Anda di halaman 1dari 36

SISTEM PERSARAFAN

KELOMPOK 1

1. BIMBI FADIRA
2. DIZA NURFAUZAH
3. ARWINI PUSPITASARI
4. AYU ASGAR PANAOGI
5. ASRYATI LAMBATI
6. CITRAWATI ANGGRIANI
7. DARDANELA BAIRSADY
8. DINI WULANDARI
PENGERTIAN

 Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan


mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita
seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah
makanan dan lainnya.
 Sistem Saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf
(neuron) yang berkumpul membentuk suatu berkas
(faskulum). Neuron adalah komponen utama dalam
sistem saraf.
FUNGSI

 Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3


(tiga) fungsi utama yaitu:
- Pengatur / pengendali kerja organ tubuh
- Pusat pengendali tanggapan
- Alat komunikasi dengan dunia luar
STRUKTUR SEL SARAF (NEURON)

 Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di


dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel
keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson
(neurit).
 Dendrit berfungsi menangkap dan mengirimkan impuls ke
badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan
impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya
sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
JENIS SEL SARAF

 Terdapat 5 (lima) jenis sel saraf berdasarkan bentuk,


yaitu:
- Unipolar neuron
- Bipolar neuron
- Interneuron
- Pyramidal cell
- Motor neuron
JENIS SEL SARAF BERDASARKAN FUNGSI

 Terdapat 3 (tiga) jenis sel saraf


berdasarkan fungsi, yaitu:
- Sel Saraf Sensorik (saraf
Aferen) berfungsi menghantarkan
rangsangan dari reseptor (penerima
rangsangan) ke sumsum tulang
belakang.
- Sel Saraf Motorik (saraf Eferen)
berfungsi menghantarkan impuls
motorik dari susunan saraf pusat ke
efektor.
- Sel Saraf Penghubung/
intermediet/ asosiasi Merupakan
penghubung sel saraf yang satu
dengan sel saraf yang lain.
SISTEM SARAF
 Berdasarkan letak kerjanya Sistem Saraf terdiri
atas 3 bagian yaitu:
1. Sistem Saraf Pusat
- Otak
- Sumsum Tulang Belakang
2. Sistem Saraf Perifer/ tepi
- 12 pasang saraf serabut otak
(saraf cranial)
- 31 pasang saraf sumsum
tulang belakang (saraf
spinal)
3. Sistem Saraf Autonom/ saraf tak sadar
- Susunan saraf simpatik
- Susunan saraf parasimpatik
OTAK

 Otak terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:


1. Otak Besar (Cerebrum)
Berfungsi untuk untuk pengaturan semua aktivitas
mental yaitu berkaitan dengan kepandaian (intelegensi),
ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak
besar terletak di bagian depan otak.
Terdiri atas:
- Bagian belakang (Occipital) → pusat penglihatan.
- Bagian samping (temporal) → pusat pendengaran.
- Bagian tengah (parietal) → pusat pengatur kulit dan
otot terhadap panas, dingin, sentuhan, tekanan.
- Antara bagian tengah dan belakang → pusat
perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan, dan
sikap.
2. Otak Kecil (Cerebellum)

Berfungsi untuk mengendalikan dan


mengkoordinasikan gerakan-gerakan otot tubuh
serta menyeimbangkan tubuh. Letak otak kecil
terdapat tepat di atas batang otak.
3. Otak Tengah (Mesencephalon)

Terletak di depan otak kecil dan jembatan varol


(menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan,
juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang
belakang). Di depan otak tengah (diencephalon)
terdapat:
- Talamus (Pusat pengatur sensoris)
- Hipotalamus (Pusat pengatur suhu, Mengatur selera
makan, Keseimbangan cairan tubuh). Bagian atas
ada lobus optikus (pusat ref leks mata).
PELINDUNG OTAK

 TENGKORAK.
 RUAS-RUAS TULANG BELAKANG.
 TIGA LAPISAN SELAPUT OTAK (MENINGEN).
- DURAMETER : Bersatu dengan tengkorak
(melekat pada tulang)
- ARACHNOID : Bantalan untuk melindungi
otak dari bahaya kerusakan mekanik, berisi
cairan serobrospinal (cairan limfa)
- PIAMETER : Penuh dengan pembuluh
darah, di permukaan otak, suplai oksigen dan
nutrisi, mengangkut sisa metabolisme.
SUMSUM LANJUTAN (MEDULLA
OBLONGATA).

 Banyak mengandung ganglion otak.


 Pusat pengatur gerak ref leks fisiologis
(denyut jantung, pernafasan, pelebaran dan
penyempitan pembuluh darah, bersin,
batuk)
SUMSUM TULANG BELAKANG (MEDULLA
SPINALIS)

 Fungsi : Penghubung impuls


dari dan ke otak, dan
memungkinkan jalan
terpendek pada gerak refleks.
 Di bagian dalam ada akar
dorsal yang mengandung
neuron sensorik, dan akar
ventral yang mengandung
neuron motorik.
 Pada bagian putih terdapat
serabut saraf asosiasi.
SARAF TEPI (SARAF PERIFER)

 Sistem saraf perifer dibagi menjadi 2 yaitu :


- 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial).
* 13 pasang saraf sensori
* 5 pasang saraf motori
* 4 pasang saraf gabungan
- 31 pasang saraf sumsum tulang belakang
(saraf spinal).
* 8 pasang → saraf leher (servikal)
* 12 pasang → saraf punggung
(Torakal)
* 5 pasang → saraf pinggang (Lumbal)
* 5 pasang → saraf pinggul (Sakral)
* 1 pasang → saraf ekor (Koksigial)
NERVUS CRANIALIS
 Nervus cranialis terbagi menjadi 12 nervus, diantaranya :
1. Nervus olfaktorius, mensarafi indera penciuman
2. Nervus optikus, mensarafi indera penglihatan, tajam
penglihatan
3. Nervus okulomotorius, mensarafi gerakan bola mata dari dalam
keluar
4. Nervus trochlearis, mensarafi gerakan bola mata ke bawah dan
samping kanan kiri
5. Nervus trigeminus, mensarafi kulit wajah, reflek kornea,
kepekaan lidah dan gigi
6. Nervus abdusen, mensarafi gerakan bola mata ke samping
7. Nervus facialis, mensarafi otot wajah, lidah (pengecapan)
8. Nervus auditorius, mensarafi indera pendengaran, menjaga
keseimbangan
9. Nervus glosofaringeus, mensarafi gerakan lidah, menelan
10. Nervus vagus, mensarafi faringe laring, gerakan pita suara,
Menelan
11. Nervus accecorius, mensarafi gerakan kepala dan bahu
12. Nervus hipoglosus, mensarafi gerakan lidah
SARAF OTONOM

 SSO meninggalkan korda spinalis dan mempersarafi


otot jantung dan polos serta kelenjar.
 SSO involunter (tidak disadari)
 System saraf autonom dibagi menjadi 2 yaitu:
- Sistem saraf simpatis
- Sistem saraf parasimpatis
SISTEM SARAF OTONOM

 Sistem saraf Simpatis --> mempersarafi


- Jantung : kecepatan denyut dan kekuatan
kontraksi jantung.
- Arteri dan vena besar dan kecil : konstriksi
- Otot polos saluran cerna : penurunan
motilitas
- Otot polos sal nafas : relaksasi bronkus dan
penurunan sekrei bronkus
- Merangsang kelenjar keringat
 Sistem saraf Parasimpatis mempersarafi:
- Jantung : memperlambat kecepatan denyut
- Sal cerna : meningkatkan motilitas
- Sal nafas : konstriksi jalan nafas
SISTEM SARAF SIMPATIS

 Terdiri dari 25 pasang simpul saraf.


 Terletak di sebelah kiri-kanan tulang belakang.
 Berpangkal pada medulla spinalis di daerah leher
dan di daerah pinggang sehingga disebut juga saraf
torakolumbar.
 Pra ganglion pendek.
 Praganglion → urat saraf yang terdapat pada
pangkal ganglion.
 Post ganglion → urat saraf yang berada pada ujung
ganglion.
SISTIM SARAF PARASIMPATIS

 Urat praganglionnya panjang karena menempel


pada organ yang dibantu.
 Berpangkal pada medulla oblongata.
 Kerjanya berlawanan dengan kerja saraf simpatis.
 Terbagi menjadi dua bagian : saraf otonom kranial
(saraf kranial III, VII, IX, X) dan saraf otonom sakral
TERIMA KASIH
PERTANYAAN FISIOLOGI PERSARAFAN

 FISIOLOGI PERSARAFAN
1. Jelaskan mekanisme refleks menarik tangan saat
menerima rangsangan.
2. Diskusikan manfaat korteks cerebrum manusia
yang tersusun menjadi sangat berlekuk-lekuk.
3. Gambarkan secara singkat struktur dan fungsi
komponen utama otak.
4. Jelaskan 12 fungsi saraf cranial.
JAWABAN FISIOLOGI PERSARAFAN :

1. Rangsangan - Reseptor – Saraf Sensorik – Saraf


Penghubung – Sumsum Tulang Belakang – Saraf
Motorik – Otot – Gerak.
2.
3.
4.

12 pasang saraf cranial muncul dari berbagai bagian


batang otak. Beberapa saraf cranial hanya tersusun
dari serabut sensorik, tetapi sebagaian besar
tersusun dari serabut sensorik dan serabut motorik.
• SARAF OLFAKTORIUS ( CN I )
Merupakan saraf sensorik. Saraf ini berasal dari
epithelium olfaktori mukosa nasal. Berkas serabut
sensorik mengarah ke bulbus olfaktori dan menjalar
melalui traktus olfaktori sampai ke ujung lobus
temporal (girus olfaktori), tempat persepsi indera
penciuman berada.
• SARAF OPTIK (CN II)
Merupakan saraf sensorik. Impuls dari batang dan
kerucut retina di bawa ke badan sel akson yang
membentuk saraf optic.
Setiap saraf optic keluar dari bola mata pada bintik
buta dan masuk ke rongga cranial melaui foramen
optic. Seluruh serabut memanjang saat traktus optic,
bersinapsis pada sisi lateral nuclei genikulasi
thalamus dan menonjol ke atas sampai ke area
visual lobus oksipital untuk persepsi indera
penglihatan.
SARAF OKULOMOTORIUS ( CN III )
Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari
saraf motorik. Neuron motorik berasal dari otak tengah dan
membawa impuls ke seluruh otot bola mata (kecuali otot
oblik superior dan rektus lateral), ke otot yang membuka
kelopak mata dan ke otot polos tertentu pada mata. Serabut
sensorik membawa informasi indera otot (kesadaran
perioperatif) dari otot mata yang terinervasi ke otak.
SARAF TRAKLEAR ( CN IV )
Adalah saraf gabungan , tetapi sebagian besar terdiri dari
saraf motorik dan merupakan saraf terkecil dalam saraf
cranial. Neuron motorik berasal dari langit-langit otak tengah
dan membawa impuls ke otot oblik superior bola mata.
Serabut sensorik dari spindle otot menyampaikan informasi
indera otot dari otot oblik superior ke otak.
 SARAF TRIGEMINAL ( CN V )
Saraf cranial terbesar, merupakan saraf gabungan tetapi
sebagian besar terdiri dari saraf sensorik. Bagian ini
membentuk saraf sensorik utama pada wajah dan rongga
nasal serta rongga oral.
Neuron motorik berasal dari pons dan menginervasi otot
mastikasi kecuali otot buksinator.
Badan sel neuron sensorik terletak dalam ganglia trigeminal.
Serabut ini bercabang ke arah distal menjadi 3 divisi :
 Cabang optalmik membawa informasi dari kelopak mata, bola mata,
kelenjar air mata, sisi hidung, rongga nasal dan kulit dahi serta kepala.
 Cabang maksilar membawa informasi dari kulit wajah, rongga oral
(gigi atas, gusi dan bibir) dan palatum.
 Cabang mandibular membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir,
kulit rahang dan area temporal kulit kepala.
 SARAF ABDUSEN ( CN VI )
Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri
dari saraf motorik. Neuron motorik berasal dari sebuah
nucleus pada pons yang menginervasi otot rektus lateral
mata. Serabut sensorik membawa pesan proprioseptif
dari otot rektus lateral ke pons.
 SARAF FASIAL ( CN VII )
Merupakan saraf gabungan. Meuron motorik terletak
dalam nuclei pons. Neuron ini menginervasi otot
ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan
kelenjar saliva. Neuron sensorik membawa informasi
dari reseptor pengecap pada dua pertiga bagian anterior
lidah.
 SARAF VESTIBULOKOKLEARIS ( CN VIII )
Hanya terdiri dari saraf sensorik dan memiliki dua divisi.
Cabang koklear atau auditori menyampaikan informasi dari reseptor
untuk indera pendengaran dalam organ korti telinga dalam ke nuclei
koklear pada medulla, ke kolikuli inferior, ke bagian medial nuclei
genikulasi pada thalamus dan kemudian ke area auditori pada lobus
temporal.
Cabang vestibular membawa informasi yang berkaitan dengan
ekuilibrium dan orientasi kepala terhadap ruang yang diterima dari
reseptor sensorik pada telinga dalam.
 SARAF GLOSOFARINGEAL ( CN IX )
Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berawal dari medulla dan
menginervasi otot untuk wicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid.
Neuron sensorik membawa informasi yang berkaitan dengan rasa dari
sepertiga bagian posterior lidah dan sensasi umum dari faring dan laring ;
neuron ini juga membawa informasi mengenai tekanan darah dari
reseptor sensorik dalam pembuluh darah tertentu.
 SARAF VAGUS ( CN X )
Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berasal dari dalam medulla
dan menginervasi hampir semua organ toraks dan abdomen. Neuron
sensorik membawa informasi dari faring, laring, trakea, esophagus,
jantung dan visera abdomen ke medulla dan pons.
 SARAF AKSESORI SPINAL ( CN XI )
Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari serabut
motorik. Neuron motorik berasal dari dua area : bagian cranial berawal
dari medulla dan menginervasi otot volunteer faring dan laring, bagian
spinal muncul dari medulla spinalis serviks dan menginervasi otot
trapezius dan sternokleidomastoideus. Neuron sensorik membawa
informasi dari otot yang sama yang terinervasi oleh saraf motorik ;
misalnya otot laring, faring, trapezius dan otot sternokleidomastoid.
 SARAF HIPOGLOSAL ( CN XII )
Termasuk saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf
motorik. Neuron motorik berawal dari medulla dan mensuplai otot lidah.
Neuron sensorik membawa informasi dari spindel otot di lidah.
PERTANYAAN FISIOLOGI DARAH
 FISIOLOGI DARAH
1. Jelaskan proses pembentukan sel darah (Hemopoiesis).

Heather L, yang memiliki darah negatif-Rh, baru saja melahirkan anak pertamanya, yang memiliki darah
positif-Rh. Baik ibu maupun janin dalam kondisi bayi, tetapi dokter memberikan sediaan imunoglobulin
Rh (Antibodi masa singkat yang melawan antigen faktor Rh). Sehingga bayi yang dilahirkan Heather
berikutnya tidak akan menderita eritroblastosis fetalis (Penyakit hemolitik) pada bayi baru lahir. Selama
gestasi, darah ibu dan janin tidak bercampur. Bahan-bahan dipertukarkan antara dua sistem sirkulasi ini
melalui plasenta, organ khusus yang berkembang selama gestasi dari struktur ibu dan janin. Sel darah
merah tidak dapat tembus plasenta tetapi antibodi dapat melakukannya. Selama proses melahirkan,
sejumlah kecil darah janin dapat masuk ke sirkulasi ibu.
1. Mengapa anak heather tidak mengidap erotroblastosis fetalis, mengapa antibodi ibu terhadap faktor
Rh tidah menyerang sel darah merah positif-Rh janin selama kehamilan?
2. Mengapa bayi heather selanjutnya dapat mengidap eritroblastosis fetalis jika ia tidak di terapi
imunoglobulin Rh?
3. Bagaimana pemberian imunoglobulin Rh segera kelahiran pertama heather dengan anak positif Rh
akan mencegah eritroblastosis fetalis pada kehamilan berikutnya dengan anak positif Rh? Demikian
juga mengapa imunoglobulin Rh harus diberikan kepada heather setelah setiap kelahiran anak positif
Rh yang dikandungnya?
4. Anggap bahwa heather tidak di terapi dengan imunoglobulin setelah kelahiran anak positif Rh
pertamanya dan keduanya mengidap eritroblastosis fetalis. Apakah pemberian imunoglobulin Rh
kepada heather segera setelah kelahiran kedua akan mencegah kondisi ini pada anak positif Rh ke
tiga?
JAWABAN FISIOLOGI DARAH

1. Pembentukan sel darah (hemopoiesis) merupakan


proses pembentukan komponen sel darah, dimana
terjadi proliferasi, maturasi, dan diferensiasi sel
yang terjadi secara serentak.
- Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau
pelipat gandaan jumlah sel, dari satu sel
hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah
sel darah
- Maturasi merupakan proses pematangan sel darah
- Diferensiasi menyebabkan beberapa sel darah yang
terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda
JAWABAN FISIOLOGI DARAH UNTUK SOAL
CERITA

1.

2.
3.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
KELOMPOK II DAN III

 Kelompok II
1. Apa hubungan sistem saraf dengan kecerdasan
manusia?
Jawabannya: Hubungannya ialah karena otak itu
adalah sistem saraf, yang dimana semua berpusat
diotak dan merupakan pengatur untuk semua indra
termasuk kecerdasan. Dan di dalam neuron terdapat
lekukan-lekukan yang bekerja untuk mempercepat
otak berfikir.
• Kelompok III

1. Sistem saraf apa yang berfungsi jika ada kerusakan


di neuron aferen dan eferen?
Jawabannya: Jika neuron aferen terganggu maka
penghubung komunikasi yang memberitahu SSP
mengenai lingkungan internal dan eksternal
terganggu. Sedangkan neuron eferen terganggu maka
tidak ada yang menghubungkannya sinyal-sinyal dari
SSP ke organ-organ efektor yaitu otot dan kelenjar.

Anda mungkin juga menyukai