Anda di halaman 1dari 25

MANAGEMEN BAHAN DAN

ENERGI
KELOMPOK 1
MUHAMMAD ILYAS (160140033)
NURAINI (160140035)
IRWANI (160140041)
NAZIYATUL AKMALA (160140070)
NUR AMALIA (160140082)
NUR AZILA (160140087)
Managemen Bahan
Manajemen bahan adalah suatu usaha untuk
mengelola dan mengatur suatu proses supaya
menghasilkan hasil yang sesuai dengan tujuan
melalui cara yang efektif dan efesien. Manajemen
bahan merupakan proses yang paling penting
dalam organisasi di industri kimia.
Fungsi Persediaan dalam manajemen
bahan antara lain :
• Menghilangkan risiko keterlambatan pengiriman bahan
baku atau barang yang dibutuhkan perusahaan.
• Menghilangkan risiko jika material yang dipesan tidak
baik sehingga harus dikembalikan.
• Menghilangkan risiko terhadap kenaikan harga barang
atau inflasi.
• Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara
musiman sehingga perusahaan tidak akan kesulitan jika
bahan itu tidak tersedia di pasaran.
• Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan
potongan kuantitas (quantity discounts).
• Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan
tersedianya barang yang diperlukan
Aliran Bahan dalam Proses Kimia
Flow sheet merupakan gabungan dari kelima tipe.
Adapun 5 tipe reaktor tunggal sebagai berikut :
1. Reaktor Tunggal tanpa Pemisahan Bahan baku

2. Reaktor Tunggal dimana Reaksi dalam Fase Heterogen


3. Reaktor Tunggal dimana Diperlukan Pemisahan dari Produk

4. Reaktor Tunggal dengan Pemisahan Ganda dari Umpan yang Masuk


Reaktor dan Aliran Produk

5. Reaktor dengan Recycle (Daur Ulang)


Flow Sheet yang Kompleks
Kadang-kadang ditemukan flow sheet yang
komplek karena berbagai hal :

Terjadi reaksi yang berjalan secara serie

Produk lebih dari satu jenis

Pemisahan ganda pada produk


Gudang
Proses Penyimpanan Dan Penggudangan

Gudang Gudang
bahan baku obat jadi

Gudang
bahan
kemas
Syarat-Syarat Gudang Untuk Penyimpanan

• Harus ada prosedur tetap (Protap) yang mengatur


tata cara kerja bagian gudang.
• Gudang harus cukup luas.
• Harus terdapat tempat khusus untuk menyimpan
bahan yang mudah terbakar atau mudah meledak.
• Tersedia tempat khusus untuk produk atau bahan
dalam status ‘karantina’ dan ‘ditolak’
• Tersedia tempat khusus untuk melakukan sampling
(sampling room) dengan kualitas ruangan seperti
ruang produksi (grey area).
• Pengeluaran bahan harus menggunakan prinsip
FIFO atau FEFO.
Pengertian Energi

Energi merupakan sumber daya yang digunakan


oleh manusia untuk melakukan suatu kegiatan
dengan tujuan tertentu.
Pengorganisa
Perencanaan
sian
(Planning)
(Organizing)

Prinsip Dasar
Manajemen Energi

Pengarahan
Pengendalian
(Directing)
(Controlling)
Pendekatan Manajemen Energi

Manajemen energi memberikan manfaat pada perusahaan


atau industri antara lain :
a) Penurunan biaya operasi
b) Peningkatan Keuntungan Meminimumkan pengaruh
load shedding
c) Peningkatan potensi untuk kesinambungan
pertumbuhan pasar
d) Pemberian dasar pertimbangan dalam usaha
memodernisasikan perusahaan atau industri.
Bentuk – Bentuk Energi yang Terdapat di
Industri Kimia

Bahan Bakar
(Padat, Cair, dan
Gas)

Listrik

Air
Audit Energi

Pelaksanaan audit energi pada dasarnya akan


menguntungkan pihak industri tersebut. Karena
aspek pencapaian yang diharapkan dari proses
audit energi yaitu :
a) Saving in Money
b) Environment Protection
c) Sustainable Development
Langkah – Langkah Audit Energi
Audit awal dan audit rinci untuk mengetahui dimana pengeluaran energi terbesar

Mengukur energi terbuang

Menganalisi data

Menetapkan strategi untuk memperoleh peluang hemat energi

Menganalisis peluang hemat energi

Rekomendasi untuk menetapkan strategi dari hasil audit


Permasalahan Managemen Energi

Biasanya ada tiga permasalahan dalam


managemen energi di pabrik kimia :
1. Panas sentribel
2. Panas reaksi
3. Energi untuk pemurnian produk
INDUSTRI
Manajemen Bahan
bahan baku yang dapat digunakan dalam proses pembuatan
gula adalah bahan yang mengandung monosakarida, selulosa,
pentose, karbohidrat dan serat. Di Indonesia gula kristal yang
dikonsumsi sehari-hari didominasi oleh gula tebu. Gula kristal
ini dibuat dan diproses dari tanaman tebu karena mengandung,
monosakarida 0,5% - 1,50%, sakarosa 11,0% - 19,00%,
serat 11,0% - 19,00%, zat organik 0,5% – 1,50%, asam organik
0,15%, air 65% - 75%.
sebelum masuk ke tahap proses tebu terlebih dahulu harus diuji
atas MBS (Manis, Bersih dan Segar), jadi dalam pembuatan
gula bahan baku dari gula tersebut memang harus benar-benar
berkualitas karena apabila dalam penyortiran bahan baku tidak
sesuai dengan criteria yang ditentukan, maka akan mengganggu
kualitas produk yang dihasilkan.
Proses pembuatan gula
Adapun tahapan proses pembuatan gula yaitu:
stasiun penimbangan Tebu terlebih dahulu di timbang
Kemudian masuk ke stasiun penerimaan tebu terlebih dahulu tebu dipotong-potong hingga
halus menjadi homongen dan siap diperas. Dalam tahap pemerasan/penggilingan berfungsi
untuk memerah nira sebanyak-banyaknya dari tebu dan menekan kehilangan gula dalam
ampas sekecil-kecilnya serpihan-serpihan kecil dibawa ke unit gilingan, pabrik gula
mempunyai 5 unit gilingan kemudian masuk ke stasiun pemurnian dimana Nira mentah dari
tangki penampungan dialirkan melalui pipa-pipa saringan hingga menghasilkan nira yang
jernih kemudian menuju stasiun penguapan disini menggunakan evaporator dengan tujuan
menghilangkan kadar air yang terkandung dalam nira jernih, agar dalam tahap kristalisasi
kadar air yang terkandung dalam nira lebih sedikit dan membuat nira lebih mudah
dikristalkan. Selanjutnya menuju ke tahapan stasiun pemasakan tujuan dari pemasakan yaitu
untuk Dalam proses pengkristalan bertujuan untuk membuat kristal gula sesuai ukuran yang
ditentukan, dilaksanakan secara ekonomis (efektif dan efisien), pembuatan kristal gula
dilaksanakan dalam suasana bejana vacum (hampa) tanpa ada kerusakan gula. kemudian
melalui tahapan stasiun putaran disini yang bertujuan untuk memisahkan kristal gula, stroop
dan tetes. Setelah itu melalui pengolahan akhir dimana gula produk yang masuk kegudang
yaitu gula produk SHS warna harus putih dan jernih, Ukuran kristal memenuhi syarat, Gula
harus benar-benar kering, Berat gula dalam karung 50 kg, Suhu dalam gudang berkisar 30-40.
Tugas khusus
Evaporator
Evaporator adalah alat yang digunakan untuk
mengevaporasi larutan. Evaporasi sendiri artinya adalah
menghilangkan air dari larutan dengan mendidihkan
larutan di dalam tabung evaporator. Evaporasi bertujuan
untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut
yang tidak mudah menguap dengan pelarut yang mudah
menguap. Atau bisa dikatakan bahwa evaporasi adalah
proses penguapan. Evaporator berfungsi untuk mengubah
sebagian atau keseluruhan pelarut dari suatu larutan dari
betuk cair menjadi uap.
jenis evaporator
Berdasarkan jenisnya evaporator dibagi dua :
1) Evaporator tabung horizontal
2) Evaporator vertikal tabung panjang
Aplikasi dalam Industri
Salah satu industri yang menggunakan evaporator
dalam prosesnya adalah dalam industri gula.
Dalam pembuatan gula putih, terjadi beberapa
tahapan pengolahan, yaitu pemerahan nira,
pemurnian, penguapan, kristalisasi, pemisahan
kristal, dan pengeringan. Evaporator sendiri
berguna dalam tahap penguapan.
Kapasitas Alat
Kapasitas didefinisikan sebagai banyaknya pon air
yang diuapkan per jam. Agar dapat memindahkan
energi panas sesuai dengan keinginan, maka
permukaan perpindahan panas evaporator harus
mempunyai kapasitas perpindahan panas yang
cukup, agar semua refrigeran yang akan diuapkan
di dalam evaporator dapat berlangsung dengan
optimal dan menghasilkan pendinginan yang
maksimum pula.
Kelebihan dan Kekurangan
Terdapat beberapa kelebihan serta kekurangan
dari evaporator yang sering digunakan.
Contohnya dalam evaporator tabung-horizontal
sirkulasi alam, kelebihannya evaporator jenis ini
terus beroperasi, relatif lebih murah, dan baik
untuk cairan non-viskos yang mentransfer panas
tinggi. Kekurangannya evaporator jenis ini tidak
cocok untuk cairan viskos atau kental karena akan
memperburuk sirkulasi cairan.

Anda mungkin juga menyukai