Anda di halaman 1dari 22

Referat

Atonia Uteri

Pembimbing: dr. Heryuristianto, Sp.OG

Diajukan oleh:
Astri Khaerunisa Putri, S.Ked (J500100045)
Titis Purboningsih, S.Ked (J500100090)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
BAB 1

Pendahuluan
A. Latar Belakang
Menurut World Health Organization
(WHO) perdarahan menempati
persentase tertinggi penyebab
Perdarahan post partum adalah
kematian ibu (28%), kemudian
perdarahan yang melebihi 500 ml
preeklamsi/eklampsi (24%) infeksi
yang terjadi setelah bayi lahir
(11%), sedangkan penyebab tidak
langsung adalah trauma obstetri 5%
dan lain-lain (11%) (Farid, 2011)

Atonia uteri merupakan suatu


Penyebab perdarahan post partum
kondisi dimana terjadi kegagalan
adalah atonia uteri, robekan jalan
uterus berkontraksi secara adekuat
lahir, retensio plasenta, inversi
setelah pelahiran, yang merupakan
uterus, gangguan pembekuan darah.
penyebab tersering perdarahan post
(Prawirohardjo, 2009)
partum (Cunningham et al., 2009)
…latar belakang

Perdarahan pospartum secara fisiologis


dikontrol oleh kontraksiserabut-serabut
miometrium yang mengelilingi
pembuluh darah yangmemvaskularisasi
daerah implantasi plasenta. Atonia
uteri terjadi apabila serabut-serabut
miometrium tersebut tidak
berkontraksi.
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang


diatas, referat ini akan
membahas lebih lanjut
mengenai Atonia Uteri
C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari
penulisan ini adalah
untuk memahami
lebih jauh mengenai
Atonia Uteri.
BAB II
PEMBAHASAN
ATONIA UTERI

• Atonia uteri adalah keadaan lemahnya


tonus atau kontraksi rahim yang
menyebabkan uterus tidak mampu
menutup perdarahan terbuka dari
tempat implantasi plasenta setelah
1.Definisi bayi dan plasenta lahir
• Atonia uteri merupakan kondisi
dimana terjadi kegagalan uterus
berkontaksi secara adekuat setelah
pelahiran.
2. Etiologi

1. Overdistention uterus  gemeli, makrosomia,


polihidramnion
2. Umur yang terlalu muda atau terlalu tua
3. Multiparitas tinggi
4. Kala I atau II yang memanjang
5. Kehamilan dengan mioma uteri
6. Persalinan lewat waktu
7. Infeksi intrapartum
8. Partus presipitatus
9. Kelainan plasenta
10. Induksi persalinan
3. Manifestasi
Klinis
a. Perdarahan pervaginam.
• Perdarahan yang terjadi pada kasus atonia sangat
banyak dan darah tidakmerembes. Yang sering terjadi
pada kondisi ini adalah darah keluar disertai gumpalan.
Hal ini terjadi karena tromboplastin sudah tidak
mampu lagi sebagai anti pembeku darah.
• Konsisitensi rahim lunak
• Gejala ini merupakan gejala terpenting / khas atonia
dan yang membedakan atonia dengan penyebab
perdarahan yang lainnya.
• Fundus uteri naik
• Terdapat tanda – tanda syok
4. Patofisiologi

Perdarahan pospartum
secara fisiologis dikontrol Atonia uteri terjadi
oleh kontraksi serabut- apabila serabut-serabut
Atonia uteri adalah suatu
serabutmiometrium yang miometrium tersebut
kondisi dimana
mengelilingi pembuluh tidak
myometrium tidak dapat
darah yang berkontraksi.Kontraksi
berkontraksi dan bilaini
memvaskularisasi daerah uterus merupakan
terjadi maka darah yang
implantasi plasenta. Bila mekanisme utama untuk
keluar dari bekas
uterus berkontraksi maka mengontrol perdarahan
tempat melekatnya
miometrium akan menje setelahmelahirkan.
plasenta menjadi
pit anyaman Atonia uteri terjadi
tidakterkendali.
pembuluh darahyang karena kegagalan
berjalan diantara serabut mekanisme ini.
otot tadi
5.Diagnosis

Lihat tanda-
Palpasi Lihat waktu
tanda lain:
uterus perdarahan
syok
6.Penatalaksanaan

Agen uterotonik

Tatalaksana
perdarahan yang
tidak berespons
terhadap oksitosik

Tatalaksana bedah
atonia uteri
Agen
Uterotonik
• Setelah plasenta lahir  langsung diberikan
secara intravena atau intramuskular
Oksitosin

• Untuk pemberian oksitosin yang tidak efektif


 methylergonovine intramuskular 0,2 mg
Turunan ergot

Analog • Carboprost tromethamine dengan dosis awal


0,25mg secara im  jika perlu diulangi dgn
interval 15 hingga 90 menit maksimun 8 dosis
prostaglandin
Tatalaksana perdarahan yang tidak berespons pada uterotonik
Kompresi uterus bimanual
Tatalaksana bedah atonia uterus
Penjahitan
kompresi uterus
dengan metode B-
Lynch

Packing uterus
Penjahitan kompresi uterus dengan metode B-Lynch
Bab III
PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
• Perdarahan postpartum merupakan penyebab
tertinggi kematian ibu terutama yang disebabkan
oleh atonia uteri. Kegagalan uterus berkontraksi
merupakan penyebab tersering perdarahan
obstetris. Pada banyak perempuan, atonia uteri
paling tidak dapat diantisipasi dengan baik jauh
Kesimpulan sebelum pelahiran. Karena meskipun faktor risiko
dapat diketahui dengan baik, kemampuan untuk
mengidentifikasi perempuan mana yang akan
dan saran mengalami atonia masih terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
• Abdel-Aleem H, El-Nashar, Abdcl-Aleem A: Management of severe postpartum hemorrhage with
misoprostol. Int J Gynaecol Obstet 72:75. 2001
• B-Lynch C, Keith L.G., Lalonde A.B., Karoshi M (2006) Postpartum Hemorrhage 1st Published. Sapiens
Publishing,UK. 287-98
• Cunningham et al., 2009. Obstetri William Volume 2. Penerbit buku kedokteran ECG: Jakarta, pp.795-797
• Majhar S B , Yasmin S, Guljar S. ( 2003) Management of massive postpartum hemorrhage by “B-Lynch”
brace jahitan. J Coll physicians Surg. Pak. 2003 Jan; 13(1): 51-2
• Nelson GS, Birch C. Compression jahitans for uterine atony and hemorrhage following Sesareaean
delivery. Int J Gynecol Obstet 2006;92:248–250
• Smith KL, Baskett TF. 2003. Uterine compression jahitans as an alternative to hysterectomy for severe
postpartum haemorrhage. Journal of Obstetrics and Gynaecology Canada. 2003;25(3): 197 – 200

Anda mungkin juga menyukai