Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS

SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK

Pembimbing : dr. Metta Desvini P. S, Sp.KJ

Disusun Oleh :
Dodi Rose Azamta
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. I
• Jenis Kelamin : laki-laki
• Tempat/tgl lahir : Jakarta , 29 September 1996
• Usia : 23 tahun
• Agama : Islam
• Suku : Betawi
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : Tidak bekerja
• Status pernikahan : Belum menikah
• Alamat : Kp. Sumur Klender, Duren Sawit
• Tanggal masuk RS : 22 Mei 2019
• Tanggal wawancara : 23 Mei 2019
(Didapat dari Nn.A, hubungan dengan
RIWAYAT PSIKIATRI pasien adalah kakak pasien). Kakak
pasien mengatakan pasien mulai
berbicara terus-menerus dan sering
mengamuk terutama ketika keinginan
Alloanamnesis pasien tidak dituruti sejak 1 minggu
SMRS.

KELUHAN UTAMA Pasien mengatakan diantar ke RSJI


Klender oleh ayahnya karena pasien
bandel dan merasa sering dimusuhi
ayahnya. Pasien juga mengatakan
benci kepada ayahnya karena tidak
Autoanamnesis diberikan modal usaha. Pasien sering
pusing dan mudah marah di rumah.
Pasien mengaku ayahnya sempat
dipukul oleh pasien. Pasien juga
mengaku sering melihat naga di
kamar rumahnya serta pasien
mengaku dia adalah pedagang yang
sukses.
RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG

1 minggu SMRS 2 hari SMRS

• Pasien mudah mengamuk apabila • Pasien lebih sensitif dari biasanya,


permintaanya tidak dituruti, seperti sehingga mudah marah dari
meminta dibayarin hutang. Keluhan melempar botol minuman sampai
ini timbul sejak pasien ditagih memukul ayahnya. 2 hari SMRS,
hutang oleh temannya sebesar Rp pasien masih mudah marah, lalu
4.000.000 untuk membayar baju pergi keluar rumah sambil bicara
yang dibeli pasien namun belum tanpa henti dan bersalaman
dibayar. Pasien berkata ingin berulang kali dengan orang lain.
membagikan baju itu ke teman- Pasien masih bisa mengenali orang
temannya. lain selain keluarga.
RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
Psikiatrik

Pasien pernah dirawat saat 1 bulan yang lalu di RSJI Klender selama 1
minggu dengan keluhan yang sama. Pasien rutin kontrol 1 bulan sekali
dan meminum obat risperidon, clozapin dan trihexyfenidil . Keluhan
tetap muncul 1 bulan sekali.
RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
Riwayat Medis

Pasien tidak memiliki penyakit bawaan sejak lahir dan tidak memiliki riwayat
kejang sebelumnya. Pasien tidak memiliki riwayat trauma kepala, tumor, epilepsi
dan neurologis lainnya. Tidak ada keluhan mual dan muntah.

Penggunaan NAPZA

Pasien tidak menggunakan atau memiliki riwayat penggunaan alkohol dan NAPZA.
RIWAYAT PREMORBID
Masa Prenatal
Pasien lahir dari pernikahan sah. Pasien berada di kandungan cukup bulan, lahir spontan
ditolong oleh dokter di RS dan langsung menangis. Kakak pasien mengatakan kalau ibu
pasien tidak pernah mengalami sakit saat mengandung dan tidak mengonsumsi obat-
obatan yang berpengaruh kepada kesehatan pasien. Gizi ibu saat hamil baik. Pasien
merupakan anak yang diharapkan oleh keluarganya.

Masa kanak-kanak (0-3 tahun)


Masa ini dilalui dengan cukup baik, pasien tergolong anak yang sehat, proses tumbuh-
kembang dan tingkah laku sesuai anak seusianya. Pasien tidak pernah sakit yang serius
dan tidak pernah mengalami kejang dan trauma kepala saat kecil. Pasien tinggal dan
dirawat oleh orang tuanya.
RIWAYAT PREMORBID
Masa kanak-kanak pertengahan (3-11 tahun)

Pasien tumbuh dan berkembang sesuai usianya. Di sekolah pasien dapat mengikuti
pelajaran dengan baik. Pasien memiliki banyak teman. Pasien tidak pernah mendapat
hukuman di sekolahnya.

Masa kanak-kanak akhir dan pubertas (11-18 tahun)

Pendidikan terakhir pasien SMP dan dapat bersosialisasi dengan baik pada saat sekolah
dan di lingkungan rumah
RIWAYAT PREMORBID
Masa Dewasa
• Riwayat pekerjaan : Pasien tidak bekerja.
• Riwayat pernikahan : Pasien belum menikah.
• Riwayat agama/kehidupan beragama : Pasien beragama islam
• Riwayat aktivitas sosial : Pasien merupakan seseorang yang dapat bersosialisasi
terutama dengan sesama anggota organisasinya. Pasien seorang fasilitator PMR
ketika bersekolah.
• Situasi Kehidupan Sekarang : Pasien tinggal satu rumah dengan orang tua, satu
kakak perempuan dan satu adik laki-laki. Kehidupan sehari-hari pasien masih
dibiayai oleh orang tua.
• Riwayat pelanggaran hukum : Pasien tidak pernah melanggar hukum.
• Riwayat Psikoseksual : Pasien tidak memiliki kelainan psikoseksual. Pasien
mengalami pubertas seperti remaja pada umumnya. Pasien memiliki ketertarikan
terhadap lawan jenis.
RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
Riwayat keluarga

Pasien merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Hubungan pasien dengan orang
tuanya baik, begitupun dengan kakak dan adiknya. Ayah pasien merupakan seorang
pensiunan. Ibu pasien merupakan ibu rumah tangga. Kondisi ekonomi menengah
kebawah. Di keluarga tidak ada yang mengalami keluhan serupa dengan pasien. Pasien
tinggal bersama dengan kedua orangtua, satu kakak perempuan dan satu adik laki-laki.

Mimpi, fantasi dan lain-lain


Pasien memiliki cita-cita menjadi pedagang. Pasien tidak pernah mengalami mimpi buruk
yang berulang.
GENOGRAM
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Penampilan
Pasien seorang laki-laki berusia 23 tahun tampak sesuai dengan usianya. Pasien berambut hitam
pendek, kulit sawo matang. Pasien berpakaian rapi, memakai baju kaos dan celana panjang.

Perilaku dan aktivitas psikomotor


Saat dilakukan wawancara, pasien tampak aktif, tidak tenang dan sering berdiri lalu duduk kembali.
Saat pemeriksaan pasien melakukan kontak mata

Perilaku dan aktivitas psikomotor


Pasien bersikap kooperatif dan mau menjawab pertanyaan pemeriksa.
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

Pembicaraan Persepsi
• Volume : Sedang • Halusinasi : Pseudohalusinasi (+), Visual (-), Auditorik (-),
• Irama : Teratur Taktil (-), Olfaktorius (-)
• Artikulasi : Jelas • Ilusi : Tidak Ada
• Kualitas : Kohoren • Depersonalisasi : Tidak Ada
• Kuantitas : Logore • Derealisasi : Tidak Ada
• Bicara cepat

Mood dan Afek


• Mood : Hipertimia
• Afek : Luas
• Keserasian : Serasi
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

Proses Pikir Isi Pikir


Produktivitas : Flight of Ideas Waham : Waham rujukan, wahan kebesaran
Preokupasi : Tidak ada
Kontinuitas : Sirkumstansial
Obsesi : Tidak ada
Hendaya Bahasa : Tidak ada Ide referensi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Kesadaran GCS : E4V5M6
(Composmentis)
Orientasi :
Orientasi dan Daya Ingat Waktu, Tempat dan Orang
BAIK
Daya Ingat : kurang baik,
Konsentrasi
Konsentrasi dan Perhatian
Fungsi Segera,
saat
Pasien
dan
oleh
Pendek,
dilakukan
dapatBAIK
Panjang
tanya Sedang
membaca
pemeriksa,
jawab
pasien dan
Kognitif dan Kemampuan membaca dan menulis
hanya “LIPAT
dapat
melakukan
KERTAS” 2lalu
menjawab
melipat
menulis dari seven serial testkertas
saat
Kesadaran Baik, pasien
dilakukan dapat
pemeriksaan
Kemampuan Visuospasial menggambar
Perhatian baik,segi lima
pasien
Baik, pasien
bertumpuk
dapat mengejadapat
dalamkata1 DUNIA
sudut.
mengatakan
dengan persamaan
mengejanya dari
Pikiran Abstrak
dari beberapa benda
belakang.
Baik, pasien mengetahui
misalnya, jeruk dengan
Intelegensi dan Kemampuan nama presiden dan
apel, kursi dengan meja.
Informasi gubernur DKI Jakarta saat
ini
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

Pengendalian Tilikan
Impuls Derajat 3, pasien mengetahui sedang sakit namun
menyalahkan orang lain
Pengendalian impuls BAIK

Daya Nilai Taraf dapat dipercaya


Daya nilai sosial
dan Uji daya nilai Dapat dipercaya
BAIK
PEMERIKSAAN FISIK
Status internis
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Composmentis
 Tanda vital
o TD : 120/70 mmHg
o Nadi : 82 x/menit regular
o Respirasi : 20x/menit
o Suhu : 36,50C
 Kepala : Normochepal
 Thorax
o Paru : Simetris, vesikular +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
o Jantung : BJ I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen : supel, bising usus (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Ekstremitas : hangat, sianosis (-), edema (-).
PEMERIKSAAN FISIK

Status neurologis
• Gangguan rangsang meningeal : Tidak Ada
• Mata
o Gerakan : Normal
o Bentuk pupil : Bulat, Isokor
o Refleks cahaya : +/+
• Motorik
o Tonus : Dalam Batas Normal
o Kekuatan : Dalam Batas Normal
o Koordinasi : Dalam Batas Normal
o Sensorik : Dalam Batas Normal
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien berbicara terus- Telah dilakukan pemeriksaan pada Tn. I, laki-
menerus dan sering
laki, usia 23 tahun, beragama Islam. Pasien
mengamuk terutama
apabila keinginan pasien dibawa ke RSJI Klender oleh ayahnya
Pasien pernah dirawat di RSJI
tidak dituruti sejak 1 dan rutin kontrol per bulan serta
minggu SMRS
Pasien mengatakan merasa sering dimusuhi rajin meminum obat.
ayahnya
dan benci kepada ayahnya karena tidak diberikan
modal usaha. Pasien jugaKesadaran
2 hari SMRS, pasien masih mengatakan sering melihat
compos mentis dan keadaan umum
mudah marah dari naga. Pasien mengaku dirinya baik, adalah pedagang sukses.
terdapat mood hipertimia, afek luas dan
Pasien
melempar botol minuman rutin kontrol per bulan dan rajin meminum obat.
serasi, dengan kuantitas bicara logore, kualitas
sampai memukul ayahnya. kohoren, pseduhalusinasi, proses fikir flight of
Pasien pergi keluar sambil ideas, kontinuitas sirkumstansial, isi terdapat
bicara tanpa berhenti dan waham rujukan dan waham kebesaran, tilikan
bersalaman berulang kali derajat 3.
dengan orang lain.
DAFTAR MASALAH

Organobiologik
• Tidak terdapat riwayat genetik gangguan psikiatri dalam keluarga pasien

Psikologik
• Pseudohalusinasi
• Waham kebesaran, waham rujukan
• Tilikan derajat 3

Lingkungan dan Faktor Sosial


• Pasien memiliki hutang
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

• Aksis I : F 25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Manik


DD : F 30.2 Mania dengan gejala psikotik
• Aksis II : Z 03.2 Tidak ada diagnosis aksis II
• Aksis III : Tidak ada
• Aksis IV : Tidak ada
• Aksis V : GAF saat masuk : 60-51
GAF terbaik satu tahun terakhir : 70-61
RENCANA PENATALAKSANAAN
Farmakoterapi Non-farmakoterapi

- Trihexypenidil 2x1 tab Psikoterapi edukasi : Menjelaskan kepada


- Haloperidol 3x1 tab pasien dan keluarga mengenai penyakit
yang dialami oleh pasien, kemungkinan yang
terjadi.
Rencana tatalaksana pemilihan pengobatan
dan minum obat secara teratur.
Psikoterapi supportif
PROGNOSIS

Quo ad vitam : Dubia ad bonam


Quo ad Functionam : Dubia ad bonam
Quo ad Sanamtionam : Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai