Anda di halaman 1dari 60

TERMINOLOGI, KONSEP DAN

KLASIFIKASI BIAYA
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya
bahwa pekerjaan manajemen terfokus pada :
1. Perencanaan, yaitu menetapkan tujuan
organisasi dan merancang cara-cara untuk
mencapai tujuan tersebut.
2. Pengendalian, yaitu mencakup langkah-
langkah untuk menjamin bahwa tujuan tersebut
dapat direalisasi.
Untuk melaksanakan 2 tugas pokok tersebut, maka
manajemen memerlukan informasi tentang
organisasi. Dari sisi pandang akuntansi, informasi
yang dibutuhkan oleh manajemen berkaitan dengan
kost (cost).
Kost atau cost adalah kas atau ekuivalen kas yang
dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang
diharapkan akan memberikan manfaat bagi
perusahaan saat sekarang atau untuk periode
mendatang.
Dalam hal ini, semua biaya perusahaan dimasukkan dalam
satu dari 3 kategori berikut :
1. Produksi atau manufaktur

2. Biaya pemasaran

3. Biaya administrasi

Pengaturan ini cocok untuk pelaporan eksternal, bahkan


pelaporan tersebut diwajibkan. Akan tetapi, pengelompokkan
fungsional sama sekali tidak membantu penganggaran,
pengendalian dan pengambilan keputusan. Untuk tujuan ini, kita
perlu memahami perilaku biaya.
Perilaku biaya (cost behavior) adalah istilah
umum untuk mendesktripsikan apakah biaya
berubah seiring dengan perubahan keluaran.
Biaya-biaya bereaksi pada perubahan keluaran
dengan berbagai cara. Pembahasan mengenai
hal ini biaya tetap, biaya variable, dan biaya
campuran akan dimulai dengan melihat
kemungkinan-kemungkinan yang paling
sederhana.
Untuk mempelajari akuntansi manajemen dibutuhkan
pemahaman akan arti biaya dan terminologi yang
berkaitan dengan biaya. Pembebanan biaya produk,
jasa, dan objek lain dari kepentingan manajemen. Biaya,
adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan
untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan
memberi manfaat saat ini atau dimasa yang akan datang
bagi organisasi. Disebut ekuivalen kas karena sumber
nonkas dapat diubah menjadi barang atau jasa yang
diinginkan, contoh menukar peralatan dengan bahan
yang digunakan untuk produksi.
Beban adalah biaya yang telah digunakan untuk
menghasilkan pendapatan, atau dengan kata lain beban
adalah biaya yang telah kadaluarsa. Sistem akuntansi
manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan
biaya kepada entitas, dimana biaya yang akan dibebankan
disebut sebagai objek biaya. Objek biaya adalah setiap item
seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas
dan sebagainya, dimana biaya diukur dan dibebankan.
Sehubungan dengan objek biaya ini, terdapat aktivitas
sebagai objek biaya yang penting. Aktivitas adalah
agregasi dari berbagai tindakan dalam suatu organisasi
yang bermanfaat bagi para manajer untuk tujuan
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Contoh aktivitas meliputi pemasangan peralatan untuk
produksi, pemindahan bahan dan barang, pembelian
komponen, pengiriman tagihan kepada pelanggan,
pembayaran tagihan, pemeriksaan produksi, dan lain –
lain.
Keakuratan adalah suatu konsep yang relatif dan
harus dilakukan dengan wajar serta logis terhadap
penggunaan metode pembebanan biaya, tujuannya
adalah untuk mengukur dan membebankan biaya
terhadap sumber daya yang dikonsumsi oleh objek
biaya. Beberapa biaya yang termasuk ke dalam objek
biaya adalah biaya langsung dan biaya tidak langsung.
Biaya langsung adalah biaya yang dengan mudah dan
akurat ditelusuri sebagai objek biaya.
Jadi ketertelusuran adalah unsur utama dalam
pengembangan pembebanan biaya yang akurat Biaya
Langsung dan Biaya Tidak Langsung.

