Anda di halaman 1dari 37

» Overview HAIs

» Dan
» Manajement Pencegahan dan
Penatalaksanaan plebitis
JATIM SUGIYANO, S.Kep , Ns

Pendidikan:
• DIII kep Darul Ulum Jombang 1999
• S1 Kep Brawijaya Malang 2010
• Pelatihan PPI di Surabaya 2014
• Pelatihan IPCN RS Jantung harapan kita Jakarta2014
• TOT PPI Yogya 2014
• MOT bandung 2015

Jatim sugiyanto
Komplikasi yang paling sering terjadi di Yankes
Kejaian infeksi eropa amerika 1%
Asia, amerika latin dan sub sahara afrika 40%

Indonesia ?
Belum ada data yang akurat, dari hasil
presentasi sangat rendah 0 – 1 %,
surveilans pasif, oleh personil yang belum
memahami surveilans

Nomor 382/menkes/sk/III/2007
HAIs
Infeksi
 terjadi setelah >48 jam paska MRS,atau
setelah keluar RS ( paska bedah 1 bulan -
90 hari )
 terjadi pada pasien selama proses

perawatan dan tidak dalam masa inkubasi


saat MRS
Pengganti  infeksi yang didapat di RS tetapi muncul
infeksi
nosokomial
saat setelah keluar dari RS,
2007  infeksi pada petugas RS/Fasyankes yang
diperoleh karena pekerjaannya (okupasi)
Infeksi yg sering Terjadi di RS

1. Infeksi sistem pernafasan


Pneumonia (Hospital acquired pneumonia)
 Ventilator Associated Pneumonia (VAP)

2. Infeksi saluran kemih


 Catheter associated UTI

3. Infeksi aliran darah/”bloodstream”


 Catheter-related Bloodstream Infection (CRBSI) 
Sepsis (septikemia)

4. ILO ( infeksi Luka Operasi)


INFEKSI LAIN…….

1.Presure ulcer
2.plebitis
» PLEBITIS (terbanyak) Risiko INFEKSI ↗
» Infeksi aliran darah (BSI)**
- Mortalitas & morbiditas, ↗, LOS ↗
- USA: 250.000- 500.000 /th (cost 4.000 –
56.000 $/epis

CDC, 2002, **Halton K, Gravis N. 2007. economic evaluation and catheter-related blood steam infection.
Emerging infectious disease 2007; 13(6)
angka kejadian plebitis

120
107
102
97
100
90
87

80

60
Axis Title

60

40
26
22
16
20

0
2014 2015 2016
kimiawi 102 107 26
mekanikal 90 87 22
bakteri 97 60 16
adalah peradangan pada daerah sekitar
insersi pemasungan intra vena kanula
perifer setelah 2 x 24 jam pemasangan.
Flebitis : radang dinding vena

Komplikasi yang paling sering muncul pada


pemberian terapi cairan.
Penyebab flebitis :
► Kimiawi
► Mekanis
► Bakterial
Flebitis

Penyebab : pH
► Normal ….. 7,35 - 7,45
► Pemakaian obat bersifat asam atau
alkali mempermudah terjadinya flebitis
Obat pH
Antibiotik 2,5 - 4,5
KCl 4,0 - 8,0
Primperan 2,5 - 4,5
Lasix 8,6 - 9,6
Morfin 3,0 - 6,0
Flebitis Kimiawi (pH)

Pencegahan
Salah satu cara untuk mengurangi risiko flebitis karena pH obat, berikan obat
dengan cara intermittent IV drip, dengan mengencerkan dalam Otsu 100 ml (u/
obat obat yang dianjurkan)

Secondary Primary
Primary Container Container
Container

Secondary
Administration
Primary
Set
Administration
Set

Primary
Administration
Set

Piggyback Direct line


Flebitis

Penyebab : Osmolaritas
► Normal : 285  5 mOsm/L
 Cairan Isotonik : Otsu NS, Otsu RL, Asering
 Cairan Hipotonik : KA-EN 3B, Otsu D5
 Cairan Hipertonik : Aminovel-600

► Osmolaritas cairan yang bisa diterima oleh


vena perifer, max. 900 mOsm/L
Flebitis Kimiawi (Osmolaritas)
Pencegahan
Salah satu cara untuk mengurangi risiko flebitis karena osmolaritas tinggi, pada
penggunaan perifer ialah dengan menggunakan 3 way stopcock , diberikan
bersama dengan cairan lain yang isotonis

Cara Lain
Dengan pemilihan cairan yang efektif, pengaturan volume dan tetasan infus
harus konsisten dan dapat ditoleransi oleh pembuluh darah vena.
Flebitis

► Paling sering terjadi diantara 3 macam flebitis


► Biasanya gejala muncul 48-72 jam setelah
jarumdipasang

Penyebab Penyebab
 pemilihan vena pada area •iritasi akibat penggunaan kanula
pergelangan yang terlalu panjang/besar untuk
Pemilihan ukuran catheter ukuran pembuluh yang diinsers
intravena tidak tepat •Terjadinya pergerakan kanula
Pengaturan tetesan kurang baik •Manipulasi kateter yang terlalu
Penusukan vena berulang sering
Flebitis

Pemilihan tempat penusukan jarum


Hindari daerah sendi, vena keras, vena extremitas bawah,
vena di bawah area komplikasi, area edema, area terinfeksi
Pemilihan vena
Pilih vena besar (dan lurus), dari distal ke arah proximal
Untuk KA-EN MG 3, Asam Amino dan Aminofluid di mulai dari vena mediana atau vena cephalica
(lengan bawah)

Pemilihan jarum
 Ukuran : 14 G – 18 G  Resusitasi, transfusi
20 G – 24 G  Maintenance/Akses IV
 Bahan - Polyurethane
Pelaksanaan fiksasi
Baik dan benar
Flebitis

Penyebab
►hand hygiene, barrier precaution
►prosedur tindakan yang tidak aseptik
► tehnik pemasangan tidak aseptik
►pemasangan terlalu lama ( > 72 jam )
► Cairan infus terkontaminasi karena :
 Teknik memasukkan obat ke botol
 Teknik penggantian botol
 Set infus terlepas dari sambungan
 Teknik injeksi obat
 Penggantian infus set
► Tempat penusukan terkontaminasi karena :
 Teknik penusukan jarum
 Perawatan tempat penusukan
 Penggantian jarum
 Alat tidak steril
► Tempat tidak bersih
Flebitis

Pencegahan
 Pertahankan kebersihan lingkungan dan alat
 Cuci tangan sebelum dan setelah tindakan
 Pahami teknik dengan benar/baik
 Infus set & jarum diganti tiap < 72 jam
 Tempat penusukan didesinfektan (ganti balutan) setiap hari
1. Kontaminasi pada botol infus 4. Port injeksi
2. Koneksi dengan infus set 5. Pangkal IV Cath (Hub)
3. Kulit area insersi 6. Tangan Ns

Intravenous Infusions
Sites of Possible Contamination

Contamination of infusions fluid

Port for additives

Insertion Site

Injection port

Administration set
Connection with …
Gravity = (F)
P=F:A
Gravity Set-up

Ideal bag position


Approx 36 Inches above heart

Tubing Bore = (A)

36 inchi di atas jantung

Approximate level of
patient’s heart

Resulting I.V. line


pressure = (P)

Image modified by J. Williams, Baxter Healthcare Corporation.


Original image 1994 by Techpool Studios Corp., USA
Flebitis

Flebitis Intravena
Skala Flebitis
00 = tanpa komplikasi/tanda flebitis
10 = merah dan/atau sakit bila ditekan
20 = merah, sakit bila ditekan dan edema
30 = merah, sakit, edema dan vena mengeras
40 = merah, sakit, edema, vena mengeras
dan timbul pus
Flebitis 00 Flebitis 10 Flebitis 20 Flebitis 30

Struktur Vena

Flebitis 00 Flebitis10 Flebitis20


TOOLS IDENTIFIKASI FLEBITIS PADA AKSES TERAPI INTRAVENA

KRITERIA GRADE

I II III I V
V
TANDA & GEJALA

Eritema (Kemerahan) +/- + + + +


Bengkak/Edema - + + + +
Nyeri tekan area insersi / sepanjang kanula -/+ + + + +

Indurasi - - +/- + +
Demam > 38°C - - + + +
Eksudat pada area Insersi - - - + +
Kultur darah/ pus - - - - +
< 48 Jam Plebitis Kimia
(ONSET)
WAKTU

48 - 72 Jam Plebitis Mekanik

> 72 Jam Plebitis Bakterial IADP


► Tujuan & tipe cairan
► Lokasi & kondisi vena
► Durasi terapi
► Ukuran kanula
► Umur pasien
► Aktivitas pasien
- Gunakan sisi non dominan
► Kerjasama pasien
Guidelines Tehnik IV perifer
Evidence:

Edukasi, traing, surveillance,


Perawat cuci tangan, aseptik teknik

Kateter Material, Ukuran jarum

Insersi Desinfeksi lokasi insersi,


kanulasi jarum, fiksasi, dressing
On going Injection port, asessories, obat,
cairan parenteral, evaluasi,
care dokumentasi
CDC, 2011 & JBI, 2007
» Edukasi: Indikasi dipasang IV, prosedur
pemasangan tepat
» Scr Periodik kaji pengetahuan & kepatuhan
thd guidelines (IA)
» Petugas IV-terapi: training petugas unt
pemasangan & maintenance IV kateter. (IA)
» Lakukan survailans
» Budayakan Hand hygiene
*CDC, 2011
– INSERSI dan perawatan kateter (IB)
– Sarung tangan bersih > sarung tangan
steril untuk insersi / mengganti
dressing IV (IC)
– Sarung tangan steril untuk penusukan
arteri atau cateter midline (IA)
CDC, 2011
Pilihlah Kateter berdasar:
- Tujuan pemasangan,
- lama pemakaian,
- komplikasi yg mungkin muncul
- dan pengalaman operator. (IB)
» Teflon, silicone elastomer atau polyurethane
lebih resisten thd mikroorganisme dibanding
polyvinyl chloride, polyethylene , baja

» Hindari kateter jarum baja krn sering


menimbulkan komplikasi infiltrasi,
ekstravasasi & necrosis

CDC, 2011, Pratt P.J, et al, 2007


Ukuran Jarum
Jarum kecil tidak
menghambat aliran
Pengenceran cepat
Tidak ada cairan pekat
kontak dinding

Jarum besar menyumbat vena,


aliran jadi lambat
Cairan pekat akan
kontak dinding lama

• Tergantung besarnya vena yg akan digunakan.


• Kateter harus berdiameter kecil sehingga ada ruang
untuk kateter dan aliran darah
» Idealnya gunakan ukuran gauge kecil.
Panjang jarum 2 – 3 cm, u vena dalam  5
cm.
 24 G – Infant, anak-anak / dewasa , vena kecil
 20,22 G – medical ps, maintenance, nutrisi
 18 G – transfusi, replacement cairan
 16 G – ps trauma, operasi mayor, replacement
cairan

Best practice, 2008; Illustrated manual of nursing practice,2006


Persiapan Kulit

• Desinfeksi t4 insersi - Chlorhexidine /alcohol 70% (IB)


• TIDAK palpasi setelah t4 insersi di desinfeksi (IB)
• Biarkan antiseptik kering (IB)
• TIDAK beri antibiotik ointment topikal, cream kecuali
dialisis (IB)

*CDC, 2011
» Palpasi / Cek daerah insersi (tiap hari) (II)
» Ganti dressing jika lembab, basah, kendur
atau kotor saat diinspeksi (IB)
» Jangan ganti kassa/dressing jk tidak ada
tanda2 infeksi (II)

CDC, 2011
» Lepas infus:
tanda2 infeksi, Malfungsi (IB)
» Monitor visual tempat penusukan (IB)
» Dukung pasien melapor , jk tidak nyaman (II)
» Yakinkan perawatan daerah tusukan sesuai dng
material kateter (IB)

CDC, 2011
» Buang benda tajam
pada tempat khusus
(sharp disposal) yg anti
bocor/tertusuk. JANGAN
tutup kembali,
mematahkan atau
membelokan jarum.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai