Anda di halaman 1dari 11

Senam hamil, ANC, dan KIE kehamilan, menurunkan stres pada

wanita hamil

Nurlaily Prasetyawati, 1* Didik Tamtomo, 2 Diffah Hanim, 2 Harsono Salimo

Latar belakang: Stres psikososial pada wanita hamil adalah salah satunya faktor
yang menyebabkan gangguan metabolisme bagi ibu hamil. Menjaga kesehatan
fisik dan mental pada wanita hamil bisa dilakukan dengan ANC, senam hamil,
dan KIE kehamilan untuk mengoptimalkan derajat kesehatan saat hamil dan
mempercepat proses persalinan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan senam, ANC, dan
kehamilan KIE dengan tingkat stres pada wanita hamil.
Metode: ini adalah analitik observasional dengan pendekatan kasus kontrol.
Subjek penelitian ini adalah ibu balita sebanyak 390, usia 2 hingga 2,5 tahun
yang tinggal menetap di Kabupaten Klaten, Karanganyar dan Sragen.
Hasil: Stres saat hamil secara signifikan terkait dengan senam hamil (p = 0,023;
CI 0,38-0,93; OR 0,69), ANC (p = 0,001; CI 0,01-0,57; ATAU 0,75) dan KIE
kehamilan (p = 0,049; CI 0,45- 1,00; ATAU 0,69).
Kesimpulan: Stres selama hamil dapat dikurangi dengan melakukan senam hamil
dan ANC. Pemberian pendidikan juga dapat digunakan sebagai alternatif untuk
mengurangi stres selama kehamilan.
PENGANTAR
Stres psikososial pada ibu hamil adalah salah satu faktor yang
menyebabkan gangguan metabolisme untuk wanita hamil. Salah satu gangguan
metabolisme selama kehamilan biasanya menaikkan tekanan darah (hipertensi).
Beberapa penelitian juga mengungkap status gizi dan stres dapat memengaruhi
pertumbuhan janin di dalam rahim. Status gizi yang buruk dan tingkat stres yang
tinggi sebelum dan selama kehamilan dapat menyebabkan berat badan lahir
rendah (BBLR), menghambat perkembangan otak bayi, hingga timbulnya infeksi
1,2
pada bayi. Pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care, ANC) adalah pemeriksaan
untuk wanita hamil sehingga mengalami kehamilan yang sehat hingga kelahiran
normal. Program ini melakukan layanan dengan menyediakan pengawasan dan
pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu
dan janin. 3,4
Menjaga kesehatan fisik dan mental ibu selama kehamilan dapat dilakukan
dengan senam hamil. Kegiatan ini merupakan latihan untuk mempertahankan
elastis ligamen, dinding perut, kontraksi, dan relaksasi serta mengatur teknik
5,6
pernapasan dalam membantu waktu persalinan. Senam hamil memiliki
hubungan yang berarti dengan ibu yang melahirkan. 7
Komunikasi, informasi, dan Edukasi (KIE) adalah kegiatan dalam
menyampaikan pesan tentang kesehatan dan lainnya. Kegiatan ini merupakan
bagian dari promosi gizi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
termasuk dalam mengubah perilaku, lingkungan, kondisi fisik atau mental
masyarakat. Dampak negatif terhadap kesehatan individu dan komunitas dapat
terjadi minus. 8-10 KIE kehamilan juga dapat menjadi suatu proses penting untuk
wanita hamil karena perubahan fisiologis meliputi, kebutuhan nutrisi hamil
perempuan, pola hubungan seksual, gangguan selama kehamilan, dan terapi dapat
menurunkan tingkat stres pada wanita hamil dan mengoptimalkan tingkat
kesehatan saat hamil dan mempercepat proses persalinan.
METODE
Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan case-
control. Subjeknya adalah 390 ibu balita yang berusia 2 hingga 2,5 tahun yang
tinggal di Klaten, Karanganyar, dan Sragen. Ini dilakukan pada Februari 2018
hingga Juni 2018. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah multistage
random simple.

