Karakteristik Ascaris lumbriscoides Ukuran - Jantan Panjang 15-31 cm dan diameter 2-4 mm - Betina Panjang 20-35 cm dan diameter 3-6 mm Umur Cacing 1-2 Tahun Lokasi Usus halus Jumlah Telur 200.000 butir/hari Mulut 3 tonjolan bibir berbentuk segitiga Bagian posterior - cacing betina Lurus - cacing jantan melengkung ke ventral dengan sepasang spicula Telur yang dibuahi (fertile) - panjang 45-75 mikron - lebar 35-50 mikron Telur yang tidak buahi (unfertile) - Panjang 88-94 mikron - Lebar 44 mikron Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang • Temuan pemeriksaan fisik dapat berbeda-beda tergantung dari fase askariasis : • Analisis mikroskopik feses basah langsung: telur A. • Askariasis pulmonaris: vesikular dan perkusi sonor. Febris, mengi, pada kasus yang lebih Lumbricoides. Penghitungan telur per gram feses dengan berat terdapat pneumonia sehingga ditemukan ronki. teknik kato-katz dipakai sebagai pedoman untuk menentukan • Obstruksi intestinal: takikardia, takipneu, febris, muntah, nyeri hebat abdomen difus berta ringannya infeksi. atau lokal (biasanya pada sisi kanan). Teraba massa bolus askaris. Tanda-tanda perforasi atau sepsis jika obstruksi menjaid progresif. • Pemeriksaan cacing yang keluar melalui anus, mulut, atau hidung. • Askaris hepatobilier: pasien tampak sangat sakit dengan tanda-tanda vital abnormal (takikardia, takipneu, dan demam) disertai dengan muntah. • Analisis sputum: larva atau kristal Charcot-Leyden • Kolik bilier: Nyeri disebabkan oleh cacing yang masuk ampula vater dari duodenum, (penumpukan protein eosinofilik yang membentuk kristaloid) pengambilan cacing segera dapat menyembuhkan gejala langsung. Gejala kolangitis seperti demam menggigil dan ikterik ringan tidak selalu tampak • Pemeriksaan darah lengkap: eosinofilia • Kolangitis akut: demam tinggi, ikterik, nyeri perut bagian atas, hipotensi, hepatomegali • Analisis konten gastrik: larva dan telur • Kolesistitis akut: nyeri hipokondriak kanan bisa disertai teraba massa bolus askaris, muscle guarding, dan demam ringan • Pemeriksaan serologi: antibodi askaris-spesifik • Abses hepar: nyeri tekan hepatomegali, demam tinggi, edema dan nyeri pada penekanan • Imunoglobulin: peningkatan IgE dan IgG (kronis) intercostal, nyeri hipokondriak kanan Terima Kasih