PPT SOL Edited
PPT SOL Edited
Giovanni Anggasta
Anatomi & Fisiologi
Hipotesis Monroe-Kellie
Tulang tengkorak tidak dapat meluas sehingga bila salah satu dari
ketiga ruangannya meluas, dua ruangan lainnya harus mengompensasi
dengan mengurangi volumenya
Definisi SOL
Space occupying lesion intrakranial (lesi desak ruang
intrakranial) didefinisikan sebagai neoplasma, jinak atau
ganas, primer atau sekunder, serta setiap inflamasi yang
berada di dalam rongga tengkorak yang menyebabkan
peningkatan tekanan intrakranial dan menempati ruang di
dalam otak. Space occupying lesion intrakranial meliputi
tumor, hematoma, dan abses
Sakit Kepala
Kejang fokal
Gangguan mental
Papil edema
muntah
Jenis tumor otak pada lokasi spesifik
Tumor pda sistem ventrikel→ nyeri kpla,penglihtan kbur,↓kesadarn
Tumor pada thalamus → adanya gejala peninggian TIK yg disertai
gejala thalamus
Tumor pda sella tursika→ adenoma,meningioma,epidermoid,dll
Tumor pada daerah pineal→ pling sering pineoloma,gejalanya
peningkatan TIK,Dolls eye test,pubertas prekok dll
Tumor batang otak→ ↓kesadaran,gguan nervus III,sindrom weber,
Tumor daerahserebelum→ ↑TIK menjadi amat prominen.bahaya
herniasi serebral merupakan tindakan operasi yg segera.
Tumor kongenital→ merupakan tumor yg tumbuh dri sisa2 jar
embrional.
Tumor metastase otak→ dari tumor
paru,tiroid,payudara,ginjal,kulit,prostat,nasofaring,usus dll.
Gejala Lokal Tumor
1. Tumor di lobus frontalis / kortikal
• Gangguan mental
• kemunduran intelegensi, ditandai dengan gejala “Witzelsucht”
• Kejang adversif
• refleks memegang dan anosmia
• disartri, kelumpuhan kontralateral, dan afasia
9. Tumor Cerebellum
• Muntah berulang
• sakit kepala di bagian oksiput
• Pusing, vertigo dan nistagmus
Astrocytoma
Oligodendroglioma
Ependymoma
Choroid Plexus Papilloma
Tumors of the pineal region
Medulloblastoma
Schwannoma
Meningioma
Craniopharyngioma
Metastatic tumours
Astrocytoma
Astrositoma adalah kelompok tumor sistem saraf pusat
primer yang tersering.
Astrositoma berdiferensiasi baik biasanya adalah lesi infiltratif
berbatas samar yang menyebabkan parenkim membesar dan
batas substansia grisea/substansia alba kabur
Glioblastoma
Glioblastoma dapat timbul dengan masa yang berbatas tegas
atau neoplasma yang infiltratif secara difuse.
OLIGODENDROGLIOMA
- pada usia dewasa, biasanya terbentuk dalam hemisferium serebri
- gambaran klasik:
kejang (50-80%)
gejala yang berhubungan dengan efek lokal massa dan
peningkatan TIK →sakit kepla(22%),perubahan status mental
(10%),vertigo atau muntah (9%).
jika lebih ganas→kelainan f/otak
Ependimoma
- 5% dari seluruh glioma.
- dapat terjadi pada semua usia. Sebagian besar muncul di dalam
salah stu rongga ventrikel atau di daerah sentralis di korda spinalis
- Gejala mual, muntah, dan nyeri kepala, diplopia, ataksia,
hemiparesis dan paresis nervus kranialis.
Choroid Plexus Papilloma
CPP yang biasa terlihat di ventrikel
lateral anak-anak, tetapi dapat
ditemui pada orang dewasa.
Sementara sebagian besar
neoplasma ini jinak, persentase
kecil bisa menjadi ganas. Tumor ini
mendesak jaringan otak namun
tidak menginvasinya
Gejala: biasanya berupa tanda-
tanda TTIK disertai gejala
neurologis fokal. Tumor
intraventrikel IV dapat
menimbulkan gejala nistagmus dan
ataksia
Tumors of the pineal region (Pinealoma)
Kelenjar pineal menghasilkan hormon melatonin yang
berperan dalam mengatur ritme sirkadian. Sebuah pinealoma
dapat mengganggu produksi hormon ini, dan insomnia bisa
terjadi.
dapat menyebabkan gangguan jalur inhibitor hipotalamus
Medulloblastoma
adl tumor cerebellum yg tumbuh sangat
cepat pada bagian bawah blkng otak.
Pd anak2 : dkat vermis
Pd org dwasa: dlm jar otak kecil,dibagian
pinggir
Gejala awal mirip dg flu, kelesuan, gelisah
dan kehilangan nafsu makan.
Pada bayi→ukuran kepala meningkat dan
terlihat gelisah
Pada anak2 dan dewasa:keluhan sakit kepala
dan muntah ketika bagun pagi. Biasanya,
merasa lebih baik setelah muntah
Schwannoma (neurinoma acoustic)
Neurinoma akustik: di daerah
sudut serebelo-pontin (80-
90%). Dibentuk o/ sel
schwann sarung saraf otakVIII.
Biasanya unilateral
Gejala: Gangguan
pendengaran, tinitus, pusing,
ggn kesimbangan, rasa penuh di
telinga, nyeri kepala
Meningioma
Meningioma: jinak, sering tumbuh sampai cukup besar
baru memberikan gejala. Berasal dari sel epitel lapisan
meningen
Banyak terdapat pd wanita dewasa (30-50 thn)
Tumbuh lambat, meningkatnya vaskularisasi tulang yang
berdekatan, hiperostosis tengkorak serta menekan jaringan
otak sekitarnya
Craniopharyngioma
Craniopharyngioma (tumor
epithel jinak) adalah tumor
otak yang terletak di area
hipotalamus di atas sella
tursica atau bagian
infundibulum.
Sering pada anak2
Tumbuh lambat , dari sisa2
duktus craniopharyngeal dan
menempati bagian
(supra)sellar.
Tumor Metastatik
Tumor otak sekunder
tumor metastatik yang menyerang
wilayah intracranial dari kanker
terutama yang terletak di organ
lainnya
Tumor otak ini sangat umum dalam
fase terminal dengan kanker
metastase yang
tidak dapat tersembuhkan
Fokus primer tersering: tumor paru
(52.3%, laki2 >>), tiroid, payudara,
ginjal, kulit, prostat, nasofaring,
leukemia, dll
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang:
Elektroensefalografi (EEG)
Foto polos kepala
Arteriografi
Computerized Tomografi (CT Scan)
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Anamnesis yang didapat:
MRI dapat mendeteksi tumor dengan jelas dan dapat mendeteksi kelainan
jaringan sebelum terjadinya kelainan morfologi.
Foto Polos Kepala (anak-anak)
Sutura • Satura yang melebar ini terutama jelas terlihat pada sutura
koronaria dan sutura sagitalis serta jarang terlihat pada
melebar sutura lambdoidea
• Abses intraserebral
• Epidural hematom
• Hipertensi intrakranial benigna
• Meningitis kronik
Penatalaksanaan
Radioterapi
Radioterapi ini untuk tumor kebanyakan mengunakan sinar X dan sinar
gamma
Tujuan: menghancurkan tumor dengan dosis yang masi dpt ditoleransi
oleh jaringan normal yang ditembusnya.
Menggunakan terapi megavolte (energi yaitu >1 juta elektron volt) :
penetrasi yang lebih dalam dan absorpsi pada tulang, kulit, jaringan
subkutan
1. Co60 (mengeluarkan sinar Gamma 1,117 dan 1,33 Mev)
2. Akselerator linier (Sinar X 4-25 Mev)
Kemoterapi
Obat : HU (hidroksiurea), 5-FU (5-fluorourasil), PCV
(Prokarbazin, CCNU, Vincristine), Nitrous urea (PCNU,
BCNU/Karmustin, CCNU/lomustin, MTX (metrotreksat),
DAG (Dianhidrogalaktitol) dan sebagainya
Immunoterapi
tumbuhnya suatu tumor disebabkan oleh adanya gangguan
fungsi immunologi tubuh sehingga diharapkan dengan
melakukan restorasi sistem immun dapat menekan
pertumbuhan tumor
diterapkan untuk kasus-kasus tumor jenis glioma (dimana
sistem imunnya menurun)
obat-obat yang sering digunakan sebagai immuno-modulator
antara lain adalah: BCG/Levamizole, Visivanil, dan PS/K
Prognosis
Tergantung jenis tumor spesifik atau tipe tumor.
Angka ketahanan hidup 5 tahun (5 years survival) berkisar 50-60%
dan angka ketahanan hidup 10 tahun (10 years survival) berkisar 30-
40%.
Prognosis di Indonesia masih buruk.
Terimakasih