HASIL
Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar subjek mengalami stres
selama kehamilan sebanyak 184 (47,2%). Karakteristik stres ibu yang tidak
mengalami stres adalah sebanyak 206 (52,85%). Sebagian besar dari mereka
melakukan ANC sesuai dengan usia kehamilannya
sebanyak 375 (96,2%). Karakteristik KIE Kehamilan kurang dari 217 (55,6%)
terkait dengan senam hamil. Sebagian besar responden yang mengikuti senam
hamil adalah sebanyak 293 (75,1%).
Tabel 2 menunjukkan hubungan analisis bivariat antara ANC dan stres. Itu
diperoleh nilai chi-square dengan Odds Ratio (OR) sebesar 0,75 dan nilai p =
0,001; CI (95%) = 0,01 hingga 0,57. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diartikan
bahwa ibu yang melakukan ANC memiliki kemungkinan stres sekitar 0,75 kali
dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan ANC. Ini menunjukkan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara ANC dan stres.

KIE memperoleh OR dari 0,69 dan p-value = 0049; CI (95%) = 0,45 hingga 1,00.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat diartikan bahwa ibu yang hamil memiliki
kemungkinan KIE 0,69 kali stres dibandingkan yang tidak. Ini menunjukkan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara KIE kehamilan dan stres. Kedua stres
dan senam hamil diperoleh OR sebesar 0,59 dan p-value = 0,023; CI (95%) = 0,38
hingga 0,93. Berdasarkan hasil tersebut, mereka dapat diartikan bahwa para ibu
yang mengikuti Senam kehamilan memiliki kemungkinan stres 0,75 kali
dibandingkan dengan mereka yang tidak. Ini menunjukkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara senam dan stres.
DISKUSI
 Hubungan antara ANC dan Stres.
ANC dan stres memiliki hubungan negatif dan signifikan secara statistik.
Kehadiran pemeriksaan kehamilan (ANC) memiliki peran penting dalam
pengetahuan ibu hamil. Dapat menurunkan kematian ibu dan anak. Itu dapat
menjaga kesehatan ibu selama kehamilan sampai persalinan dan melahirkan serta
menjaga bayi lahir dengan penuh semangat. Pemeriksaan rutin juga dapat
menyadarkan para ibu hamil untuk memantau beberapa risiko kehidupan
kehamilan mereka, menerapkan beberapa perencanaan untuk mencegah gangguan,
11
dan mengurangi kematian ibu dan juga janin. program Ini adalah pendidikan,
observasi, dan perawatan yang berhubungan dengan kehamilan. Kunjungan yang
lebih rendah selama kehamilan dapat meningkatkan terjadinya stres. Tingkat
pengetahuan dapat memberikan kondisi yang berbeda, mis., Menurunkan level
pengetahuan, lebih meningkatkan munculnya stres. 12
Stres selama kehamilan adalah gejala yang disebabkan sebelum atau
selama kehamilan, baik bersumber dari diri sendiri atau orang lain. Secara tidak
langsung, ia memicu produksi (adrenalin dan noradrenalin) yang menyebabkan
kontraksi rahim dan berdampak pada bayi juga. Beberapa faktor risiko
menyebabkan timbulnya stres pada wanita hamil seperti pendidikan, usia, status
pekerjaan, pengalaman kehamilan dan persalinan sebelumnya, dan status
kesehatan ibu. Dukungan keluarga adalah salah satu strategi intervensi yang
sangat baik dalam membantu wanita hamil untuk mengatasi masalah yang dialami
dan menurunkan tingkat kecemasan ibu selama kehamilan. 13
 Hubungan antara KIE kehamilan dan stres
Asupan nutrisi yang tidak memadai dan stres pada wanita hamil juga dapat
menyebabkan timbulnya gangguan perkembangan janin. Gangguan pada janin
juga bisa disebabkan oleh infeksi TORCH dan ditularkan secara penyakit seksual
14
menjadi tuli dan bisu pada saat bayi lahir. Berdasarkan hasil penelitian,
diketahui bahwa KIE memiliki pengaruh terhadap kehamilan. KIE pada
kehamilan adalah hal penting yang harus dijalani diterapkan selama kehamilan.
Pada masa kehamilan, ada perubahan fisiologis, tuntutan status gizi, pola
hubungan seksual, dan masalah risiko kesehatan selama kehamilan. Wanita hamil
harus memiliki pengetahuan yang baik tentang proses terkait dan kehamilan sejati.
15,16

KIE biasanya diterapkan di ANC sedini mungkin. Ini adalah periode


pertama terlambat satu bulan. Pemeriksaan harus dilakukan sedini mungkin ketika
terlambat menstruasi satu bulan, pemeriksaan ulang dapat dilakukan sebulan
sekali sampai kandungan mencapai 7 bulan dan kemudian dapat dilakukan setiap
2 minggu setiap bulan sampai usia kehamilan mencapai 9 bulan dan melakukan
pemeriksaan seminggu sekali pada akhir kehamilan sampai kelahiran sehingga
17
KIE yang diterima oleh ibu dapat diterima sebanyak mungkin. Rasa takut pada
wanita hamil biasanya dalam bentuk kecemasan tentang terjadinya kematian
postpartum, baik kematian ibu dan bayi baru lahir. Ibu yang tidak mendapatkan
KIE kehamilan selama kehamilan lebih berisiko mengalami stres. Stres selama
kehamilan dapat berdampak pada kesehatan dan keselamatan janin. 18

 Hubungan antara senam hamil dan stres


Senam hamil memiliki hubungan negatif dengan stres dan memiliki
19
pengaruh signifikan. Stres selama kehamilan harus ditangani dengan benar.
Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan stres selama
kehamilan adalah senam hamil.
Terapi senam hamil adalah latihan yang dirancang untuk ibu hamil untuk
mempersiapkan mental, fisik atau psikologis untuk menjaga kesehatan ibu dan
janin. Mereka yang hamil pertama kali (primigravida) atau yang pernah hamil
(multigravida), Program senam sangat disarankan demi kesehatan ibu hamil dan
janin. 23
Senam hamil dapat mengurangi risiko terjadinya stres karena merilekskan
24
otot selama kehamilan. Senam dapat membantu teknik pernapasan untuk
mendapatkan oksigen, siap menghadapi persalinan; memperkuat dan menjaga
elastisitas otot-otot dinding perut; mencegah atau mengatasi rasa sakit di bokong,
di perut bagian bawah, dan wasir; dan mengurangi keluhan yang timbul karena
25,26
perubahan bentuk tubuh. Senam membantu persalinan tanpa kesulitan, serta
menjaga ibu dan bayi yang sehat setelah melahirkan. Terjadinya stres pada
kehamilan terjadi karena beberapa faktor, salah satunya karena kurangnya
informasi tentang kehamilan, status sosial ekonomi rendah sehingga persiapan ibu
dan keluarga selama kehamilan kurang maksimal. 27
KESIMPULAN
Stres saat hamil menyebabkan gangguan metabolisme saat hamil. Ini dapat
menyebabkan banyak masalah kesehatan. Selain berdampak pada ibu hamil, stres
juga bisa memengaruhi perkembangan janin. Efek yang dapat disebabkan oleh
stres selama kehamilan dapat menurunkan status kesehatan ibu dan mendorong
persalinan yang buruk serta memperlihatkan diri yang tidak aktif dan tuli pada
bayi baru lahir. ANC, KIE, dan senam hamil dapat menurunkan risiko terjadinya
stres pada perempuan hamil. Dengan ANC secara rutin, kecemasan
pascapersalinan akan berkurang selain itu karena ibu hamil juga akan
mendapatkan KIE tentang kehamilan. Senam dapat membantu mengendurkan otot
terutama di perut dan intervensi ini membantu ibu hamil untuk mempersiapkan
fisik dan mental. Terutama, itu mendorong wanita hamil untuk memiliki relaksasi
dan kontraksi sehingga mendukung persalinan dengan lancar dan aman.

UCAPAN TERIMA KASIH


Para penulis berterima kasih kepada semua staf Program Konseling
Pengembangan Masyarakat / Pemberdayaan Pembangunan, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.
PENYINGKAPAN
Tidak ada kepentingan konflik terkait dengan publikasi jurnal ini.

SUMBER PENDANAAN
Dana dalam penelitian ini bersumber dari dana mandiri penulis.
ETIKA PENELITIAN
Subjek penelitian telah memperoleh penjelasan tentang penelitian yang sedang
dilakukan. Semua data yang diambil didasarkan pada persetujuan subjek
penelitian dan kerahasiaan informasi dijaga oleh peneliti.
REFERENSI
1. Muqni AD, Hadju V, Jafar N. Hubungan berat badan lahir dan pelayanan
KIA terhadap status gizi anak balita di Kelurahan Tamamaung
Makassar. Media Gizi Masyarakat Indonesia. 2012; 1 (2): 109-16.
2. Supariasa, Bakri B, Fajar I. Buku Penilaian Status Gizi. Jakarta:
EGC; 2014.
3. Padila. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika;
2014.
4. Manuaba C. Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi & Obstetri Ginekologi
Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta:EGC; 2008.
5. Saminem. Seri Asuhan Kebidanan: Kehamilan Normal. Jakarta: EGC;
2008.
6. Yulaikhah L. Kehamilan. Jakarta: EGC; 2008.
7. Kardel KR, Johansen B, Voldner N, et al.Association between aerobic
fitness in late pregnancy and duration of labor in nulliparous women. Acta
Obstet Gynecol Scand. 2009; 88(8):948-52.
8. Ghazali. Perilaku dan Promosi Kesehatan. Jakarta: FKUII; 2007.
9. Maulana HDJ. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC; 2009.
10. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi. Edisi Revisi.
Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
11. Mufdlilah. ANC Fokus, Antenatal Care Focused. Yogyakarta: Nuha
Medika; 2009.
12. Hasanjanzadeh P, Faramarzi M. Relationship between Maternal
General and Specific-Pregnancy Stress, Anxiety, and Depression
Symptoms and Pregnancy Outcome. J Clin Diagn Res. 2017; 11(4):
VC04-VC07.
13. Dunkel Schetter C, Tanner L. Anxiety, depression and stress in
pregnancy: implications for mothers, children, research, and practice.
Curr Opin Psychiatry. 2012; 25(2):141-8.
14. Christin MCM. Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Upaya
Pencegahan Cytomegalovirus, Herpes Simplex Virus) pada Infeksi
Torch (Toxoplasmosis, Rubella, Wanita Usia Subur di Komunitas
Pecinta Kucing Kalimantan Barat Tahun 2015. Jurnal Mahasiswa PSPD
FK Universitas Tanjungpura, 2015; 5(1).
15. Hudajanti NN. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Motivasi Ibu
Primigravida dengan Keikutsertaan dalam Senam Hamil di Puskesmas
Korpri Kecamatan Sungai Raya 1 Tahun 2015. ProNers, 2015; 3(1).
16. Manuaba. Ilmu kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC;
2010.
17. Depkes RI. Panduan Integrasi Promosi Kesehatan dalam Program-program
Kesehatan di Kabupaten/Kota Jilid I. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan
Departemen Kesehatan RI; 2006
18. Coussons-Read ME. Effects of prenatal stress on preg -nancy and
human development: mechanisms and pathways. Obstet Med. 2013;
6(2):52-57.
19. Nillni YI, Mehralizade A, Mayer L, et al. Treatment of depression,
anxiety, and trauma-related disorders during the perinatal period: A
systematic review. Clin Psychol Rev. 2018; pii: S0272-7358(17)30407-
5.
20. Widianti AT, Proverawati A. Senam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika; 2010.
21. Indiarti MT. Senam Hamil dan Balita. Yogyakarta: Cemerlang
Publishing; 2008.
22. Arief, Nurhaeni. Panduan Lengkap Kehamilan dan Kelahiran Sehat.
Yogyakarta:AR Group; 2008.
23. Indivara. Panduan senam hamil. Jakarta: Rineka Cipta; 2009.
24. Marques NR, Martinello C, Kramer GC, et al.Passive leg raising during
pregnancy. Am J Perinatol. 2015;32(4):393-8.
25. Wagey FW. Senam Hamil Meningkatkan Antioksidan Enzimatik,
Kekuatan Otot Panggul, Kualitas Jasmani dan Menurunkan Kerusakan
Oksidatif pada Wanita Hamil. Denpasar: Universitas Udayana; 2011.
26. Wardana, I.N.G., Widianti, I.G.A., Wirata, G. Testosterone increases
corpus cavernous smooth muscle cells in oxidative stress-induced
rodents (Sprague-Dawley). Bali Medical Journal. 2018;7(2):313-322.
DOI: 10.15562/bmj.v7i2.970
27. Natalia J. Grundwald, Paula J. Brunton. Prenatal stress programs
neuroendocrine stress responses and affective behaviors in second
generation rats in a sex-dependent manner. Psychoneuroendocrinology.
2015; 62: 204–216.

Anda mungkin juga menyukai