Anda di halaman 1dari 21

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


REPUBLIK INDONESIA
PAPARAN
DIREKTUR JENDERAL BINA PEMBANGUAN DAERAH

Dengan Tema
KEPEMIMPINAN, PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ANTAR KEMENTERIAN, ORGANISASI MULTI SEKTOR
PEMERINTAHAN PROVINSI DAN KABUPATEN KOTA DALAM PROSES PERECNANAAN UNTUK MENDUKUNG
PENCAPAIAN PERCEPATAN ELIMINASI MALARIA

Dalam Acara:
SEMINAR PERCEPATAN ELIMINASI MALARIA JAWA BALI

DENPASAR, 13 MEI 2019


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Outline

PENGANTAR
01

PENYELENGGARAAN
02 PEMERINTAHAN

DUKUNGAN
KEMENDAGRI DALAM
03 MENDUKUNG
ELIMINASI MALARIA

PENUTUP
04
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

TUJUAN PEMBANGUNAN DAERAH

01
peningkatan dan pemerataan
pendapatan masyarakat,
02 peningkatan dan pemerataan
kesempatan kerja dan lapangan
berusaha;
03 Mendukung
meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan publik dan daya saing Daerah. Percepatan
Pembangunan
“Binwas
Produk
Sinkronisasi Hukum
Pusat dan
Kemudahan
Daerah
Perizinan

Situasi
PERAN Poldagri yang
KEMENDAGRI mantap dan
kondusif
KEMENTERIAN DALAM
KEMENTERIAN NEGERI
DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
PERMASALAHAN
PEMBANGUNAN DAERAH

Kemiskinan Kualitas SDM Pengangguran Gini Ratio


BPS 2018 mencatat bahwa Pada tahun 2017 mayoritas Tingkat pengangguran per Gini ratio tertinggi per Provinsi
terdapat 16 Provinsi (10,85%- Provinsi di Indonesia memiliki Provinsi Tahun 2018 tertinggi tercatat diangka 0,422 dan terendah
27,43%) dari 34 Provinsi IPM dengan kategori sedang, tercatat diangka 8,25%, dan diangka 0,272, setidaknya terdapat
dengan tingkat kemiskinan di dan terdapat sekitar 15 terdapat 12 Provinsi dengan 9 Provinsi dengan Gini Ratio di atas
atas rata-rata Nasional (9,66%). Provinsi dengan IPM kategori tingkat pengangguran diatas Gini Ratio Indonesia yakni antara
tinggi. rata-rata Nasional yakni antara 0,388-0,422.
5,55%-8,52%.
@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
H U B U N G A N P E M E R I N TA H
P U S AT D A N D A E R A H

Konsekuensi dari negara


kesatuan adalah tanggung Presiden menetapkan
jawab akhir pemerintahan pedoman penyelenggaraan
ada di tangan Presiden. urusan pemerintahan dan
Urusan Pemerintahan yang melakukan pembinaan dan
KEBIJAKAN DESENTRALISASI

KERANGKA OTONOMI DAERAH


diserahkan ke Daerah pengawasan terhadap
berasal dari kekuasaan penyelenggaraan
pemerintahan yang ada di Pemerintahan Daerah
tangan Presiden

KEMENDAGRI
DIKOORDINASIKAN
SELAKU
PEMBINA UMUM
Dengan demikian
hubungan Presiden
Pembinaan dan pengawasan
dengan Gubernur dan
penyelenggaraan
Bupati/Walikota bersifat
Pemerintahan Daerah
hierarkis dan hubungan
Kabupaten/Kota dilaksanakan
Gubernur sebagai wakil
oleh Gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat dengan
Pemerintah Pusat
Bupati/Walikota bersifat
hierarkis
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

TUJUAN DESENTRALISASI DAN


OTONOMI DAERAH

Mempercepat
peningkatan kesra,
Pemberdayaan
Mengoptimalkan masyarakat,
kinerja pemerintah Pelayanan publik &
daerah dalam Peningkatan daya
pencapaian tujuan saing
otonomi daerah

Memperkuat
regulasi

UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang


Pemerintahan Daerah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Pemegang
kekuasaan
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PRESIDEN pemerintahan –
Psl 4 (1) UUD
1945

Pembinaan Pengawasan
Koordinator Binwas Koordinasi
dalam penyelenggaraan Psl 17
urusan pemerintahan di
MENDAGRI K/L UUD 1945
daerah UU 23/2014
Psl 8 (3)
Binwas Umum Binwas Teknis

Secara Nasional
DIKOORDINASIKAN Otonomi Seluas-luasnya
MENDAGRI Provinsi Ps 18 (5) UUD ‘45

Gubernur sbg wakil Pem. Binwas


Tanggung jawab Kab/Kota
umum & teknis
(PP 12/2017 & PP 33/2018) 9
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
URUSAN REPUBLIK INDONESIA
P E M E R I N TA H A N

P E M B A G I A N U R U S A N P E M E R I N TA H A N K O N K U R E N
Dibagi berdasarkan prinsip
WAJIB Eksternalitas, Akuntabilitas dan PILIHAN
Efisiensi dan Kriteria tertentu

PELAYANAN NON PELAYANAYAN


DASAR DASAR 1. Kelautan &
Perikanan
2. Pariwisata
Tenaga Kerja, 3. Pertanian
1. Pendidikan Pemberdayaan Perempuan & 4. Kehutanan
2. Kesehatan Pelindungan Anak, Pangan, 5. ESDM
Pertanahan, LH, Adminduk & Capil, 6. Perdagangan
3. PU & Penataan Ruang
PMD, pengendalian pddk &KB,
4. Perumahan Rakyat & 7. Perindustrian
perhubungan,
Kawasan Permukiman Kominfo, Koperasi, Usaha Kecil & 8. Transmigrasi
5. Tramtibum & Linmas Menengah,
6. Sosial Penanaman Modal,
Kepemudaan & Olahraga,
Statistik, Persandian, NSPK
Kebudayaan, Perpustakaan dan
SPM NSPK Kearsipan
10
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PILKADA SERENTAK PROVINSI
Tahun 2015, 2017, Dan 2018

• Pemilukada serentak yang sudah dilaksanakan pada


tiga tahapan yakni 2015, 2017 dan 2018 bertujuan
untuk mengefisiensikan dan mengefektifkan anggaran Tahun 2015 di (9) Provinsi Tahun 2017 di (7) Provinsi Tahun 2018 di (17) Provinsi
pemerintah yang berujung pada terwujud pemilihan Pada 16 Desember 2015 Pada 15 Februari 2017 Pada 17 Februari 2018
serentak nasional pada tahun 2024 (UU No.10 Tahun
1. Kalimantan Utara 1. Aceh 1. Sumatera Utara
2016). 2. Jambi 2. Kepulauan Bangka Belitung 2. Riau
3. Kalimantan Tengah 3. DKI Jakarta 3. Sumatera Selatan
• Dengan adanya pilkada serentak, maka penyusunan 4. Kalimantan Selatan 4. Banten 4. Lampung
dokumen RPJMD baru pun dilaksanakan serentak. Hal 5. Sumatera Barat 5. Gorontalo 5. Jawa Barat
in merupakan momentum yang tepat untuk 6. Kepulauan Riau 6. Sulawesi Barat 6. Jawa Tengah
menyelaraskan perencanaan pembangunan antara 7. Sulawesi Utara 7. Papua Barat 7. Jawa Timur
pusat dengan daerah 8. Bengkulu 8. Bali
9. Sulawesi Tengah 9. Nusa Tenggara Barat
10. Nusa Tenggara Timur
Kabupaten : 224 Kabupaten : 76 11. Kalimantan Barat
Kota : 36 Kota : 18 12. Kalimantan Timur
13. Sulawesi Selatan
14. Sulawesi Tenggara
15. Maluku
16. Maluku Utara
17. Papua

Kabupaten : 115
Kota : 39
Sumber: Direktorat PEIPD 2016

2015
2017
2018
Tidak Pilkada Serentak
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Salah satu Kewajiban


Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah :
Yang dimaksud dengan “Program Strategis Nasional” (pasal 67 UU No. 23 Tahun 2014)
adalah program yang ditetapkan presiden sebagai
program yang memiliki sifat strategis secara nasional
dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan
pemerataan pembangunan serta menjaga pertahanan Melaksanakan
dan keamanan dalam rangka meningkatkan Program Strategis
kesejahteraan masyarakat Nasional

SASARAN POKOK PEMBANGUNAN BID KESEHATAN RPJMN 2015-2019

1. Prevalensi TB per 100.000 penduduk (persen)


2. Prevalensi HIV
3. Jumlah kabupaten/Kota dengan eliminasi Malaria
4. Jumlah Provinsi dengan eliminasi Kusta
5. Jumlah kab/kota dengan eliminasi filariasis
6. Persentase kab/kota yang memenuhi syarat kualitas kesehatan Program Strategis Nasional
lingkuangan ( Meningkatnya Pengendalian
7. Prevalensi tekanan darah tinggi (persentase) Penyakit Menular dan Tidak
8. Prevalensi obesitas pada penduduk usi 18 + Menular serta Meningkatnya
9. Prevalensi merokok pada penduduk usia < 18 tahun Penyehatan Lingkungan)
10. Persentase penurunan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (P3DI) tertentu dari tahun 2013
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Dokumen Rencana Daerah
& DokumenRencanaPerangkatDaerah

RPJPD RPJMD RKPD Renstra Renja


Rencana 20 Tahun Rencana 5 Tahun Rencana Tahunan Rencana Perangkat Rencana Perangkat
Daerah 5 tahun Daerah Tahunan
penjabaran dari visi, misi,
penjabaran dari visi, misi, dan penjabaran dari RPJMD yang
arah kebijakan, dan sasaran memuat tujuan, sasaran, memuat program, kegiatan,
program kepala daerah yang memuat rancangan kerangka
pokok pembangunan daerah program,dan kegiatan lokasi, dan kelompok sasaran
memuat tujuan, sasaran, strategi, ekonomi Daerah, prioritas
jangka panjang untuk 20 arah kebijakan, pembangunan pembangunan Daerah, serta pembangunan dalam rangka yang disertai indikator
(dua puluh) tahun yang Daerah dan keuangan Daerah, rencana kerja dan pendanaan pelaksanaan Urusan
kinerja dan pendanaan
serta program Perangkat Daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun Pemerintahan Wajib dan/atau
disusun dengan berpedoman sesuai dengan tugas dan
dan lintas Perangkat Daerah yang yang disusun dengan berpedoman Urusan Pemerintahan Pilihan
pada RPJPN dan RTRW. fungsi setiap Perangkat
disertai dengan kerangka pada RKP dan program strategis sesuai dengan tugas dan fungsi
pendanaan bersifat indikatif untuk nasional yang ditetapkan oleh setiap Perangkat Daerah. Daerah.
jangka waktu 5 (lima) tahun yang Pemerintah Pusat
disusun dengan berpedoman pada
RPJPD dan RPJMN.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

RPJPD RPJMD RENSTRA SKPD


1. pendahuluan; 1. pendahuluan; 1. pendahuluan;

2. gambaran umum 2. gambaran umum kondisi daerah; 2. gambaran pelayanan


kondisi daerah; Perangkat Daerah;
3. gambaran pengelolaan keuangan daerah sert
kerangka pendanaan; 3. isu-isu strategis pelayanan
3. analisis isu-isu
srategis; 4. analisis isu-isu srategis; Perangkat Daerah;

4. visi dan misi daerah; 5. visi, misi, tujuan dan sasaran; 4. tujuan dan sasaran program
Perangkat Daerah;
6. strategi dan arah kebijakan;
5. arah dan tahapan
5. Rencana program dan
pembangunan; dan 7. Kebijakan umum & perencanaan
kegiatan,
pembangunan daerah
indikator kinerja, kelompok
6. penutup. 8. Indikasi rencana program prioritas yang sasaran,
disertai kerangka pendanaan; dan dan pendanaan indikatif ;dan
SPM DALAM 9. Penetapan indikator kinerja daerah 6. Indikator Kinerja PD Yang
DOKUMEN 10. Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan
Mengacu Pada Tujuan Dan
Sasaran RPJMD
RENCANA RENJA-PD
PEMBANGUNAN RKPD
1. pendahuluan;
DAERAH 1. pendahuluan;
2. hasil evaluasi Renja-PD
DAN RENCANA 2. evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu;
tahun lalu;
PERANGKAT 3. rancangan kerangka ekonomi daerah
3. tujuan, Sasaran, program
beserta kerangka pendanaan;
DAERAH (PD) 4. prioritas dan sasaran pembangunan; dan
dan kegiatan; dan
4. penutup.
5. rencana program prioritas daerah.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
Peraturan Pemerintah Nomor2 Tahun2018

Dasar Hukum SPM


 Amanat Pasal 18 UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
Penyelenggara Pemerintahan Daerah memprioritaskan pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar.
 Selanjutnya Pasal 298 menyebutkan bahwa Belanja Daerah diprioritaskan untuk
mendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar yang ditetapkan
dengan standar pelayanan minimal.

Urusan Pemerintahan Wajib Yang Terkait Dengan Pelayanan Dasar Muatan SPM
Pekerjaan Perumahan
Umum dan Rakyat dan Tramtibuml
Pendidikan Kesehatan Sosial
Penataan Kawasan inmas
Standar Pelayanan Minimal
Ruang Pemukiman
1 (SPM) memuat Jenis, Mutu dan
Sebagian Substansinya Merupakan Kebutuhan Dasar Penerima Pelayanan Dasar;

Standar Pelayanan Minimal Bidang


Perumahan Setiap Jenis Pelayanan Dasar
Pekerjaan Rakyat dan Tramtibuml 2 memiliki Mutu Pelayanan
Pendidikan Kesehatan Sosial
Umum Kawasan inmas
Pemukiman Dasar.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
ALOKASI DANA REPUBLIK INDONESIA
URUSAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

DUKUNGAN KEMENDAGRI DALAM MENDUKUNG PERCEPATAN ELIMINASI


NEGLECTED TROPICAL DISEASES

2015 2016 2016

SURAT EDARAN
NOMOR 443/3000/SJ
Tanggal 12 Agustus 2016
Pengendalian Penyakit
SURAT EDARAN Menular Tropik
NOMOR 443/4499/SJ RADIOGRAM
Terabaikan
Tanggal 13 Agustus 2015 NOMOR 440/377/SJ
Tanggal 5 Pebruari 2016
Program Percepatan
Pencegahan &
Penanggulan Penyakit
Penyebaran Penyakit
Menular Tropik
DBD & Virus Zika
Terabaikan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PERAN KEMENDAGRI DALAM SINKRONISASI & HARMONISASI

KEMENDAGRI
Melalui

Ditjen Bina Pembangunan Daerah

Melakukan

Sinkronisasi & Harmonisasi


Melibatkan lintas
K/L Tujuan

- Kortekrenbang setiap
tahun
Mendorong & memastikan
- Review draft RPJMD/RKPD
daerah agar menginternalisasikan
provinsi
NTDs kedalam dokumen
- Penyusunan Permendagri
perencanaan pembangunan
tentang Pedoman
daerah
Penyusunan RKPD
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

K/L
ILUSTRASI
PENCAPAIAN K/L K/L

TARGET
PEMBANGUNAN Kontribusi

NASIONAL Kontribusi

TARGET
NASIONAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

SANKSI KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH


 Kepala daerah dan/atau wakil kepala Daerah yg tidak melaksanakan
Program Strategis Nasional dikenai sanksi administratif
berupa teguran tertulis oleh Menteri untuk Gubernur dan/atau wakil
Gubernur serta oleh Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat untuk
Bupati dan/atau Wakil Bupati atau Walikota dan/atau Walikota
 Dalam hal teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-turut
dan tetap tidak dilaksanakan, Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala
Daerah diberhentikan sementara selama 3 (tiga) bulan
 Dalam hal Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah telah selesai
menjalani pemberhentian sementara, tetap tidak melaksanakan
program strategis nasional, yang bersangkutan diberhentikan sebagai
Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah

(Pasal 68 UU No. 23 Tahun 2014) 20


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai