Anda di halaman 1dari 27

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN

DALAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI RUMAH SAKIT

DIREKTUR PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN


Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan
Ditjen Pelayanan Kesehatan RI

Disampaikan pada workshop PPI, Jakarta, 21 Maret 2018


PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN

PROGRAM
PENINGKATAN
PROGRAM
AKSES
PENINGKATAN MUTU
• SARANA
• AKREDITASI RS
PRASARANA
• AKREDITASI PKM
• KOMPETENSI SDM*
• ALAT KESEHATAN

Terwujudnya Akses Pelayanan Kesehatan


Dasar dan Rujukan yang berkualitas Bagi
Masyarakat
2
PENINGKATAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT
REGULASI PERUMAH SAKITAN

PUSAT DAERAH RS

VISI, MISI DAN STRATEGI

INPUT PROSES OUTPUT

 Good corporate gov.


 Administrasi Kinerja klinik
 Good clinical gov.
 Sarpras  NDR/ GDR RS
 Kendali mutu &
 Peralatan kesehatan  BOR/LOS/TOI
biaya Surveilans Infeksi
 SDM
 Patient Safety Kinerja keuangan
Standar Pelayanan
 Pembinaan dan  Tingkat kepuasan
pengawasan

PERSYARATAN PELAYANAN KES DAN


MONITORING DAN
PERIZINAN PEMBINAAN MUTU PENGAWASAN
3
MENGAPA PPI MERUPAKAN PRIORITAS DUNIA?
Data Global:
•Rata2 1 dari 10 pasien dirawat mengalami HAI’S di dunia  1 dari 10 pasien HAI’s dunia
meninggal
•Sebenarnya kematian bisa dicegah
•9-92,% dari petugas kesehatan tidak rutin cuci tangan
•Data AMR:
• Mortality rate karena MRSA >50% dibanding karena S aureus
• Antara 38,7% -50,9% Menyebabkan infeksi luka operasi sehingga tidak dapat
menggunakan AB standar
•NICU: angka infeksi neonatus negara berkembang 3-20x negAra industri
•Pelayanan ibu ( Afrika ):sampai 20% dapat mengalami ILO pasca SC 11 % menyebabkan
kematian

Sumber: WHO
HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS
WHO : terjadi pada 5 – 10 % pasien dirawat

LOS Memanjang dan biaya


meningkat (cost uneffectiveness)

WHO : 50 % bisa dicegah dengan


perubahan perilaku petugas
MENGAPA PPI?

 Peningkatankasus-2 penyakit infeksi (new emerging, emerging- &


re-emerging diseases) dan infeksi terkait pelayanan kesehatan
(HAIs)
 Gambaran mutu pelayanan RS
 KLB unpredictable
 Patient Safety dan healthcare worker safety
 HAIs: 1 dari 20 pasien dirawat mengalami infeksi akibat pelayanan
kesehatan (healthcare associated infection)  70 % diantaranya
BISA DICEGAH !!  (< 10% dipengaruhi lingkungan; > 90% dipenga
ruhi perilaku)
6
TUJUAN PROGRAM PPI

Meningkatkan mutu layanan RS dan fasilitas pelayanan


kesehatan lainnya → cost effective
Melindungi nakes & masyarakat dari penularan
penyakit menular (Emerging Infectious Diseases)
Mencegah terjadinya HAIs (Healthcare Associated
Infections)

7
(Program Pengendalian Resistensi Antimikroba) (Program Keselamatan Pasien RS)

PENCEGAHAN PENGGUNAAN
INFEKSI PRA ANTIBIOTIK

PPI
MISUSE
MS USE
HAND - HYGIENE OVERUSE
(Medication
UNDERUSE
Safety)

8
LANDASAN HUKUM
• UU No 36/2009 tentang Kesehatan
• UU No 44/2009 tentang RS
• UU No 29/2004 tentang Praktik Kedokteran
• Permenkes No 8/2015 tentang Program
Pengendalian Resistensi Antimikroba di RS
• Permenkes No 27 tahun 2017 tentang PPI di
Fasyankes

9
PERMENKES 27/ 2017
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI FASYANKES

• Berlaku sejak tgl 12Mei 2017


• Tediri dari: 12 pasal
• Ruang lingkup Permenkes:
– FKRTL (rumah sakit)
– FKTP: Puskesmas, Klinik dan
praktik mandiri

10
Infeksi terkait pelayanan kesehatan ( HAI’s)

 infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah


sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dimana ketika
masuk tidak ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi
 termasuk infeksi dalam rumah sakit tapi muncul setelah
pasien pulang,
 infeksi karena pekerjaan pada petugas rumah sakit dan
tenaga kesehatan terkait proses pelayanan kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan

11
PMK 27/2017 tentang PPI

HAI’s dan
Pencegahan dan infeksi Fasyankes
Pengendalian Infeksi yang
bersumbe
r dari
masyarak
Prinsip at PENDIDKAN
Penggunaan
kewaspadaan Bundles DAN
antimikroba SURVEILANS
standar dan PELATIHAN
secara bijak
transmisi PPI

12
Ruang lingkup program PPI

PPI
Kewaspadaan Pengunaan
standar dan antimikrob
Bundles
berdasarkan a secara
transmisi bijak

SURVEILANS PENERAPAN TERHADAP:


PENDIDIKAN DAN PELATIHAN •HAI’S
PPI •INFEKSI YANG BERSUMBER DARI
MASYARAKAT 13
KOMITE/TIM PPI
(pasal 5-8)
• Organisasi non struktural
• Fungsi: menjalankan PPI
• Menyusun kebijakan PPI termasuk pencegahan infeksi bersumber dari
masyarakat: TBC, HIV dan infeksi menular lainnya
• Untuk pelaksanan PPI pada praktik mandiri- dibawah koordinasi
Dinke kabupaten /kota
• Kegiatan: pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, monev dan
pembinaan
• Pelaporan ke pimpinan fasyankes: 2 kali/tahun

14
PERMENKES 27/ 2017
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI FASYANKES

• Susunan organisasi Komite PPI adalah Ketua, Sekretaris, dan Anggota yang terdiri
dari IPCN/Perawat PPI, IPCD/Dokter PPI dan anggota lainnya.
• Anggota Komite PPI

IPCD/Dokter PPI :
a. Dokter wakil dari tiap KSM (Kelompok Staf Medik).
b. b. Dokter ahli epidemiologi.
c. Dokter Mikrobiologi.
d. Dokter Patologi Klinik.

15
PERMENKES 27/ 2017
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI FASYANKES

Kriteria IPCD Tugas IPCD


• Dokter yang mempunyai • Berkontribusi dalam pencegahan, diagnosis dan terapi infeksi
yang tepat.
minat dalam PPI • Menyusun pedoman penggunaan antibiotika dan surveilans.
• Mengikuti pendidikan • Mengidentifikasi dan melaporkan pola kuman dan pola resistensi
dan pelatihan dasar PPI. antibiotika.
• Bekerjasama dengan IPCN melakukan monitoring kegiatan
• Memiliki kemampuan surveilans infeksi dan mendeteksi serta investigasi KLB.
leadership. • Membimbing dan mengadakan pelatihan PPI bekerja sama
dengan bagian pendidikan dan pelatihan (Diklat) di rumah sakit.
• Monitoring kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.

16
PERMENKES 27/ 2017
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI FASYANKES

Kriteria IPCN
•Perawat dengan pendidikan minimal DIII.
•Mempunyai minat dalam PPI.
•Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI dan IPCN
•Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara.
•Memiliki kemampuan leadership dan inovatif.
•Bekerja purna waktu.

17
Infection Prevention Control Nurse (IPCN)

 IPCN  menolong pencegahan infeksi pasien yang mengalami


infeksi di rumah sakit dan klinik.
 Menginstruksikan perawat lain dan tim kes lain untuk
melakukan prosedur sanitasi yang benar, mempelajari
perkembangan bakteri yang terdapat pada tubuh pasien,
mengidentifikasi bakteri penyebab yang mengganggu tubuh
pasien.
 Bertanggung jawab terhadap pencatatan dan tidak lanjut
pengelolaan infeksi pasien.
MONITORING DAN EVALUASI
• Untuk mengukur keberhasilan
pelaksanaan program dan
kepatuhan penerapan oleh
petugas
• Evaluasi angka kejadian HAI’s

• ICRA ( INFECTION CONTROL RISK


ASSESMENT)
• AUDIT
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
• Advokasi, sosialisasi dan bimbingan teknis
• Pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM
• Monitor dan evaluasi

Dinas kesehatan Prov/kabupaten/kota,


perhimpunan/asosiasi Fasyankes dan
organisasi profesi terkait
I. KELOMPOK STANDAR (ARK,HPK,AP,
PELAYANAN BERFOKUS PADA PAP,PAB,PKPO
PASIEN MKE)

(7 BAB)

(PMKP,PPI,TKRS,
II. KELOMPOK STANDAR MFK, KKS, MIRM)
STANDAR MANAJEMEN RS
(6 BAB)
NASIONAL AKREDITASI
RUMAH SAKIT (SNARS)
ED 1 III. SASARAN KESELAMATAN
berlaku mulai 1 januari 2018 SKP
PASIEN
PONEK
HIV/AIDS
IV. PROGRAM NASIONAL TB
PPRA
GERIATRI
V. INTEGRASI PENDIDIKAN
KESEHATAN DALAM
PELAYANAN IPKP
SASARAN KESELAMATAN PASIEN NASIONAL

• SKP.1 Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar


• SKP.2 Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif
• SKP.3 Meningkatkan Keamanan Obat-obatan Yang Harus Diwaspadai
• SKP.4 Memastikan Lokasi Pembedahan Yang Benar, Prosedur Yang
Benar, Pembedahan Pada PasienYang Benar
• SKP.5 Mengurangi Risiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan
• SKP.6 Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh

22
HAND HYGIENE/KEBERSIHAN TANGAN:
• Merupakan salah satu prosedur yang
paling penting dan efektif mencegah
Healthcare Associated Infections (HAIs)
bila dilakukan dengan baik dan benar
• PILAR DALAM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
• Komponen sentral dari Patient
Safety
• Bagian dari kewaspadaan standar
• Indikator Mutu RS
23
5 LANGKAH PRAKTIS UNTUK STRATEGI UNTUK
MENURUNKAN INFEKSI: MENINGKATKAN
1.Memperbaiki hand hygiene KEBERSIHAN TANGAN
2.Membuat standar nasional • Program pendidikan dan
pemasangan dan perawatan alat program peningkatan
invasif. kualitas multidisiplin.
3. Meningkatkan kebersihan Rumah • Membutuhkan pelaksanaan
Sakit.
(terus-menerus).
4.Memperbaiki desain Rumah Sakit.
• Fokus pada merubah
5.Memperketat kontrol peresepan kebiasaan.
Antibiotik.

24
KEBERHASILAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RS

Klinis

House
Perawat
Keeping

Laboratori
Sanitasi
um
KEBERHASILAN
PPI

IPSRS K3L

Gizi Farmasi

25
PENUTUP

Tantangan
•Komitmen pimpinan RS untuk menerapkan PPI di RS
•Turnover petugas terlatih PPI tinggi
•Masih terbatasnya anggaran untuk program PPI nasional
•Perubahan Budaya petugas kesehatan kesadaran untuk menurunkan penula
ran infeksi terkait pelayanan kesehatan
Tindak Lanjut
•Penguatan PPI melalui pemenuhan standar dan peningkatan kapasitas SDM
•Surveilans HAIS
•Perbaikan sistem pelaporan
•Monitoring dan evaluasi

26
TERIMA KASIH
TERMA KASIH

DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN


2018 27

Anda mungkin juga menyukai