Anda di halaman 1dari 8

Penyelesaian sengketa

Nama kelompok :
Christine melinda (023160006)
Rizki indirayani (023161003)
Rahel crisanta (023161006)
Mariana anggreini (023161012)
Muhammad rayratu (02316)
• Pada umumnya dibagian akhir suatu perjanjian dicantumkan suatu
klausulan yang dapat menentukan penyelesaian sangketa. Klausulan
itu, misalnya apabila terjadi perselisihan atau sengketa akibat dari
perjanjian tersebut makan para pihak akan memilih penyelesaian
sengketa terbaik bagi mereka.
• Sebuah konflik, yakni sebuah situasi di mana dua pihak atau lebih
dihadapkan pada perbedaan kepentingan, tidak akan berkembang
menjadi sengketa apabila pihak yang merasa dirugikan hanya
memendam perasaan tidak puas atau keprihatinannya. Sebuah
konflik berubah atau berkembang menjadi sebuah sengketa
bilamana pihak yang merasa dirugikan telah menyatakan rasa tidak
atau keprihatinannya, baik secara langsung kepada pihak yang
dianggap sebagai penyebab kerugian atau kepada pihak lain
(conflict of interest).
• Setiap jenis sengketa yang terjadi menuntut akan adanya
pemecahan dan penyelesaian yang cepat dan tepat. Oleh karena
itu,perlu cara-cara khusus yang ditetapkan agar penyelesaian
sengketa dapat dilakukan dengan cepat,efektif dan efisien.
• Penyelesaian sengketa ada 5:
negosiasi,mediasi,konsiliasi,arbitrase,peradilan,peradilan umum
1.Negosiasi
• Negosiasi atau perundingan dapat dianggap salah satu metode yang paling
baik dalam menyelesaikan perselisihan diantara berbagai pihak. Negosiasi
sangat penting dilakukan, apabila diantara beberapa pihak:
• 1) Bertentangan kepentingan.
• 2) Solusi belum jelas.
• 3) Ada peluang untuk kompromi
• Negosiasi memiliki sejumlah karakterisik utama, diantaranya adalah :
• 1. Senantiasa melibatkan orang,
• 2. Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu
• 3. Hampir selalu berbentuk tatap muka yang menggunakan bahasa
lisan, gerak tubuh maupun ekspresi wajah.
• 4. Negosiasi bisasanya menyangkut hal-hal di masa yang akan datang
atau yang belum terjadi dan kita inginkan terjadi.
• 5. Ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang diambil kedua
belah pihak.
2.Mediasi
Mediasi, proses pengikutsertaan pihak ketiga dalam penyelesaian suatu
perselisihan sebagai penasehat.
 Prosedur mediasi

Proses pra Proses Proses akhir


mediasi mediasi mediasi

 Peran mediator
Penyam
Pendidik pemimpin katalisator narasumber pai
pesan
 Kelebihan mediasi kekurangan mediasi
Cepat
Bebas Tidak semua sengketa cocok
Rahasia Memerlukan kesabaran
Murah Win-win solution
3.Konsiliasi
Konsiliasi, usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk mencapai
persetujuan dan penyelesaian
 Karakteristik sengketa konsoliasi

voluntary flexible Not binding Fast Win-win Less


informal solution expensive
 Prosedur konsiliasi

1. dilakukan oleh konsiliator yang terdaftar pada kantor instansi yang bertanggung
jawab
2. konsiliasi oleh konsiliator dilakukan untuk menangani perselisihan kepentingan
3. nama konsiliator yang disepakati diumumkan pada kantor instansi pemerintah
4. selambat-lambatnya 7 hari mengadakan penelitian tentang perkara, hari kerja
kedelapan harus sudah dilakukan sidang konsiliasi pertama.
5. konsiliator dapat memanggil sanksi atau saksi ahli untuk hadir dalam sidang
konsiliasi guna dimintai dan didengar keterangannya.
6. dibuat Perjanjian Bersama yang ditandatangani oleh para pihak dan disaksikan oleh
konsiliator
4.Arbitrase
• Arbitrase adalah usaha perantara dalam meleraikan sengketa
• Dasar hukum :UU No.30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa
Umum
• Objek Arbitrase hanyalah sengketa di bidang perdagangan dan mengenai hak yang menurut
hukum dan peraturan perundang-undangan dikuasai sepenuhnya oleh pihak yang
bersengketa
• Sebab Batalnya Perjanjian Arbitrase: salah satu dari pihak yang bersengketa meninggal
dunia.selain itu:
1. Salah satu dari pihak yang bersengketa mengalami kebangkrutan, inovasi (pembaharuan utang), dan
insolvensi;
2. Pewarisan;
3. Hapusnya syarat-syarat perikatan pokok;
4. Pelaksanaan perjanjian arbitrase dialihtugaskan pada pihak ketiga dengan persetujuan pihak yang
melakukan perjanjian arbitrase tersebut;
5. Berakhirnya atau batalnya perjanjian pokok;
• jenis arbitrase :
Arbitrase Ad Hoc (Ad hoc Arbitration)
Arbitrase Institusional (Institutional Arbitration)
5.Peradilan
• Peradilan adalah suatu proses yang dijalankan di pengadilan yang
berhubungan dengan tugas memeriksa, memutus dan mengadili
perkara. Dalam Pasal 10 ayat 1 Undang-undang No 14 tahun 1970
ditegaskan bahwa kekuasaan kehakiman dilakukan oleh pengadilan
dalam lingkungan:
• Peradilan Umum
• Peradilan Agama
• Peradilan Militer
• Peradilan Tata Usaha Negara.
• Tujuan Peradilan adalah:
a. memberikan perlindungan terhadap hak-hak rakyat yang
bersumber dari hak-hak individu;
b. memberikan perlindungan terhadap hak-hak masyarakat yang
didasarkan kepada
kepentingan bersama dari individu yang hidup dalam masyarakat
tersebut.
6. Peradilan Umum
Salah satu kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang
pada umumnya mengenai perkara perdata dan pidana. Terdiri dari:
1. Pengadilan Negeri
Pengadilan tingkat pertama yang berkedudukan di kotamadya
atau ibukota kabupaten dan daerah hukumnya meliputi wilayah
kotamadya atau kabupaten, yang dibentuk dengan keputusan
presiden.
2. Pengadilan Tinggi
Pengadilan tingkat banding yang berkedudukan di ibukota
propinsi dan daerah hukumnya meliputi wilayah propinsi yang
dibentuk dengan undang-undang.
3. Mahkamah Agung
Pengadilan negara tertinggi dari semua lingkungan peradilan
yang dalam melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh
pemerintah dan pengaruh-pengaruh lain, yang berkedudukan di
ibukota Negara Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai