Anda di halaman 1dari 43

LI LBM 4 KGD

N I K M A H N OV I A S A R I
1. Jelaskan anatomi dan fisiologi dari kulit !
Epidermis (regenerasi 4-6 minggu)
Stratum Korneum.
Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.
Stratum Lusidum
Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan telapak tangan.Tidak
tampak pada kulit tipis.
Stratum Granulosum
Ditandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya ditengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik
kasar yang dinamakan granula keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin. Terdapat sel
Langerhans.
Stratum Spinosum.
Epidermis pada tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum dengan
lebih banyak tonofibril (mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi.).
Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan Malpigi.Terdapat sel Langerhans.
Stratum Basale (Stratum Germinativum) mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam pembaharuan sel
epidermis secara konstan. Epidermis diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini
tergantung letak, usia dan faktor lain. Merupakan satu lapis sel yang mengandung melanosit.

Dermis
Subkutis
2. Mengapa di depatkan wajah merah pucat, alis dan bulu
hidung terbakar, suara serak dan dahak kehitaman?
3. Mengapa pada dada penderita seluruhnya berwarna merah,
mleepuh, dan di dapati bulla?
4. Mengapa di dapatkan escar melingkar dan bengkak, serta
merasakan nyeri dan kesemutan pd tangan kiri?
5. Mengapa pasien dibersihkan lukanya dengan aquabidestilata
dan diberikan oksigenasi dengan masker 10 L/menit serta infus
RL 30 tetes permenit dan dipasang kateter urethra?
6 . M EN GAPA URI N PAS I EN B ERWARN A KUN I N G KEMERAHAN
DA N HA N YA 5 C C ?
• Myoglobinuria
7. Sebut dan jelaskan derajat luka bakar!
Luka bakar derajat I
•Kerusakan terjadi pada lapisan epidermis
•Kulit kering, hiperemi berupa eritema
•Tidak dijumpai bullae
•Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi
•Penyembuhan terjadi spontan dalam waktu 5-10 hari
Luka bakar derajat II
 Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi disertai
proses eksudasi.
 Dijumpai bulae.
 Nyeri karena ujung-ujung saraf teriritasi.
 Dasar luka berwarna merah atau pucat, sering terletak lebih tinggi diatas kulit
normal.
Luka bakar derajat II ini dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
1. Derajat II dangkal (superficial) IIA
Kerusakan mengenai bagian superfisial dari dermis lapisan atas dari corium/dermis.
Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea masih utuh
benih2 epitel
Penyembuhan terjadi spontan dalam waktu 10-14 hari tanpa terbentuk sikatrik
2. Derajat II dalam (deep) IIB
Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis dan sisa – sisa jaringan epitel tinggal sedikit.
Organ – organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebacea tinggal sedikit.
Penyembuhan terjadi lebih lama dan disertai parut hipertrofi. Biasanya penyembuhan terjadi
dalam waktu lebih dari satu bulan.
Luka bakar derajat III
•Kerusakan meliputi seluruh lapisan dermis dan lapisan yang lebih dalam.
•Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea mengalami kerusakan.
•Tidak dijumpai bulae.
•Kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat. Karena kering letaknya lebih rendah dibanding kulit sekitar.
•Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang dikenal sebagai eskar.
•Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi, oleh karena ujung-ujung saraf sensorik mengalami kerusakan/kematian.
•Penyembuhan terjadi lama karena tidak terjadi proses epitelisasi spontan dari dasar luka.
8. Jelaskan rule of 9?
10. Bagaimana respon tubuh terhadap luka bakar?

Luka bakar mengakibatkan peningkatan permebilitas pembuluh darah sehingga air, klorida dan protein tubuh akan keluar dari dalam sel dan menyebabkan edema
yang dapat berlanjut pada keadaan hipovolemia dan hemokonsentrasi. Burn shock ( shock Hipovolemik ) merupakan komplikasi yang sering terjadi,
manisfestasi sistemik tubuh trhadap kondisi ini adalah :
a. Respon kardiovaskuiler
perpindahan cairan dari intravaskuler ke ekstravaskuler mengakibatkan kehilangan Na, air dan protein plasma serta edema jaringan yang diikuti dengan
penurunan curah jantung. Hemokonsentrasi sel darah merah, penurunan perfusi pada organ mayor edema menyeluruh. Hal ini menyebabkan berkurangnya
volume cairan intra vaskuler.Tubuh kehilangan cairan antara ½ % - 1 %,“Blood Volume ” setiap 1 % luka bakar.
Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan cairan tambahan
karena penguapan yang berlebih (insensible water loss meningkat).
a. Respon Renalis
Dengan menurunnya volume inravaskuler maka aliran ke ginjal dan GFR menurun mengakibatkan keluaran urin menurun dan bisa berakibat gagal
ginjal
a. Respon Gastro Intestinal
Respon umum pada luka bakar > 20 % adalah penurunan aktivitas gastrointestinal. Hal ini disebabkan oleh kombinasi efek respon hipovolemik dan neurologik
serta respon endokrin terhadap adanya perlukan luas. Pemasangan NGT mencegah terjadinya distensi abdomen, muntah dan aspirasi. Sering terdapat
ileus paralitik dan “Curling Ulcer” yang dikhawatirkan pada tukak Curling ini adalah pendarahan yang timbul sebagai hematesis melena.
a. Respon Imonologi
Sebagian basis mekanik, kulit sebgai mekanisme pertahanan dari organisme yang masuk. Terjadinya gangguan integritas kulit akan memungkinkan
mikroorganisme masuk kedalam luka.
Sumber :
Journal of Burn Care & Research Centre
American Burn Association; Jan-Feb 2017
11. Bagaimana patofisiologi dari scenario?
12. Bagaimana penanganan utama ketika terjadi kasus di
scenario?
13. Bagaimana cara menghitung jumlah cairan pd luka bakar?
14. Jelaskan komplikasi dari scenario?
CONTRACTURE
COMPARTMENT SYNDROME

Acute compartment syndrome occurs when the tissue pressure within a closed muscle compartment
exceeds the perfusion pressure and result in muscle and nerve ischemia ; it typically occurs to traumatic
event
How is the pathophysiology?

The cycle of events leading to acute compartment syndrome begins when the tissues pressure exceeds the venous
pressure and impare blood outflow. Lack of oxygenated blood and accumulation of waste products result in pain and decreased
peripheral sensation secondary to nerve irritation

SIGN  5P’s
1. Pallor  is a good indicator of whether the extremities is being perfused distal to the cast of injury
2. Pain  most important of impending compartment syndrome (should be differentiated  the pain was diffuse and progressive)
3. Pulse  sometimes unable to find
4. Paralysis  if the nerves distal to the extremities are injured or pressed upon by CS; the patient will not be able to move the toes or fingers
5. Paresthesia  may not have full absence of sensations except in worsening case of CS

Anda mungkin juga menyukai