Anda di halaman 1dari 21

POKJA ASESMEN PASIEN

(AP)
RUMKIT TK.II KESDAM ISKANDAR MUDA
ASESMEN PASIEN
1 Stand AP 1 4 13 Stand AP 5 5 30 Stand AP 6 5
2 Stand AP 1.1 5 14 Stand AP 5.1 6 31 Stand AP 6.1 6
3 Stand AP 1.2 7 15 Stand AP 5.2 4 32 Stand AP 6.2 4
4 Stand AP 1.3 5 16 Stand AP 5.3 4 33 Stand AP 6.3 4
5 Stand AP 1.4 3 17 Stand AP 5.3.1 4 34 StandAP6.3.1 4
6 Stand AP 1.4.1 3 18 Stand AP 5.3.2 4 35 Stand AP 6.4 3
7 Stand AP 1.5 3 19 Stand AP 5.4 3 36 Stand AP 6.5 9
8 Stand AP 1.6 2 20 Stand AP 5.5 9 37 Stand AP 6.6 4
9 Stand AP 2. 4 21 Stand AP 5.6 3 38 Stand AP 6.7 6
10 Stand AP 2.1 2 22 Stand AP 5.7 7 39 Stand AP 6.8 4
11 Stand AP 3 3 23 Stand AP 5.8 3
12 Stand AP 4 3 24 Stand AP 5.9 5
25 Stand AP 5.9.1 2
26 Stand AP 5.10 4
27 Stand AP 5.11 3
28 Stand AP5.11.1 2
29 Stand AP5.11.2 2
AP sj 12 S-44 EP/ Lab 17 S-70 EP/ RIR 10 S-49 EP 39 Std 163 EP
GAMBARAN UMUM

• Tujuan asesmen pasien yg efektif akan menghasilkan keputusan


ttg kebutuhan asuhan, pengobatan pasien yg harus segera
dilakukan dan pengobatan berkelanjutan utk emergensi, elektif
atau pelayanan terencana, bahkan ketika kondisi pasien berubah.
Proses asesmen pasien adalah proses yg terus menerus dan
dinamis yg digunakan pd sebagian besar unit kerja rawat inap dan
rawat jalan.

• Asuhan pasien di RS diberikan dan dilaksanakan berdasarkan


konsep Pelayanan berfokus pada pasien (Patient/ Person
Centered Care).

• Pola ini dipayungi oleh konsep WHO : Conceptual framework


integrated people- centred health services. (WHO global
strategy on integrated people-centred health services 2016-2026,
July 2015).
GARIS BESAR
PERENCANAAN PERBAIKAN
STRATEGIS POKJA AP
GARIS BESAR PERENCANAAN
PERBAIKAN STRATEGIS POKJA AP
• AP 1 / EP 1 : Regulasi tentang isi, Jumlah, dan jenis
asesmen awal medis dan keperawatan  sesuai
dengan MIRM 13.1.
• AP 1. 2 / EP 6 : Bukti dalam RM tentang
pelaksanaan pasien rawat jalan dengan penyakit
akut / non kronis, asesmen awal di perbaharui
setelah 1 (satu) bulan.
• Ap 1.2 / EP 7 : Bukti dalam RM tentang pelaksanaan
pasien rawat jalan dengan penyakit kronis,
asesmen awal diperbaharui setelah 3 (tiga) bulan.
GARIS BESAR PERENCANAAN
PERBAIKAN STRATEGIS POKJA AP
• AP 1.6 / EP 1 : Regulasi tentang asesmen tambahan
sesuai populasi :
GARIS BESAR PERENCANAAN
PERBAIKAN STRATEGIS POKJA AP

• AP 2 / EP 1 : Regulasi
tentang asesmen ulang
oleh DPJP, PPJA, dan
profesional pemberian
asuhan (PPA) lainnya
untuk evaluasi respon
Pasien terhadap asuhan
yang diberikan sebagai
berikut

• AP 2 / EP 4 : Bukti dalam
RM tentang asesmen
ulang yang dilakukan
oleh PPA Penambahan ADIME dalam CPPT
untuk Praktisi Gizi
GARIS BESAR PERENCANAAN
PERBAIKAN STRATEGIS POKJA AP
• AP 2 / EP 3 : Bukti dalam • AP 4 / EP 1 : Bukti dalam RM
RM tentang pelaksanaan tentang hasil asesmen awal
asesmen ulang oleh dan asesmen ulang oleh
perawat minimal satu kali PPA diintegrasikan
per sif atau sesuai • DPJP dalam fungsi ketua tim
dengan perubahan asuhan / “clinical leader”
kondisi pasien • PPA lainnya
• PPJA • MPP
• Pasien / keluarga • AP 4 / EP 3 : Bukti dalam RM
• AP 3 / EP 2 : Bukti dalam tentang hasil asesmen dan
RM tentang asesmen rencana asuhan PPA
dilakukan oleh PPA yang lainnya diintegrasikan oleh
kompeten dan DPJP
berwenang • DPJP dalam fungsi ketua tim
asuhan / “clinical leader”
• PPA lainnya
• MPP
Profesional Clinical PCC
Pemberi Asuhan Team Leader
DPJP
Perawat/
Bidan Apoteker

Psikologi Nurisionis
Klinis Dietisien

Terapis Teknisi Medis


Fisik Penata Anestesi

Profesional Pemberi Asuhan : Lainnya PPA


mereka yg secara langsung memberikan Tugas Mandiri,
asuhan kpd pasien, a.l. dokter, perawat, Tugas Kolaboratif,
bidan, ahli gizi, apoteker, psikolog klinis,
penata anestesi, terapis fisik dsb (UU 34/2014 ttg Nakes) Tugas Delegatif
Asuhan Terintegrasi
 Integrasi Intra-Inter PPA
(AP 4, SKP 2, TKRS 3.2, MKE 5)
 Integrasi Inter Unit
(PAP 2, ARK 3.1, TKRS 3.2, MKE 5)
 Integrasi PPA-Pasien
(HPK 2, 2.1, 2.2, AP 4, MKE 6)
Horizontal & Vertical Integration

1. Patient Engagement & Empowerment


2. DPJP sbg Clinical Leader
3. PPA sbg Tim, Kolaborasi Interprofesional
4. CPPT – Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
5. Kolaborasi Pendidikan Pasien
6. Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager
7. Integrated Clinical Pathway
8. Integrated Discharge Planning
9. Asuhan Gizi terintegrasi
GARIS BESAR PERENCANAAN
PERBAIKAN STRATEGIS POKJA AP
• AP 5.3.1 : RS menetapkan
regulasi bahwa unit LAB
melaksanakan proses
untuk mengurangi resiko
infeksi akibat paparan
bahan – bahan dan
limbah biologis
berbahaya
• Jas LAB, jubah atau baju
dinas harus dipakai untuk
perlindungan dan
mencegah kontaminasi,
termasuk fasilitas “eye
washer” dan
dekontaminasi
GARIS BESAR PERENCANAAN
PERBAIKAN STRATEGIS POKJA AP
• AP 5.3 / EP 4 : Adanya Pelaksanaan Orientasi dan
pelatihan berkelanjutan (ongoing) bagi staf LAB tentang
prosedur keselamatan dan keamanan untuk
mengurangi resiko.
• AP 5.7 : Ada regulasi tentang pengambilan,
pengumpulan, identifikasi, pengerjaan, pengiriman,
penyimpanan, pembuangan spesimen dan
dilaksanakan.
GARIS BESAR PERENCANAAN
PERBAIKAN STRATEGIS POKJA AP
• AP 6 / EP 4 :
• Bukti pemeliharaan RIR diluar RS (pihak ketiga) untuk
kerjasama, berdasarkan sertifikat mutu
• Perjanjian kerjasama sesuai dengan TKRS 6, sesuai dengan
AP 6.8 / EP 1
• AP 6.8 / EP 1 : Bukti izin dan sertifikasi RIR rujukan
sesuai dengan AP 6 / EP 4
• AP 6.3 / EP 4 : Diadakan orientasi dan pelatihan
berkelanjutan (ongoing) bagi staf RIR tentang
prosedur keselamatan dan keamanan untuk
mengurangi resiko.
KENDALA / HAMBATAN
KENDALA / HAMBATAN

• AP 2 / EP 1 :
Pengajuan Form CPPT
baru dengan
penambahan
“ADIME” untuk
pengisian praktisi Gizi

• AP 3 / EP 2 :
• PPJA merupakan Nurse
yang berkompeten dan
berwenang STR / SIP
• Adanya Apoteker
(petugas Farmasi) yang
berkompeten dan
berwenang untuk
mengisi CPPT.
KENDALA / HAMBATAN

• AP 4 / EP 1 : Perlunya
Regulasi, Pelatihan ,
sertifikasi, serta bukti
pengisian di CPPT oleh MPP
( Manajemen Pelayanan
Pasien) / Case Manager
sesuai PAP 2.

• AP 5.3.1 : Perlunya Regulasi


dan bukti pengadaan alat
“Eye Washer” untuk untuk
mengurangi resiko infeksi
akibat paparan bahan –
bahan dan limbah biologis
berbahaya.
KENDALA / HAMBATAN

• AP 5.3 / EP 4 & AP 5.7 :


Perlunya pelaksanaan
pelatihan B3 (Bahan,
Berbahaya, dan
Beracun) yang disertai
dengan bukti
dokumentasi dan
sertifikasi.
KENDALA / HAMBATAN

• AP 6 / EP 4 & AP 6.8 • AP 6.3 / EP 4 :


/ EP 1 : Perlunya Perlunya
MOU rujukan RIR pelaksanaan
diluar RS (pihak pelatihan B3
ketiga) yang (Bahan, Berbahaya,
dilengkapi dengan dan Beracun) yang
izin dan sertifikasi disertai dengan
yang valid. bukti dokumentasi
dan sertifikasi.
SARAN / STRATEGI DARI PEMBIMBING

• Lengkapi kekurangan – kekurangan regulasi,


dokumen, serta alat yang dibutuhkan demi
terpenuhinya segala instrumen pokja AP (Asesmen
Pasien) dalam Standar Nasional Akreditasi Rumah
Sakit (SNARS).

Anda mungkin juga menyukai