Anda di halaman 1dari 6

PERATURAN

OTORITAS JASA KEUANGAN


NOMOR 14 TAHUN 2015
TENTANG
RETENSI SENDIRI DAN DUKUNGAN REASURANSI
DALAM NEGERI
Latar Belakang
• Defisit premi reasuransi ke luar negeri yang meningkat
• UU Nomor 40 Tahun 2014 mengamanatkan Pemerintah atau OJK mendorong peningkatan
kapasitas asuransi/reasuransi dalam negeri

Tujuan
• Mendorong perusahaan asuransi dan reasuransi untuk dapat menahan risiko yang lebih besar
di dalam negeri
• Memaksimalkan kapasitas asuransi dan reasuransi dalam negeri
Tahun 2016, PT Reasuransi Internasional Indonesia (ReIndo) resmi bergabung dengan PT
Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re). Merger ini merupakan tindaklanjut dari
pembentukan Perusahaan Reasuransi Nasional (PRN) menuju perusahaan reasuransi yang besar.
Merger ini diharapkan mampu mengatasi beban defisit akibat pembayaran premi reasuransi ke
luar negeri
Dampak
•Perusahaan Reasuransi meningkatkan permodalan, sehingga mempunyai kemampuan menahan
risiko lebih besar dan membayar premi retrosesi ke luar negeri lebih kecil
•Perusahaan Asuransi meningkatkan Retensi sendiri, sehingga dapat menahan premi risiko lebih
besar
Perbandingan Aset dan Ekuitas Perusahaan Reasuransi 2015 dan 2018
10000

9000 8692

8000

7000
6542
Dalam Jutaan Rupiah

6000

5065
5000

4116
4000
3559
3427

2904
3000
2254
1898
2000
1578
1439 1411
1183
914 980
1000 624
595 489 442
313

PT Reasuransi Utama PT Reasuransi Tugu Indonesia PT Reasuransi Nasional PT Reasuransi Maskapai PT Reasuransi Maipark
Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia
Aset 2015 Aset 2018 Ekuitas 2015 Ekuitas 2018

Sumber: Laporan keuangan masing-masing perusahaan


Defisit Transaksi Reasuransi ke Luar
Negeri
Defisit Transaksi Reasuransi ke Luar Negeri
8.00

7.21
7.03

•2015
7.00 6.72
: 7,21 Triliun
•2016
6.00
: 7,03 Triliun
4.96
•2017 : 6,72 Triliun Dalam Triluin Rupiah
5.00

•2018 : 4,96 Triliun 4.00

3.00

2.00

1.00

0.00
2015 2016 2017 2018

Sumber: Buku Statistik Perasuransian 2017 & 2018, OJK

Anda mungkin juga menyukai