Anda di halaman 1dari 9

GEJALA KEKAHATAN (DEFISIENSI)

HARA PADA TUMBUHAN

Rita Foorantika
1513024038
Standpoint:

Gejala kekurangan unsur hara tertentu pada


tumbuhan dapat diamati melalui warna daun.
Claim:

Saya tidak setuju bahwa gejala kekurangan


unsur hara tertentu pada tumbuhan hanya
dapat diamati melalui warna daun tetapi
tinggi tanaman juga dapat diamati.
Data:
Rata-rata Tinggi Batang Jagung pada 2 Perubahan
hari ke- (cm) Tinggi Batang
No. Perlakuan Jagung (cm)
1 2 3 4 5 6 7

1 Lengkap 8 8.23 8.33 8.55 8.7 8.85 8.85 0.85

2 -K 7.5 7.6 7.67 7.77 7.8 7.83 7.75 0.25

3 -P 8.5 8.53 8.6 8.73 8.77 8.83 8.93 0.43

4 -Ca 5.5 5.53 5.67 5.7 5.7 5.8 5.83 0.33

5 -N 8.5 8.57 8.6 8.63 8.7 8.77 8.8 0.3

6 -M 8 8.07 8.13 8.2 8.23 8.3 8.37 0.37

7 -S 9.7 9.8 9.8 9.8 9.85 9.95 10.05 0.35

8 -Fe 7 7.1 7.13 7.23 7.27 7.45 7.45 0.45


Warrant:

Saya tidak setuju bahwa gejala kekurangan unsur hara


tertentu pada tumbuhan hanya dapat diamati melalui
warna daun tetapi tinggi tanaman juga dapat diamati
berdasarkan hasil pengamatan gejala defisiensi akibat
kekurangan unsur lengkap mengalami perubahan tinggi
tanaman tertinggi yaitu 0.85 cm sedangkan kekurangan
unsur K mengalami perubahan tinggi tanaman terendah
yaitu 0.25 cm.
Backing:

Hasnunidah (2016:28-31) menyatakan bahwa kebutuhan


tanaman yang satu dengan yang lainnya terhadap hara
berbeda, baik mengenai jumlahnya atau bahkan juga jenisnya.
Kebutuhan hara mineral suatu tumbuhan juga bergantung pada
fase pertumbuhan dan perkembangannya. Apabila tanaman
tidak menerima hara yang cukup atau mengalami
kekahatan/defisiensi unsur hara tertentu maka pertumbuhannya
akan lemah, perkembanganya tampak abnormal, serta hasil
panen akan mengalami penurunan.
Gejala kekahatan yang ditimbulkan akibat kekurangan unsur N
(Nitrogen) daun muda kaku, kurang berkembang,
percabangan tertahan karena dormansi tunas samping yang
berkepanjangan. S (Sulfur) klorosis dan menguningnya daun
dimulai dari daun yang lebih muda. P (Fosfor) pertumbuhan
lambat dan kerdil. K (Kalium) pertumbuhan roset atau seperti
semak, pertumbuhan batang tereduksi, lemah dan rentan
terhadap penyakit. Ca (Kalsium) kerusakan dan kematian
tumbuhan, terutama rusaknya bagian meristematik karena
terhambatnya pembelahan sel. Dinding sel rapuh terutama
pada batang dan petiol serta perluasan sel terhambat dan
pembentukan akar tertahan. Fe (Besi) klorosis pada daun muda
tanpa terjadi pemendekan atau nekrosis. Mg (Magnesium)
klorosis di Antara tulang daun, dapat timbul warna merah,
jingga, kuning atau merah ungu.
Pertambahan tinggi tanaman disebabkan oleh dua proses yaitu
pembelahan dan pemanjangan sel. Kedua proses ini terjadi
pada jaringan meristem, yaitu pada titik tumbuh batang (Heddy,
1991).

Untuk pembentukan tunas baru, tanaman membutuhkan unsur


nitrogen (N), kalium (K), belerang (S), besi (Fe) dan seng (Zn)
yang cukup. Unsur N, S, Fe dan tiamin dapat merangsang
pembelahan sel, sehingga meningkatkan pertumbuhan tunas
samping (Wattimena, 1988).

Anda mungkin juga menyukai