Anda di halaman 1dari 19

KONSEP FISIOLOGIS DAN

PSIKOSOSIAL IBU POSTPARTUM

KELOMPOK 1

PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
WHAT IS
POSTPARTUM ?
DEFINISI
POSTPARTUM

Post partum atau masa nifas adalah masa pulih kembali


seperti sebelum hamil, mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti kembali
sebelum hamil, lama masa nifas yaitu 6-8 minggu
(Mochtar,
R. 1998).
ADAPTASI FISIOLOGIS
IBU POST PARTUM
SISTEM REPRODUKSI
Uterus

Serviks

Vagina
Hormon plasenta Hormon hipofisis dan fungsi
ovarium

Selama periode pascapartum, Waktu dimulainya ovulasi dan


terjadi perubahan hormon menstruasi pada wanita menyusui
yang besar. Pengeluaran dan tidak menyusui berbeda.
Kadar prolaktin serum yang tinggi
plasenta menyebabkan
pada wanita menyusui
penurunan signifikan hormon-
tampaknya berperan dalam
hormon yang diproduksi organ menekan ovulasi. Karena kadar
tersebut. follicle-stimulating hormone (FSH)
terbukti sama pada wanita
menyusui dan tidak menyusui,
disimpulkan ovarium tidak
berespons terhadap stimulasi FSH
ketika prolaktin meningkat (Bowes,
1991).
Sistem Perkemihan
Diuresis pascapartum

Komponen urine Diuresis pascapartum yang disebabkan oleh


penurunan kadar estrogen, hilangnya peningkatan
Glikosuria ginjal yang diinduksi oleh kehamilan tekanan vena pada tungkai bawah, dan hilangnya
menghilang. Laktosuria positif pada ibu peningkatan volume darah akibat kehamilan,
menyusui merupakan hal yang normal. BUN merupakan mekanisme lain tubuh untuk mengatasi
(blood urea nitrogen), yang meningkat selama kelebihan cairan.
masa pascapartum, merupakan akibat autolisis
uterus yang berinvolusi.

Uretra dan Kandung kemih


Trauma bisa terjadi pada uretra dan kandung kemih selama
melahirkan, yakni sewaktu bayi melewati jalan lahir. Dinding
kandung kemih dapat mengalami hiperemis dan edema,
seringkali disertai daerah-daerah kecil hemoragi. Kombinasi
trauma akibat kelahiran, peningkatan kapasitas kandung kemih
setelah bayi lahir, dan efek konduksi anastesi menyababkan
keinginan untuk berkemih menurun.
Volume darah
Tiga perubahan fisiologis pascapartum yang melindungi
wanita :
• Hilangnya sirkulasi uteroplasenta yang
mengurangi ukuran pembuluh darah maternal
10% sampai 50%.
• Hilangnya fungsi endokrin plasenta yang
menghilangkan stimulus vasodilatasi.
• Terjadinya mobilisasi air ekstravaskuler yang
disimpan selama wanita hamil.

Curah jantung

Denyut jantung, volume sekuncup, dan curah jantung


meningkat sepanjang masa hamil. Segera setelah wanita
melahirkan, keadaan ini akan meningkat bahkan lebih tinggi
selama 30 sampai 60 menit karena darah yang biasanya
melintasi sirkuit uteroplasenta tiba-tiba kembali ke sirkulasi
umum.
Sistem neurologi

Perubahan neurologi selama


puerperium merupakan
kebalikan adaptasi
neurologis yang terjadi saat
wanita hamil dan disebabkan
trauma yang dialami wanita
saat bersalin dan melahirkan.
Rasa tidak nyaman
neurologis yang diinduksi
kehamilan akan menghilang
setelah wanita melahirkan.
Sistem
muskuloskeletal Adaptasi sistem
muskuloskeletal ibu yang
terjadi selama masa hamil
berlangsung secara terbalik
pada masa pascapartum.
Adaptasi ini mencakup hal-
hal yang membantu
relaksasi dan hipermobilitas
sendi dan perubahan pusat
berat ibu akibat
pembesaran rahim.
SISTEM INTEGUMEN
KLAOSMA YANG MUNCUL PADA MASA HAMIL
BIASANYA MENGHILANG SAAT KEHAMILAN BERAKHIR.
HIPERPIGMENTASI DI AEROLA DAN LINEA NIGRA TIDAK
MENGHILANG SELURUHNYA SETELAH BAYI LAHIR.
PADA BEBERAPA WANITA, PIGMENTASI PADA DAERAH
TERSEBUT AKAN MENETAP. KULIT YANG MEREGANG
PADA PAYUDARA, ABDOMEN, PAHA DAN PANGGUL
MUNGKIN MEMUDAR, TETAPI TIDAK HILANG SELURUHNYA.
ADAPTASI PSIKOSOSIAL
IBU POSTPARTUM
ADAPTASI PSIKOLOGIS
Hubungan episode kehamilan dengan reaksi psikologi yang terjadi :

Trimester I : sering terjadi fluktuasi lebar emosional sehingga periode ini


mempunyai risiko tinggi untuk terjadinya pertengkaran atau rasa tidak
nyaman.
Trimester II : Fluktuasi emosional sudah mulai mereda dan perhatian
wanita hamil lebih terfokus pada berbagai perubahan tubuh yang
terjadi selama kehamilan, kehidupan seksual keluarga dan hubungan
batiniah dengan bayi yang dikandungnya.
Trimester III : Berkaitan dengan bayangan risiko kehamilan dan proses
persalinan sehingga wanita hamil sangat emosional dalam upaya
mempersiapkan atau mewaspadai segala sesuatu yang mungkin akan
dihadapi.
Fase perubahan
adaptasi psikososial
Menurut Rubin (cit. Bryar, 1995) terdapat tiga fase perubahan adaptasi
psikososial ibu postpartum yaitu :
Fase Taking In : periode tingkah laku bergantung. Fase taking in adalah
waktu refleksi bagi ibu, yang terjadi pada hari pertama sampai hari kedua

Taking Hold adalah pergerakkan dari tergantung menuju tingkah laku


mandiri.
Fase ini terjadi pada hari ke 2-4 postpartum.

Fase Letting Go. Pada fase ketiga disebut letting go (mendefinisikan


sebagai peran barunya), oleh Rubin fase ini dimulai pada akhir minggu
pertama postpartum yang saat ini ibu akan menuju fase letting go dengan
peran barunya.
POSTPARTUM BLUES
Kegagalan dalam adaptasi psikososial postpartum dapat
mengakibatkan gangguan psikologi berupa postpartum
blues. Pospartum blues merupakan bentuk depresi
pospartum yang paling ringan.

Post partum blues merupakan masa transisi mood setelah


melahirkan terjadi pada 50-70% wanita. Post partum
blues atau sering juga di sebut maternity blues atau
sindroma gangguan efek ringan yang tampak pada
minggu pertama setelah persalinan
Gejala Postpartum Blues :
1. REAKSI DEPRESI/SEDIH/DISFORIA
2. SERING MENANGIS
3. MUDAH TERSINGUNG (IRITABILITAS)
4. CEMAS
5. LABILITAS PERASAAN
6. CENDERUNG MENYALAHKAN DIRI SENDIRI
7. GANGGUAN TIDUR DAN GANGGUAN NAFSU MAKAN
8. KELELAHAN
9. MUDAH SEDIH, CEPAT MARAH,PERASAAN
BERSALAH,SANGAT LUPA.
MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai