnal

• Penulisan nama penulis sesuai dengan


peraturan jurnal karena tidak disertai dengan
Penulis dan gelar dan menggunakan nama belakang sebagai
sitasi
alamat • Pada penelitian ini dicantumkan alamat
korespondensi.
• Penulisan abstrak pada penelitian ini sudah
terstruktur, yaitu terdiri atas background,
objectives, materials and methods, results and
Abstrak conclusion
• Penulisan terdiri dari 261 kata.
• Pada abstrak dicantumkan kata kunci.

• Terdiri dari lima paragraf


• Terdapat latar belakang dan tujuan penelitian
Pendahuluan • Didukung pustaka yang relevan

Hipotesis • Pada penelitian ini tidak ditemukan hipotesis


METODE:

Desain Penelitian :
Penelitian ini adalah observasional dengan desain cohort hal ini
sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui apakah kadar
vitamin D sebagai faktor keberhasilan eradikasi H.pylori

Tujuan penelitian:
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh vitamin D
terhadap tingkat eradikasi H. pylori pada pasien dispepsia non ulkus.

Tempat :
Penelitian ini dilakukan di klinik gastroenterologi di Turki

Waktu penelitian : September 2014 sampai bulan Desember 2015.


METODE:

Populasi dan Sampel


Pemilihan populasi dan sampel sudah tepat karena sesuai dengan
tujuan penelitian yaitu mencari responden resiko tinggi terinfeksi
H.pylori

Teknik sampling :
Consecutive sample, karena mengumpulkan sampel sesuai kriteria
sampai jumlah yang diinginkan terpenuhi
Hasil Penelitian
Hasil penelitian disajikan dalam bentuk teks dan tabel:
• Tabel 1 : Data demografik perbedaan kadar vitamin D diantara
eradikasi H.pylori yang berhasil dan tidak berhasil
• Tabel 2 : Penilaian secara histologi dan CagA positif pada
eradikasi yang berhasil dan yang tidak berhasil
• Tabel 3 : Perbandingan keberhasilan dan kegagalan eradikasi
yang mengacu pada kadar vitamin D

• Penulisan tabel sudah tepat dimana judul terletak di bagian atas tabel
namun seharusnya penulisan tidak diakhiri dengan titik.
• Model tabel juga tidak tepat karena tabel yang digunakan adalah tabel
dengan garis horisontal dan dengan adanya garis vertikal.
• Penulisan catatan kaki sudah tepat, yaitu dituliskan segera di bawah
tabel, disertakan kepanjangan dari singkatan yang digunakan dalam
tabel.
• Gambar sudah tepat karena penulisan keterangan judul gambar
dibawah gambar dan adanya keterangan yang berada di samping
gambar.
• menjelaskan hal-hal yang relevan dengan penelitian,
tidak mengulang hal yang sudah dikemukakan pada hasil
Diskusi • membandingkan dengan penelitian sebelumnya.
• mencantumkan saran untuk penelitian selanjutnya

• defisiensi vitamin D dapat menjadi faktor resiko yang


berhubungan terhadap kegagalan eridikasi sehingga
Kesimpulan mungkin dibutuhkan suplementasi vitamin D sebelum
memulai terapi eradikasi H.pylori.

• Mengacu pada sistem Vancouver


Daftar pustaka • ditulis secara benar sesuai kaidah penelitian
PICO
• Membandingkan pasien dengan defisiensi vitamin D dan yang tidak
terhadap eradikasi H.pylori yang dapat mempengaruhi pengobatan dan
meningkatkan penyembuhan berbagai penyakit gastro-duodenum seperti
P yang telah disebutkan, dan juga mengurangi insiden kanker lambung

• Penelitian ini tidak dilakukan intervensi


I

• membandingkan pasien dengan defisiensi vitamin D dan yang tidak


terhadap tingkat eradikasi bakteri H.pylori
C
OUTCOME
Pasien yang tidak defisiensi vitamin D memiliki tingkat eradikasi
H.pylori yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang memiliki
defisiensi vitamin D hal ini dikonfirmasi dengan menggunakan metode
14 C urea breath test. Hasilnya dinyatakan dengan hitungan jumlah per
menit (HCPM) dan sebagai derajat (0 - tidak terinfeksi, CPM <25; 1 -
samar-samar, CPM 25–50; 2 - terinfeksi, CPM> 50). Prosedur ini
berpegang pada pedoman manual mengenai jumlah yang diperoleh
dari kartrid, dan hasil tes negatif didefinisikan sebagai eradikasi
H.pylori.
VALIDITAS
Desain Penelitian ini adalah observasional dengan desain cohort hal
ini sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui
apakah kadar vitamin D sebagai faktor keberhasilan
eradikasi H.pylori

Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua
pasien adalah pasien dispepsia. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah populasi yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi

Pengumpulan Sampel Pemilihan sampel dilakukan menggunakan consecutive


sampling berdasarkan pasien yang memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi penelitian, namun pada penelitian ini tidak
disebutkan metode perhitungan sample.
IMPORTANCY

Penelitian ini penting bagi klinisi untuk mengetahui apakah


kadar 25-hidroksi vitamin D mempengaruhi tingkat eradikasi
bakteri H.pylori, dimana bakteri tersebut merupakan faktor
kausal utama pada berbagai penyakit gastrointestinal seperti
gastritis kronis, ulkus peptikum, mucosa-associated lymphoid
tissue lymphoma (MALT) dan kanker lambung, oleh karena itu
perlu diketahui oleh klinisi apakah vitamin D berpengaruh
terhadap eradikasi H.pylori, dimana eradikasi H.pylori secara
signifikan dapat mempengaruhi pengobatan tukak lambung
dan limfoma lambung
APPLICABILITY
Apakah hasil penelitian dapat diterapkan di Rumah
Sakit di Bandar Lampung?
• Hasil penelitian dapat diterapkan di Rumah Sakit di
Bandar Lampung karena adanya tempat, pasien,
preparat vitamin D, dan tenaga.
Apakah hasil penelitian dapat diterapkan ke pasien?
• Penelitian ini dapat diterapkan ke pasien untuk
meningkatkan keberhasilan eradikasi bakteri H.pylori
pada pasien dengan penyakit gastrointestinal yang
disebabkan oleh bakteri tersebut

Anda mungkin juga menyukai