Kelompok 4 TQC
Kelompok 4 TQC
1. Elfi deswita
2. Risya wahyu ramadhani
3. Gita purwanti
4. Septia trinanda
5. Dwi prihandoko
Latar belakang
• Semenjak revolusi industri di Eropa tahun 1800an, perkembangan industrialisasi sa
at ini begitu pesat dan merupakan syarat mutlak dalam pembangunan di setiap nega
ra. dewasa ini semua perusahaan sudah mulai sadar pentingnya masalah lingkungan
dan mereka berusaha untuk mencapai dan menunjukkan kinerja lingkungan yang ba
ik dengan mengendalikan dampak dari kegiatan produk atau jasanya pada lingkung
an, dengan memperhitungkan kebijakan dan tujuan lingkungannya.
Latar belakang
• ISO 14000 adalah kumpulan standar-standar terkait pengelolaan lingkungan yang di
susun untuk membantu organisasi untuk: meminimalisir dampak negatif kegiatan-k
egiatan (proses dll) mereka terhadap lingkungan, seperti menimbulkan perubahan y
ang merugikan terhadap udara, air atau tanah; mematuhi peraturan perundangan-un
dangan dan persyaratan-persyaratan berorientasi lingkungan yang berlaku; memper
baiki hal-hal di atas secara berkelanjutan.
• ISO 14000 serupa dengan ISO 9000 - manajemen mutu dalam hal berkaitan dengan
bagaimana sebuah produk diproduksi ketimbang tentang produk itu sendiri. Sebagai
mana halnya ISO 9000, sertifikasinya dilakukan oleh pihak ketiga, bukan oleh ISO
sendiri. Standar audit ISO 19001 diterapkan saat mengaudit ketaatan ISO 9000 dan
14000 sekaligus. Persyaratan ISO 140001 merupakan bagian integral dari Skema M
anajemen dan Audit Lingkungan (Eco-Management and Audit Scheme (EMAS) ya
ng dikeluarkan oleh Uni Eropa. Struktur dan persyaratan material EMAS lebih men
untut, terutama menyangkut tugas-tugas peningkatan, kepatuhan hukum dan pelapo
ran kinerja.
•
I. IDENTIFIKASI ISU LINGKUNGAN DAN
KECENDERUNGANNYA DALAM DUGAAN PUBLIK
a. Polusi udara
Polusi udara dirumah makan talago sari bisa disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah
kaca yang dihasilkan oleh truk-truk pengangkut makanan yang tiap hari menyuplai bahan
makanan ,timbunan sampah organik yang akan membusuk dan menghasilkan bau tidak
sedap, serta penggunaan bahan bakar dari kayu pada saat proses produksi.
b. Polusi air
Air yang tercemar atau terkontaminasi oleh bahan-bahan pencemar disebut polusi air.
Polusi air yang kemungkinan terjadi pada rumah makan talago sari adalah hasil limbah cair
(air deterjen) yang langsung terbuang ke selokan sehingga mencemari air tanah.
c. Polusi tanah
Polusi tanah merupakan polusi yang menyerang tanah, pada rumah makan talago sari lantai
diruang produksinya masih tanah, kemungkinan polusi yang terjadi adalah pada saat proses
produksi tumpahnya minyak ke tanah, adanya plastik, kertas, kayu , karet di tanah, serta air
limbah dari cuci piring (air deterjen) yang langsung dibuang ketanah.
d. Limbah dan bahan-bahan berbahaya
Limbah yang terdapat dirumah makan talago sari berasal dari limbah organik yang cepat
busuk seperti sampah sayuran, limbah anorganik seperti kertas dan plastik, limbah cair yang
berasal dari hasil buangan dari cucian piring (air deterjen).
f. Radiasi
Radiasi adalah pemancaran atau perambatan gelombang yang membawa tenaga melalui
ruang, misalnya pemancaran, perambatan gelombang elektromagnetik, gelombang bunyi.
Pada rumah makan talago sari, tidak ada sumber-sumber radiasi yang ditemui, seperti televisi
atau radio.
g. Perencanaan fisik
Perencanaan fisik adalah suatu usaha pengaturan dan penataan kebutuhan fisik untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia dengan berbagai kegiatan fisik. Pada rumah makan
talago sari, perencanaan fisik belum diatur dan ditata.
h. Pengunaan bahan/material
Bahan atau material yang digunakan pada rumah makan talago sari diperbarui setiap hari.
Bahan/material yang masih berlebih disimpan dilemari pendingin atau diletakkan di meja
produksi. Bahan/material yang penyimpanannya kurang tepat, akan mengalami kerusakan
atau pembusukan.
i. Penggunaan energi
Pengolahan bahan makanan memerlukan energi seperti air, api, dan listrik. Pada rumah
makan talago sari, air yang digunakan berasal dari PDAM, dimana air tersebut digunakan
setiap hari pada saat pengolahan bahan makanan. Listrik yang digunakan juga setiap hari
seperti penerangan (lampu), lemari pendingin yang kadang terlalu penuh mengakibatkan
daya listrik juga akan boros. Api yang digunakan juga setiap hari untuk proses produksi, api
berasal dari kompor maupun pembakaran dari kayu.
