Mega Puspa Astutik (16.09.2.149.024) Putriana Dwi Wulan Sari (16.09.2.149.029) Sulis Ana (16.09.2.149.078) Yuni Nur Alfiyah (16.09.2.149.043) Trauma adalah cedera fisik dan psikis, kekerasan yang mengakibatkan cedera (Sjamsuhidayat, 1998). Trauma abdomen adalah kerusakan terhadap struktur yang terletak diantara diafragma dan pelvis yang diakibatkan oleh luka tumpul atau yang menusuk Trauma abdomen : Penetrasi Non Penetrasi Trauma dinding abdomen : Kastusio dinding abdomen Lasererasi Evakuasi korban diartikan sebagai upaya memindahkan korban ke pusat pelayanan kesehatan atau tempat rujukan lainnya agar korban mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih lanjut. Evakuasi korban merupakan kegiatan memindahkan korban dari lokasi kejadian menuju ke tempat aman, sehinggga akhirnya korban mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih lanjut. Airway Membuka jalan napas menggunakan teknik ‘head tilt chin lift’ atau menengadahkan kepala dan mengangkat dagu Breathing Memeriksa pernapasan dengan menggunakan cara ‘lihat- dengar-rasakan’ tidak lebih dari 10 detik untuk memastikan apakah ada napas atau tidak Circulation Jika pernapasan korban tersengal-sengal dan tidak adekuat, maka bantuan napas dapat dilakukan. Jika tidak ada tanda-tanda sirkulasi, lakukan resusitasi jantung paru segera. Trauma non- penetrasi (trauma tumpul) 1. Stop makan dan minuman 2. Imobilisasi 3. Kirim kerumah sakit. Bila terjadi luka tusuk, tusukan tidak boleh dicabut (kecuali oleh tim medis) Bila usus atau organ lain yang keluar, tidak boleh dimasukkan kembali. Cukup balut kain bersih dan verban steril (bila ada) Imobilisasi pasien Tidak memeberi makan dan minum Bila ada luka terbuka, balut dengan menekan Kirim ke Rumah Sakit Terima Kasih