Anda di halaman 1dari 34

Iman Surya Pratama

Olfaksi

• Lokasi dan struktur reseptor olfaktori


• Spesifisitas reseptor olfaktori
• Fisiologi olfaksi :
– tahap aktivasi neuron sensori olfaktori
– tahap transduksi sinyal
• Jalur olfaktori
• Aplikasi klinis : hiposmia (umur, sakit, merokok,
obat : antihistamin, analgesik)
How a person working in a paper mill or sewage treatment plant
can still enjoy lunch ?
Gustatori

• Taste : taxare (to touch, to judge, to estimate)


• Lokasi dan struktur kuncup pengecap
• Sensasi pengecap dasar
• Fisiologi gustatori :
– tahap aktivasi reseptor pengecap
– tahap transduksi pengecap
• Jalur gustatori
• Pengaruh sensasi lain terhadap pengecap
• Aplikasi klinis
Sensasi Pengecap Dasar

• Sensasi pengecap dasar :


– Manis : organik (gula, sakarin, asam amino)
– Asam : produksi H+
– Garam : garam anorganik
– Pahit : alkaloid dan nonalkaloid (aspirin)
– Umami : MSG; glutamat dan aspartat
– Asam lemak ???
• The maps are dubious ; like & dislike
homeostatic value (protektif)
Fisiologi Pengecapan (1)

• Syarat :
– Terlarut, difusi ke pori pengecap, kontak rambut
pengecap
• Aktivasi :
– Tastant terikat reseptor membran sel epitel pengecap
induksi potensial membran bertingkat : rilis NT
– NT terikat dendrit sensoris, bangkitkan PA
– Batas ambang berbeda tiap sel epitel pengecap
• Adaptasi reseptor cepat
Fisiologi Pengecapan (2)

• Transduksi:
– Baru sekarang bisa dielusidasi
– Rasa asin : influks natrium via kanal (depolarisasi
langsung)
– Rasa asam : kanal hidrogen intraseluler
– Rasa pahit, manis, dan umami :GPCR yang disebut
gustducin pada sel berbeda. Aktivasi memacu rilis
kalsium berakhir pada rilis ATP
Jalur Gustatori

• Serat aferen
– VII/fasial : korda
timpani (2/3 anterior)
– IX/glosofaringeal : 1/3
posterior & faring
– X/vagus : epiglotis
• Sinaps :
– solitary nucleus
• Pencernaan :
– Digesti (parasimpatik)
– Proteksi : gag reflex
Pengecap

• 80% is smell (pilek)


• Reseptor : mekano, termo, noci (rasa pedas)
• Kelainan jarang :
– Disokong 3 syaraf
– Penyebab : ISPA, cedera kepala, obat, radiasi
kepala/leher (suplementasi Zn)
Pendengaran & Kesetimbangan

• Lokasi dan struktur organ pendengaran dan


kesetimbangan
• Fisiologi pendengaran dan kesetimbangan
• Jalur auditori dan keseimbangan
• Aplikasi klinis
Pendengaran & Kesetimbangan

• Telinga dalam :
– Kompleks reseptor di bagian keras tulang temporal
– Hair cells-mechanoreceptors
• Kesetimbangan :
– Posisi kepala dalam ruang
– Monitor gravitasi, akselerasi linier, rotasi
– Tidak hanya telinga dalam; reseptor regang, vision
• Pendengaran :
– Deteksi dan interpretasi panjang gelombang
Telinga Bagian Luar
Komponen Deskripsi
Aurikel Tersusun atas kartilago elastik dilapisi kulit dan
rambut. Ada 2 bagian, heliks dan lobule. Aurikel
berfungsi untuk menyalurkan gelombang suara
kedalam eksternal akustik meatus/kanal auditori.
Kanal Saluran lengkung, pendek (2.5 x 0.6 cm) yang
auditori memanjang dari aurikel ke gendang telinga. Dilapisi
dengan rambut, kelenjar sebaseus, dan kelenjar
apokrin termodifikasi yang disebut kelenjar
seruminus. Fungsi serumen : penjerap antigen
termasuk serangga.
Membran Bentuk tipis, membran jaringan konektif, dilapisi
timpani kulit pada muka eksternal dan mukosa internal.
Bentuk seperti tabung. Suara membuat gendang
telinga vibrasi, transfer energi suara ke tulang
pendengaran, membuat bervibrasi di telinga bagian
tengah
Telinga Bagian Tengah
Komponen Deskripsi
Rongga Rongga berisi udara dipisahkan dari kanal
timpanik auditori melalui membran timpanik.
Berhubungan dengan nasofaring (otitis media)
dan mastoid air cells .
Eustachian/ Panjang 4 cm, terdiri 2 bagian. Bagian dekat
faringotimpanik telinga tengah lebih sempit disokong kartilago
/auditori tube elastik. Bagian dekat bukaan ke nasofaring lebih
lebar bentuk corong. Fungsi : menyamakan
tekanan antar dua sisi membran timpani
(menelan = bukaan tube).
Osikula 3 tulang hubungkan membran timpani- kompleks
pendengaran reseptor telinga dalam : maleus (menempel 3 titik
permukaan membran telinga); incus (menempel
pada maleus ke bagian stapes yang terikat bagian
bukaan tulang temporal mengelilingi internal/oval
window).
Otot Telinga Bagian Tengah

• Tensor timpani :
– Inervasi cabang mandibular syaraf trigeminal (bagian
tulang temporal & auditory tube- maleus)
– Kontraksi : mendorong maleus medial, membran
timpanik menjadi kaku, mengurangi pergerakan
• Stapedius:
– Inervasi syaraf fasial (dinding posterior telinga tengah-
masuk ke stapes)
– Kontraksi : dorong stapes, reduksi pergerakan stapes ke
oval window
Telinga Bagian Dalam
Komponen Deskripsi
Labyrinth Sekumpulan rongga tulang temporal.
Outer bony labyrinth : Dinding- tulang temporal.
Dibagi menjadi vestibula, kanal semisirkular, dan
koklea
Inner membranous labyrinth : saluran isi cairan -
endolimfe; sekumpulan sac membranous
Cairan penyusun CSF : (perilimfe) melingkupi
inner
Vestibula Terdiri sepasang kantong membran : sakula dan
(static) utrikula. Reseptor sakula dan utrikula berperan
dalam sensasi gravitasi -akselerasi linier/makula.
Kanal Terdiri atas duktus semisirkuler. Reseptor distimulasi
semisirkuler rotasi kepala. Kombinasi vestibula dan kanal
(dynamic) semisirkuler (kantong isi cairan-kanal): kompleks
vestibuler
Telinga Bagian Dalam
Komponen Deskripsi
Koklea Ruangan berbentuk spiral yang mengandung
duktus koklear membran labirin. Reseptor
menyediakan sensasi pendengaran disebut
dengan organ korti. Duktus berhubungan dengan
ruangan berisi perilimfe.
Koklea dibagi menjadi 3 bagian skala vestibuli, skala
media (endolimfe), dan skala timpani.
Round window Daerah dasar spiral koklear berupa partisi
membran yang memisahkan perilimfe pada
rongga koklear dari bagian telinga tengah berisi
air.
Oval window Serat kolagen yang menghubungkan dari daerah
bertulang ke bagian dasar stapes.
Membran Bagian dekat oval window berperan dalam resepsi
basilar suara
Bunyi

• Frekuensi : 20-20.000 Hz; kualitas suara


• Loudness : interpretasi subjektif tentang intensitas suara; tuli > 90 db
Fisiologi Pendengaran
Pemrosesan auditori
• Persepsi pitch
• Deteksi loudness
• Lokalisasi bunyi
Fisiologi Kesetimbangan

• Statik :
– Menjaga posisi tubuh (kepala) relatif terhadap gaya
gravitasi dan akselerasi/ deselerasi linier.
– Misal : naik elevator, mobil rem/gas dadakan
– Diperantarai reseptor : makula (skula-utrikula)
• Dinamik:
– Menjaga posisi tubuh (kepala) relatif terhadap
akselerasi/ deselerasi rotasional.
– Diperantarai reseptor : crista ampullaris
Makula
Komponen Deskripsi
Makula Struktur oval terdiri kluster dari sel rambut.
Sakula, makula vertikal. Adapun di utrikula , makula
horizontal
Sel rambut Sel epitel mengandung vili yang disebut
stereosilia dan silia besar yang disebut kinosilium.
Tiap makula disokong oleh sel pendukung.
Membran otolit Lokasi tempat melekat rambut, bentuk massa seperti
jelly dipenuhi otolit/kristal kalium karbonat. Otolit
meskipun kecil, padat, meningkatkan getas dan inersia
membran

Sinaps vestibular : syaraf ke VIII; ganglia superior-inferior vestibular


Aktivasi Reseptor Makula

Pergerakan linier, inersia mendorong membran otolit bergeser


backward atau forward sepanjang sel rambut : regang rambut, rilis
NT
Cristae Ampullaris

Sel rambut, sel penyokong, kupula (massa gel kontak rambut)


Aktivasi Cristae Ampullaris
Nystagmus ???
Jalur Kesetimbangan

Motion
sickness
Penglihatan

• Struktur aksesori mata


• Struktur bola mata Tortora : 306-314
or Martini : 570-589
• Optik dan mata :
– panjang gelombang, warna, pemfokusan cahaya ke mata
(aktivasi syaraf)
• Fotoreseptor dan fototransduksi
• Jalur dan pemrosesan visual
• Aplikasi klinis

Anda mungkin juga menyukai