Anda di halaman 1dari 4

PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN

UTANG
UU NO. 37 TAHUN 2007
A. Pengertian PKPU
■ Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) diatur dalam pasal 222
sampai dengan pasal 294 UU No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Adapun PKPU ini sangat
berkaitan erat dengan ketidakmampuan membayar (insolvensi) debitur
terhadap hutang-hutangnya kepada pihak kreditor.
■ Munir Fuady dalam bukunya yang berjudul “Hukum Pailit Dalam Teori dan
Praktek” menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan tundaan pembayaran
hutang (suspension of payment atau Surseance van Betaling) adalah suatu
masa yang diberikan oleh undang-undang melalui putusan hakim
Pengadilan Niaga dimana dalam masa tersebut kepada pihak kreditur dan
debitur diberikan kesempatan untuk memusyawarahkan cara-cara
pembayaran hutangnya dengan memberikan rencana pembayaran seluruh
atau sebagian dari hutangnya, termasuk apabila perlu untuk
merestrukturisasi hutangnya tersebut. Jadi penundaan kewajiban
pembayaran utang (PKPU) ini pada dasarnya merupakan sejenis legal
moratorium (rencana perdamaian).
B. Maksud & Tujuan PKPU
■ Adapun yang menjadi maksud dan tujuan PKPU adalah sesuai dengan
yang tercantum pada ketentuan pasal 222 ayat (2) dan (3) UU No. 37
Tahun 2004 :
“(2) Debitor yang tidak dapat atau memperkirakan tidak akan dapat
melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan
dapat ditagih, dapat memohon penundaan kewajiban pembayaran utang
dengan maksud untuk mengajukan rencana perdamaian yang meliputi
tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kreditor.
(3) Kreditor yang memperkirakan bahwa debitor tidak
dapat melanjutkan membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan
dapat ditagih, dapat memohon agar kepada debitor diberi penundaan
kewajiban pembayaran utang, untuk memungkinkan debitor mengajukan
rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian atau
seluruh utang kepada kreditornya."
Dimana dari pasal tersebut dapat diartikan bahwa secara umum,
C. Jenis- Jenis PKPU
Berdasarkan sifatnya, PKPU dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
>> PKPU Sementara
Merupakan PKPU yang penetapannya dilakukan sebelum sidang dimulai, dan harus dikabulkan oleh
pengadilan setelah pendaftaran dilakukan.
>> PKPU Tetap
Merupakan PKPU yang ditetapkan setelah sidang berdasarkan persetujuan dari para kreditor.

D. Para Pihak dalam PKPU


Para pihak yang terkait dalam PKPU antara lain adalah sebagai berikut :
Berdasarkan pada ketentuan pasal 1 angka 1 UU No. 37 Tahun 2004, yang dimaksud dengan
debitor adalah orang yang mempunyai hutang karena perjanjian atau Undang-undang yang
pelunasannya dapat ditagih dimuka pengadilan.
Sesuai dengan pasal 222 UU No. 37 tahun 2004, debitor yang mempunyai lebih dari satu
kreditor dapat mengajukan PKPU bila ia tidak dapat atau memperkirakan tidak akan dapat
melanjutkan membayar utang-utangnya yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih. Maksud
pengajuan oleh debitor ini ialah untuk mengajukan rencana perdamaian yang meliputi
tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kreditor. Debitor yang

Anda mungkin juga menyukai