Penghimpunan Zakat di Singapura berada di bawah wewenang Majelis Ulama Islam Singapura
(MUIS), berdasarkan pada Administrasi Undang-Undang Hukum Islam atau yang disebut
Administration of Muslim Law Act (AMLA) yang dikeluarkan oleh parlemen Singapura dan
diresmikan pada 25 Agustus 1968.
Unit Strategis Zakat dan Wakaf MUIS menetapkan empat tujuan strategis untuk zakat,yaitu:
1. Untuk membina petugas zakat (amil) yang benar dan bertanggung jawab
2. Untuk menciptakan infrastruktur dan layanan kelas dunia untuk para pembayar zakat
3. Terus menerus mendidik masyarakat tentang kewajiban membayar zakat
4. Membagikan zakat dengan cara yang adil dan transparan seperti yang ditentukan dalam Al-
Quran
Dengan adanya peraturan zakat dan fitrah tahun 1968, pengelolaan dan pendistribusian zakat
dilakukan dibawah tanggung jawab MUIS. Adapun upaya-upaya yang dilakukan MUIS dalam
menghimpun dana zakat adalah dengan mengembangkan beberapa strategi, yaitu:
1. Strategi Persuasif (promosi)
Strategi promosi yang dilakukan MUIS dalam mempromosikan produk-produknya adalah
sebagai berikut :
a.Brosur-brosur atau iklan-iklan
b. Tenaga pemasaran (marketing) dengan sistem antar jemput bola
c. Ceramah keagamaan atau pengajian rutin
2. Strategi Teknis (Pemasaran)
a. Pemanfataan dan Pengembangan Teknologi
b. Pengembangan Produk
3. Pengembangan Administrasi
Zakat yang dikumpulkan oleh MUIS disalurkan kepada para mustahik melalui tiga skema :