Anda di halaman 1dari 34

TUJUAN

KOMUNIKASI
BY : RINI NOVIYANI
MATERI
 PRINSIP DASAR KOMUNIKASI
 TUJUAN KOMUNIKASI
 HAMBATAN KOMUNIKASI
 MODEL KOMUNIKASI
PRINSIP DASAR KOMUNIKASI
 Proses penyampaian informasi (informing)
melibatkan dua sumber:
 (1) Communicator sebagai orang yang
menyampaikan pesan;
 (2) Fasilitator Komunikasi sebagai media/sarana
yang menyampaikan pesan.
KOMUNIKATOR
 Partisipasi merupakan modal dasar untuk
menyelenggarakan komunikasi yang efektif.
Karenanya dibutuhkan kemampuan komuni
kasi efektif.
 Kemampuan ini meliputi kemampuan untuk
berbagi ide, mengkritik dari semua aspek,
mendorong dan merangsang imajinasi,
menolak buah pikiran yang kurang tepat, dan
mengenal sejak dini solusi yang mungkin bisa
diambil.
LANJUTAN..
 Ketika berkomunikasi, kita pasti memiliki persepsi tertentu
pada pendengar begitu pula sebaliknya. Kekeliruan yang
sering terjadi dalam berkomunikasi adalah ketika
seseorang menyampaikan informasi dengan ukurannya
sendiri. Ini harus dihindarkan karena komunikasi senantiasa
melibatkan orang lain.
 Ahli komunikasi berpesan jika akan berhasil, maka
rumusan kunci yang harus dipegang adalah "Know your
audience!" ketahuilah siapa yang Anda ajak bicara.
"Seorang komunikator yang dialogis harus mencoba
mengenali dan memperkecil kecenderungannya terhadap
manipulasi, keegoisan dan obyektivasi orang lain”.
Johannessen, R.L., Ethics in Human Communications,
1983.
  
LANJUTAN..
 Pesan/Informasi
 Karakteristik pesan jelas berdampak pada proses komunikasi,
tetapi banyak ahli komunikasi sepakat bahwa "maknanya
tergantung pada orang, bukan kata-kata pesannya". Observasi
ini menghasilkan kesimpulan bahwa orang berbeda yang
menerima pesan yang sama mungkin akan menafsirkannya
secara berbeda, memberikan makna yang berbeda, dan
bereaksi dengan cara yang berbeda. Bagaimana-pun juga,
karakteristik pesan dapat menghasilkan efek yang kuat, wa-
laupun mungkin tidak dapat diterangkan dengan penjelasan
berdasarkan sebab akibat langsung dan sederhana.
 Seperti ditunjukkan lewat gagasan tentang audien yang keras
kepala, efek pesan dimediasi oleh penerima dan karenanya
menyulitkan pencarian aturan yang berlaku untuk semua
situasi komunikasi.
FASILITATOR KOMUNIKASI
 Peran fasilitator komunikasi bagi seorang
praktisi adalah sebagai pendengar yang peka
dan broker (perantara) komunikasi.
Fasilitator komunikasi bertindak sebagai
perantara (liaison), interpreter, dan me
diator antara organisasi dan publiknya.
Mereka menjaga komunikasi duaarah dan
memfasilitasi percakapan dengan
menyingkirkan rintangan dalam hubungan
dan menjaga agar saluran komunikasi tetap
terbuka.
 dibutuhkan oleh baik itu manajemen maupun publik untuk
membuat keputusan demi kepentingan bersama.
 Praktisi yang berperan sebagai fasilitator komunikasi ini
bertindak sebagai sumber informasi dan agen kontak resmi
antara organisasi dan publik. Mereka menengahi interaksi,
menyusun agenda diskusi, meringkasdan menyatakan ulang
suatu pandangan, meminta tanggapan dan membantu
mendiagnosis dan memperbaiki kondisi-kondisi yang
mengganggu hubungan komunikasi di antara kedua belah
pihak. Fasilitator komunikasi menempati peran ditengah-
tengah dan berfungsi sebagai penghubung antara organisasi
dan publik. Mereka beroperasi dibawah asumsi bahwa
komunikasi dua arah akan meningkatkan kualitas keputusan
yang diambil oleh organisasi dan public dalam hal kebijakan,
prosedur dan tindakan demi kepentingan bersama.
TUJUAN KOMUNIKASI
 Menurut Carl I. Hovland mengenai llmu Komunikasi
didefinisikan sebagai upaya yang sistematis untuk
merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian
informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.
 Objek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian
informasi, melainkan juga pembentukan pendapat
umum (public opinion) dan sikap public (public
attitude).
 Ilmu komunikasi pun menyelidiki gejala komunikasi.
Tidak hanya dengan pendekatan secara ontologis (apa
itu komunikasi), tetapi juga secara aksiologis
(bagairriana berlangsungnya komunikasi yang efektif)
dan secara epistemologis (untuk apa komunikasi itu
dilaksanakan)
LANJUTAN..
 Adapun tujuan komunikasi adalah:
 Membangun/menciptakan pemahamam atau
pengertian bersama. Saling memahami atau
mengerti bukan berarti harus menyetujui
tetapi mungkin dengan komunikasi terjadi
suatu perubahan sikap, pendapat, perilaku
ataupun perubahan secara sosial.
LANJUTAN..
 a. Perubahan sikap (attitude change)
 seorang komunikan setelah menerima pesan
kemudian sikapnya berubah, baik postif maupun
negatif. Dalam berbagai situasi kita berusaha
mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha
agar orang lain bersikap positif sesuai keinginan
kita.
LANJUTAN..
 b. Perubahan pendapat (opinion change)
 Dalam komunikasi berusaha menciptakan
pemahaman. Pemahaman, ialah kemampuan
memahami pesan secara cermat se-
bagaimana dimaksudkan oleh komunikator.
Setelah memahami apa yang dimaksud
komunikator maka akan tercipta pendapat
yang berbeda-beda bagi komunikan.
 Contoh: Berita yang disampaikan oleh surat
kabar. Informasi dapat diterima khalayak
dalam waktu
LANJUTAN..
 c. Perubahan perilaku (behavior change)
 komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku maupun tindakan
seseorang.
 Contoh: Kampanye kesehatan misalnya mengenai merokok
menyebabkan gangguan kesehatan. Setelah mengikuti kampanye
tersebut seorang perokok misalnya kemudian berusaha
mengurangi/berhenti merokok.
 d. Perubahan sosial (social change)
 membangun dan memelihara ikatan hubungan dengan orang lain
sehingga menjadi hubungan yang makin baik. Dalam proses ko
munikasi yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan kadar
hubungan interpersonal.
 Contoh: Di perkantoran, seringkali terjadi komunikasi dilakukan
bukan untuk menyampaikan informasi atau mempengaruhi sikap
semata, tetapi kadang-kadang terdapat maksud implisit di
sebaliknya, yakni untuk membina hubungan baik.
LANJUTAN…
 menurut Wilbur Scramm (1974), tujuan
komunikasi dapat dilihat dari dua perspektif
kepentingan yakni: kepentingan
sumber/pengirim/komunikator dan
kepentingan penerima/ komunikan. Dengan
demikian maka tujuan komunikasi yang ingin
dicapai dapat digambarkan sebagai berikut:
LANJUTAN..
 Tujuan Komunikasi dari Sudut Kepentingan Sumber
 1. Memberikan informasi
 2. Mendidik
 3. Menyenangkan/menghibur
 4. Menganjurkan suatu tindakan/ persuasi
 
 
 Tujuan Komunikasi dari Sudut Kepentingan Penerima
 1. Memahami informasi
 2. Mempelajari
 3. Menikmati
 4. Menerima atau menolak anjuran
HAMBATAN KOMUNIKASI
 Hambatan dari Proses Komunikasi
 Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan
disampaikan belum jelas bag dirinya atau pengirim pesan, hal
ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional sehingga
mempengaruhi motivasi,yaitu mendorong seseorang untuk
bertindak sesuai dengan keinginan, kebutuhan atau
kepentingan. Banyak pihak yang bermaksud untuk membantu
program rekonstruksi. Namun, tidak semua pihak tersebut
tanpa maksud dan tujuan tertentu. Ada kepentingan yang
berbeda-beda dalam keterlibatan banyak pihak di dalam
proses ini. Banyak 'bendera' yang dikibarkan dalam membantu
proses ini, ada yang berasal dari partai, lembaga non
profit/LSM baik dari dalam maupun luar negeri, golongan
agama dan lain-lain. Misalnya: keterlibatan dalam proses
rekontsruksi karena ingin mendapat dukungan dalam proses
pemilihan kepala daerah.
LANJUTAN..
 Hambatan dalam penyandian/simbol.
 Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan
tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu,
simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan
penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan
terlalu sulit.
 Hambatan media
 adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media
komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran
listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan. Pada
situasi pasca gempa tersebut jaringan listrik dan
telekomunikasi terputus sehingga untuk menyampaikan
dan menyalurkan pesan baik dari para korban kepada
pemerintah/ tim rekonstruksi maupun sebaliknya.
LANJUTAN..
 Hambatan dalam bahasa sandi.
 Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si
penerima.
 Hambatan dari penerima pesan
 misalnya kurangnya perhatian pada saat
menerima/mendengarkan pesan, sikap prasangka
tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi
lebih lanjut.
 Hambatan dalam memberikan balikan.
 Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa
adanya akan tetapi memberikan interpretatif,
tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
LANJUTAN..
 . Hambatan Fisik
 Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang
efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain
lain.
 misalnya:
 a) gangguan kesehatan karena banyak masyarakat
menjadi korban baik luka berat maupun ringan akibat
tertimpa reruntuhan serta kondisi mereka yang masih
berada di tenda-tenda darurat sehingga keadaan fisik
mereka tidak terjamin.
 b) sehubungan dengan teputusnya jaringan listrik dan
telekomunikasi pasca gempa di beberapa wilayah di
DIY-Jateng menyebabkan komunikasi terganggu.
LANJUTAN..
 . Hambatan Semantik
 Kata-kata yang dipergunakan dalam
komunikasi kadang-kadang mempunyai arti
mendua yang berbeda, tidak jelas atau
berbelit-belit antara pemberi pesan dan
penerima, dengan kata lain bahasa yang
digunakan berbeda.
LANJUTAN..
 . Hambatan Psikologis
 Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang
mengganggu komunikasi. Dalam musibah ini
komunikan masih trauma dengan musibah yang
menimpa mereka.
 Bencana yang yang telah mengambil keluarga dan
harta benda mereka menimbulkan dampak
traumatik yang sangat tinggi sehingga pada saat
diajak untuk berkomunikasi menjadi 'tidak
nyambung' bahkan ketidakmampuan mereka dalam
menghadapi bencana ini menimbulkan stress yang
berkepanjangan. Faktor psikis komunikan ini yang
membuat proses rekonstruksi menjadi sulit.
LANJUTAN
 Selain itu faktor Prasangka:
 merupakan penilaian yang sejak awal sudah tertanam dalam diri
komunikan terhadap komunikator. Biasanya prasangka ini
terlalu besar dan negatif, sehingga menjadi hambatan paling
berat dalam komunikasi. Dalam keadaan membutuhkan akan
bantuan baik berupa tenda, obat-obatan dan lain sebagainya,
korban gempa terkadang mempunyai prasangka yang negatif
terhadap pihak-pihak yang akan membantu karena adanya
orang-orang yang tidak mereka kenal masuk ke wilayah mereka.
Sehingga muncul dalam pikiran mereka untuk berhati-berhati
terlebih dahulu terhadap orang-orang asing dari luar daerahnya.
 Misalnya: pada saat situasi pasca gempa ini banyak terjadi
tindak pencurian, perampokan dan lain-lain yang meresahkan
masyarakat. Banyak orang yang tidak mereka kenal keluar
masuk daerah mereka tanpa alasan jelas. Untuk itu masyarakat
menjadi berhati-hati.
MODEL KOMUNIKASI
 Model adalah representasi dari suatu fenomena dengan
menonjolkan unsur-unsur pentiNg dari fenomena tersebut.
 Menurut Littlejohn, dalam pengertian luas model menunjuk pada
setiap representasi simbolis dari suatu benda, proses atau
gagasan ide. Biasanya model dipandang sebagai analogI dari
beberapa Fenomena. Dengan demikian model dapat berbentuk
gambar-gambar grafis, verbal atau matematika.
 Perbedaan teori dan model menurut Littlejohn dan Hawes (1983)
adalah teori merupakan penjelasan (explanation) sedangkan
model hanya merupakan representasi. Dengan demikian model
dapat diartikan sebagai representasi dari suatu peristiwa
komunikasi. Melalui model-model komunikasi dapat terlihat
faktor-faktor yang terikat dalam proses komunikasi. Akan tetapi,
model tidak berisikan penjelasan mengenai hubungan dan
interaksi antara faktor-faktor atau unsur-unsur yang menjadi
bagian dari model, dimana penjelasannya didapatkan pada teori.
LANJUTAN..
 Sedangkan menurut ahli komunikasi lain, Deutsch, model mempunyai empat
fungsi yaitu:
 1. Mengorganisasikan
 Artinya model membantu kita mengorganisasikan sesuatu hal dengan cara
mengurut-urutkan serta mengaitkan satu bagian sistem dengan bagian sistem
lainnya sehingga kita memperoleh gambar-an yang menyeluruh, tidak
sepotong-potong
 2. Heuristik (menunjukkan fakta dan metode baru)
 Artinya melalui model kita dapat mengetahui sesuatu hal secara keseluruhan
 3. Prediktif
 Artinya melalui model kita dapat memperkirakan hasil atau akibat yang akan
dapat dicapai. Oleh karena itu dalam dunia ilmiah model sangatlah penting.
 4. Pengukuran (mengukur fenomena yang diprediksi)
 Kegunaan model jelas memberikan manfaat, terutama kepada ilmuwan, untuk
memperjelas teori yang mereka kemukakan. Model juga memberikan kerangka
rujukan untuk memikirkan masalah yang mungkin timbul, memberi peluang
akan terbukanya problem abstraksi dan memberi penglihatan berbeda atau
lebih dekat.
LANJUTAN..
 Menurut ahli komunikasi, Gordon Wiseman
dan Larry Barker, model komunikasi
mempunyai tiga fungsi, yaitu:
 1. Melukiskan proses komunikasi
 2. Menunjukkan hubungan visual
 3. Membantu dalam menemukan dan
memperbaiki kemacetan komunikasi
MODEL VERBAL
 Model verbal adalah model atau teori yang dinyatakan
dengan kata-kata yang bentuknya sangat sederhana. Model
verbal sangat berguna, terutama untuk menyatakan
hipotesis atau menyajikan hasil penelitian. Model verbal
ini dibantu dengan grafik, diagram atau gambar. Raymond
S. Ross menyebut model verbal sebagai model verbal-
piktoral.
 Contoh model verbal adalah strukturorganisasi yang bila
dilihat dari perspektif komunikasi organisasi, menunjukkan
jabatan-jabatan suatu organisasi, tingkat-tingkat jabatan
dan hubungan kerja berbagai jabatan tersebut.
 Contoh lainnya adalah peta yang menggambarkan jarak
pada permukaan bumi dan kalender yang mewakilkan
waktu.
MODEL FISIK
 Model fisik dibagi menjadi dua, yakni
 model ikonik yang penampilan umumnya (rupa,
bentuk, tanda-tanda) menyerupai objek yang
dimodelkan, seperti model pesawat terbang,
boneka, mannequin, sebuah kompleks
perumahan dan
 model analog yang mempunyai fungsi serupa
dengan objek yang dimodelkan, meskipun bentuk
fisiknya tidak serupa, seperti komputer yang
fungsinya menyerupai fungsi otak manusia.
LANJUTAN..
 Sebagian model ikonik, selain menyerupai
objek aslinya, juga menunjukkan sebagian
fungsi penting objek yang dimodelkan. Con
toh: pesawat terbang, kapal laut, kereta api
yang tampak rumit, sebenarnya merupakan
versi sederhana dari kendaraan-kendaraan
tersebut yang cara beroperasinya jauh lebih
rumit.
LANJUTAN..
 Sementara itu, Denis McQuail dan Svan Windahl (1981) dalam
buku mereka telah menginventariskan dan menjelaskan 28
model komunikasi. Keduapuluh delapan model ini dapat
dibagi dalam lima kelompok, yaitu:
 Kelompok pertama disebut sebagai model-model dasar
 Kelompok kedua menyangkut pengaruh personal, penyebaran
dan dampak komunikasi massa terhadap perorangan
 Kelompok ketiga meliputi model-model tentang efek
komunikasi massa terhadap kebudayaan dan masyarakat
 Kelompok keempat berisikan model-model yang memusatkan
perhatian pada khalayak
 Kelompok kelima mencakup model-model komunikasi
tentang sistem, produksi, seleksi dan alur dari media massa.
MODEL BARNLUND
 Model Barnlund
 Seorang ahli komunikasi dari Amerika Serikat, Dean C.Bamlund,
membuat dua model komunikasi, yaitu: Model komunikasi antar
intrapersonal (intra-pribadi) dan model komunikasi antar pribadi.
 a. Model Komunikasi Intra-Pribadi
 Adalah komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Komunikasi disini
merujuk pada proses pengolahan dan pembentukan informasi melalui
sistem syaraf dan otak manusia sehubungan dengan adanya stimulus yang
ditangkap melalui panca indera. Jalannya proses komunikasi intra
pribadi menurut Barnlund dapat digambarkan dengan menjelaskan
bahwa pada dasarnya tingkah laku nonverbal seseorang, apakan
bervalensi positif, netral, negative, dipengaruhi oleh isyarat-isyarat dan
publik yang dialami atau yang sampai pada dirinya.
 Dalam kenyataanya, seseorang tentu saja akan mengalami berbagai
isyarat (baik pribadi ataupun publik) yang bervalensi positif, netral,
ataupun negatif. Namun menurut model ini, semua isyarat ini setelah
didecode, atau membentuk (encode) suatu isyarat tingkah laku
nonverbal tertentu (positif, netral atau negatif).
LANJUTAN..
 Model Komunikasi Antar Pribadi
 Proses komunikasi antar pribadi pada
dasarnya merupakan kelan-jutan dari proses
komunikasi intra-pribadi sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya. Ada dua elemen
tambahan, yakni pesan dan isyarat tingkah
laku verbal. Dengan demikian pola dan
bentuk komunikasi yang terjadi antara dua
orang dipengaruhi oleh hasil proses
komunikasi intrapribadi yang terjadi dalam
dirinya masing-masing.
MODEL S-R
 Model S-R
 Model komunikasi paling dasar yang dipengaruhi oleh ilmu
psikologi behavioristik, yang menggambarkan hubungan stimulis-
respons.
  

Stimulus Respons
 Menunjukkan proses aksi-reaksi, proses pertukaran atau
pemindahan informasi atau gagasan, yang bersifat timbal balik
dan mem-punyai banyak efek. Masing-masing efek dapat
mengubah tindakan komunikasi (communication act) berikutnya.
 Model ini dianggap mempunyai kelemahan yaitu mengabaikan
komunikasi sebagai suatu proses khususnya yang berkenaan
dengan faktor manusia, komunikasi dianggap statis, dan
komunikasi dianggap berperilaku karena kekuatan dari luar dan
bukan karena kehendak atau kemauan bebasnya.
MODEL ARISTOTELES
 Model Aristoteles
 Model komunikasi klasik yang disebut juga retoris
(rethorical model), yang dibuat oleh filosof Yunani,
Aristoteles. Ia membuat model komunikasi verbal pertama
yang berinti pada persuasi, dengan tiga unsur dasar proses
komunikasi, yaitu pembicara (speaker), pesan (message),
dan pendengar (listener). Fokusnya adalah komunikasi re
toris, yang kini dikenal dengan komunikasi publik, di mana
pada masa itu seni berpidato merupakan keterampilan
penting. Menurutnya komunikasi publik melibatkan
persuasi, yang dapat dicapai oleh siapa anda (etos-
kepercayaan Anda), argumen Anda (logos-logika dalam
pendapat Anda), dan dengan memainkan emosi khalayak
(pathos emosi khalayak). Dalam berpidato teori ini diurai
menjadi isi pidato, susunannya, dan zara penyampaiannya.

Anda mungkin juga menyukai