KLHS bisa mendorong pendekatan atau cara baru untuk pengambilan keputusan, melalui:
1. Integrasi pertimbangan lingkungan dan penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam proses
pengambilan keputusan;
2. Dialog dan diskusi dengan para pihak yang berkepentingan dan penyelenggaraan konsultasi publik;
3. Akuntabilitas dan transparansi dalam meran cang, memformulasikan dan memutuskan kebijakan,
rencana dan program.
Manfaat Penyusunan KLHS
1. Merupakan instrumen proaktif dan sarana pendu 5. Tata pengaturan (governance) yang lebih baik ber
kung pengambilan keputusan; kat terbangunnya keterlibatan para pihak
(stakeholders) dalam proses pengambilan
2. Mengidentifikasi dan mempertim bangkan keputusan melalui proses konsultasi dan
peluang-peluang baru melalui pengkajian secara partisipasi;
sistematis dan cermat atas opsi-opsi
pembangunan yang tersedia; 6. Melindungi aset-asset sumberdaya
alam dan lingkungan hidup guna menjamin
3. Mempertimbangkan aspek lingku- berlangsungnya pembangunan berkelanjutan;
ngan hidup secara lebih sistematis pada jenjang
pengambilan keputusan yang lebih tinggi; 7. Memfasilitasi kerjasama lintas ba-tas untuk
mencegah konflik, berbagi pemanfaatan.
4. Mencegah kesalahan investasi
dengan mengingatkan para pengambil 8. Penguatan kelembagaan dalam rangka
keputusan akan adanya peluang pembangunan pengelolaan lingkungan hidup.
yang tidak berkelanjutan sejak tahap awal
proses pengambilan keputusan;
Produk Keluaran KLHS
Hasil kajian mengenai pengaruh kebijakan, rencana dan program yang tertuang dalam
perencanaan ketataruang secara intersektoral, terhadap kondisi lingkungan hidup
Kabupaten Nunukan, termasuk di dalamnya rumusan alternatif penyempurnaan kebijakan,
rencana dan program, serta rekomendasi-rekomendasi perbaikan pengambilan keputusan
untuk menjamin pengintegrasian prinsip pembangunan berkelanjutan.
Kabupatan Nunukan
JUMLAH PENDUDUK 4 TAHUN TERAKHIR KABUPATEN NUNUKAN (2009 – 2012)
fenomena
perkemba
ngan tata
ruang
wilayah
KLHS
distribusi kebijakan
pembangu
penduduk nan daerah
Eko-region menciptakan ketahanan ruang ekologi yang didalam
banyak ekosistem yang hidup dan berkembang
KEBIJAKAN, RENCANA
DAN PROGRAM
KLHS TATA RUANG
Konsep Konsep
EKO-REGION EKO-REGION
DARATAN KELAUTAN
Tabel Data Penduduk Kab. Nunukan 2007-2011 Tabel Data Penduduk Kab. Nunukan per Oktober 2013
Jumlah Kepadatan Jumlah Kepadatan
No Kecamatan Luas (km2) Penduduk Penduduk No Kecamatan Luas (km2) Penduduk Penduduk
(jiwa) (jiwa/km2) (jiwa) (jiwa/km2)
1 Nunukan 564,50 52.164 92,41 1 Nunukan 564,50 76.924 136,27
2 Sei Menggaris 850,48 7.673 9,02 2 Sei Menggaris 850,48 10.678 12,56
3 Nunukan Selatan 181,77 14.594 80,29 3 Nunukan Selatan 181,77 18.992 104,48
4 Sebatik 51,07 4.266 83,53 4 Sebatik 51,07 6.858 134,29
5 Sebatik Barat 93,27 7.195 77,14 5 Sebatik Barat 93,27 10.639 114,07
6 Sebatik Timur 39,17 11. 499 293,57 6 Sebatik Timur 39,17 17.168 438,29
7 Sebatik Tengah 47,71 6 .736 141,19 7 Sebatik Tengah 47,71 8.048 168,69
8 Sebatik Utara 15,39 5. 186 336,97 8 Sebatik Utara 15,39 9.598 623,.65
9 Sebuku 1.608,48 10.044 6,24 9 Sebuku 1.608,48 13.308 8,27
10 Tulin Onsoi 1.513,36 6.606 4,37 10 Tulin Onsoi 1.513,36 9.402 6,21
11 Lumbis 290,23 4.966 17,11 11 Lumbis 290,23 7.146 24,62
12 Lumbis Ogong 3.357,01 5.278 1,57 12 Lumbis Ogong 3.357,01 6.898 2,05
13 Sembakung 2.042,66 8.519 4,17 13 Sembakung 2.042,66 11.787 5,77
14 Krayan 1.834,74 7.295 3,98 14 Krayan 1.834,74 11.710 6,38
15 Krayan Selatan 1.757,66 2.248 1,28 15 Krayan Selatan 1.757,66 3.374 1,92
2011 14.247,50 154.269 10,83 Total 14.247,50 222.460 1,56
2010 14.263,68 140.841 9,87
Sumber : Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil 2013
2009 14.263,68 132.542 9,29
Jumlah
2008 14.263,68 129.011 9,04
2007 14.263,68 125.585 8,80
Untuk wilayah kecamatan lainnya pertumbuhan penduduk yang terjadi berkisar 1 – 8 % dalam rentang tahun 2011 sampai 2013 ini.
1 5 1 5
2 2
4 4
3 3
Fenomena Keruangan
Perkembangan Kehutanan: Kawasan Hutan Berdasarkan SK MENHUT No.554 Tahun 2013
Fungsi Kawasan Luas ( Ha ) Prosentase
Kawasan Hutan Berdasarkan SK MENHUT No.79 Tahun 2001 Areal Penggunaan Lain 488.185 34%
Pola Pemanfaatan Ruang Luas ( Ha ) Prosentase Hutan Lindung 150.847 11%
Taman Nasional Kayan Mentarang 352.154 25% Hutan Produksi 270.264 19%
Hutan Lindung 164.593 12% Hutan Produksi Konversi 13.437 1%
Kawasan Budidaya Kehutanan 447.264 31% Hutan Produksi Terbatas 169.160 12%
Kawasan Budidaya Non Kehutanan 460.605 32% Kawasan Suaka Alam 326.346 23%
Total 1.424.616 100% Total 1.418.241 100%
Hutan merupakan salah satu bioma penting disamping laut dan air tawar bagi kelangsungan hidup umat manusia.
Oleh karena itu menjaga keberadaan hutan menjadi penting dan mutlak. Ditinjau dari laju penurunan tutupan hutan
alamnya di wilayah Kabupaten Nunukan dalam rentang tahun 2001 sampai 2013 ini relative kecil, perubahan yang
terjadi berkisar 1 – 2 % saja. Dari luas sekitar 1,424 juta hektar pada tahun 2001, menurun menjadi 1,418 juta
hektar pada tahun 2013 ini, perubahan fungsi kawasan hutan yang terjadi sekitar 6374 hektar.
KARAMBA :
TAMBAK :