HIRAULIK
A LATAR BELAKANG
Power By Kelompok 1
1. Latar Belakang
2. Defenisi Pipa
3. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa
4. Macam-Macam
Kehilagan Tenaga/ Energi
Pada Pipa
Saluran tertutup/pipa merupakan saluran yang
5. Kehilagan Tenaga/ digunakan untuk mengalirkan air dari satu tempat ke
Energi Pada Pipa tempat lainnya (misalnya jaringan pipa air minum).
Dibedakan Menjadi 2
1. Latar Belakang
Pipa digunakan sebagai saluran untuk
2. Defenisi Pipa
mengalirkan air, gas, minyak dan cairan-cairan
3. Kehilagan Tenaga/ lain. Pipa yang dimaksud dalam hal ini terdiri
Energi Pada Pipa
dari pipa itu sendiri dan juga termasuk fitting,
4. Macam-Macam katup dan komponen-komponen lainnya yang
Kehilagan Tenaga/ Energi
Pada Pipa merupakan sistem perpipaan.
5. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa
Dibedakan Menjadi 2
Komponen-komponen pipa adalah : Pipa,
>Kehilangan Energi flens (flanges), katup (valves), alat penyambung
Primer (Mayor Losses)
(fittings), dan lain sebagainya.
>Kehilangan energi
sekunder(Minor Losses)
HIRAULIK KEHILANGAN TENAGA/ ENERGI
A
Power By Kelompok 1 PADA PIPA
1. Latar Belakang
2. Defenisi Pipa
3. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa
4. Macam-Macam
Kehilagan Tenaga/ Kehilangan energi/tenaga pada saluran
Energi Pada Pipa
tertutup/pipa disebabkan gesekan fluida/air
5. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa dengan dinding pipa disebut kehilangan energi
Dibedakan Menjadi 2 primer (Mayor Losses) dan perubahan
>Kehilangan Energi penampang pipa.
Primer (Mayor Losses) Perubahan arah aliran pada pipa dan
>Kehilangan energi belokan pipa disebut kehiangan energi sekunder
sekunder(Minor Losses)
(Minor Losses).
HIRAULIK KEHILAGAN TENAGA/ ENERGI
A
Power By Kelompok 1 PADA PIPA DIBEDAKAN MENJADI 2
:
1. Latar Belakang
Kehilagan
2. Defenisi Pipa
Tenaga/Energi
3. Kehilagan Tenaga/ dibedakan menjadi 2 :
Energi Pada Pipa
4. Macam-Macam
Kehilagan Tenaga/ Energi
Pada Pipa
5. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa Kehilangan energi Kehilangan energi
Dibedakan Menjadi 2 primer (Mayor Losses) sekunder (Minor Losses)
>Kehilangan Energi
Primer (Mayor Losses)
>Kehilangan energi
sekunder(Minor Losses)
HIRAULIK
A 1. Kehilangan Energi Primer (Mayor Losses)
Power By Kelompok 1
>Kehilangan Energi
Primer (Mayor Losses)
>Kehilangan energi
sekunder(Minor Losses)
HIRAULIK
A 1. Kehilangan Energi Primer (Mayor Losses)
Power By Kelompok 1
1. Latar Belakang
2. Defenisi Pipa
3. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa Dimana :
4. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa f= faktor gesekan (Darcy friction factor),
Dibedakan Menjadi 2 nilainya dapat diperoleh dari diagram Moody
5. Kehilagan Tenaga/ maupun secara persamaan empiris.
Energi Pada Pipa L = panjang pipa (m)
Dibedakan Menjadi 2
d = diameter pipa (m)
>Kehilangan Energi
V = kecepatan aliran (m/dtk)
Primer (Mayor Losses)
g = percepatan gravitasi (m/s2) nilai dari g = 9,8
>Kehilangan energi
sekunder(Minor Losses) atau 10 m/s2
HIRAULIK
A 1. Kehilangan Energi Primer (Mayor Losses)
Power By Kelompok 1
1. Latar Belakang
Untuk menentukan koefisien gesekan (f), Balsius
2. Defenisi Pipa memberikan persamaan koefisein gesek untuk pipa halus
3. Kehilagan Tenaga/ pada batasan angka bilangan Reynolds tertentu .
Energi Pada Pipa
Prandtl mengusulkan suatu rumus semi empiris yang
4. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa dapat digunakan secara menyeluruh (berbagai angka
Dibedakan Menjadi 2 Reynolds). Koefisien gesek juga dipengaruhi oleh jenis
aliran, untuk aliran laimner (bilangan Reynolds kecil),
5. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa
Dibedakan Menjadi 2
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Blasius,
>Kehilangan Energi
Primer (Mayor Losses) mengemukakan koefisien gesekan f untuk pipa halus
dalam bentuk,
>Kehilangan energi
sekunder(Minor Losses)
Rumus ini berlaku untuk 4.000 < Re< 105
HIRAULIK
A 1. Kehilangan Energi Primer (Mayor Losses)
Power By Kelompok 1
1. Latar Belakang Untuk pipa kasar nilai f tidak hanya tergantung pada
2. Defenisi Pipa angka Reynolds, tetapi juga pada dinding pipa yaitu
kekasaran relative k/D, atau :
3. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa
4. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa
Dibedakan Menjadi 2
Nikuradse melakukan percobaan tentang pengaruh
5. Kehilagan Tenaga/ kekasaran pipa. Percobaan tersebut meliputi daerah
Energi Pada Pipa aliran laminar dan turbulent sampai pada angka Reynolds
Dibedakan Menjadi 2
Re = 106, dan untuk nilai k/D yang bervariasi antara
>Kehilangan Energi 0.0333 sampai 0.0009. hasil percobaan merupakan
Primer (Mayor Losses) hubungan antara f, Redan k/D.
