Anda di halaman 1dari 17

PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN SDM APIP

DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

DEPUTI REFORMASI BIROKRASI, AKUNTABILITAS APARATUR, DAN PENGAWASAN


KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
1
SASARAN REFORMASI BIROKRASI 2

pemerintahan belum pemerintahan yang bersih,


bersih, kurang akuntabel akuntabel dan berkinerja
dan berkinerja rendah tinggi

pemerintahan belum pemerintahan yang efektif


efektif dan efisien dan efisien

pelayanan publik masih pelayanan publik yang


buruk baik dan berkualitas
MEMASTIKAN
BERJALANNYA
2 REFORMASI BIROKRASI
AUDITOR INTERNAL
UKURAN KEBERHASILAN REFORMASI BIROKRASI
(RPJMN 2015 – 2019)

Sasaran Indikator Target


Satuan Baseline
2019
1. Opini WTP atas Laporan Keuangan
- K/L % 74 95
- Provinsi % 53 85
- Kabupaten % 18 60
- Kota % 33 65
2. Tingkat Kapabilitas APIP Skor 1-5 1 3
Birokrasi Yang
Bersih dan 3. Tingkat Kematangan Implementasi SPIP Skor 1-5 1 3
Akuntabel 4. Instansi Pemerintah yang Akuntabel
(Min Skor B atas SAKIP)
- K/L % 39,3 85
- Provinsi % 27,3 75
- Kabupaten/Kota % 30 50
Penggunaan e-Procurement terhadap
% 30 80
belanja pengadaan
UKURAN KEBERHASILAN REFORMASI BIROKRASI
(RPJMN 2015 – 2019)

Sasaran Indikator Target


Satuan Baseline
2019
Indeks Reformasi Birokrasi Rata –rata
Nasional
- K/L Skor 1 – 100 47 75
- Provinsi Skor 1 - 100 NA 60
Birokrasi - Kabupaten/Kota Skor 1 - 100 NA 45
Yang Efektif Indeks Profesionalitas ASN Skor 1 - 100 76 86
dan Efisien
Indeks e-Government Nasional
- K/L 0–4 2,66
- Provinsi 0–4 2,2 3,4
- Kabupaten/Kota 0–4 2,2
UKURAN KEBERHASILAN REFORMASI BIROKRASI
(RPJMN 2015 – 2019)

Sasaran Indikator Target


Satuan Baseline
2019
Indeks Integritas Nasional
- Integritas Pelayanan Publik (Publik) Skor 1-10 7,22 9
Birokrasi - Integritas Pelayanan Publik (Daerah) Skor 1-10 6,82 8,5
Yang Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) % 80 95
Memiliki
Persentase Kepatuhan Pelaksanaan UU
Pelayanan
Pelayanan Publik (Zona Hijau)
Publik
Berkualitas - K/L K: 64 100
L: 15
%
- Provinsi 50 100
- Kabupaten/Kota 5 80
STRATEGI KEBIJAKAN DALAM MEWUJUDKAN SASARAN 6
REFORMASI BIRORASI

ZONA INTEGRITAS
- Permenpanrb 52/2014

UU 30/2014 Tentang
Administrasi Negara
BERSIH MELAYANI
REFORMASI BIROKRASI
Permenpanrb 37/2013
Permenpanrb 14/2014
Permenpanrb 11/2015

AKUNTABILITAS KINERJA
AKUNTABEL
- Perpres 29/2014
- Permenpan RB 53/2014
- Permenpanrb 12/2015
PERAN APIP DALAM PENCAPAIAN KEBERHASILAN 7
REFORMASI BIROKRASI
ZONA INTEGRITAS
- Koordinator Tim Penilai Internal
(TPI) di masing-masing Instansi
pemerintah

Menentukan kerugian akibat


penyalahgunaan wewenang
MELAYANI diranah administrasi
BERSIH
REFORMASI BIROKRASI
Koordinator Tim
Penilaian Mandiri
Pelaksaan RB (PMPRB)

AKUNTABILITAS KINERJA
AKUNTABEL
-Melakukan Reviu atas
Penerapan anggaran berbasis
kinerja pada Instansi
Pemerintah
PERUBAHAN PARADIGMA AUDITOR 8

CONCULTING
WATCH AND
DOG ASSURANCE
Kompetensi hanya Kompetensi meluas
akuntasi dan hukum ke arah manejerial
KOMPETENSI SDM YANG DIBUTUHKAN 9

Performance Management

Change Management

Risk Management

Internal Control

Human Resource Management

Public Service
KOMPETENSI YANG DIBUTUHKAN (2) 10

Hukum

Akuntansi

Audit

Audit Internal
Strategi Penguatan SDM APIP 11

SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN

Latar belakang pendidikan Auditor Harus memiliki kompetensi


1 tidak sesuai 1 auditor (keuangan dan kinerja)

Pendidikan berkelanjutan Pendidikan berkelanjutan


2 diabaikan 2 diwajibkan

Jumlah Auditor Internal tidak Jumlah Auditor Internal sesuai


3 mencukupi 3 kebutuhan

pola pengembangan kompetensi


4 pengembangan kompetensi 4 yang jelas

Fokus Perubahan Profesionalisme


Penguatan Kelembagaan 12

Independensi Bisnis Proses

Kemandirian Auditor Sistem dan prosedur yang


internal baik secara efektif dan efisien untuk
kelembagaan maupun menjamin manfaat fungsi
individu dalam pengawasan
menjalankan fungsi
pengawasan.
Strategi Penguatan Kelembagaan 13

SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN


Auditor Internal yang berada posisi Auditor Internal yang
1 langsung dibawah pimpinan 1 independen terhadap manajemen
organisasi organisasi
sumber pembiayaan melekat pada Auditor Internal memiliki kemandirian
2 organisasi 2 dalam pengelolaan keuangan

kepegawaian Auditor Internal Auditor Internal memiliki kemandirian


3 masih melekat dalam organisasi 3 dalam bidang kepegawaian

Pelaporan yang hanya kepada satu Pola pelaporan diberikan kepada


4 4
tujuan pimpinan organisasi dan kepada
presiden
Fokus Perubahan Independensi
Strategi Penguatan Kelembagaan 14

SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN


Auditor Internal tidak memiliki
1 kebebasan menentukan obyek 1 Auditor Internal memiliki kebebasan
pengawasan menentukan obyek pengawasan
Kurangnya komitmen tindak lanjut Kewajiban menindak-lanjuti hasil
2 atas hasil pengawasan 2
pengawasan
Pengaturan mengenai sanksi belum
3 diatur secara tegas 3 Ada sanksi administratif dan pidana

Fokus Perubahan Bisnis Proses


PENGUATAN FUNGSI AUDITOR INTERNAL 15

FUNGSI PENGAWASAN EFEKTIF DAN DAPAT


DIANDALKAN

MENURUNKAN PENYIMPANGAN DAN


MENINGKATKAN AKUNTABILITAS ORGANISASI

FUNGSI PEMERIKSA EKSTERNAL


DAPAT FOKUS PADA PEMERIKSAAN YANG SIFATNYA STRATEGIS
DAN BERDAMPAK LUAS
KESELARASAN DENGAN EKSPEKTASI 16
PEMANGKU KEPENTINGAN

CONSULTING AND ASSURANCE

Penentuan Peningkatan
Pemetaan
area of efektivitas
Risiko
improvement organisasi

KEPERCAYAAN MASYARAKAT MENINGKAT


KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MENINGKAT
TERIMA KASIH
SALAM REFORMASI BIROKRASI

17

Anda mungkin juga menyukai