unsur hara tertentu pada tumbuhan hanya dapat diamati melalui warna daun tetapi tinggi tanaman juga dapat diamati. Data: Rata-rata Tinggi Batang Jagung pada 2 Perubahan hari ke- (cm) Tinggi Batang No. Perlakuan Jagung (cm) 1 2 3 4 5 6 7
1 Lengkap 8 8.23 8.33 8.55 8.7 8.85 8.85 0.85
2 -K 7.5 7.6 7.67 7.77 7.8 7.83 7.75 0.25
3 -P 8.5 8.53 8.6 8.73 8.77 8.83 8.93 0.43
4 -Ca 5.5 5.53 5.67 5.7 5.7 5.8 5.83 0.33
5 -N 8.5 8.57 8.6 8.63 8.7 8.77 8.8 0.3
6 -M 8 8.07 8.13 8.2 8.23 8.3 8.37 0.37
7 -S 9.7 9.8 9.8 9.8 9.85 9.95 10.05 0.35
8 -Fe 7 7.1 7.13 7.23 7.27 7.45 7.45 0.45
Warrant:
Saya tidak setuju bahwa gejala kekurangan unsur hara
tertentu pada tumbuhan hanya dapat diamati melalui warna daun tetapi tinggi tanaman juga dapat diamati berdasarkan hasil pengamatan gejala defisiensi akibat kekurangan unsur lengkap mengalami perubahan tinggi tanaman tertinggi yaitu 0.85 cm sedangkan kekurangan unsur K mengalami perubahan tinggi tanaman terendah yaitu 0.25 cm. Backing:
Hasnunidah (2016:28-31) menyatakan bahwa kebutuhan
tanaman yang satu dengan yang lainnya terhadap hara berbeda, baik mengenai jumlahnya atau bahkan juga jenisnya. Kebutuhan hara mineral suatu tumbuhan juga bergantung pada fase pertumbuhan dan perkembangannya. Apabila tanaman tidak menerima hara yang cukup atau mengalami kekahatan/defisiensi unsur hara tertentu maka pertumbuhannya akan lemah, perkembanganya tampak abnormal, serta hasil panen akan mengalami penurunan. Gejala kekahatan yang ditimbulkan akibat kekurangan unsur N (Nitrogen) daun muda kaku, kurang berkembang, percabangan tertahan karena dormansi tunas samping yang berkepanjangan. S (Sulfur) klorosis dan menguningnya daun dimulai dari daun yang lebih muda. P (Fosfor) pertumbuhan lambat dan kerdil. K (Kalium) pertumbuhan roset atau seperti semak, pertumbuhan batang tereduksi, lemah dan rentan terhadap penyakit. Ca (Kalsium) kerusakan dan kematian tumbuhan, terutama rusaknya bagian meristematik karena terhambatnya pembelahan sel. Dinding sel rapuh terutama pada batang dan petiol serta perluasan sel terhambat dan pembentukan akar tertahan. Fe (Besi) klorosis pada daun muda tanpa terjadi pemendekan atau nekrosis. Mg (Magnesium) klorosis di Antara tulang daun, dapat timbul warna merah, jingga, kuning atau merah ungu. Pertambahan tinggi tanaman disebabkan oleh dua proses yaitu pembelahan dan pemanjangan sel. Kedua proses ini terjadi pada jaringan meristem, yaitu pada titik tumbuh batang (Heddy, 1991).
Untuk pembentukan tunas baru, tanaman membutuhkan unsur
nitrogen (N), kalium (K), belerang (S), besi (Fe) dan seng (Zn) yang cukup. Unsur N, S, Fe dan tiamin dapat merangsang pembelahan sel, sehingga meningkatkan pertumbuhan tunas samping (Wattimena, 1988).