Anda di halaman 1dari 48

Apa itu Diabetes Melitus ?

dan
Bagaimana Mengobatinya ?

Dr. Cynthia Pentury, Sp.PD


Top Ten Countries for Estimated Number of Adults
With Diabetes, 1995 and 2025
Country 1995 (millions) Country 2025 (millions)

Rank
1 India 19.4 India 57.2
2 China 16.0 China 37.6
3 U.S. 13.9 U.S. 21.9
4 Russian Fed. 8.9 Indonesia 14.5
5 Japan 6.3 Pakistan 12.4
6 Brazil 4.9 Russian Fed. 12.2
7 Indonesia 4.5 Mexico 11.7
8 Pakistan 4.3 Brazil 11.6
9 Mexico 3.8 Egypt 8.8
10 Ukraine 3.6 Japan 8.5
All other countries 49.7 103.6

Total 135.3 300.0


Definisi Diabetes
Diabetes melitus adalah suatu
penyakit atau kumpulan gejala yang
timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena peningkatan
konsentrasi kadar gula dalam darah
akibat kekurangan insulin baik
absolut maupun relatif.

Disebut juga : sakit gula , kencing


American Diabetes Association 1995
Pada penderita Diabetes terjadi
keadaan :
1. Kekurangan Jumlah hormon
Insulin

2. Tubuh tidak berespons terhadap


insulin (resistentensi insulin )
Insulin
• Hormon yang dihasilkan oleh
pancreas
• Berfungsi untuk menurunkan
kadar gula darah, dengan
cara memasukkan gula ke dalam
sel

• Berpengaruh terhadap metabolisme

karbohidrat,lemak dan protein.


Metabolisme Glukosa

Makan Makanan diserap tubuh  darah sel menggunakan


 dengan bantuan insulin gula sebagai sumber
glukosa masuk ke sel Sel tidak
energi punya energi
untuk
beraktivitas
Glukosa tidak bisa
masuk sel
Klasifikasi Diabetes Melitus

 Tipe 1 : kekurangan insulin absolut ( tidak


ada insulin sama sekali atau sangat sedikit)

 Tipe 2 : kekurangan insulin dan atau tubuh


tidak berespon terhadap insulin

 Tipe lain : kelainan genetic fungsi sel beta


dan kerja insulin, infeksi, dll

 Diabetes Melitus Gestasional (Diabetes


Kehamilan)
Siapa saja yang berisiko
menderita Diabetes ?
Faktor Risiko DM Tipe 2

Umur ≥ 45 Kegemukan (
tahun Indeks Massa
Tubuh >23
Faktor Risiko DM Tipe 2

hipertensi HDL ≤ 35 mg/dl


≥140/90 mmHg dan/atau trigliserida ≥
250mg/dl
Faktor Risiko DM Tipe 2

Jarang berolah riwayat diabetes di


keluarga
raga
Faktor Risiko DM Tipe 2

riwayat
diabetes pada
riwayat melahirkan bayi kehamilan /
> 4 Kg Gestational
Faktor Risiko DM tipe 2

Riwayat penyakit jantung/ kardiovaskular


Apa saja gejala diabetes ?
Gejala – gejala Penyakit DM

Keluhan Klasik :
1.Polydipsia (sering merasa
haus)
2.Polyfagia (sering merasa
lapar)
3.Polyuria (sering kencing)
4.Penurunan berat badan
yang tidak dapat
dijelaskan sebabnya.
Keluhan Lain:
• Lemas
• Kesemutan
• Gatal
• Mata kabur
• Disfungsi ereksi pada pria
• Gatal di kelamin bagian luar wanita
Apa Gejala DM?
Banyak Banyak Cepat lelah Nafsu Makan bertambah, Berat badan
kencing makan menurun

Banyak Rasa Baal di kaki Ibu melahirkan bayi > 4 Penglihatan Gairah sex
minum kg kabur menurun
Kriteria Diagnosis DM Tipe 2
 1. Gejala Klasik DM + Gula Darah
Sewaktu (GDS) ≥ 200 mg/dl

 2. Gejala Klasik DM + Gula Darah Puasa


(GDP) ≥ 126 mg/dl

 3. Gula Darah 2 jam Post Prandial


(GD2jPP) setelah Tes Toleransi Glukosa
Oral (TTGO) ≥ 200 mg/dl

 4. HbA1C > 6,5


Pre Diabetes
• Toleransi Glukosa Terganggu ( TGT ) 
GD 2 jam post prandial : 140 – 199
mg/dl

• Gula Darah Puasa Terganggu (GDPT) 


GD puasa : 100 – 125 mg/dl

Kedua kondisi diatas sangat


meningkatkan risiko DM
Apa yang paling ditakuti dari DM?
 Gejalanya?

Bukan ! karena kadang-2


tak terasa
Jadi, apa yang
paling ditakuti
pada DM?

• Komplikasinya !
Karena :
sebagian tidak bisa
diperbaiki bahkan dapat
menimbulkan cacat dan
kematian
KOMPLIKASI PADA DM
Komplikasi Akut
1. Hipoglikemia
2. Ketoasidosi Diabetik (KAD)
3. HONK (Hiperosmolar Non Ketotik)

Komplikasi Kronik
1. Makro angiopati (Makrovaskuler)
2. Mikro angiopati (Mikrovaskuler)
-Kadar Gula
Komplikasi Akut Darah sangat
tinggi ( > 300
mg/dl)
-Gejala Diabetes
parah
-Pemeriksaan
Keton darah /
urin +
-Pasien sering
tidak sadarkan
diri
Diabetik Ketoasidosis
-Penyebab
HIPOGLIKEMIA
Type 2 Diabetes is Associated with Serious
Complications
Microangiopathy Macroangiopathy

Diabetic Stroke
Retinopathy
2- to 4-fold increase in
Leading cause cardiovascular
of blindness mortality and stroke5
in adults1,2

Diabetic Cardiovascular
Nephropathy Disease
Leading cause of
8/10 individuals with
end-stage
diabetes die from CV
renal disease3,4
events6

Diabetic Peripheral Arterial


Neuropathy Disease

1UK Prospective Diabetes Study Group. Diabetes Res 1990; 13:1–11. 2Fong DS, et al. Diabetes Care 2003; 26 (Suppl. 1):S99–S102. 3The Hypertension in Diabetes
Study Group. J Hypertens 1993; 11:309–317. 4Molitch ME, et al. Diabetes Care 2003; 26 (Suppl. 1):S94–S98. 5Kannel WB, et al. Am Heart J 1990; 120:672–676.
6Gray RP & Yudkin JS. Cardiovascular disease in diabetes mellitus. In Textbook of Diabetes 2nd Edition, 1997. Blackwell Sciences. 7King’s Fund. Counting the cost.

The real impact of non-insulin dependent diabetes. London: British Diabetic Association, 1996. 8Mayfield JA, et al. Diabetes Care 2003; 26 (Suppl. 1):S78–S79.
Komplikasi Diabetik
Grade 1 Grade 2 Grade 3 Grade 4 Grade 5 Grade 6

Normal Kaki resiko Kaki ulkus Kaki infeski Kaki Kaki yg tidak
Tidak tinggi Ulkus pada Kudem nekrosis/ dapat di
terdapat Deformitas plantar Kulit Merah gangren selamatkan
kelaianan Kelainan Neuropati melibatkan Nekrosis
Infeksi kulit sub
kuku Kalus Ostio melites luas harus
kutis fasia , amputasi
Kulit kering Ulkus dasar Gejala sendi,tulang.
Otot nya otot sisitemik
hipotrofi

Klasifikasi Wagne
Kelainan struktur kaki

Pasca amputasi
Kelainan pertumbuhan kuku
Penatalaksanaan DM

Edukasi

Terapi Gizi Medis

Latihan Jasmani

Intervensi Farmakologis
Lemak

• Diet sehat yang


seimbang terdiri
dari :
• 45-65%
karbohidrat.
• 20-25%
Karbohidrat
Protein lemak.
• 10–20%
protein
OLAHRAGA

Regular (3-4 x/minggu)- 30


menit
Jalan pagi, senam aerobik,
berenang, dll
Obat anti diabetik

1. Anti Diabetik Oral ( ADO )


2. Insulin
Obat Oral Anti Diabetik
Jenis Obat dan Cara Kerja:

1. Sulphonylureas ( stimulasi sekresi


insulin )
(glibenclamide, glimepiride, gliclazid,dll)

2. Metformin ( insulin sensitizer,


menghambat glukoneogenesis,
meningkatkan uptake glukosa oleh
jar.perifer)

3. Acarbose ( menghambat absorbsi


karbohidrat kompleks )

4. Pio/Rosiglitazone ( insulin sensitizer )

5. Repaglinide (stimulasi sekresi insulin


saat glukosa darah ↑)
Obat Oral Anti Diabetik
Efek Samping:
1. Sulphonylureas ( hipoglikemia )

2. Metformin ( gangguan saluran cerna, rasa logam pada


lidah, gangguan penyerapan vitamin B12, asidosis laktat)

3. Acarbose ( gangguan saluran cerna  buang angin,


gangguan fungsi liver )

4. Pio/Rosiglitazone ( edema peningkatan berat


badan, anemia, infeksi saluran pernapasan, gangguan
fungsi liver )

5. Repaglinide (hipoglikemi)
Perbaikan kontrol glikemik mengurangi
risiko komplikasi jangka lama

Setiap penurunan 1% HbA1c mengurangi risiko


komplikasi jangka lama

43 % 37 % 19 % 16 % 14 % 12 %

Stroke
Infark Miokard
Gagal
Ekstraksi jantung
katarak
Penyakit
mikrovaskular
Amputasi
Ekstremitas bawah
atau penyakit
vaskular perifer
fatal
Insulin
Alat Suntik Insulin Lama
Indikasi Terapi Insulin
Temporal :
 Kadar gula terlalu
tinggi
 Hamil
 Penyakit akut dengan
GD tinggi
 Penggunaan obat
yang meningkatkan
GD Permanen :
 Sekitar operasi  gagal jantung yang tidak
tahan obat minum
 Gagal ginjal  Gagal kombinasi ADO
 Selama perawatan di  Efek samping obat ADO
rumah sakit  DM tipe 1
 Serangan jantung
atau stroke
Jenis Insulin (berdasarkan durasi kerja)

• Rapid Acting / Kerja Pendek


– Menurunkan Gula Darah Setelah Makan

• Intermediate Acting / Kerja Menengah


– Menurunkan Gula Darah Puasa

• Long Acting / Kerja Panjang


- Menurunkan Gula Darah Puasa

• Premixed / Campuran
– Menurunkan Gula Darah Puasa dan Gula Darah
Setelah Makan
Alat suntik insulin baru yang beredar

di Indonesia
Target Pengendalian Diabetes
(Perkeni)
Baik Sedang Buruk

Gula darah puasa ( mg/dl) 80-109 110-125 ≥126


Gula darah 2 jam (mg/dl) 80-144 145-179 ≥180

A1c (%) <6,5 6,5-8 >8

Kolesterol total (mg/dl) <200 200-239 ≥240


Kolesterol LDL ( mg/dl) <100 100-129 ≥130
Kolesterol HDL (mg/dl) >45
Trigliserida( mg/dl) <150 150-199 ≥200
>25
IMT ( kg/m2) 18,5-22,9 23-25

Tekanan darah (mmHg) <130/80 130-140/80-90 >140/90


Efek Samping Insulin

• Hipoglikemia (kadar glukosa darah terlalu


rendah)  jika dosis berlebih

• Risiko peningkatan berat badan

• Risiko reaksi alergi (kemerahan, gatal-gatal di


tempat penyuntikkan)  akan menghilang
selama terapi diteruskan

• Lipodistrofi  muncul jika tidak dilakukan


rotasi pada tempat penyuntikan
Kesimpulan
1. Diabetes Melitus merupakan penyakit kronik
terjadi akibat kekurangan insulin dan tubuh tidak
berespon terhadap insulin

2. Banyak faktor risiko yang berperan

3. Yang paling ditakutkan adalah komplikasinya


karena dapat menyebabkan kecacatan dan
kematian

4. Pengobatan terdiri dari Edukasi, pengaturan gizi


seimbang, olahraga dan obat – obatan (Oral dan
Insulin)

Anda mungkin juga menyukai