Pembentuknya
ARSMatana_Teori
Arsitektur
Grup DUA:
1. M. Yusuf
2. Dede Suheiri
Pendahuluan
Dalam kesempatan ini, kami Grup DUA akan
memaparkan Teori Arsitektur yang berkaitan
dengan Ruang dan Pembentuknya, beserta
contoh-contoh gambar.
Presentasi ini memiliki dasar acuan dari
sebuah Buku Bentuk, Ruang dan Tatanan (Form,
Space and Order) karya Francis D.K. Ching dan
beberapa artikel Arsitektur lainnya.
Berikut adalah beberapa hal yang akan di-
diskusi-kan bersama:
Teori Ruang
Unsur Ruang
Sedikit paparan diambil dari artikel mengenai
Ruang dan Pembentuknya untuk lebih memudahkan
kami dalam pembelajaran Teori Arsitektur ini.
Tujuan
Teori Arsitektur mengenai Ruang dan
Pembentuknya merupakan bagian dasar yang
sangat penting bagi kami sebagai mahasiswa
baru untuk menekuni hal ini.
Ruang dan Pembentuknya adalah sebuah elemen
penting dalam suatu rancangan Arsitektur.
Dunia Arsitektur yang kami ketahui selalu
berkaitan dengan ruang, kebutuhan ruang,
luasan ruang, sifat ruang, dan sebagainya.
Namun apa sebenarnya makna dari ruang itu
sendiri? Karena begitu banyak dan berbagai
macam definisi ruang dengan makna yang sangat
bervariasi menurut berbagai pandangan masing-
masing, terutama para teoritisi.
Untuk itu diharapkan presentasi ini dapat
kemudian didiskusikan bersama dan semoga
Ruang
Teori mengenai pengertian Ruang serta
penjelasannya.
Secara harfiah, ruang (space) berasal dari bahasa
Latin, yaitu spatium yang berarti ruangan atau luas
(extent). Jika dilihat dalam bahasa Yunani dapat
diartikan sebagai tempat (topos) atau lokasi
(choros) yaitu ruang yang memiliki ekspresi
kualitas tiga dimensi.
Secara umum, ruang merupakan area 3 dimensi dimana
obyek dan peristiwa berada. Ruang memiliki posisi
serta arah yang relatif, terutama bila suatu bagian
dari daerah tersebut dirancang sedemikian rupa
untuk tujuan tertentu. Ruang tentunya memiliki
fungsi, karena pada saat Ruang itu dibentuk atau
dibangun pasti memiliki tujuan sebagai fungsinya.
Ruang yang digunakan lebih dari satu fungsi disebut
ruang multifungsi.
Sedangkan menurut kami Grup DUA, RUANG merupakan
suatu tempat yang dirancang sedemikian rupa menurut
Ruang
Menurut Josef Prijotomo
Ruang adalah bagian dari bangunan yang berupa rongga, sela
yang terletak diantara dua obyek dan alam terbuka yang
mengelilingi dan melingkup kita. Bukan obyek rinupa dan
ragawi tidak terlihat hanya dapat dirasakan oleh
pendengaran, penciuman dan perabaan.
Menurut Plato.
Ruang adalah sesuatu yang dapat terlihat dan teraba, mejadi
teraba karena memiki karakter yang jelas berbeda dengan
semua unsur lainnya.
Menurut Arsitoteles.
Ruang adalah sebagai tempat (topos), tempat (topos) sebagai
suatu dimana, atau sesuatu place of belonging, yang menjadi
lokasi yang tepat dimana setiap elemen fisik cenderung
berada. Aristoteles mengatakan : „wadaq-wadaq semata
bergerak ke atas dan kebawah menuju tempatnya yang tetap„
dan ‟setiap hal berada di suatu tempat yakni dalam sebuah
tempat‟. „Suatu tempat, atau ruang, tidak dapat memiliki
suatu wadaq”. (Cornelis van d Ven, 1995). Karakteristik dari
Ruang
Menurut Lao Tzu.
Ruang adalah kekosongan yang ada di sekitar kita maupun
disekitar objek atau benda. Ruang yang ada di dalamnya lebih
hakiki ketimbang materialnya/masannya. Kekosongan yang
terbingkaikan adalah sebagai transisi yang memisahkan
arsitektur dengan fundamental, ada 3 tahapan hirarki ruang :
1. ruang adalah hasil serangkaian secara tektonik.
2. ruang yang dilingkupi bentuk.
3. ruang peralihan yang membentuk suatu hubungan antara
Menurut
dunia diFrancis
dalam dan dunia
D.K. di dalam
Ching luar. Buku Bentuk, Ruang dan
Tatanan
Ruang secara konstan melingkupi keberadaan kita. Melalui
volume ruang, kita bergerak, melihat bentuk, mendengar
suara, merasakan angin, mencium aroma taman bunga di kala
mekar. Itu seperti unsur material seperti halnya kayu atau
batu. Namun itupun merupakan hawa yang pada hakekatnya
adalah tak berbentuk. Bentuk visualnya, dimensi dan
skalanya, kalitas pencahayaannya semua kualitas ini
tergantung pada persepsi kita terhadap batas-batas special
Pada skala sebuah tapak
bangunan, ada beragam
strategi untuk
menghubungkan bentuk
sebuah bangunan terhadap
ruang di sekitarnya.
Sebuah bangunan dapat:
1. Membntuk sebuah dinding
di sepanjang tepi
tapaknya dan mulai
mendifinisikan sebuah
ruang luar yang positif.
2. Menyatukan ruang
interiornya dengan ruang
luar privat dari sebuah
tapak berdiniding.
3. Membungkus sebagian
tapaknya sebagai suatu
ruang luar dan
melindunginya dari
kondisi-kondisi iklim
Ruang
Ruang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia baik
secara psikologis emosional (persepsi), maupun dimensional.
Manusia berada dalam ruang, bergerak serta menghayati,
berfikir dan juga menciptakan ruang untuk menyatakan bentuk
dunianya. Di dalam buku Struktur Esensi Arsitektur karya
Forrest Wilson hal 15, Edward T. Hall menuliskan hubungan
antara manusia dengan ruang. Ia mengatakan: Salah satu
perasaan kita yang penting mengenai ruang adalah perasaan
teritorial.