Biaya Langsung – dapat dengan mudah atau


ekonomis ditelusuri ke objek biaya
Biaya Tidak Langsung – tidak dapat dengan mudah
atau ekonomis ditelusuri ke objek biaya.
Biaya ini dialokasikan ke objek biaya dengan cara
yang rasional dan sistematis Biaya
Langsung,Contoh-contoh :
Biaya langsung
Suku cadang
Gaji jalur produksi
Biaya Tidak Langsung
Listrik
Sewa
Pajak property
Faktor Mempengaruhi Pengelompokan Biaya
Langsung/Tak Langsung :
1. Materialitas Biaya Semakin besar nilai
biaya mak semakin besar kemungkinan
biaya tersebut dapat dilacak secara
ekonomis ke objek biaya tertentu.
2. Ketersediaan Teknologi Pengumpulan-
Informasi Perkembangan tekhnologi
pencarian informasi memungkinkan
perusahaan mengelompokan semakin
banyak biaya sebagai biaya langsung.
Fokus dalam bab ini adalah pada perusahaan
manufaktur, karena aktivitas dasar perusahaan
manufaktur ini cukup mewakili aktivitas yang terjadi
pada jenis perusahaan lainnya.
Istilah manufaktur disini memiliki pengertian berupa aktivitas
mengubah input seperti misalnya bahan baku ke dalam bentuk
yang memiliki nilai yang lebih besar bagi para konsumen. Dalam
pengertian yang lebih luas, manufaktur dapat saja mencakup
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan jasa. Dalam
perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi 2,
yaitu biaya manufaktur dan biaya non-manufaktur
1. Biaya Manufaktur (Manufacturing Cost)
Perusahaan manufaktur membagi biaya manufaktur ke dalam 3
kelompok, yaitu :
Biaya bahan baku, bahan yang digunakan untuk
menghasilkan produk jadi disebut bahan baku. Istilah bahan
baku tidak hanya berupa bahan mentah seperti kayu, biji besi,
dan lain-lain, namun secara umum bahan baku adalah semua
bahan yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi, dan
produk jadi yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan dapat
menjadi bahan baku bagi perusahaan lain. Contohnya adalah
plastic yang dihasilkan oleh perusahaan akan menjadi bahan
baku bagi perusahaan Komputer.
Bahan baku dibedakan menjadi 2, yaitu :
1) Bahan baku langsung (direct material)
2) Bahan baku tidak langsung (indirect
material)
Biaya tenaga kerja, Dibedakan menjadi 2 :
1) biaya tenaga kerja langsung digunakan untuk biaya
tenaga kerja yang dapat dengan mudah (secara fisik dan
meyakinkan) ditelusur ke produk. Tenaga kerja langsung
kadang-kadang disebut dengan touch labor karena tenaga
kerja tersebut menangani secara langsung produk yang
dibuat.
2) Biaya tenaga kerja yang tidak dapat secara fisik ditelusur
ke produk disebut dengan Biaya tenaga kerja tidak
langsung dan diperlakukan sebagai bagian dari overhead
manufaktur, bersama-sama dengan bahan baku tidak
langsung.
Biaya overhead pabrik. Biaya ini merupakan
elemen ketiga dari biaya manufaktur, dan
mencakup seluruh biaya produksi tidak langsung.
Contoh biaya yang masuk dalam kelompok biaya
overhead pabrik adalah bahan baku tidak langsung,
biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya reparasi
dan pemeliharaan peralatan pabrik, biaya listrik
dan air untuk pabrik, pajak bumi dan bangunan
fasilitas pabrik, dan biaya depresiasi dan asuransi
fasilitas pabrik.
Biaya overhead pabrik digabungkan dengan biaya
tenaga kerja langsung, disebut dengan biaya
konversi (conversion cost), yaitu biaya untuk
mengkonversi (mengubah) bahan baku menjadi
produk jadi. Sedangkan biaya bahan baku
dugabungkan dengan biaya tenaga kerja disebut
dengan biaya utam (prime cost).
2. Biaya Non-Manufaktur (Nonmanufacturing cost)
Secara umum, biaya manufaktur dikelompokkan menjadi
2 yaitu:
Biaya pemasaran adalah seluruh biaya diperlukan untuk
memperoleh pesanan pelanggan dan menyampaikan produk
ketangan pelanggan (pembeli). Contoh biaya pemasaran
adalah biaya advertensi, biaya pengirim, biaya perjalanan
penjualan, biaya komisi penjualan, biaya gaji petugas
penjualan, dan biaya lain-lain yang berkaitan dengan
penggudangan produk jadi.
Biaya administrasi mencakuo seluruh biaya
pengoperasian perusahaan yang berkaitan dengan
manajemen umum. Contoh biaya administrasi
adalah biaya gaji eksekutif, biaya akuntansi
keuangan, biaya kesekretariatan, public relation,
biaya gaji karyawan, biaya listrik dan air, biaya
depresiasi dan peralatan kantor, dan biaya lain
yang berkaitan dengan pengoperasian perusahaan
secara umum.
Biaya juga dapat dikelompokkan ke dalam biaya
periodik dan biaya produk.

 Biaya periodik (Period cost). Biaya periodik adalah


biaya yang ditandingkan dengan pendapatan
berdasarkan periode waktu terjadinya. Biaya ini akan
dilaporkan ke dalam laporan laba/rugi pada periode
terjadinya biaya tersebut. Contoh biaya periodic ini
adalah komisi penjualan, sewa kantor, dan seluruh biaya
administrasi danbiaya penjualan.
 Biaya produk (produk cost) biaya produk adalah biaya yang
melekat pada atau berhubungan dengan produk. Biaya ini
mencakup seluruh biaya untuk memperoleh (membeli atau
memproduksi) barang. Dalam perusahaan manufkatur, biaya ini
terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenga kerja,dan biaya
overhead pabrik. Dengan demikian biaya ini melekat pada produk
ketika produk dibeli atau diproduksi., dan masih tetap melekat
pada produk ketika produk tersebut menjadi persediaan (
tersimpan di gudang). Ketika produk tersebut dijual, maka biaya
yang melekat pada produk berubahmenjadi biaya periodic dalam
bentuk harga pokok penjualan untuk dtandingkan dengan
pendapatan penjualan. Karena biaya ini berkaitan dengan biaya
persediaan ( inventory), maka biaya inisering pela disebut dengan
inventoriable cost.
Pada dasrnya, klasifikasi biaya dapat pula dilakukan
menurut tujuan klasifikasi. Secara garis besar, tujuan
klasifikasi dapat dilihat pada tabel berikut.
Laporan keuangan, khususnya pada perusahaaan manufaktur, lebih
kompleks dibanding laporan keuangan pada perusahaan dagang. Hal
tersebut karena pada perusahaan manufaktur, aktivitas yang
dilakukan juga lebih kompleks, yaitu mulai dengan aktivitas
pembelian bahan baku, aktivitas pembuatan produk (produksi), dan
aktivitasn penjualan produk jadi. Aktivitas pembuatan produk
menimbulkan biaya produksi, yang tidak terdapat pada perusahaan
dagang., dan biaya-biaya semacam ini harus diperhitungkan dan
dicantrumkan padalaporan keungan perusahaan manufaktir. Berikut
ini akan didiskusikan pelaporan biaya pada perusahaan manufaktur
dalam laporan keungan dengan focus pada neraca dam laporan
rugi/laba.
Neraca
Neraca atau laporan posisi keungan pada perusahaan
manufaktur pada dasarnya sama dengan neraca pada perusahaan
dagang, meskipun ada sedikit perbedaan pada pos persediaan.
Pada perusahaan dagang, pos persediaan yang dilaporkan hanya
mencakup satu jenis, yaitu persediaan barang dagang, sedangkan
pada perusahan manufaktur, pos persediaan yang dilaporkan
pada neraca mencakup persediaan bahan baku, produk dalam
proses, dan persediaan produk jadi. Pemecahan pos persediaan
ke dalam tiga kelompok persediaan biasanya ditunjukkan dalam
catatan atas laporan keuangan. Contoh catatan atas laporan
keuangan pada perusahaan manufaktur Handy Maula adalah
sebagai berikut.
Laporan Laba/rugi
Laporan laba/rugi perusahaan manufaktur
dibandingkan dengan Laporan Laba/rugi perusahaan
dagang berbeda dalam hal sumber perolehan produk
yang dijual. Pada perushaan dagang, produk dijual
berasal dari pembelian, sedangkan perusahaan
manufaktur, produk yang dijual berdasar dari proses
produksi. Secara jelas perbedaan antara laporan
laba/rugi perusahaan manufaktur dan laporan laba/rugi
pada perusahaan dagang dapat digambarkan sebagai
berikut.
PERUSAHAAN DAGANG “HARRIS”
LaporanLaba/Rugi
Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 desember 2010
Penjualan Rp.500.000.000
Harga pokok Penjualan
Persediaan barang awalperiode Rp.50.000.000
Ditambah pembelian 325.000.000
Barang yang tersedia untuk dijual 375.000.000
Persediaan barang akhir periode (75.000.000)
Harga pokok penjualan (300.000.000)
Laba kotor
Rp.200.000.000
Dikurang biaya-biaya operasi
Biaya penjualan Rp. 50.000.000
Biaya administrasi 100.000.000
Jumlah biaya operasi (150.000.000)
Laba bersih Rp.50.000.000
PERUSAHAAN MANUFAKTUR “HANDY”
LaporanLaba/Rugi
Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 desember
2010
Penjualan Rp.750.000.000
Harga pokok penjualan
Harga pokok produksi Rp. 62.500.000
Ditambah pembelian 425.000.000
Barang yang tersedia untuk dijual 487.000.000
Persediaan barang akhir periode (87.500.000)
Harga pokok penjualan (400.000.000)
Laba kotor Rp.350.000.000
Dikurang biaya-biaya operasi
Biaya penjualan Rp.125.000.000
Biaya administrasi 150.000.000
Jumlah biaya operasi (275.000.000)
Laba bersih Rp. 75.000.000
Dari kedua laporan tesebut nampak bahwa perbedaan prokok
antara keduanya terletak pada perhitungan harga pokok
penjualan. Pada perusahaan manufaktur ada komponen yang
disebut dengan harga pokok produksi, sedangkan pada
perushaan dagang ada komponen berupa pembelian. Yang
dimakksud dengan harga pokok produksi atau harga
manufaktur mencakup sleuruh biaya manufaktur yang
berkaitan dengan harga yang diproduksi selama periode yang
bersangkutan. Informasi ini tentang besarnya harga pokok
produksi ini dpaat diperoleh dari perhitungan harga pokok.
Perilaku biaya yang dimaksud disni adalah
bagaimana sebuah biaya akan bereaksi atau
merespon terhadap perubahan yang terjadi dalam
aktivitas perusahaan. Jika tingkat kegiatan naik
atau turun, sebuah biaya bisa mengalami
kenaikan atau penurunan baik secara proposional
maupun tidak, bisa juga biaya tersebut tidak
berubah.
Untuk tujuan perencanaan, manajer harus
mampu mengantisipasi biaya mana saja yang
terpengaruh oleh perubahan kegiatan, dan jika
sebuah biaya mengalami perubahan, manajer
harus mengetahui berapa besar perubahaannya.
Untuk membantu membuat perbedaan antara
biaya yang mengalami perubahan dan biaya yang
