Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK 2

QUR’AN HADIST

NAMA ANGGOTA :
1. MUHAMMAD ANSHARI FADHILAH
2. HAFIZIANNOR
3. MUHAMMAD RAHMADANI
4. MUHAMMAD RIDHO UL ADHA
5. MUHAMMAD YASIR
6. WAZHUDINNOOR
7. NUR HAYATI S.M
8. PUJI LESTARI
9. RUFIKA DILLA

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2


HULU SUNGAI TENGAH
AKIDAH
SAIN & IBADAH &
TEKNOLOGI MU’AMALAH

AL QUR’AN

SEJARAH AKHLAK
HUKUM
AKIDAH

Secara etimologi akidah berarti kepercayaan atau keyakinan.


Bantuk jamak akidah adalah aqa’id. Akidah juga disebut dengan
istilah keimanan. Akidah secara terminologi didefinisikan sebagai
suatu kepercayaan yang harus diyakini dengan sepenuh hati,
dinyatakan dengan lisan dan dimanifestasikan dalam bentuk amal
perbuatan. Akidah islam adalah keyakinan berdasarkan ajaran
islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist.
Inti pokok ajaran akidah adalah masalah tauhid, yakni
keyakinan bahwa Allah Maha Esa. Setiap muslim wajib meyakini
Kemahaesaan Allah. Orang yang tidak meyakini Kemahaesaan
Allah SWT berarti kafir dan apabila meyakini adanya tuhan selain
Allah SWT dinamakan musyrik.
Al-Qur’an banyak menjelaskan tentang pokok-pokok ajaran
akidah yang terkandung didalamnya, diantaranya dalam Q.S Al-
Ikhlas.
Ibadah dan Muamalah

Ibadah berarti mengabdi atau menyembah. Yang dimaksud


ibadah adalah meyembah atau mengabdi sepenuhnya kepada
Allah SWT dengan tunduk, taat, dan patuh kepadanya.
Ibadah dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: ibadah
mahdah dan ghairu mahdah. Ibadah mahdah artinya ibadah
khusus yang tata caranya sudah ditentukan, seperti: shalat,
puasa, zakat, dan haji. Sedangkan ibadah ghairu mahdah
artinya ibadah yang bersifat umum, tata caranya tidak
ditentukan secara khusus misalnya: silaturrahim, bekerja
mencari rezeki yang halal diniati ibadah, dsb.
Al-Qur’an tidak hanya memberi ajaran tentang ibadah
sebagai wujud kebutuhan manusia terhadap Allah SWT. Tetapi
juga mengatur sebagai mana memenuhi kebutuhan dalam
hubunganya dengan manusia lain misalnya silaturrahim, jual
beli, utang piutang, dll.
Akhlak

Akhlak ditinjau dari segi etimologi merupakan bentuk


jama dari khuluq yang berarti perangai, tingkah laku,
tabiat, atau budipekerti. Dalam pengertian terminologis,
akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia
yang muncul spontan dalam tingkah laku hidup sehari-
hari.
Nabi Muhammad Saw. Adalah model dan suri tauladan
bagi umat dalam bertingkah laku dengan akhlak mulia
(karimah). Al-Qur’an merupakan sumber ajaran tentang
akhlak mulia itu.Dan beliau merupakan manusia yang
dapat menerapkan ajaran akhlak dari Al-Qur’an tersebut
menjadi kepribadian beliau.
Hukum

Hukum sebagai salah satu isi pokok ajaran Al-Qur’an berisi


kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan dasar dan menyeluruh
bagi umat manusia. Tujuannya adalah untuk memberikan pedoman
kepada umat manusia agar kehidupannya menjadi adil, aman,
tentram, teratur, sejahtera, bahagia, dan selamat dunia dan
akhirat kelak.
Sebagai sumber hukum ajaran islam, Al-Qur’an banyak
memberiakan ketentuan-ketentuan hukum yang harus dijadikan
pedoman dalam menentapkan hukum baik secara global (mujmal)
maupun terperinci (tafsil).
Sejarah/kisah umat
masa lalu

Al-Qur’an sebagai kitab suci bagi umat islam banyak


menjelaskan tenteng sejarah atau kisah umat pada masa lalu.
Sejarah atau kisah-kisah tersebut bukan hanya sekedar cerita
atau dongeng semata,tetapi dimaksudkan untuk menjadi ibrah
(pelajaran) bagi umat islam. Ibrah tersebut dapat dijadikan
petunjuk untuk dapat menjalani kehidupan agar senantiasa sesuai
dengan petunjuk dan keridhaan Allah SWT.
Dasar-dasar ilmu pengetahuan
dan teknologi

Al-Qur’an adalah kitab suci ilmiah. Banyak ayat


yang meberikan isyarat-isyarat ilmu pengetahuan
(sains) dan tekhnologi yang bersifat potensial
untuk kemudian dapat dikembangkan guna
kemaslahatan dan kesejahteraan hidup manusia.
Hal yang diisyaratkan pada saat ayat Al-Qur’an
untuk pertama kalinya diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW, yaitu Q.S. Al-Alaq: 1-5.
Al-Qur’an banyak mendorong umat manusia
untuk menggali, meneliti, dan mengembangkan
isyarat-isyarat ilmu pengetahuan dan tekhnologi
untuk kepentingan dan kesejahteraan hidupnya.
Perilaku Orang yang Menjadikan Al-Qur’an
sebagai Pedoman dalam Kehidupan Sehari-hari

Orang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman


dalam hidupnya selalu mempelajari Al-Qur’an . Dengan
mempelajari Al-Qur’an, seseorang akan terlepas dari
kebodohan dan kesesatan dalam mengarungi kehidupan ini.
Dengan Al-Qur’an, hati akan lembut dan terhindar dari
penyakit hati dan rohani. Dada akan senantiasa lapang dalam
menerima petunjuk dan titah ketuhanan. Akal pikiran mejadi
cerdas dan terbebas dari kesesatan. Prilaku akan terhindar
dari gerak jiwa yang dapat mendatangkan petaka dan
kerugian bagi diri , orang lain , maupun lingkungan.
Untuk bisa hidup dalam sinaran petunjuk Al-Qur’an, manusia
haruslah melakukan iqra’. Iqra’terhadap Al-Qur’an berarti
kita melakukan aktivitas membaca, menelaah, menganalisa,
memahami, mendalami, menyelami, mengamalkan dan
mengambil hikmah dalam kehidupan.
SEKIAN PRESENTASI DARI KAMI
Jika ada kesalahan kata atau kalimat mohon dimaafkan karena
itu adalah kesalahan yang tidak disengaja
TERIMAKASIH

THANK FOR WATCHING

Anda mungkin juga menyukai