Air yang digunakan di rumah makan talago sari untuk proses produksi
bersal dari air PDAM, sementara air untuk mencuci peralat
menggunakan air PDAM yang tergenang,penggunaan sabun atau zat
kimia sebagai pembersih dapat menjadi penyebab polusi air, air bekas
cucian dan air kotor dibuang pada selokan yang dapat menjadi aspek
pencemaran air dan lingkungan.
a. Dampak polusi tanah
Pembuangan zat kimia dan minyak jelatah langsung pada tanah dapat menyebabkan
polusi pada tanah. Dampak dari polusi tanah ini adalah kematian pada tumbuhan dan
makhluk hidup lainnya. Tanaman yang awalnya tumbuh dengan subur lama-
kelamaan akan layu,bahkan akan mati. Zat-zat polutan yang terdapat pada tanah akan
masuk ke dalam jaringan tumbuhan,ketika tumbuhan tersebut dimakan oleh binatang
dan manusia maka efek negatifnya dapat tersalurkan.
Limbah cairan yang tidak larut dalam air, seperti minyak jelantah sisa menggoreng.
Permasalahan : Hindari membuang limbah ke saluran drainase, karena ujung-ujungnya akan
berkumpul di saluran air terdekat, sungai, dan laut. Sisa-sisa minyak ini akan terdegradasi di
dalam air. Dampaknya, akan membuat oksigen dalam air terkuras. Zat-zat polutan yang
terkandung di dalam limbah juga bisa menjadi sumber penyakit, seperti kolera, disentri, dan
berbagai penyakit lain.
Dampak radiasi pada ruah makan talago sari lebih kepada dampak dari radiasi bunyi yang
menyebabkankan sering terganggunya konsentrasi karyawan dikarena banyaknya kendaraan dan
alat yang berbunyi bersamaan.
Perencanan fisik yang belum di atur dan ditata dengan baik dapat menyebabkan terhambatnya
langkah kerja dan kemajuan usaha produksi, ini juga dapat memperbesar biaya pengeluaran dan
penggunaan tenaga kerja yang besar. Pada rumah makan Talago Sari masih banyak menggunakan
proses tradisional yang masih memerlukan tenaga pekerja yang cukup besar.
a. Dampak penggunaan bahan/ material
Perencanaan konstruksi bangunan yang tidak baik dapat menyebabkan
mudahnya terjadi kontaminasi dari dalam keluar maupun dari dalam ke
luar. Penggunaan material bangunan yang tidak kokoh juga dapat
menyebabkan dampak negative.
Pada rumah makan talago sari keselamatan dan kesehatan kerja karyawan kurang. Dimana
dari segi udara,air,lingkungan,tanah, kemungkinan terjadinya polusi tinggi yang dapat
menyebabkan terganggunya kesehatan karyawan,pemilihan material dan perencanaan fisik
bangunan yang tidak baik dapat mengancam keselamatan karyawan seperti terpeleset saat
sedsng bekerja karena lantai yang licin dan becek.
. Penelitian dan Analisa
Aspek yang dibahas :
a. Tanggapan staf
Staf sedikit mengetahui adanya pencemaran-pencemaran yang terjadi selama proses
produksi di lokasi tersebut. Pengetahuan tersebut hanya tercakup pada hal-hal yang
bersifat umum saja seperti bahaya limbah dan bahan-bahan berbahaya, polusi pada
air, dll.
a. Daerah fungsional
Daerah fungsional dari aspek ini dapat berupa lingkungan kerja produksi. Secara
umum, para staf atau pekerja telah memiliki kemampuan dasar untuk melakukan
penelitian terkait material dan peralatan yang digunakan cuma minim dalam
penerapannya.
a. Sumber Informasi
Informasi diperoleh dengan melakukan wawancara pada pemilik dan staf dari rumah
makan Talago Sari serta melihat dan menganalisis langsung lokasi produksi tersebut.
. Evaluasi
Aspek yang dibahas :
a. Hambatan dalam implementasi
Hambatan yang mungkin terjadi adalah dalam penerapannya. Pengetahuan dasar
sanitasi telah diketahui oleh hampir semua staf, tetapi dalam penerapannya masih
minim dan juga kurangnya kesadaran para pekerja untuk menerapkan hal tersebut.
a. Modifikasi rencana implementasi
Modifikasi rencana dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan serta arahan terkait
pentingnya penerapan ISO 14000 dalam suatu produksi serta terus mengingatkan dan
memberikan kesadaran pentingnya pengelolaan lingkungan pada suatu industri
1. Implementasi
Adapun pengembangan taktik untuk isu polusi udara yaitu
dengan mengurangi proses pengolahan yang menggunakan bahan bakar
kayu. Untuk polusi air dilakukan pengembangan taktik dengan cara
melakukan sterilisasi pada air yang akan digunakan. Pengolahan bahan
harus dilakukan dengan segera. Penggunaan energy dapat dengan
menggunakan oven atau rumah kaca. Kesehatan karyawan harus diperiksa
secara berkala.
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari analisis ini adalah tempat produksi ini
belum maksimal dalam penerapan ISO 14000 sehingga masih perlu
dilakukan perbaikan dalam pengelolaan lingkungannya.
B. Saran
Pemilik usaha disarankan untuk dapat melakukan pengelolaan lingkungan
produksi sesuai dengan ISO 14000.