Anda di halaman 1dari 9

Asuhan keperawatan syncope

Anggota kelompok :
1. Murniningtyas Putri R
2. Nindia Ayu P
3. Novirda Lila  
Apa itu sncope ?
Syncope atau yang biasa dikenal dengan
istilah pingsan merupakan kondisi dimana
terjadi penurunan bahkan kehilangan
kesadaran yang terjadi secara tiba-tiba dan
bersifat sementara yang disebabkan oleh
aliran darah di otak yang tidak tercukupi
(Longo, 2012)
Klasifikasi Syncope ada 3 yaitu :
(Longo,2012 dan Morag 2013)
1. Syncope di Mediasi Saraf (Neurally Mediated
Syncope)
2. Syncope Hipotensi Orthostatik
3. Syncope Kardiovaskular
Etiologi syncope
1. Syncope yang dimediasi oleh syaraf
Kegagalan sementara dalam pengontrolan tekanan darah
disebabkan oleh vasodilatasi episodik dan bradikardi yang
terjadi pada berbagai kombinasi.
2. Syncope akibat hipotensi ortostatik
Homeostasis kardiovaskular kronik terganggu karena
kegagalan kontrol otonom
3. Syncope Kardiovaskular
Disebabkan oleh aritmia atau penyakit jantung struktural
yang dapat menyebabkan penurunan curah jantung.
Manifestasi klinis
Tanda gejala syncope bisa dilihat dalam 3 fase yaitu fase pre
syncope, fase syncope dan fase post syncope
1. Fase pre syncope
 Pasien mungkin merasa mual
 perasaan tidak nyaman berkeringat dingin ,lemah
 Mungkin ada perasaan dizziness (kepeningan) atau vertigo
(dengan kamar yang berputar),
 hyperpnea (kedalaman nafas meningkat) penglihatan
mungkin memudar atau kabur, dan mungkin ada
pendengaran yang meredam dan sensasi-sensasi kesemutan
dalam tubuh.
2. Fase syncope
 Pernapasan pendek, dangkal, dan tidak teratur
 Bradikardi dan hipotensi berlanjut
 Nadi teraba lemah dan gerakan konvulsif pada otot lengan,
tungkai dan wajah. Pada fase ini pasien rentan mengalami
obstruksi jalan napas karena terjadinya relaksasi otot akibat
hilangnya kesadaran
3. Fase post syncope
fase post syncope yaitu periode pemulihan dimana pasien
kembali pada kesadarannya, Pada pemeriksaan klinis
didapatkan nadi mulai meningkat dan teraba lebih kuat dan
tekanan darah mulai naik
Pemeriksaan penunjang
 EKG
 Holtermonitor
 MasaseCarotis
 CT Scan
 Tes Laboratorium
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan sinkope menurut Kamadjaya,
2009
 Pada penderita yang mengalami syncope perlu dimonitor
kesadarannya secara berkala dengan melakukan komunikasi
verbal dengan penderita.
 Circulation dapat dinilai dengan memonitor nadi arteri radialis
dan pengukuran tekanan darah
 Apabila terjadi penurunan atau kehilangan kesadaran yang
disertai hipotensi maka segera lakukan posisi supine, dimana
kepala dan tungkai diletakkan lebih tinggi daripada kepala.
 Pada penderita yang hilang kesadarannya perlu dilakukan
intervensi untuk membebaskan jalan nafas yaitu dengan chin
lift dan head tilt
WOC Syncope

Anda mungkin juga menyukai