Anda di halaman 1dari 31

AKAMIGAS BALONGAN

COAL
COAL BED
BED METHANE
METHANE
Keterdapatan Sumber Daya Gas di Alam AKAMIGAS BALONGAN
Road Map Pengembangan CBM di Indonesia AKAMIGAS BALONGAN

Bagaimanakah Realisasinya ????


Coal Bed Methane (CBM) dan Shale Gas AKAMIGAS BALONGAN

 Produksi komersial
 Mendukung penyedian
Energi di Indonesia

Kondisi thn. 2013


• CBM : 54 PSC (Mei, 2013)
• Shale gas : 1 PSC (2013)
o Keekonomian
o Isu Sosial
Perencanaan produksi

Karakterisasi
CBM/Shale gas play
Coal Bed Methane (CBM) AKAMIGAS BALONGAN

CBM - Non Konvensional Gas


Menjadi alternatif pilihan

Kebutuhan energi dunia sangat tinggi. Sumber energi berupa bahan


bakar fosil khususnya minyak bumi merupakan yang paling banyak
digunakan.

Ketergantungan terhadap minyak bumi dunia dihadapkan dengan


permasalahan harga minyak yang tinggi dan semakin menipis
cadangannya.
Oleh karena itu, CBM saat ini hadir sebagai energi alternatif primer
setelah minyak bumi.
What is Coal Bed Methane (CBM) AKAMIGAS BALONGAN

Coalbed Methane (CBM) atau Gas Metana Batubara (GMB). CBM


merupakan gas CH4 yang secara alami terdapat di lapisan batubara.
Akan tetapi, karena lapisan batubara berlaku sebagai source rock dan
reservoar, penyimpanan gas pada lapisan batubara lebih kompleks
dibandingkan reservoar migas

Indonesia memiliki sumber daya CBM sebanyak 450 TCF (ESDM,


2007). Dengan besarnya jumlah cadangan yang dimiliki oleh Indonesia,
CBM merupakan sumber energi yang sangat menjanjikan.
Coal Bed Methane (CBM) Resources in Indonesia AKAMIGAS BALONGAN

Kutai Basin : 80.40 Tcf


What is Coal Bed Methane (CBM) ? AKAMIGAS BALONGAN

Coalbed methane (CBM) adalah gas alami yang mengandung metana


(CH4) yang dihasilkan dari reservoar lapisan batubara. CBM merupakan
hasil dari proses pembatubaraan (coalification).

Pembatubaraan yaitu proses alterasi material tumbuhan menjadi batubara


gambut, lignit, subbituminus, bituminus sampai antrasit. Ketika material
organik beralterasi akibat suhu dan tekanan, terjadilah perubahan secara
fisik dan kimiawi.
How Coal Bed Methane (CBM) is formed ? AKAMIGAS BALONGAN

Proses pembatubaraan menghasilkan metana (CH4), karbondioksida


(CO2), nitrogen (N2) dan air (H2O).
Metana yang dihasilkan terbentuk melalui dua cara, yaitu metana biogenik
dan metana thermogenik (Thomas, 2002).

Biogenik gas terbentuk dalam kondisi anoxic ketika material organik pembentuk
batubara mengalami dekomposisi oleh mikroorganisme. Organisme yang hidup di
dunia dikelompokkan ke dalam 3 domain besar, yaitu Bacteria, Archaea,
dan Eukarya.
How Coal Bed Methane (CBM) is formed ? AKAMIGAS BALONGAN

Rawa terisi oleh tanaman rawa selama


pengendapannya. Gas rawa ini terus
berkembang dan terbentuk ketika
terkubur

Membentuk gambut dan juga lapisan-


lapisan kedap yang menutup di atasnya.
Endapan rawa ini terus menerus
menghasilkan gas rawa

Salah satu skema terbentuknya CBM biogenik gas


How Coal Bed Methane (CBM) is formed ? AKAMIGAS BALONGAN

Thermogenik Gas adalah gas yang dihasilkan dalam proses


pembatubaraan (coalification) pada batubara yang mempunyai peringkat
(rank) lebih tinggi, yaitu pada subbituminous A - high volatile bituminous
ke atas (Ro > 0,6%). Proses pembatubaraan akan menghasilkan
batubara yang lebih kaya akan karbon dengan membebaskan sejumlah
zat terbang utama, yaitu CH4, CO2, dan air.
Gas-gas tersebut terbentuk secara cepat sejak rank batubara mencapai
high volatile bituminous hingga mencapai puncaknya di low bituminous
(Ro = 1,6%)
Diagenesis Gas AKAMIGAS BALONGAN

DIAGENESIS
20

CH4
50

CO2

100 HIGH VOLATILE


BITUMINOUS

TEMP N2
oC
CH4 MID VOLATILE
BITUMINOUS
150
LOW VOLATILE
BITUMINOUS
H2S
ANTHRACITE
200
METAMORPHISM
Productivity of Coal Bed Methane (CBM) AKAMIGAS BALONGAN

Tingkat produksi CBM merupakan produk dari beberapa faktor –


faktor yang berbeda – beda pada tiap – tiap cekungan, yaitu
perkembangan permeabilitas retakan, migrasi gas, pematangan
batubara, distribusi batubara dan struktur geologi.

Permeabilitas pada retakan merupakan saluran utama bagi gas


untuk mengalir. Akan tetapi, porositas (biasanya porositas pada
batubara sangat kecil: 0,1 – 10%), kapasitas adsorbsi, ketebalan
formasi dan tekanan reservoar mula – mula, densitas, konsentrasi
fase gas mula – mula, saturasi kritis gas serta saturasi air juga ikut
mempengaruhi
How Coal Bed Methane (CBM) is formed ? AKAMIGAS BALONGAN

Kapasitas adsorbsi adalah volume gas yang teradsorbsi tiap unit massa
batubara, biasanya dalam satuan SCF (standard cubic feet) gas/ton
batubara. Kapasitas adsorbsi tergantung tingkat dan kualitas batubara.
Hampir semua gas di lapisan batubara merupakan hasil adsorbsi.
CBM Production Method AKAMIGAS BALONGAN

Secara umum metode produksi CBM dibagi menjadi tiga, yaitu melalui drainase
pada tambang batubara yang sedang dikerjakan (Coal Mine Methane-CMM),
ekstraksi dari tambang batubara yang sudah ditinggalkan (Abandoned Mine
Methane-AMM), dan produksi melalui batubara yang belum ditambang dengan
menggunakan sumur (Virgin Coalbed Methane-VCBM). Tiap metode ini memiliki
karakteristik reservoar, teknologi produksi, dan komposisi gas yang berbeda –
beda.
CBM Production Method AKAMIGAS BALONGAN

Ada beberapa metode untuk memproduksi CBM dari sumur yang


menembus lapisan batubara yang masih asli, namun intinya sama yaitu
mengurangi tekanan reservoar. Tekanan reservoar dikurangi dengan cara
mengeluarkan air yang berada pada batubara, dikenal dg istilah
‘dewatering’.

Proses dewatering itu sendiri dapat berlangsung 1 – 2 tahun


CBM Production Stage AKAMIGAS BALONGAN
How to Produce CBM from CBM Well AKAMIGAS BALONGAN
Technical Workflow AKAMIGAS BALONGAN
Estimated CBM Resources in Indonesia AKAMIGAS BALONGAN
How to Calculate Reserves ? AKAMIGAS BALONGAN

Where
GIP = Gas in place (MMSCF)
rB = Bulk density of coal (gr/cm3)
H = Coal thickness (ft)
Gc = Gas content (scf/ton)
A = Surface area (acre)
Dampak lingkungan akibat penambangan CBM AKAMIGAS BALONGAN

Setiap kegiatan pemanfaatan bumi, bahkan hanya untuk rumah tinggal selalu
memiliki dampak. Untuk memanfaatkan CBMpun juga tidak lepas dari dampak
itu. Yang paling sering menjadi tantangan pemeliharaan lingkungan antara lain
banyaknya air yg terproduksi, serta bagaimana dengan metana ini.
Batubara terbentuk didaerah rawa yang berupa air tawar. Demikian juga air yang
terperangkap ini juga berupa air tawar yang tentusaja akan bercampur dengan
garam-garaman. Dengan demikian diperkirakan air yang terproduksi berupa air
yang memiliki salinitas rendah dibanding air laut.
Beberapa metode digunakan untuk membuang air sumur;
1. Paling umum adalah untuk mengembalikan dengan menginjeksikan air ke
dalam formasi batuan bawah permukaan.
2. Pendekatan lain adalah untuk membangun kolam penampungan, atau
infiltrasi, kolam. Di daerah dingin, air ini tentusaja akan beku di musim dingin
dan garam akan dipisahkan, sehingga air kemudian dapat dibuang.
Sebagian besar air tawar diekstrak dapat digunakan untuk irigasi tanaman atau
lahan pertanian. Para ilmuwan terus melakukan penelitian pada metode yang
ramah lingkungan baik untuk membuang atau menggunakan kembali air
diekstraksi.
Dampak lingkungan akibat penambangan CBM AKAMIGAS BALONGAN

Dampak Positif
Sumur CBM juga dapat memberi kontribusi positip dengan mengurangi proses
alamiah yang dikenal sebagai migrasi metana, yang terjadi saat kebocoran
metana ke daerah penduduk dan mencemari sumber air. Meskipun migrasi
metana dapat terjadi secara alami atau dapat berasal dari operasi
pertambangan batubara, beberapa ahli percaya bahwa ekstraksi metana dari
lapisan batubara bersama dengan sumur pengembangan tambahan justru
menguatkan proses migrasi.
Meskipun ada potensi dampak lingkungan yang negatif yang berkaitan dengan
CBM, ekstraksi dan pemanfaatan tidak menyebabkan gas metan yang akan
secara alamiah terbebaskan selama pertambangan batu bara ke atmosfer.
Sebagai gas rumah kaca, metana diyakini yang paling kuat dari semua agen
pemanasan. Dengan memanfaatkan dalam proses pembakaran (combustible
engine) sehingga gas ini menjadi CO2 dan H20 dinilai lebih ramah ketimbang
melepas gas metan di atmosfer. Membatasi jumlah metana yang keluar sebagai
gas metana tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, namun juga meningkatkan
aspek keselamatan penambangan.
For anything CBM AKAMIGAS BALONGAN

Tentu saja gas ini dapat dipakai untuk kebutuhan gas pada umumnya.
Bahkan dapat juga dipakai sebagai feedgas (gas masukan bahan dasar)
pada pembuatan LNG, juga dapat dipipakan untuk konsumsi
rumahtangga setelah diproses, juga dapat dipakai sebagai penggerak
dan bahan bakar generator listrik.

Gas Sales Agreement

Power produce Agreement

Independent Power produce


How to Calculate Reserves ? AKAMIGAS BALONGAN

Perhitungan Cadangan Gas CBM dg Material Balance

Gp = G + Gf + GA - GR

Gp : Gas yang diproduksi


G : Gas terserap mula-mula
Gf : Gas bebas mula-mula
GA : Gas terserap akhir
GR : Gas bebas yang tersisa
How to Calculate Reserves ? AKAMIGAS BALONGAN

Contoh Perhitungan Cadangan Gas Reservoir CBM


Diketahui data-dta dari 320 acres area produksi batubara maka di dapa data sebagai berikut :

Time (days) Gp (MMSCF) Wp (METB) P (Psia) P/Z (Psia


0 0 0 1500 1704.5
730 265.086 157490 1315 1498.7
1460 968.41 290238 1021 1135.1
2190 1704.033 368292 814.4 887.8
2920 2423.4 425473 664.9 714.1
3650 2992.901 464361 571.1 607.5

‘b = 0.00276 psi -1 Swi = 0.95 Gc = 345.1 scf/ton


Vm = 428.5 scf/ton A = 320 acres Bw = 1.00 bbl/STB
‘rB = 1.70 g/cm3 P = 1500 psia Ø = 0.01
‘h = 50 ft Pd = 1500 psia Cw = 3 x 10-6 psia-1
T = 105 F Cf = 6 x 10-6 psia-1
How to Calculate Reserves ? AKAMIGAS BALONGAN

Pertanyaan :
Hitung cadangan reservoir CBM dengan mengabaikan water dan formasi
compresibility?
a. Menghitung Eg dan V
Eg = 198.6 p/Tz = 0.3515 p/z scf/bbl
V = bpl + bp = 1.18266 p/1 = 0.00276 p
P (psia) P/Z (Psia) Eg (scf/bbl) V (scf/ton)
1500 1704.5 599.21728 345.0968
1315 1498.7 526.86825 335.903
1021 1135.1 399.04461 316.233
814.4 887.8 312.10625 296.5301
664.9 714.1 251.04198 277.3301
571.1 607.5 213.56673 262.1436
How to Calculate Reserves ? AKAMIGAS BALONGAN

b. Menghitung cadangan CBM menggunakan Material Balance

Gp + Bw Wp Eg = Ah [1359.7 rB (Gc – V) – 7758 Ø (1-Swi) Egi


Atau
Gp + Bw Wp Eg = Ah {2322.66 (345.1 – V) – 3.879 Eg] + 2324.64 (Ah)
Sehingga dapat hasil sebagai berikut :

P V Gp Wp Eg P/Z
(Psia) (scf/ton) (MMscf) (MMETB) (scf/bbl) (Psia)
1500 345.097 0 0 599.21 1704.5
1315 335.9 265.086 0.15749 526.87 1498.7
1021 316.23 968.41 0.290238 399.04 1135.1
814.4 296.53 1704.033 0.368292 312.11 887.8
664.9 277.33 2423.4 0.425473 251.04 714.1
571.1 262.14 2992.901 0.464361 213.57 607.5

Grafik P/z Vs Gp
How to Calculate Reserves ? AKAMIGAS BALONGAN

c. Menghitung initial gas in place :


G = 1359.7 Ah rB Gc
= 1359.7 (318) (50) (1.7) (345.1)
= 12.68 Bscf
Gf = 77.58 Ah Ø (1-Swi) Egi
= 77.58 (318) (50) (0.01) (0.05) (599.2)
= 0.0369 Bscf
Total Gas In Palce = G + Gf
= 12.68 + 0.0369
= 12.72 Bscf
How to Calculate Reserves ? AKAMIGAS BALONGAN

P/z vs Gp
1800
y = -0.3598x + 1592.2
1600
R² = 0.9571
1400
1200
P/Z, Psia

1000
800 Gp.
600 Maksimal

400
200
0
0 1000 2000 3000 4000 5000
Gp, MMSCF
AKAMIGAS BALONGAN

Lanjut ke ....
1.Gas Hydrate

Anda mungkin juga menyukai