tidak mengalami perubahaan, biaya dikelompokan
menjadi biaya variable dan biaya tetap.
PERUSAHAAN MANUFAKTUR “HANDY”
Perhitungan Harga Pokok Produksi
Untuk Periode yang berakhir Tanggal 31 Deember 2010
Biaya Bahan Baku Rp. 35.000.000
Persediaan bahan baku awal periode 195.000.000
Pembelian bahan baku Rp. 230.000.000
Bahanbaku yng tersedia untuk dipakai (25.000.000)
Persediaan bahanbaku akhir periode
Bahan Baku yang digunakan
dalam produksi Rp.205.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 30.000.000
Biaya Overhead Pabrik
Asuransi Pabrik Rp.3.000.000
Tenaga kerja tidak langsung 50.000.000
Sewa mesin
25.000.000
Bahan bakar pabrik 37.500.000
Perlengkapan pabrik 10.500.000
Depresiasipabrik 45.000.000
Pajak bumi dan bangunan pabrik 4.000.000
Total biaya overhead pabrik 175.000.000
Total biaya manufaktur Rp.410.000.000
Persediaan produk dalam proses
awal periode 45.000.000
Total harga pokok produksi Rp.455.000.000
Persediaanproduk dalam
proses akhir periode 30.000.000
Harga pokok produksi Rp.425.000.000
Biaya Variable
Biaya Variabel adalah biaya yang
jumlahnya berubah secara proposioanal sesuai
dengan perubahan tingkat kegiatan.
Satu hal yang perlu dicermati adalah
bahwa jika kita berbicara tentang biaya
variable yang mengalami perubahan, maka
konteksnya adalah dalam jumlah rupiah biaya,
karena dalam satuan biaya per unit, biaya
tersebut bersifat tetap.
Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya atetap.
Meskipun aktivitas perusahaanberubah, dalam kisaran
kegiatan relevan(relevan range). Yang dimaksud dengan
relevant range adalh kisaranaktivitas yang mencakup
kapasitas normalyang dimilki perusahaan.
Sebagai contoh, jika perusahaan memilki sebuah mesin
produksi dengan kapasitas sebesa 5.000unit. Maka jumlah
biaya tetap tidak akan mengalami perubahan sepanjang
jumlah unit yang diproduksi lebih kecil atau sama dengan
5.000 unit. Ringkasan perilaku biaya dan biaya variable
dapat dilihat pada tabel berikut.
Biaya campuran
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki kompunen
tetap dan variable.
Misalnya, agen penjualan sering dibayar dengan gaji yang
ditambah dengan komisi penjualan. Anggaplah Reddy
Heaters memiliki 3 agen penjualan. Setiap agen penjualan
mendapat gaji sebesar 10.000 per Tahun ditambah komisi
sebesar 0,50 untuk setiap pemanas yang mereka jual.
Aktivitas yang dilakukan adalah penjualan pemanas dan
penggerak biaya adalah unit yang terjual. Jika 100.000
pemanas terjual, maka jumlah biaya penjualan adalah 80.000
jumlah dari biaya gaji tetap sebesar 30.000 (3x10.000) dan
biaya variabel sebesar 50.000 (0,50x100.000). persamaan
linear untuk biaya campuran adalah sebagai berikut :
Rumus
Jumlah biaya = Biaya Tetap + Jumlah Biaya Variabel

Bagi Reddy Heaters, biaya penjualan


ditunjukkan dengan persamaan berikut :

Jumlah biaya = 30.000 + (0,50 x unit yang terjual)


Pemisahan Biaya Campuran ke Biaya Tetap dan
Biaya Variabel
Ada beberapa cara untuk memisahkan
biaya campuran ini, namun dalam
kesempatan ini hanya akan diuraikan dua
diantaranya, yaitu metode titik tertinggi
dan titik terendah, dan metode kuadrat
terkecil (least squaremethod). Untuk
memperjelas konsep ini, ikutilah ilustrasi
berikut ini.
Klasifikasi biaya untuk pembebanan biaya ke objek
biaya
Pada dasarnya,biaya dibebankan kepada objek biaya
untuk berbagai tujuan, antara lain untuk penentuan
harga jual (pricing), menilai tingkat kemampuan laba
(profitability), dan untuk mengendalikan pengeluaran
(control of spanding). Objek adalah sesuatu tempat
dimana data biaya dihitung termasuk didalamnya adalah
produk, pelanggan, pesanan, dan unit organisasi. Untuk
tujuan pembebanan biaya, biaya dikelompokkan kdalam
biaya langsung (direct) dan biaya tidak langsun
(idirect).
 Biaya langsung
Biaya langsung adalah biaya yang dapat dengan
mudah dan meyakinkan ditelusuri ke objek biaya
tertentu. Jika sebuah perusahaan membebankan biaya
ke berbagai kantor di berbagai wilayah penjualan, maka
gaji manajer dikantor penjualan Jogja merupakan biaya
langsung bagi kantor penjualan tersebut.
 Biaya tidak langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat
dengan mudah dan meyakinkan ditelusuri ke objek
biaya tertentu. Contoh biaya tidak langsung adalah gaji
manajer pabrik, karena biaya ini sama sekali tidak
disebabkan oleh proses pembuatan produk, melainkan
karena manajer tersebut mengoperasikan pabrik
tersebut
Klasifikasi biaya untuk pembuatan keputusan
(decesion making)
Informasi biaya merupakan hal yang esensial bagi berbagai
macam keputusan bisnis. Dalam membuat keputusan, perlu
dipahami berbagai konsep biaya antara lain :
 Biaya diferensiasi dan pendapatan diferensiasi

Adalah proses pemilihan berbagai alternatif. Setiap


alternatif yang tersedia masing – masing memiliki
manfaat (benefit) dan pengorbanan (cost).cmanfaat dan
pengorbanan untuk sebuah alternatif akan dibandingkan
dengan manfaat dan pengorbanan untuk alternatif yang
lain.
Sebagai contoh, misalnya perusahaan
akan mengevaluasi alternatif metode
pemasaran, maka penyajian informasi yang
akan digunakan untuk pembuatan
keputusan dapat disajikan sebagai berikut:
Biaya kesempatan (opportunity cost)
Biaya kesempatan adalah manfaat potensial yang
hilang ketika sebuah alternatif dipilih. Untuk
memperjelas konsep biaya kesempatan, berikut ini akan
diberikan beberapa contoh:
Contoh : Rini memliki pekerjaan sambilan yang
mengahsilkan pendapatan perminggu sebesar
Rp125.000,00. Ketika liburan semester, Rini ingin pulang
kampung, dan majikan tempat Rini bekerja mengijinkan
cuti, namun tidak memberikan gaji selama liburan.
Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa Rini
kehilangan pendapatan sebesar Rp.125.000,00 karena
memilih alternatif liburan.
Satu hal yang perlu diperhatikan tentang biaya
kesemapatan adalah bahwa biaya ini tidak
sealalu dicatat dalam catatan akuntansi, namun
biaya ini harus secara eksplisit dipertimbagkan
dalam setiap proses pembuatan keputusan oleh
manajer.
Biaya masa lalu (sunk cost) dan biaya tunai (out of
pocket cost)
Biaya masa lalu (sunk cost) adalah biaya yang sudah terjadi
dimasa lalu dan tidak dapat di ubah sekarang maupun dimasa
mendatang.
Karena biaya ini tidak dapat diubah oleh keputusan sekarang
maupun keputusan yang akan mendatang, maka biaya ini bukan
merupakan biaya diferensiasi.
Dengan demikian biaya ini dapat, dan seharusnya diabaikan
ketika melakukan analisis tindakan masa yang akan mendatang.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang sunk cost,
diasumsikan bahwa sebuah perusahaan telah membeli mesin
seharha Rp.25.000.000,0. Karena pengeluaran telah terjadi, maka
investasi sebesar Rp.25.000.000,00 disebut dengan sunk cost.

Anda mungkin juga menyukai