Anda di halaman 1dari 19

Efikasi terapi oksigen hiperbarik terkait

dengan tahap klinis osteoradionekrosis


mandibula

MENIK AYU NURHAYATI / N 111 17 146

PEMBIMBING KLINIK: drg. MOH. GAZALI MALIK. Sp.


BM (MARS)
Pendahuluan
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
keberhasilan terapi oksigen hiperbarik (Hyperbaric
Oxygen Therapy, HBOT) dan bedah dalam pengobatan
osteoradionekrosis (ORN) mandibula.
Tingkat keparahan ORN mandibula pada pasien
kanker kepala dan leher sangat bervariasi dari tulang
yang terpapar dengan hilangnya jaringan lunak hingga
fraktur patologis karena nekrosis tulang.
Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi


keberhasilan terapi oksigen hiperbarik (Hyperbaric
Oxygen Therapy, HBOT) dan bedah dalam pengobatan
osteoradionekrosis (ORN) mandibula dalam kaitannya
dengan tingkat ORN.
JENIS JENIS TUMOR KEPALA LEHER
Jenis Tumor Pengobatan

Tumor Leher Medial Kistik


a) Kista duktus tiroglosus Ekstripasi seluruh kista dan duktus
b) Kista dermoid Ekstirpasi
c) Kista sebacea / Ateroma Eksisi
Tumor Leher Media Solid Observasi eksisi

Tumor Leher Lateral Kistik


a) Hygroma Kistik Eksisi total
b) Kista Bronkogenik Ekstirpasi
c) Limfadenitis TBC tuberkulostatik
Tumor Leher Lateral Solid Fisioterapi
Otot dan Vaskular
Neoplasma Radioaktif, tergantung dari jenis
a) Neoplasma Primer Jinak Keganasannya
b) Neoplasma primer ganas (Limfoma
Maligna)
c) Neoplasma Sekunder (Tumor
Metastatik)
Osteoradionecrosis (ORN) pada mandibula
merupakan komplikasi serius setelah terapi
radiasi untuk kanker kepala dan leher. Ini dapat
didefinisikan sebagai kondisi non-
penyembuhan di mana tulang nekrotik yang
diradiasi menjadi terpapar melalui mukosa
atau kulit di atasnya.
Pasien dan Metode Penelitian
karakteristik Pasien dan Tumor

ORN didefinisikan sebagai masalah penyembuhan luka


akibat nekrosis tulang setelah terapi radiasi, yang gagal
sembuh dalam jangka waktu 6 bulan.

Kejadian absolut ORN per Lokasi Tumor


Continue…….

Klasifikasi ORN ditentukan secara klinis dan


radiologis. Radiografi panoramik digunakan untuk
penilaian radiologis. Biopsi diambil untuk konfirmasi
histopatologis dan untuk mengecualikan keganasan.
Pengobatan

Dosis terapi radiasi terkait dengan stadium ORN pada


saat diagnosis.
Klasifikasi dan perawatan ORN

Klasifikasi menurut Notani et al., berdasarkan luasnya


lesi ORN

Stadium 1 ORN terbatas pada tulang


alveolar
Stadium 2 ORN terbatas pada tulang
alveolar dan mandibula diatas
kanalis mandibula
Stadium 3 ORN yang meluas ke mandibula
dibawah level kanal mandibula,
dengan vistula kulit dan atau
fraktur patologis
Follow up

Follow up selama HBOT dijadwalkan setiap dua


minggu atau setiap bulan. Setelah pengobatan ORN
selesai dan situasi klinis yang stabil telah dicapai, tindak
lanjut dijadwalkan setiap 3-6 bulan.
Hasil
Tidak ada hubungan antara dosis radiasi dan stadium
ORN. Tidak ada korelasi yang signifikan antara tahap
tumor dan tahap ORN ditemukan. Tidak ada faktor yang
memicu perkembangan ORN yang diidentifikasi untuk
delapan kasus.
Stadium tumor berhubungan dengan stadium ORN
Penyebab tambahan osteoradionekrosis
Korelasi antara tahap osteoradionekrosis dan
tingkat efek pengobatan dengan terapi oksigen
hiperbarik dan pembedahan. Tingkat efek didefinisikan
sebagai tidak adanya kelainan mukosa tulang di situs
osteoradionekros.
dionekrosis sebelumnya.
Dalam penelitian ini, situs tumor primer dengan
insiden ORN absolut tertinggi adalah lantai mulut
(8,6%), sedangkan pipi memiliki insiden absolut
terendah (0%). Rata-rata 5,3% ditemukan untuk semua
situs
Diketahui bahwa dosis radiasi eksternal yang
tinggi dan brachytherapy adalah faktor risiko untuk
terjadinya ORN. Dalam penelitian ini, tidak ada korelasi
yang ditemukan antara dosis radiasi dan tahap ORN.
Klasifikasi Notani et al. digunakan dalam penelitian
ini, karena menggambarkan keterlibatan tulang (dinilai
secara radiologis) dalam tiga tahap dan mudah digunakan.
Karena sifat retrospektif dari penelitian ini, keterlibatan
jaringan lunak tidak dapat dinilai dengan baik. Banyak
penelitian klinis tentang HBOT untuk ORN.
Diskusi
Temuan penting dari penelitian ini adalah bahwa
semua pasien dengan ORN tahap I dan II berhasil
diobati dengan terapi primer termasuk HBOT,

Diketahui bahwa dosis radiasi eksternal yang


tinggi dan brachytherapy adalah faktor risiko untuk
terjadinya ORN. Dalam penelitian ini, tidak ada korelasi
yang ditemukan antara dosis radiasi dan tahap ORN.
Lantai mulut adalah situs tumor yang paling berhubungan
dengan ORN dalam penelitian ini. Yang lain melaporkan lidah
sebagai situs tumor yang paling sering.

Curi dan Dib melaporkan bahwa kanker mulut yang diobati


dengan radioterapi memiliki insiden ORN tertinggi, terutama pada
lidah, lantai mulut, dan daerah retromolar.

Tinjauan sistematis terbaru dari bukti klinis menyimpulkan


bahwa HBOT tidak direkomendasikan untuk perawatan rutin
pasien dengan ORN mandibula, kecuali ketika operasi reseksi /
rekonstruksi diperlukan.
Kesimpulannya penelitian ini menunjukkan efek
menguntungkan dari HBOT untuk ORN yang lebih
rendah tahap (I dan II). Tahap III ORN biasanya
membutuhkan reseksi segmental dari bagian mandibula
yang terkena. Dengan perawatan ini, segmen mandibula
di area target terapi radiasi dihilangkan dan wilayah
tersebut direkonstruksi.
TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai