Anda di halaman 1dari 28

REFERAT

KANKER KOLOREKTAL

Pembimbing:
dr.Beren R Sembiring, SpB.FINACS

Disusun oleh :
Eli Firliana
17360311

SMF Bedah RSU Kaban Jahe


Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
2018
Definisi

Suatu keganasan yang tumbuh di


dalam struktur saluran usus besar
(kolon) dan atau rektum

Alteri R, Bandi P, Brooks D. 2011. Colorectal Cancer Facts & Figures 2011-2013. American Cancer
Society
2
3

Saunders. 2010. Fieldman: Sleisenger and Fordtran’s Gastrointestinal and Liver Disease 9th ed. Elsevier
 Saekum, kolon asenden dan bagian kanan kolon
transversum  cabang a. mesenterika superior
(a.ileokolika, a. kolika dextra & a. kolika media)
 Kolon transversum bagian kiri, kolon desenden,
kolon sigmoid dan sebagian besar rektum  a.
mesenterika inferior (a.kolika sinistra, a.sigmoid
& a. hemoroidalis superior)
 Kolon asenden dan kolon transversum  v.
mesenterika superior
 Kolon desenden, sigmoid dan rektum v.
mesenterika inferior.
Saunders. 2010. Fieldman: Sleisenger and Fordtran’s Gastrointestinal and Liver Disease 9th ed.
4
Elsevier
Fisiologi Kolon dan Rektum

Menyerap air, vitamin dan elektrolit

Ekskresi mucus

Penyimpanan feses & mendorongnya keluar

Riwanto I. Hamami AH. Pieter J. Tjambolang T. Ahmadsyah I. 2010. Bab 37 Usus Halus, Apendiks, Kolon dan Anorektum.
Dalam Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat – de Jong Edisi 3. Jakarta: EGC. Hal : 762-781
Epidemiologi

Indonesia urutan ke-10


(2,75%) setelah kanker
lain (leher rahim,
payudara, kelenjar getah
bening, kulit, nasofaring,
ovarium, jaringan lunak,
dan tiroid)

Sander MA. 2008. Profil Penderita Kanker


Kejadian kanker terbanyak dunia Kolon dan Rektum di RSUP Hasan Sadikin
Bandung
Poston G. Tait D. 2011. Colorectal Cancer:
Diagnosis and Management of Colorectal Cancer.
Dalam NICE Clinical Guidelines. National
6
Institute for Health and Clinical Excellence.
Manchester
Distribusi kanker pada usus besar

Poston G. Tait D. 2011. Colorectal Cancer: Diagnosis and Management of Colorectal Cancer. Dalam NICE Clinical
Guidelines. National Institute for Health and Clinical Excellence. Manchester
ETIOLOGI
1.Faktor Genetik
Terdapat berbagai faktor genetik yang berkaitan
dengan keganasan kolorektal. Sebanyak 10-15 %
kasus kanker kolorektal disebabkan oleh faktor ini.

2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang ikut berpengaruh antara
lain ialah diet. Diet tinggi lemak jenuh
meningkatkan resiko. Memperbanyak makan serat
menurunkan resiko ini untuk individu dengan diet
tinggi lemak. Studi epidemiologik juga
8
memperlihatkan bahwa orang dari negara bukan
industri lebih sedikit terkena resiko ini
FAKTOR RESIKO
1. Umur lebih dari 50 tahun
2. Ras (Afrika, Amerika, Hisponic)
3. Diet (gizi buruk, tinggi lemak, kurang serat)
4. Polip kolon
5. Familial poliposis
6. Mempunyai riwayat karsinoma kolorektal
7. Riwayat keluarga karsinoma kolorektal
8. karsinoma ovarii
9. karsinoma uterus
10. karsinoma mammae
11. Inflamatory bowel disease
12. Kolitis ulseratif
13. Aktivitas fisik kurang
14. Obesitas
15. Overweight
16. Alkohol 9
17. Merokok
• well-differentiated
Histologi • moderately well
(Cappel MS. differentiated
2005)
• poorly
differentiated

•A
Dukes
•B
Klasifikasi (Sjamsuhidaja
t- dJong, •C
2010))
•D

TNM system •T
(American
Cancer •N
Society. 2013)
•M

www.cancerresearchuk.org
10
T Tx Tidak bisa mendiskripsikan seberapa jauh tumor primer tumbuh
karena informasi yang tidak lengkap
Klasifikasi berdasarkan Dukes :
Tis Kanker insitu, tumbuh hanya sebatas mukosa tapi tidak mencapai
Dukes A : terbatas di dinding usus
muskularis mukosa
Dukes B : menembus lapisan
T1 Kanker tumbuh sampai lapisan submukosa
muskularis mukosa
T2 Kanker tumbuh sampai lapisan muskularis propia
T3 Kanker tumbuh sedalam lapisan muskularis propia dan lapisan
Dukes C : metastasis kelenjar limfe
paling luar dari kolon dan rektum tapi tidak seluruhnya
C1 : beberapa kelenjar limfe
T4 T4a  kanker tumbuh sampai lapisan serosa (biasanya disebut
dekat tumor primer
visceral peritoneum), lapisan paling luar pada usus
C2 : dalam kelenjar limfe jauh
T4b  kanker tumbuh sedalam dinding kolon dan rektum dan Dukes D : metastasis jauh
dekat atau menginvasi jaringan/organ terdekat
Riwanto I. Hamami AH. Pieter J. Tjambolang T.
N Nx Tidak bisa mendeskripsikan kelenjar limfe karena informasi yang
Ahmadsyah I. 2010. Bab 37 Usus Halus, Apendiks, Kolon
kurang lengkap dan Anorektum. Dalam Buku Ajar Ilmu Bedah
N0 Tidak ditemukan kanker pada kelenjar limfe terdekat Sjamsuhidajat – de Jong Edisi 3. Jakarta: EGC
N1 N1 ditemukan sel kanker pada 1-3 kelejar limfe terdekat
1a  ditemukan 1 kelenjar limfe terdekat
1b  ditemukan 2-3 kelenjar limfe terdekat
1c  ditemukan deposit sel kanker dalam jumlah kecil pada
lemak sekitar kelenjar limfe
N2 N2  ditemukan sel kanker pada 4 atau lebih kelenjar limfe
terdekat
2a  ditemukan 4-6 kelenjar limfe terdekat
2b  ditemukan 7 atau lebih kelenjar limfe terdekat
M M0 Tidak ada metastasis jauh
M1 M1a  metastasis jauh pada 1 organ atau kelompok kelenjar
limfe jauh
M1b  metastasis jauh lebih dari 1 organ atau kelompok kelenjar
limfe jauh, atau menyebar pada daerah yang jauh dari peritonium
11
PATOFISIOLOGI

Histopatogenesis

Hiperplastik Adenomatosa

epithelium
P↑tan sel glandular displastik  sel-sel
dan penurunan tinggi yang tampak
mucus sitoplasmik, hiperkromatik&
Tipe adenoma  Polip tipe adenoma
tetapi kurangnya tersusun tidak
tubuler, vilosa, (Underwood JCE. 2007)
jumlah nukleus beraturan, dengan
tubulovilosa
yang peningkatan rasio
hiperkromatik, nukleus sitoplasma
stratifikasi &atipik serta nukleus yang
berbentuk cerutu
12
Cappel MS. 2005. The Pathophysiology, Clinical Presentation, and Diagnosis of Colon Cancer and Adenomatous Polyps.
Dalam Medical Clinic of North America 89 (2005) 1–42. Division of Gastroenterology. Department of Medicine. Albert
Einstein Medical Center. 5501 Old York Road. Philadelphia. USA: Elsevier
PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN

Kebanyakan penderita dengan metastase


karsinoma kolorektal juga mempunyai metastase
ke hepar. Melalui vena mesentarial, vena kolika
atau vena mesenterika inferior dan vena porta sel-
sel tumor akhirnya sampai ke hepar. Aliran limfe
berjalan melalui saluran limfe di mesenterium,
yang berada di sepanjang arteri dan vena. Di
dalam mesenterium kebanyakan metastase
kelenjar limfe terdapat di sepanjang aorta.
Penyebaran dapat juga terjadi di dalam rongga
peritoneum, karena sel-sel tumor, yang tumbuh
menembus sampai di serosa, terlepas dan melekat 13
pada peritoneum dan bertumbuh lanjut.
PATOLOGI

Secara makroskopis terdapat tiga tipe karsinoma


kolorektal.
 Tipe polipoid atau vegetatif tumbuh menonjol ke
dalam lumen usus, berbentuk seperti bunga kol
dan ditemukan terutama di sekum dan kolon
asendens.
 Tipe skirus mengakibatkan penyempitan
sehingga terjadi stenosis dan gejala obstruksi,
terutama ditemukan di kolon desendens,
sigmoid, dan rektum.
 Bentuk ulseratif terjadi karena nekrosis di
bagian sentral terdapat di rektum.
14
 Pada tahap lanjut, sebagian besar karsinoma
kolon mengalami lserasi menjadi tukak maligna.
SIGN & SYMTOMS
Awal sering asimtomatik

Sign Symtoms
Anemia defisiensi besi
Letak kiri obstruksi >>, kanan < •Koilonychias
•Glossitis
•Cheilitis

konstipasi, mual, nyeri abdomen


dan distensi abdomen, kadang Hipoalbumin
disertain diare intermitten

Letak distal pendarahan lebih


BU  melemah/meningkat
nyata dibanding letak prox

kelemahan seluruh badan, cepat 15


lelah, sesak atau palpitasi Cappel MS. 2005
Riwanto I. Hamami AH. Pieter J. Tjambolang T.
Ahmadsyah I. 2010
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
fisik penunjang

16
ANAMNESIS
1. KELUHAN UTAMA DAN KELUHAN-
KELUHAN PENYERTA, SERTA LAMANYA
KELUHAN TERSEBUT TIMBUL
2.RIWAYAT PENYAKIT ATAU
PROGRESIFITAS PENYAKIT
3. PENGOBATAN YANG TELAH DIBERIKAN
DAN BAGAIMANA HASILNYA
4. FAKTOR ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
17
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Fecal Occult Blood Stool DNA (sDNA)
Lab Darah
Test (FOBT) test
• guaiac-based • Mendeteksi • DL
(gFOBT) adanya mutasi • LFT
• immunochemical gen • Tumor marker 
tests (iFOBT) • Jika (+) CEA, CA 19-9
• Jika (+) disarankan untuk
disarankan untuk colonoscopy
colonoscopy
American Cancer Society. 2013. Colorectal Cancer. Atlanta Georgia

Konsentrasi CEA
dalam darah
(Underwood JCE. 2007)

18
PEMERIKSAAN PENUNJANG

MRI (Magnetic
Colon in loop Resonance Foto thorax
Imaging)

Positron
CT Scan
Emission
Sigmoidoscopy abdomen
Tomography
dengan kontras
(PET) scan

Colon in loop:
adenocarcinoma colon
Colonoscopy USG abdomen Angiography assending
(Fauci AS. Kasper DL. 2008)

19
PENATALAKSANAAN
(JUDY H. 2004)

 TERAPI BEDAH
 Prinsip terapi bedah :
 Reseksi en-blok pada tumor dan organ yang
terinvasi
 Reseksi terhadap kelenjar getah bening yang
berhubungan
 Penilaian intraoperatif terhadap liver dan
rongga peritoneum

20
PILIHAN TERAPI PEMBEDAHAN (J UDY H. 2004)

 Polypectomy endoscopy
 Eksisi transanal
 Reseksi kolon
 Laparoskopi vs laparotomi
 Colectomy  mengangkat kanker dari jaringan
normal
 Hemikolectomi kanan  untuk tumor di caecum, kolon
assending, fleksura hepatic, dan kolon transversum
 Hemikolektomi kiri  untuk tumor di fleksura lienalis dan
kolon desenden
 Kolektomi sigmoid atau sigmoidectomy  untuk tumor di
kolon sigmoid
 Colostomy  px dgn perforasi/obstruksi,
memungkinkan usus tidak dapat disambung kembali 21
 Reseksi rektum
 Reseksi abdominoperineal :
 Menghilangkan seluruh rektum dan anus
 Letaknya sangat rendah &sangat dekat dengan

sphingter
 Sdh tdk dianjurkan

 Pembedahan sphincter
 Reseksi anterior
 Reseksi anterior bawah

22

Cagir B. Troustle DR. Rectal Cancer. Diakses online pada http://emedicine.medscape.com/article/281237-


overview#aw2aab6b2b2
 Hartman procedure  Kanker rektum
direseksi seperti pembentukan kolostomi,
rektum dan anus yang tersisa ditinggal
 Eksenterasi panggul
 Untuk stadium lanjut sudah invasi organ sekitarnya
(♂ kandung kemih, ♀ rahim)
 Reseksi en-blok untuk kanker rektum dan organ yang

terinvasi dengan atau tanpa anastomosis usus.

Judy H. 2004. Colorectal Cancer: Surgical Intervention. Division of Colorectal Surgery,


Department of Surgery, Queen Mary Hospital
23
 Evaluasi preoperatif
 Terapi preoperatif
 kanker stadium lanjut  terapi neoadjuvant
kemoterapi sebelum pembedahan
 Persiapan preoperatif
 Pembatasan diet selama 2-3 hari sebelum
operasi. Pasien hanya diperbolehkan minum
air putih 1 hari sebelum operasi.
 Malam sebelum operasi, pasien diberikan
laxative secara oral atau supposituria
 Antibiotik profilaksis

Judy H. 2004. Colorectal Cancer: Surgical Intervention. Division of Colorectal Surgery, 24


Department of Surgery, Queen Mary Hospital
KOMPLIKASI PEMBEDAHAN
 Komplikasi dari anastomosis (bocor, stenosis)
 Pendarahan

 Kerusakan struktur sekitar

 Peritonitis

Judy H. 2004. Colorectal Cancer: Surgical Intervention. Division of Colorectal Surgery,


Department of Surgery, Queen Mary Hospital

25
KOMPLIKASI

 Komplikasi primer dihubungkan dengan


karsinoma kolorektal, antara lain :
 a. Obstruksi usus diikuti dengan penyempitan
lumen akibat lesi
 b. Perforasi dari dinding usus oleh tumor, diikuti
kontaminasi organ peritoneal
 c. Perluasan langsung ke organ-organ yang
berdekatan8

26
PROGNOSIS

Stadium Deskripsi histopatologi Bertahan 5 tahun


(%)
Dukes TNM Derajat

A T1N0M0 I Kanker terbatas pada >90


mukosa/submukosa

B1 T2N0M0 II Kanker mencapai muskularis 85

B2 T3N0M0 III Kanker cenderung masuk/melewati 70-80


mukosa

C TxN1M0 IV Tumor melibatkan KGB regional 35-65

D TxN2M1 V Metastasis 5
27
TERIMA KASIH

28

Anda mungkin juga menyukai