>Kehilangan energi
sekunder(Minor Losses)
HIRAULIK
A 1. Kehilangan Energi Primer (Mayor Losses)
Power By Kelompok 1
1. Latar Belakang Untuk menetukan nilai koefisien gesek (f) untuk alian
melalui pipa hidraulis licin (persamaan 5.) dan untuk aliran
2. Defenisi Pipa pipa kasar (persamaan 6.).
3. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa
4. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa
Dibedakan Menjadi 2
5. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa Untuk aliran didaerah transisi, Colebrook mengusulkan
Dibedakan Menjadi 2 persamaan 7., yang merupakan gabungan dari
persamaan 5 dan persamaan 6,
>Kehilangan Energi
Primer (Mayor Losses)
>Kehilangan energi
sekunder(Minor Losses)
HIRAULIK
A 1. Kehilangan Energi Primer (Mayor Losses)
Power By Kelompok 1
1. Latar Belakang
2. Defenisi Pipa
3. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa
4. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa
Dibedakan Menjadi 2
Persamaan Hazen – Williams (persamaan 8.) juga dapat
5. Kehilagan Tenaga/ digunakan untuk menetukan kehilangan energi yang
Energi Pada Pipa primer :
Dibedakan Menjadi 2
>Kehilangan Energi
Primer (Mayor Losses) dimana : L = panjang pipa (m)
C = koefisien Hazen-Williams
>Kehilangan energi D = diameter pipa (m)
sekunder(Minor Losses)
Q = debit aliran (m³/dtk)
HIRAULIK 2. Kehilangan Energi Sekunder
A (Minor Losses)
Power By Kelompok 1
>Kehilangan energi
sekunder(Minor Losses)
Dimana 𝑘0 = Koefisien gesek pada mulut pemasukan.
HIRAULIK 2. Kehilangan Energi Sekunder
A (Minor Losses)
Power By Kelompok 1
4. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa
Dibedakan Menjadi 2
5. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa Dimana f = koefisien kehilangan karena sambungan,
Dibedakan Menjadi 2
seperti pada persamaan (12.) berikut :
>Kehilangan Energi R = jari – jari lengkungan sumbu sambungan.
Primer (Mayor Losses)
>Kehilangan energi
sekunder(Minor Losses)
HIRAULIK 2. Kehilangan Energi Sekunder
A (Minor Losses)
Power By Kelompok 1
4. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa
Dibedakan Menjadi 2
Dimana 𝑘𝑐= koefisien perubahan penampang
5. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa
Dibedakan Menjadi 2 d. Kerugian pada belokan
Ada dua macam belokan pipa, yaitu lengkung dan patah
>Kehilangan Energi
Primer (Mayor Losses) (mitter atau multipiece bend). Untuk belokan lengkung
sering dipakai rumus Fuller (persamaan 14.), dinyatakan
>Kehilangan energi sebagai berikut :
sekunder(Minor Losses)
HIRAULIK 2. Kehilangan Energi Sekunder
A (Minor Losses)
Power By Kelompok 1
1. Latar Belakang
2. Defenisi Pipa
dimana : 𝑘kb= Koefisien kerugian belokan
3. Kehilagan Tenaga/ R = Jari – jari belokan pipa (m)
Energi Pada Pipa D = Diameter pipa (m)
4. Kehilagan Tenaga/ 𝜃 = Sudut belokan (derajat)
Energi Pada Pipa Dan untuk belokan lengkung, dimana koefisien kerugian
Dibedakan Menjadi 2
seperti pada persamaan 15. sebagai berikut :
5. Kehilagan Tenaga/
Energi Pada Pipa
Dibedakan Menjadi 2
Hitung kehilagan tenaga karena gesekan di dalam pipa sepanjang 1500 m dan
diameter 20 cm, apabila air mengalir dengan kecepatan 2 m/s. Koefisien gesekan f
0,02.
Penyelesaian !
Diketahui :
Panajang pipa : L = 1500 m
Diameter : D = 20 cm = 0,2 m
Kecepatan aliran : V = 2 m/d
Koefesien gesekan : f = 0,02
Tentukan : Kehilagan tenaga dihitung dengan rumus berikut :
Jawab :
Hf =
=
= 30,58 m
Power By : Kelompok 1